Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ISLAM DI SPANYOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP


RENAISANS DI EROPA”
Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Sejarah Peradaban Islam

Dosen pengampuh : Aksa, SPd., M.Pd

Oleh KELOMPOK 5 :
A.Annisa Adelia Putri (30700121062)

Neliza (30700121036)

Imam Thufail Yunus (30700121055)

Julkifli (30700121028)

Muhammad Faqih (30700121024)

Suhardianto (30700121014)

Kelas IHD 1
JURUSAN ILMU HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN ALAUDDIN
MAKASSAR MAKASSAR 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “islam di spanyol dan pengaruhnya
terhadap renaissance di eropa” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah sejarah peradaban
islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan Atsar bagi para pembaca dan juga bagi para
penulis.
terima kasih kepada dosen sejarah peradaban islam yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Samata, 19 Maret 2022

Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTARISI ......................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1.Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2.Rumusan Masalah .......................................................................…. 1

1.3Tujuan Penulisan .............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
.................................................................................. 2

A. Bagaimana proses masuknya islam di


spanyol…………………………….................................................................. 2

B. Bagaimana perkembangan islam di


spanyol..............................................................………………………………. 4

C. Apa penyebab kemunduran dan kehancuran islam di


spanyol……………………………............................................................…… 7

D. Apa pengaruh peradaban islam di eropa……………………………………… 12

BAB III PENUTUP


........................................................................................ 14

Kesimpulan .......................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika periode klasik Islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa


mulai bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan Eropa bukan saja
terlihatdalam bidang politik dengankeberhasilan mereka mengalahkan
kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya, tetapi kemajuan
mereka terutama dalambidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan dalam bidang inilah yangmendukung keberhasilan politiknya.
Dalam catatan sejarah Islam, kemajuan- kamajuan Eropa ini tidak dapat
dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol.Dari Spanyol Islamlah,
Eropa banyak menimba ilmu, karena pada periode klasik,ketika Islam
mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusatperadaban Islam
yang sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-
orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan - perguruan tinggi Islam
di Spanyol Islam. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa, karena
itukehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan
Spanyolmerupakan bagian dari wilayah kekuasaan daulat bani Umayyah
di Damaskus dan setelah itu dikuasai oleh Abdurrahman ad Dakhil pada
tahun 75 M, bersamaan dengan hancurnya daulat bani Umayyah di
Damaskus. Kemudianpemerintah Islam di Spanyol menjadi pemerintahan
yang berdiri sendiri di masakhalifah Abdurrahman III dan merupakan
salah satu negara terbesar di masa itu,disamping daulat Abbasiyah di
Timur, Bizantium dan kerajaan Charlemangne (Frank) di Barat. Namun,
pada masa pemerintahan berikutnya Spanyolmengalami kemunduran
karena terjadi disintegrasi yang telah memporak-porandakan kesatuan
dan persatuan Andalusia yang membawa kepada kehancuran Islam di
Spanyol.

1
1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana proses masuknya Islam ke Spanyol?

2.Bagaimana Perkembangan Islam di Spanyol?

3.Apa penyebab kemunduran dan kehancuran islam di Spanyol?

4.Apa pengaruh peradaban islam di Eropa?

1.3 Tujuan

1.Mengetahui Bagaimana proses masuknya Islam ke Spanyol

2.Mengetahui Bagaimana Perkembangan Islam di Spanyol

3.Mengetahui Apa penyebab kemunduran dan kehancuran islam di


Spanyol

4.Mengetahui Apa pengaruh peradaban islam di Eropa

1
BAB ll
PEMBAHASAN

A.Masuknya Islam di Spanyol

pada mulanya Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah


Al Walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari bani Umayyah yang
berpusat di damaskus. sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah
menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi
dari dinasti Bani Umayyah. pada masa Khalifah Al Walid, Hasan ibn
Nu'man sudah digantikan oleh Musa ibn Nushair. di zaman al-walid itu,
Musa Ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki
Aljazair dan Maroko.1 sebelum afrika utara dikuasai oleh islam koma di
kawasan ini terdapat kentung kantung yang menjadi basis kekuasaan
kerajaan romawi yaitu kerajaan gothik. Setelah kawasan ini betul-betul
dapat dikuasai, umat islam oleh memusatkan perhatiannya untuk
menaklukkan spanyol.

dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga pahlawan islam yang


dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan satuan pasukan ke sana.
Mereka adalah Tharif ibn malik, Thariq ibn ziyad, dan Musa ibn
Nushair.2 dalam penaklukan spanyol, kemenangan pertama dicapai oleh
thariq bin ziyad. Ia kemudian membuka jalan untuk penaklukkan wilayah
yang lebih luas lagi. untuk itu, Musa ibn Nushair merasa perlu melibatkan
diri dalam pertempuran dengan maksud membantu perjuangan Thariq .
Dengan suatu pasukan yang besar, Ia berangkat menyeberangi selat itu

1
A. Syalabi, Sejarah dan kebudayaan islam, jilid 2, (Jakarta:Pustaka Alhusna,
1983,cet:1),hlm. 154.
2
A. Syalabi, Sejarah dan kebudayaan islam, jilid 2, (Jakarta:Pustaka Alhusna,
1983,cet:1),hlm.158.

2
dan satu per satu kota yang dilewatinya dapat ditaklukkannya.
setelah musa berhasil menaklukkan sidonia, karmona, seville dan merida
serta mengalahkan penguasa kerajaan gothic, theodomir di orihuela. ia
bergabung dengan Thariq di Toledo. selanjutnya, keduanya berhasil
menguasai seluruh kota penting di spanyol termasuk bagian utaranya
mulai dari saragosa sampai Navarre.3

gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa


pemerintahan khalifah umar ibn abdil aziz tahun 99 H/717 M. 4 ketika
islam masuk ke spanyol, ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh.
padahal sewaktu spanyol berada di bawah pemerintahan romawi, berkat
kesuburan tanahnya, pertanian maju pesat didukung oleh sarana
transportasi yang baik. Akan tetapi setelah spanyol berada di bawah
kekuasaan kerajaan gothik, perekonomian lumpuh dan kesejahteraan
masyarakat menurun. Hekataran tanah dibiarkan terlantar tanpa digarap,
beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dengan daerah lain sulit
dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan.5

kemenangan kemenangan yang dicapai umat islam tidak terlepas dari


adanya faktor eksternal dan internal yang menguntungkan. Yang
dimaksud dengan faktor eksternal, adalah suatu kondisi yang terdapat di
dalam negeri spanyol sendiri pada masa penaklukan spanyol oleh orang-
orang islam kondisi sosial politik dan ekonomi negeri ini berada dalam
keadaan menyedihkan. secara politik wilayah spanyol terbagi-bagi ke
dalam beberapa negeri kecil bersamaan dengan itu penguasa gothic
bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut oleh penguasa
yaitu aliran monifisit.6 Adapun faktor internal yaitu suatu kondisi yang

terdapat dalam tubuh penguasa tokoh tokoh pejuang dan para


prajurit islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah spanyol. Dan yang
3
Carl, Brockelmann, History of the Arabs, (London:Macmillan press,1970),hlm. 14.
4
Bertold spuler, The muslim world: A Hidtorycal Survey, Leiden: E.J. Brill, 1960, hlm
100.
5
S. M. Imaduddin, Muslim Spain: 711-1492 A. D., (Leiden: E.J. Brill, 1981), hlm.13
6
Thomas W. Arnold, Sejarah Da'wah Islam, (Jakarta:Wijaya, 1983),hlm 118.

3
tak kalah penting adalah ajaran islam yang ditunjukkan para tentara islam
yaitu toleransi, persaudaraan dan tolong-menolong.sikap toleransi agama
dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kau muslimin itu
menyebabkan penduduk spanyol menyambut kehadiran islam di sana.7

B.Perkembangan islam Di Spanyol


perkembangan Islam di Spanyol terbagi menjadi enam periode,
yaitu:

1.Periode pertama (711-755 M)

pada periode ini Spanyol berada dibawah pemerintahan para


wali(Gubernur) yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah yang
berpusat di damaskus. pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol
belum tercapai secara sempurna gangguan-gangguan masih terjadi baik
datang dari dalam maupun dari luar. gangguan dari dalam berupa
perselisihan diantara elit penguasa terutama akibat perbedaan etnis dan
golongan adapun gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di
Spanyol yang bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang
memang tidak pernah tunduk kepada pemerintahan Islam gerakan ini
terus memperkuat diri. setelah berjuang lebih dari 500 tahun akhirnya
mereka mampu mengusir Islam dari bumi Spanyol.8

2.Periode Kedua(755-912 M)

pada periode ini, Spanyol berada dibawah pemerintahan seorang


yang bergelar Amir ( panglima atau gubernur ) tetapi tidak tunduk kepada
pusat pemerintahan Islam yang ketika itu dipegang oleh Khalifah
7
Thomas W. Arnold, Sejarah Da'wah Islam, (Jakarta:Wijaya, 1983),hlm 120
8
David wassenstein, politic and society in islamic spain : 1002-1086, (New Jersey:
Princeton University Press, 1985) hlm.15-16.

4
Abbasiyah di Baghdad. Amir Amir pertama adalah Abdurrahman l, yang
memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar Al dakhil ( yang
masuk ke Spanyol). pada periode ini umat Islam Spanyol mulai
memperoleh kemajuan- kemajuan, baik dalam bidang politik maupun
dalam bidang peradaban. Abdu al-Rahman mendirikan masjid Cordova
dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.

Hisyam dikenal berjasa dalam menegakkan hukum Islam dan Hakam


dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran dialah yang
memprakarsai tentara bayaran di Spanyol. sedangkan Abdurrahman Al-
Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu.9

meskipun mengalami kemajuan namun ada beberapa gangguan


politik yang paling serius pada periode ini dan datangnya dari umat Islam
itu sendiri. Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 852 masehi
membentuk negara kota yang berlangsung selama 80 tahun. Disamping
itu, sejumlah orang tidak puas membangkitkan revolusi. Yang terpenting
di antaranya adalah pemberontakan yang dipimpin oleh dan anaknya
yang berpusat di pegunungan dekat Malaga. sementara itu, perselisihan
antara orang-orang barbar dan orang-orang Arab masih sering terjadi.10

3.Periode ketiga (912-1013 M)

pada periode ini umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan


dan kejayaan, menyaingi kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd al-
Rahman al-Nashir mendirikan universitas Cordova. perpustakaannya
memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam dua juga seorang kolektor
buku dan pendiri perpustakaan titik pada masa ini ke masyarakat dapat

menikmati kesejahteraan dan kemakmuran. pembangunan kota


berlangsung dengan sangat cepat.11

9
Ahmad Syalabi, mausu'ah adharah al-islamiyahl-Tarikh al-Islami wa al-Hadharah
al-islamiyah,Jilid 4,(Kairo:Maktabah Al-Nahdhah Al-Mishriyah, 1979 M), hlm.41-50.

Bertold Spuler, The Muslim Word: A Historical Survey, (Leiden: E.J. Brill,1960),
10

hlm. 106.

5
4. Periode Keempat (1013-1086 M)

pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari 30 negara


kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukuth-
Thawaif, yang berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova dan
sebagainya. pada periode ini umat Islam Spanyol kembali memasuki
masa pertikaian intern. terjadi perang saudara, ada diantara pihak-pihak
yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja raja Kristen. melihat
kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik Islam itu untuk
pertama kalinya orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil
inisiatif penyerangan.12

5.Periode kelima (1086-1248 M)

pada periode ini Islam di Spanyol masih terpecah dalam beberapa


negara tetapi terdapat kekuatan yang dominan yaitu kekuasaan dinasti
murabithun dan dinasti muwahhidun. dalam beberapa dekade dinasti
muwahhidun mengalami banyak kemajuan. kekuatan-kekuatan Kristen
dapat dipukul mundur. Akan tetapi, tidak lama setelah itu, muwahhidun
mengalami kehancuran. pada tahun 1212 m. tentara Kristen memperoleh
kemenangan besar di navas de Tolesa. kekalahan-kekalahan yang dialami
Muwahhidun menyebabkan penguasanya memilih untuk meninggalkan
Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 m. keadaan Spanyol
kembali berada di bawah penguasa penguasa kecil dalam kondisi
demikian Islam tidak mampu bertahan dari serangan serangan Kristen
yang semakin besar. Tahun 1238 m Cordova jatuh ke tangan penguasa

W.Montgomery Watt, kejayaan islam: Kajian Kritis dari Tokoh Orientalis,


11

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), hlm. 217-218.


12
Bertold Spuler, op.cit., hlm. 108.

6
Kristen dan Seville jatuh tahun 1248 m seluruh Spanyol kecuali
Granada lepas dari kekuasaan Islam.13

6.Periode keenam (1248-1492)

pada periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di


bawah dinasti Bani ahmar (1232 sampai 1492). peradaban kembali
mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman an nashir akan
tetapi secara politik dinasti yang berkuasa di wilayah yang kecil
kekuasaan Islam merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir
karena perselisihan orang-orang Islam dalam perebutan kekuasaan. umat
Islam setelah itu kemudian dihadapkan kepada dua pilihan yakni masuk
Kristen atau pergi meninggalkan Spanyol pada tahun 1609 m dapat
dikatakan bahwa tidak ada lagi umat Islam di daerah Spanyol.14

C.Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Islam Dispanyol


Islam di Spanyol mengalami kemunduran karena 2 Faktor. Yakni,
faktor intern dan faktor extern.

Faktor-Faktor intern:

1. Perpecahan dan perebutan kekuasaan

13
Ahmad Syalabi, op.cit., hlm. 76

Harun Nasution, islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, jilid 1, (Jakarta:UI press,
14

1985, Cetakan kelima), hlm.62

7
Semenjak menjadi wilayah Islam, Spanyol masih diwarnai

perpecahan dan perebutan kekuasaan sehingga stabilitas politik negeri


Spanyol belum tercapai secara sempurna. Hal ini disebabkan perselisihan
di antara elite penguasa akibat perbedaan etnis dan golongan. Juga
terdapat perbedaan pandangan antara khalifah di Damaskus dan gubernur
Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengakui
bahwa merekalah yang paling berhak menguasai daerah Spanyol. Oleh
karena itu fase awal ini telah terjadi dua puluh kali pergantian wali
(gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Jadi tidak ada
gubernur yang mampu mempertahankan kekuasaannya untuk jangka
waktu yang agak lama.15

Pada saat-saat terakhir kekuasaan Islam di Spanyol, perebutan


kekuasaan terjadi lagi. Wilayah kekuasaan Islam pada saat itu tinggal
Granada di bawah pemerintahan Dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M).
Dinasti ini terkenal dengan sebutan al Hambura yang pernah jaya dan
dikagumi, terutama pada masa pemerintahan Abd al Rahman al Nasir.
Namun akhirnya melemah karena terjadinya perebutan kekuasaan dan
dua putra penguasa Abu Abdullah Muhamammad merasa tidak senang
kepada ayahnya, karena menunjuk anaknya yang lain sebagai
penggantinya menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha merampas
kekuasaan. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan
oleh Muhammad bin Sa’ad. Akibatnya kekuasaan Islam terpecah dan
melemah.16 Inilah perebutan kekuasaan yang terakhir dalam kekuasaan
Islam Spanyol dan kesempatan emas ini dipergunakan oleh orang Kristen
untuk mengusir orang Islam dari Spanyol untuk selama-lamanya.

2.Pribadi dan Kepemimpinan Khalifah

Badri Yatim, Sejarah peradaban islam,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,1994),


15

hlm.94.
16
Badri Yatim, op.cit., hlm.99

8
Salah satu penyebab kemunduran Islam di Spanyol adalah faktor
pribadi dan kepemimpinan khalifah. Hal ini tampak ketika Hisyam II naik

tahta menggantikan ayahnya Hakam II. Ia termasuk khalifah yang lemah,

tidak memiliki kemampuan dan kecakapan untuk mengurus negara,


karena menduduki kursi kekhalifahan dalam usia yang relatif muda. Ia
tidak mampu membaca dan mengamati gerakan Kristen yang mulai
tumbuh dan mengancam kekuasaannya.17

Ketidakmampuan penguasa dan khalifah memelihara stabilitas


politik dan pemerintahahn menjadikan para penguasa di tingkat wilayah
seperti propinsi, mulai tidak percaya pada kekuasaan khalifah dan
mengambil sikap melepaskan diri dari kekhalifahan yang berpusat di
Cordova, akibatnya berdirilah dinasti-dinasti kecil yang dikenal dengan
Muluk al Tawaif atau reyes de taifas.18

3.Munculnya Dinasti-Dinasti Kecil

Disintegrasi kekuatan Islam di Spanyol dengan munculnya dinasti-


dinasti kecil merupakan salah satu penyebab kemunduran dan kehancuran
Islam di Spanyol. Meskipun demikian pada masa ini terjadi pula
kecemerlangan kultural. Sejumlah dinasti lokal berkuasa di berbagai
bagian Spanyol. Sebagian di antaranya hanyalah negara kota, sebagaian
lagi sepeiti Afthasia di barat daya, menguasai wilayah yang amat luas.
Dinasti-dinasti ini dari berbagai ras, yang mencerminkan heterogenitas

17
Abd al Hamid Al Abbadi, al Mujmal fi Tarikh at Andalus. (Kairo: Dar

al Qalam,1964), hlm, 131


18
Philip K Hitti, History of the Arabs.( London: The Macmillan Press, 1974),
hlm.537.

9
kelas-kelas militer di bawah Umayah dan ketegangan etnis dan
persaingan di kalangan kelompok-kelompok ini.19

4.Kesulitan Ekonomi

Keadaan ekonomi juga dapat menentukan maju mundurnya suatu

negara. Di paruh kedua masa Islam di Spanyol pembangunan kota dan


pengembangan ilmu pengetahuan sangat gencar dan serius, sehingga lalai
membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yangsangat
mempengaruhi kondisi politik dan militer.20

Di samping itu pasukan muslim yang menyita harta milik orang-orang


kaya di Spanyol dan kekayaan para raja dan pejabat negara, tidak
mengembangkan kekayaan tersebut secara baik, akibatnya pendapatan
negara merosot. Kemudian lebih parah lagi setelah munculnya khalifah
yang lemah yang tidak lagi memperhatikan kemaslahatan rakyatnya,
tetapi bergelimang dalam kemewahan dan hanya ingin bersenang-senang
semata. Akhirnya penghasilan negara terkuras untuk kepentingan
khalifah. Belum lagi biaya yang dikeluarkan untuk membiayai
peperangan untuk menumpas kerusuhan-kerusuhan.

Faktor-Faktor Extern

1.Konflik Islam-Kristen

Wilayah kekuasaan Islam di Spanyol berbatasan dengan kerajan-


kerajaan Kristen di Utara yang selalu mencari kesempatan untuk
menyerang Islam. Apalagi ketika Islam Spanyol pecah ke dalam beberapa

19
G.E. Bosworth,The Islamic Dinasties. Terjemahan oleh Ilyas Hasan.

(Bandung: Mizan, 1993), hlm.35


20
Badri Yatim, op.cit., hlm.108.

10
dinasti-dinasti kecil atau Muluk al Tawdif, peta kekuatan Islam mulai
menurun. Sebaliknya raja-raja Kristen di Utara mulai bersatu dan
mengadakan penyerangan-penyerangan, akhirnya satu demi satu dinasti-
dinasti Islam dapat ditaklukkan. Serbuan yang dilakukan oleh raja
Alfonso VI berhasil merebut Toledo dari dinasti Zunniyah pada tahun
1085 M.21 Dalam kondisi yang demikian, umat Islam tidak mampu
membendung serangan-serangan dari pihak Kristen yang semakin gencar.

Akhirnya satu persatu wilayah Islam dikuasai oleh Kristen. Cordova jatuh
pada tahun 1238 M, menyusul Seville tahun 1248 dan wilayah-wilayah
lain kecuali Granada.22

2.Faktor Geografis

Faktor Geografis juga menentukan hilangnya Islam di Spanyol.


Karena Spanyol merupakan daerah terpencil dari dunia Islam yang lain,
sehingga ia selalu berjuang sendirian, tanpa mendapatkan bantuan kecuali
dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang
mampu membendung kebangkitan Kristen di Spanyol.23 Selain itu faktor
iklim juga mempengaruhi, sehingga orang-orang Arab sebagai pendatang
tidak tahan mendiami daerah Spanyol yang iklimya tidakcocok dengan
mereka.24

21
Abd al Hamid Al Abbadi, op.cit., hlm.156.
22
Ahmad Syalabi, Mausu’at al Tarikh al Islamiy wa al Haddrat al Islamiyat.

Jilid IV. (Mesir: Maktabat al Nahdah al Misriyat, 1979), hlm. 76.


23
Badri Yatim, op.cit., hlm.108.
24
Montgomery W Watt,Kejayaan Islam, Kajian Kritis dari Tokoh-Tokoh

Orientalis.(Yogyakarta: Tiara Wacana,1990), hlm.43.

11
D. Pengaruh Peradaban Spanyol Islam di Eropa.
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa untuk
menyerap peradaban Islam baik dalam bentuk hubungan politik, sosial,
maupun perekonomian, dan peradaban antar negara. orang-orang Eropa
menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada dibawah kekuasaan Islam
jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam
bidang pemikiran dan sains disamping bangunan fisik.25

pengaruh peradaban Islam termasuk didalamnya pemikiran Ibnu


Rusyd ke Eropa berawal dari banyaknya pemuda-pemudi Kristen Eropa
yang belajar di universitas-universitas Islam di Spanyol seperti
universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan salamanca. selama
belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya
ilmuwan-ilmuwan muslim. pusat penerjemahan ini adalah Toledo. setelah
pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang
sama. universitas pertama di Eropa adalah universitas Paris yang
didirikan pada tahun 1231 M, 30 tahun setelah wafatnya Ibnu Rusyd. Di
akhir zaman pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah univeesitas. Di
dalam universitas-universitas itu, ilmu yang mereka peroleh dari
universitas-universitas Islam diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu
pasti, dan filsafat. pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah
pemikiran Al Farabi, Ibnu Sina, dan ibnu Rusyd.26

pengaruh ilmu pengetahuan Islam di Eropa yang sudah


berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan
kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M.
Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa melalui terjemahan-

25
Philip K. Hitti, History of the Arabs, (London: Macmillan Press, 1970), hlm.526-
530.

Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibm Rusyd, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975,
26

hlm. 148-149.

12
terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke
dalam bahasa latin.27

walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara


yang kejam, tetapi Islam telah membidani gerakan-gerakan penting di
Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan
Yunani klasik ( renaissance ) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia,
gerakan reformasi pada abad ke-16 m rasionalisme pada abad ke-17 m
dan pencerahan dalam ( aufklarung )pada abad ke 18 m.28

K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, (Yograkarta: Kanisius, 1986,cet:5),hlm. 32.


27

Tentang sejarah renaissance dan reformasi baca J. B. Bury, sejarah kemerdekaan


Berfikir, (Djakarta: PT Pembangunan, 1963),hlm 63-82.
28
S. I. Poeradisastra, sumbangan Islam Kepada Ilmu Dan Peradaban Modern,
(Jakarta: P3M, 1986, cet:2), hlm. 77.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Islam di Spanyol


dan pengaruhnya terhadap renisain di Eropa. Islam masuk ke Spanyol
pada tahun 750 M dan berakhir pada 1492 M. Kehadira Islam di Spanyol
benar-benar mengubah pola kehidupan masyarakat setempat.Memberikan
kemakmuran yang dinanti oleh rakyat jelata yang diperlakukan tidak
semestinya sebagai manusia. Kedatangan Islam di Andalusia merupakan
berkah bagi tanah yang subur ini. Fase awal kedatangan Islam, selama 45
tahun ada kurang lebih 24 wali di Andalusia. Kemudian datanglah
Abdurrahman Al-Dakil yang mendirikan Daulah Umayyah II.
Kedatangannya memberikan perubahan besar dan mendasar. Pada masa
pemerintahan Daulah Umayyah terdapat 16 penguasa yang terdiri dari 7
amir dan 9 khalifah, yang diakhiri dengan Hisyam III. Setelah Hisyam III
Andalusia terpecah, maka sulit untuk menentukan berapa banyak
pemerintah yang menguasai Andalusia. Kemunduran Spanyol tidak
terlepas dari perpecahan yang terus berlanjut setelah Hakam II. Hal ini
melemahkan kekuatan Islam Spanyol sehingga menjadi peluang bagi
pihak luar untuk melumpuhkan total kekuatan Islam. Meskipun
kekuasaan Islam hilang pada tahun 1492 dan umat Islam benar-benar
menghilang pada tahun 1609. Namun, Islam Spanyol telah meninggalkan
warisan yang tak ternilai bagi Eropa. Sains ditolak dengan penuh
kebencian. Di era kontemporer, pengakuan ini harus diakui oleh Barat
meski sulit.

14

Anda mungkin juga menyukai