Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

‘‘ PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL) ”

Disusun Guna Mengenai Tugas

Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu : Dr. Widyastuti, M.Ag

Disusun Oleh :

Kelompok 10 Gizi 5-A

1.. Lutif Hafifah (1907026011)


2.. Giyanti Nurlatifa (1907026076)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarokatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan dalam pengerjaan makalah Sejarah Peradaban Islam yang berjudul
“Peradaban Islam Di Andalusia (Spanyol)” sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami tanpa terdapat suatu halangan apapun. Sholawat serta salam, tak lupa
kita haturkan kepada junjungan kita, yakni nabi besar Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan diakhirat kelak.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih memilik banyak kekurangan
dan kesalahan, bahkan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk makalah kami, sehingga makalah kami bisa
menjadi lebih baik lagi.

Kami juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak khususnya kepada Ibu
Widyastuti selaku dosen pengampu mata kuliah ini yang telah membimbing kami
dalam penyusunan makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
para pembacanya.

Wassalamu’laikum Warahmatulahi Wabarokatuh

Semarang, 19 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..3

BAB 1 : PENDAHULUAN…………………………………………..……...………..………4

A. LatarBelakang…………………………………………………...……..………….….4
B. RumusanMasalah………………………………………………………......…………4
C. Tujuan………………………………………………………………..….…...…….…..5

BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………......………...6

A. Sejarah Penguasaan Islam di Spanyol……………………………………..…..………6


B. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol…………………………………………..…..12
C. Kemunduran Peradaban Islam di Spanyol………………………………………..….14
D. Pengaruh Peradaban SpanyolIslam di Eropa………………………………...……....15

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………………17

Kesimpulan…………………..……………………………………………………………….17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah peradaban Islam terdiri dari 3 kata yaitu sejarah, peradaban, dan Islam.
Sejarah adalah masa lalu yang tidak hanya sekedar memberi informasi tentang
terjadinya peristiwa, tetapi juga memberi interpretasi yang terjadi dengan melihat
kepada hukum kausalita. Peradaban adalah semua bidang kehidupan untuk keguanaan
praktis. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada umat
manusia melalui Nabi Muhammad SAW.
Sejarah peradaban Islam dapat diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan
kebudayaan dalam Islam perspektif sejarahnya, dan peradaban Islam mempunyai
berbagai macam pengertian lain, diantaranya:
1. Sejarah Peradaban Islam merupakan kemajuan politik atau kekuasaan Islam
yang berperan melindungi pandangan hidup Islam terutama dalam
hubungannya dengan ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup
bermasyarakat
2. Sejarah Peradaban Islam merupakan hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam
lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan, dan kesenian
3. Sejarah Peradaban Islam merupakan kemajuan dan tingkat kecerdasan akal
yang dihasilkan dalam satu periode kekuasaan Islam, mulai dari periode Nabi
Muhammad SAW sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang.

Pada bab ini akan dibahas tentang Sejarah Peradaban Islam di Andalusia (Spayol)
mulai dari sejarah penguasaan Islam di Spanyol, kemajuan peradaban Islam di
Spanyol, kemunduran peradaban Islam di Spanyol, dan pengaruh peradaban Islam di
Eropa.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Penguasaan Islam di Spanyol?
2. Bagaimana kemajuan Peradaban Islam di Spanyol?
3. Bagaimana kemunduran Peradaban Islam di Spanyol?
4. Bagaimana pengaruh peradaban Spanyol Islam di Eropa?

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah Penguasaan Islam di Spanyol
2. Mengetahui kemajuan Peradaban Islam di Spanyol
3. Mengetahui kemunduran Peradaban Islam di Spanyol
4. Mengetahui pengaruh peradaban Spanyol Islam di Eropa

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Penguasaan Islam di Spanyol


1. Penduduk Spanyol Sebelum Islam Masuk
Sebelum Islam masuk ke Spanyol, Spayol berada di bawah penguasaan kerajaan
Romawi mulai dari tahun 133 Masehi.. Di masa pemerintahannya, masuk sejumlah
besar orang-orang Yahudi. Suku-suku Vandal pada abad 5 Masehi dapat menyerang
bangsa Romawi. Sejak saat itu nama Spanyol berubah menjadi Vandalusia, yaitu
negeri bangsa Vandal. Kemudian, bangsa Arab menamainya dengan al-Andalusia,
yang lebih dikenal dengan nama Andalusia. 1
Pada awal abad ke-6, suku-suku Ghathia Barat menyerang Spanyol dan
mereka mengusir bangsa Vandal ke Afrika. Bangsa Ghathia kemudian dapat berhasil
mendirikan pemerintahan yang kuat di Andalusia. Sampai berubah menjadi bangsa
yang lemah disebabkan merjalelanya perbudakan, kepincangan ekonomi karena
petani dan pedagang diharuskan menanggung pajak yang memberatkan dan
pemaksaan agama Kristen kepada penduduk. Para rahib Kristen berhasil
mengeluarkan berbagai perintah dan sanksi yang sangat keras kepada setiap orang
yang enggan menerima dan menjadi pemeluk agama Masehi. Orang-orang Yahudi,
tidak tahan menerima pemaksaan tersebut, berulang kali meraka melakukan
pemberontakan. Akan tetapi, pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang yahudi
tersebut gagal dan hanya menyebabkan rumah-rumah mereka hancur berantakan.
Banyak di antara mereka yang terpaksa menjadi pemeluk agama Masehi.
Itulah kondisi penduduk Andalusia sebelum ditaklukkan Islam, sementara
kondisi penduduk Afrika Utara hidup dalam keadaan sejahtera sewaktu berada di
bawah kekuasaan Islam yaitu Daulah Umayyah yang memerintah dengan adil. Maka
tidaklah mengherankan bila penduduk Spanyol berharap agar mereka dapat
membebabaskan diri dari kekejaman bangsa Ghathia. Saat itu Afrika Utara dikuasai

1
Syamruddin Nasution,Sejarah Peradaban Islam, hal 138

6
Daulah Umayyah pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan (685-705) dan
mengangkat Hasan bin Nu’man al-Ghassani sebagai gubernur di daerah itu. Pada
masa Khalifah al-Walid bin Abdul Malik, gubernur Afrika Utara telah digantikan oleh
Musa bin Nusair. Dia memperluas daerah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair
dan Marokko.Sewaktu kawasan ini dikuasai kejaraan Ghathia, dia sering menghasut
penduduk untuk melakukan kerusuhan-kerusuhan dan menentang kekuasaan Islam.
Akan tetapi, setelah kawasan ini benar-benar dapat dikuasai umat Islam, mereka dapat
memusatkan perhatiannya untuk menaklukkan Spanyol. Dengan demikian, Afrika
Utara menjadi batu loncatan bagi umat Islam dalam menaklukkan Spanyol.

2. Masuknya Islam keSpanyol


Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur Afrika
Utara. Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, dikawasan ini dikuasai
kerajaan Gotik (suku Gathia). Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga
pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan
pasukan ke sana. Ketiga tokoh tersebut adalah Tharif ibn Malik, Tharik ibn Ziyad,
dan Musa ibn Nushair. Tharif ibn Malik dapat disebut sebagai pasukan perintis dan
penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada diantara Maroko dan benua Eropa
itu dengan satu pasukan perang lima ratus orang diantaranya adalah tentara berkuda
dan mereka menaiki empat buah kapal. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara
membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh
keberhasilan Tharif ibn Malik dan kemelut yang terjadi dalam kerajaan Gotik yang
berkuasa di Spanyol pada saat itu, serta dorongan yang besar untuk memperoleh
harta rampasan perang, Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke
Spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.
Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penaklukan Spanyol karena
pasukannya lebih besar. Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang
didukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim
Khalifah al-Walid. Pasukan itu kemudian menyeberangi selat di bawah pimpinan
Thariq ibn Ziyad. Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya
mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal
Thariq). Dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan.

7
Kemenanganpertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan
untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi dan kemudian berhasil menguasai
seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utara nya mulai dari Saragosa
sampai Navarre.2 Perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahan
Khalifah Umar ibn Abdil Aziz tahun 99 H/717 M, dengan sasarannya menguasai
daerah sekitar pegunungan Pyrenia dan Prancis Selatan. Perluasan wilayah
selanjutnya yaitu penyerbuan kaum muslimin yang geraknya dimulai pada
permulaan abad ke-8 M, telah menjangkau seluruh Spanyol dan melebar jauh ke
Prancis Tengah dan bagian-bagian penting dari Italia.
Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat Islam nampak begitu mudah.
Hal itu tidak dapat dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan internal. Faktor
eksternalnya antara lain pada masa penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam,
kondisi sosial, politik, dan ekonomi Spanyol berada dalam keadaan yang
menyedihkan. Begitu juga dengan adanya perebutan kekuasaan di antara elite
pemerintahan, adanya konflik umat beragama yang menghancurkan kerukunan dan
toleransi di antara mereka. Hal yang menguntungkan tentara Islam lainnya adalah
bahwa tentara Roderick yang terdiri dari para budak yang tertindas tidak lagi
mempunyai semangat perang. Selain itu, orang Yahudi yang selama ini tertekan
juga telah mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan bagi perjuangan
kaum Muslimin.
Faktor internalnya yaitu suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa,
tokoh-tokoh perjuangan dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan
wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat,
tentaranya kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Sikap toleransi agama dan
persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum muslimin itu menyebabkan
penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam di sana.

3. Perkembangan Islam Di Spanyol


Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu dibagi menjadi enam
periode yaitu :

2
Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, hal 118

8
1. Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode pertama , Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang
diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang terpusat di Damaskus. Pada periode ini
stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-
gangguan masih terjadi, baik dari dalam maupun dari luar. Gangguan dari dalam
antara lain berupa perselisihan di antara elite penguasa, terutama akibat perbedaan
etnis dan golongan. Di samping itu, terdapat perbedaan pandangan antara Khalifah
di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-
masing mengaku bahwa merekalah yang paling berhak menguasai daerah Spanyol.
Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali (gubernur) Spanyol dalam
jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan pandangan politik itu menyebabkan
seringnya terjadi perang saudara. Hal ini ada hubungannya dengan perbedaan etnis,
terutama antara Barbar asal Afrika Utara dan Arab.
Di dalam etnis Arab sendiri terdapat dua golongan yang terus-menerus
bersaing yaitu suku Qaisy (Arab Utara) dan Arab Yamani (Arab Selatan).
Perbedaan etnis ini sering kali menimbulkan konflik politik, terutama ketika tidak
ada figur yang tangguh. Itulah sebabnya di Spanyol pada saat itu tidak ada gubernur
yang mampu mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu yang agak lama.
Periode ini berakhir dengan datangnya Abd al-Rahman Al Dakhil ke Spanyol pada
tahun 138 H/755 M.

2. Periode Kedua (755-912 M)


Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang
bergelar amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat
pemerintahan Islam, yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Baghdad.
Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M
dan diberi gelar Al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol). Ia berhasil mendirikan dinasti
Bani Umayyah di Spanyol. Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini adalah
Abd al-Rahman al-Dakhil, Hisyam I, Hakam I, Abd al-Rahman al-Ausath,
Muhammad ibn Abd al-Rahman, Munzir ibn Muhammad, dan Abdullah ibn
Muhammad.

9
Pada periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan
baik dalam bidang politik maupunbidang peradaban. Abd al-Rahman al-Dakhil
mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.
Hisyam dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Dialah yang
memprakarsai tentara bayaran di Spanyol. Sedangkan Abd al-Rahman al-Ausath
dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pemikiran filsafat juga mulai pada
periode ini, terutama di zaman Abdurrahman al-Ausath.
Pada pertengahan abad ke-9 stabilitas negara terganggu dengan munculnya
gerakan Kristen fanatik yang mencari kesahidan (Martyrdom). Selain itu, ada
pemberontakan yang dipimpin oleh Hafshun dan anaknya yang berpusat di
pegunungan dekat Malaga. Sementara itu, perselisihan antara orang-orang Barbar
dan orang-orang Arab masih sering terjadi.

3. Periode Ketiga (912-1013 M)


Periode ini dimulai dari pemerintahan Abd al-Rahman III yang bergelar “An-
Nasir” sampai munculnya “raja-raja kelompok” yang dikenal dengan sebutan
Muluk al-Thawaif. Pada periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar
Khalifah, penggunaan khalifah tersebut bermula dari berita yang sampai kepada
Abdurrahman III, bahwa Muktadir, Khalifah daulah Bani Abbas di Baghdad
meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilainnya, keadaan
ini menunjukkan bahwa suasana pemerintahan Abbasiyah sedang berada dalam
kemelut. Ia berpendapat bahwa saat ini merupakan saat yang tepat untuk memakai
gelar khalifah yang telah hilang dari kekuasaan Bani Umayyah selama 150 tahun
lebih. Karena itulah gelar ini dipakai mulai tahun 929 M. Khalifah-khalifah besar
yang memerintah pada periode ini ada tiga orang yaitu Abd al-Rahman al-Nasir
(912-961 M), Hakam II (961-976 M), dan Hisyam II (976-1009 M).
Pada periode ini umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan
menyaingi kejayaan daulah Abbasiyah di Baghdad. Abd al-Rahman al-Nasir
mendirikan universitas Cordova. Pada tahun 1013 M, Dewan Menteri yang
memerintah Cordova menghapuskan jabatan khalifah. Ketika itu Spanyol telah
terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.

10
4. Periode Keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil
di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-MulukuthThawaif yang berpusat
di suatu kota seperti Seville, Cordova, Toledo dansebagainya.3Padaperiodeiniumat
Islam memasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, jika terjadi perang saudara, ada
di antara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada orang-orang
Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik Islam
itu, untuk pertama kalinya orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil
inisiatif penyerangan. Meskipun kehidupan politik tidak stabil, namun kehidupan
intelektual terus berkembang pada periode ini.

5. Periode Kelima (1086-1248 M)


Pada periode kelima, Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa
negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti
Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti
Murabithun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh
Yusuf ibn Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan
sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesy. Pada masa dinasti Murabithun,
Saragosa jatuh ke tangan Kristen, tepatnya tahun 1118 M.
Dinasti Muwahhidun didirikan oleh Muhammad ibn Tumazi. Dinasti ini
datang ke Spanyol di bawah pimpinan Abd al-Mun’im. Pada tahun 1212 M,
tentara Kristen memperoleh kemenangan besar pada pertempuran Las Navas de
Tolesa. Kekalahan-kekalahan yang dialami Muwahhhidun menyebabkan
penguasanya memilih meninggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun
1235 M. Pada tahun 1238 M, Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan
Seville jatuh tahun 1248 M. Kemudian, seluruh Spanyol kecuali Granada lepas
dari kekuasaan Islam.

3
Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, hal 121

11
6. Periode Keenam (1248-1492 M)
Pada peride ini, Islam hanya berkuasa diwilayah Granada dibawah kuasa
dinasti bani Amar yang pendirinya adalah Sultan Muhammad bin Yusuf bergelar
Al-Nasr, oleh karena itu kerajaan itu disebut juga Nasriyyah. Kekuasaan Islam
yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena perselisihan
orang-orang istana dalam perebutan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad
merasa tidak senang kepada ayahnya karena menunjuk anaknya yang lain sebagai
penggantinya menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha merampas
kekuasaannya. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan oleh
Muhammad ibn Sa’ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada
Ferdenand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat
mengalahkan penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta. Ferdenand dan
Isabella ingin merebut kekuasaan terakhir umat Islam di Spanyol. Abu Abdullah
tidak kuasa menahan serangan-serangan dari Isabella dan Ferdenand dan pada
akhirnya mengaku kalah. Ia menyerahkan kekuasaan kepada Ferdenand dan
Isabella, kemudian hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian berakhirlah
kekuasaan Islam di Spanyol tahun 1492 M. Umat Islam setelah itu dihadapkan
kepada dua pilihan, masuk Kristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun
1609 M, dapat dikatakan tidak ada lagi umat Islam didaerah ini.

B. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol


Kemajuan Islam di Spanyol sangat terlihat dalam berbagai bidang, baik dalam bidang
intelektual yang menyebabkan kebangkitan Eropa saat ini, bidang kebudayaan yakni
dalam hal bangunan fisik atau arsitektur, maupun bidang lainnya. Sehingga kemajuan
peradaban Islam di Spanyol berdampak bagi peradaban Eropa. Kemajuan peradaban
Islam di Spanyol yakni sebagai berikut :
1. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan baru Spanyol didukung oleh kemakmuran ekonomi yang
terjadi pada abad ke-9 dan abad ke-10. Seperti pada perkenalan pertanian
irigasi yang didasarkan pada pola Negeri Timur sehingga mengantarkan pada
pembudidayaan beberapa tanaman pertanian yang dapat diperjual – belikan,
seperti buah ceri, apel, buah delima, pohon ara, buah kurma, tebu, pisang,

12
kapas, rami dan sutera. Beberapa kota seperti Seville dan Cordova mengalami
kemakmuran karena melimpahnya produksi pertanian dan perdagangan
Internasional (Alibas & Khotimah, 2013)
2. Kemajuan Intelektual dan Ilmu Agama
a. Filsafat
Minat terhadap Ilmu pengetahuan dan filsafat mulai dikembangkan, yakni
pada masa pemerintahan Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibn ‘Abd
Ar-Rahman (832-886). Hingga pada kajian filsafat ini dilanjutkan oleh
penguasa selanjutnya yakni Al-Hakam (961-976 M). Terdapat beberapa
tokoh filsafat yang lahir pada masa itu, yakni Abu Bakar Muhammad Ibn
As-Sayiq atau lebih dikenal sebagai Ibn Bajah dengan pemikirannya beliau
sering mengembangkan berbagai permasalahan yang bersifat etis dan
eskatologis. Tokoh selanjutnya yakni Abu Bakar Ibn Tufail, dengan
berbagai karyanya beliau banyak menulis masalah kedokteran, astronomi,
dan filsafat. Karya filsafatnya yang terkenal yakni berjudul Hay Ibn
Yaqzan. Para filosof lainnya adalah Ibn Maimun, Ibn Arabi, Sulaiman Ibn
Yahya, dan Ibn Rusyd atau dikenal dengan ahli Fiqh (Supriyadi, 2008).
b. Sejarah
Dalam bidang sejarah Islam Spanyol telah melahirkan banyak penulis
terkenal meliputi Zubair dari Valencia yang menulis sejarah tentang
negeri-negeri muslim di Mediterania dan Sisilia. Tokoh selanjutnya Ibn
Al-Khatib yang menulis sejarah tentang Granada serta Ibn Khaldun adalah
seorang perumus filsafat sejarah. Karya besar lainnya yang ditulis oleh
sejarawaan Spanyol Islam yakni Tarikh Iftitah Al-Andalus yang ditulis
oleh Ibn Qutyah yang lahir dan besar di Cordoba serta wafat tahun 977 M.
Selain itu, terdapat karya besar yang ditulis oleh Ibn Hayyan yang bejudul
Al-Muqrabis fi Tarikh Ar-Rizal Al-Andalus (Supriyadi, 2008).
c. Sains
Perkembangan dalam bidang sains pada masa itu banyak sekali
diantaranya Kedokteran, Farmasi, Kimia, Fisika, Pertanian, dll. Terdapat
bebrapa tokoh yang terkenal dalam bidang Ilmu Kimia dan Astronomi
yakniAbbas Ibn Farnas; tokoh yang tekenal dalam botani dan farmasi di

13
Spanyol bahkan diseluruh dunia Islam yakni Abdullah Ibn Muhammad Al-
Baytar yang lahir di Malaga; tokoh yang terkenal dengan pengobatannya
yakni Al-Mughni fi al-Adwiyah al-Mufradah; tokoh yang mengarang buku
tentang penyakit menular dan epidemia yakni Al-Khatib beliau juga yang
menerangkan dengan baik tentang bentuk dan penyebab penyakit epidemia
(Merduati, 2007).
d. Bahasa Sastra dan Musik
Perkembangan masa Islam di Spanyol terdapat ahli serta mahir dalam
bahasa Arab. Terdapat beberapa tokoh diantaranya, Ibn Malik yang
mengarang Alfiyah (tata bahasa Arab), Ibn Huruf, Ibn al-Hajj, Abu Ali al-
Isybili, Abu al-Hasan ibn ´Usfur, dan Abu Hayyan al-Gharnati. Dibidang
sastra tersohor nama Ibn Abd Rabbih dengan karyanya al Iqd al-Farid, Ibn
Bassam dengan karyanya al-Dhakhira fi Mahasin ahl al-Jazira, dan al-
Fath ibn Khaqan dengan karyanya Kitab al-Qalaid.
Sedangkan dalam bidang musik dan kesenian, indikasi kemajuannya
adalah dibagunnya sekolah musik di Cordova oleh Al-Hasan Ibn Nafi
(Zarayab) seorang arti dan pencipta lagu pada zamannya (Supriyadi,
2008).
e. Fiqih
Dalam bidang fiqih, Spanyol dikenal sebagai penganut mazhab Maliki
yang dikenalkan oleh Ziyad Ibn Abd Al-Rahman.
3. Kemajuan di Bidang Arsitektur Bangunan
Kemegahan pada bangunan fisik Islam di Spanyol sangat maju, serta
mendapatkan perhatian dari umat dan penguasa. Pada umumnya bangunan-
bangunan di Andalusia memiliki nilai arsitektur yang tinggi. Jalan yang
digunakan sebagai alat ttransportasi dibangun, pasar-pasar dibangun untuk
pembangunan ekonomi, irigasi, jembatan-jembatan, saluran air, dan lain-lain.
Pembangunan fisik yang paling terlihat adalah pembangunan gedung-gedung,
seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, dan taman-taman.
Diantara pembangunan yang megah adalah masjid Cordova, Kota Al-Zahra,
Istana Ja’’fariyah di Sagosa, tembok Toledo, Istana Al-Mukmin, Masjid
Seville, dan Istana Al-Hamra di Granda.

14
C. Kemunduran Peradaban Islam di Spanyol
Pada masa kekuasaan Islam di Spanyol yang begitu lama tentu telah memberikan
catatan besar dalam mengembangkan dan memberikan sumbangan yang sangat berharga
untuk peradaban dunia. Tetapi, sejarah panjang yang telah diukir kaum muslim munuai
kemunduran hingga berakibat kehancuran. Berikut merupakan kemunduran yang
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
a. Konflik Islam dengan Kristen
Peristiwa ini berawal dari kurang maksimalnya para penguasa muslim di
Andalusia dalam melakukan proses Islamisasi. Hal ini mulai terjadi ketika masa
kekuasaan setelah Al-Hakam II yang dinilai tidak secakap seperti khalifah
sebelumnya. Mereka para penguasa sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti
serta mereka membiarkan umat Kristen menganut agamanya dan menjalankan
hukum adat serta tradisi Kristen asal tidak terdapat perlawanan. Namun, hadirnya
Arab Islam tetap dianggap sebagai penjajah sehingga malah memperkuat
nasionalisme masyarakat Spanyol Kristen. Hal tersebut menjadi salah satu
penyebab kehidupan negara Islam Andalusia tidak pernah berhenti dari
pertentangan Islam Kristen. Pada abad ke-11, umat Islam Andalusia mengalami
kemunduran, semestara umat Kristen memperoleh kemajuan pesat dalam bidang
IPTEK dan strategi perang.
b. Tidak terdapat Ideologi Pemersatu
Pada abad ke-10 terdapat perlakuan para penguasa muslim sebagimana yang
telah dijalankan Bani Umayyah terhadap para mukalaf yang berasal dari umat
setempat. Mereka diperlakukantidak sama seperti tempat-tempat daerah taklukan
islam lainnya. Kenyataan ini ditandaii dengan masih berlakunya istilah ibad dan
muwalladun suatu ungkapan yang dinilai merendahkan. Sehingga, kelompok-
kelompok etnis non-Arab yang ada sering menggerogoti dan merusak perdamaian.
Hal ini mendatangkan dampak yang besar terhadap sejarah sosio-ekonomi negeri
tersebut, serta menunjukan tidak adanya ideologi yang dapat memberikan makna
persatuan.
c. Kesulitan Ekonomi
Sejarah mencatat, pada paruh kedua masa Islam Andalusia para penguasa
begitu aktif mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, sehingga
mengabaikan sistem pengembangan prekonomian. Hingga mengakibatkan

15
timbulnya kesulitan ekonomi yang memberatkan dan berpengaruh bagi
perekmbangan politik dan militer, serta diperparah dengan datangnya musim
paceklik dan membuat para petani tidak mampu membayar pajak. Selain itu,
penggunaan keuangan negara tidak terkendali oleh para penguasa muslim.
d. Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Hal ini yang menyebabkan terjedinya perebutan kekuasaan diantara ahli waris.
Bahkan, karena ini kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk Al-Thawaif
muncul.
e. Keterpencilan
Spanyol Islam seperti negeri terpencil dari dunia Islam yang lain yang selalu
berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Sehingga,
tidak terdapat kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan Kristen
disana.

D. Pengaruh Peradaban Spanyol Islam Di Eropa


Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang
budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik.
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam,
baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian, dan peradaban
antar negara. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di
bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya Eropa,
terutama dalam bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik.
Salah satu yang terpenting diantaranya adalah pemikiran Ibn Rusyd (1120-
1198 M). la melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berpikir. la
mengulas pemikiran Aristoteles dengan cara yang memikat minat semua orang yang
berpikiran bebas. la mengedepankan sunnatullah menurut pengertian Islam terhadap
pantheisme dan anthropomorphisme Kristen. Demikian besar pengaruhnya di Eropa,
hingga di Eropa timbul gerakan Averroeisme (Ibn Rusydisme) yang menuntut
kebebasan berpikir. Pihak gereja menolak pemikiran rasional yang dibawa gerakan
Averroeisme ini.Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir
reformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M.

16
Pengaruh peradaban Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd, ke
Eropa berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di
universitas-universitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville, Malaga,
Granada, dan Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan
buku-buku karya ilmuwan-ilmuwan Muslim. Setelah pulang ke negerinya, mereka
mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Universitas pertama Eropa adalah
Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1231 M. Di akhir zaman Pertengahan
Eropa, baru berdiri 18 buah universitas. Di dalam universitas-universitas itu, ilmu
yang mereka peroleh dari universitas-universitas Islam diajarkan, seperti ilmu
kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari
adalah pemikiran Al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Rusyd.

17
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sebelum Islam masuk ke Spanyol, saat itu di Spanyol merajalelanya perbudakan,


kepincangan ekonomi karena petani dan pedagang diharuskan menanggung pajak yang
memberatkan dan adanya pemaksaan agama Kristen kepada penduduk. Islam pertama kali
masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur Afrika Utara. Spanyol sebelum
kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/ Asbania, kemudian disebut Andalusia, ketika
negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari perkataan Vandal inilah orang Arab
menyebutnya Andalusia.Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu dibagi
menjadi enam periode yaitu periode pertama (711-755 M), periode kedua (755-912 M),
periode ketiga (912-1013 M), periode keempat (1013-1086 M), periode kelima (1086-1248
M), dan periode keenam (1248-1492 M)

Islam di Spanyol telah berkuasa selama tujuh setengah abad, sejarah panjang Islam di
Spanyol tersebut dibagi dalam enam periode, dimulai dari Periode pertama (711-755 M) dan
berakhir pada Periode keenam (1248-1492 M). Kemajuan Islam di Spanyol sangat menonjol
dalam berbagai bidang, baik dalam bidang Ekonomi, intelektual yang menyebabkan
kebangkitan Eropa saat ini, bidang kebudayaan dalam hal ini bangunan fisik atau arsitektur,
maupun bidang-bidang lainnya. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Konflik Islam
dengan Kristen, Tidak adanya Ideologi Pemersatu, Kesulitan Ekonomi, Tidak Jelasnya
Sistem Peralihan Kekuasaan, Keterpencilan.

Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam,
baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian, dan peradaban antar
negara. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah
kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya Eropa,

18
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Basri. 2021. “SEJARAH PERADABAN ISLAM”.

Nasution, Syamruddin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Riau: Yayasan Pusaka Riau.

Nur Dinah Fauziah dan Muhammad Mujtaba Mitra Zuana (2016) Peradaban Islam Di
Andalusia (Spanyol) Vol.1, No.1, Maret 2016 Hal.80 – 91. Institut Pesantren KH.Abdul
Chalim, Jawa Timur.

Sulthon Mas’ud. 2014. “SEJARAH PERADABAN ISLAM”.

19

Anda mungkin juga menyukai