Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN ISLAM PADA ZAMAN KHALIFAHAN ISLAM

DI SPANYOL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam


Dosen Pengampu Atika Muliyandari, M.pd

Disusun Oleh :
Fadhilah Nur Qodriani (2311101165)
Ramadhania Faradila Syarif (2311101112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD
IDRIS
SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang atas rahmat-Nya dan
karunianya, kami menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema
yang kami angkat pada makalah kami yang berjudul Pendidikan Islam Pada
Zaman Khalifaan Islam Di Spanyol

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terimakasi kepada ibu


Atika Muliyandari, M.pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah sejarah
pendidikan islam yang telah membantu dan memberikan tugas kepada kami. Kami
juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah turut serta membantu
membuat makalah ini.

Kami menyadari jika isi makalah ini jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan kemampuan kami. Maka kritik dan saran yang membangun sentiasa
kami harapkan, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya dan pihak lain.

Samarinda, 31 November 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1
C. TUJUAN......................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. PROSES MASUKNYA ISLAM KE SPANYOL......................................3
B. PROSES PEMBANGUNAN DAN KEMAJUAN DI SPANYOL...........4
C. KEADAAN PENDIDIKAN DI SPANYOL.................................................6
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
A. KESIMPULAN..........................................................................................12
B. SARAN.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Spanyol adalah sebuah Negara yang pernah ditaklukkan oleh Islam untuk
mengembangkan agama Islam di negeri tersebut. Ketika Islam masuk ke negeri
Spanyol, negeri ini banyak mengalami peradaban yang pesat baik dari kebudayaan
maupun pendidikan Islam, karena Spanyol didukung negerinya yang subur
dengan penghasilan ekonomi yang cukup tinggi sehingga menghasilkan para
pemikir hebat.

Spanyol mengalami perkembangan pesat dan kebudayaan dan pendidikan


Islam yang dimulai dengan mempelajari ilmu agama dan sastra, kemudian
meningkat dengan mempelajari ilmu-ilmu akal. Dalam waktu relatif singkat
Cardova dapat menyaingi Baghdad dalam bidang ilmu pengetahuan dan
kesastraan.

Pada zaman klasik, Islam pernah mecapai masa keemasan dan kejayaan
yang tak akan pernah terlupakan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Pada saat
itu Islam telah menjadi pusat peradaban di seluruh dunia. Masa keemasan dan
kejayaan Islam itu antara lain adalah di Spanyol, dari sinilah orang eropa banyak
menimba ilmu dan belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam.

Islam menjadi guru bagi orang-orang Eropa.Ketika itu, orang-orang Eropa


Kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam di sana. Islam
menjadi “guru” bagi komunitas Eropa. Karena itu, kehadiran Islam di Spanyol
hampir tak pernah luput dari bidikan para sejarawan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rusmusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses masuk islam ke spanyol?
2. Bagaimana proses pembangunan dan kemjuan di spanyol?
3. Bagaimana keadaan pendidikan di spanyol?
C. TUJUAN

1
Pembahasan materi ini berkaitan dengan tujuan berikut ini:
1. Agar mengetahui bagaimana proses islam masuk ke spanyol.
2. Agar memahami bagaimana kemajuan pada spanyol.
3. Agar menegetahui perkembangan pendidikan di spanyol.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. PROSES MASUKNYA ISLAM KE SPANYOL
Dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, tanah Spanyol
lebih banyak dikenal dengan nama Andalusia, yang diambil dari sebutan tanah
Semenanjung Liberia. Julukan Andalusia ini berasal dari kata Vandalusia, yang
artinya negeri bangsa Vandal, karena bagian selatan Semenanjung ini pernah
dikuasai oleh bangsa Vandal sebelum mereka dikalahkan oleh bangsa Gothia
Barat pada abad V. Daerah ini dikuasai oleh Islam setelah penguasa Bani Umayah
merebut tanah Semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah Al-
Walid ibn Abdul Malik.(Maryam & Sodiqin, 2004, hlm. 69) Islam masuk ke
Spanyol (Cordoba) pada tahun 93 H (711 M) melalui jalur Afrika Utara di bawah
pimpinan Tariq bin Ziyad yang memimpin angkatan perang Islam untuk
membuka Andalusia.1

Kebudayaan Islam memasuki Eropa melalui beberapa jalan, antara lain


melewati Andalusia. Ini karena kaum muslimin telah menetap di negeri itu sekitar
abad 8 abad lamanya. Pada masa itu kebudayaan Islam di negeri itu mencapai
puncak perkembangannya. Kebudayaan Islam di Andalusia mengalami
perkembangan yang pesat di berbagai pusatnya, misalnya Cordova, Sevilla,
Granada, dan Toledo. Ekspansi pasukan muslim ke Semenanjung Iberia, gerbang
barat daya Eropa, merupakan serangan terakhir dan paling dramatis dari seluruh
operasi militer penting yang dijalankan oleh orang orang Arab. Serangan itu
menandai puncak ekspansi muslim ke wilayah Afrika dan Spanyol.

Dari sisi kecepatan operasi dan kadar keberhasilannya, ekspansi ke


Spanyol memiliki kedudukan yang unik dalam sejarah militer abad pertengahan.
Dalam proses ekspansi ke Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat
dikatakan paling berjasa memimpin satuan satuan pasukan ke Spanyol mereka
1
Abustani Ilyas, dkk, “Sejarah Dan Pengembangan Islam Di Spanyol dan Sisilia” Jurnal
Seikat, Vol. 1, No. 02, 2022, hal. 136.

3
adalah Tharif Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad dan Musa Ibn Nushair. Tharif dapat
disebut sebagai perintis dan penyelidik. Yang menyeberangi selat yang berada
diantara Maroko dan benua Eropa dengan satu pasukan perang, 500 orang
diantaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang
disediakan oleh Julian.

Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan
untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Musa bin Nushair pun melibatkan
diri untuk membantu perjuangan Thariq. Selanjutnya, keduanya berhasil
menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya mulai dari
Saragosa sampai Navarre. Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada
masa pemerintahan Khalifah Umar ibn Abdil Aziz tahun 99 H/717 M, dengan
sasarannya menguasai daerah sekitar pegunungan Pyrenia dan Prancis Selatan.
Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan kaum muslimin yang geraknya
dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah menjangkau seluruh Spanyol dan
melebar jauh ke Prancis Tengah dan bagian-bagian penting dari Italia.

B. PROSES PEMBANGUNAN DAN KEMAJUAN DI SPANYOL


Lebih dari delapan abad Umat Islam berkuasa di Spanyol (92-897 H/ 711-
1492 M), umat Islam telah mencapai masa kejayaannya disana. Walaupun dalam
bidang politik terjadi gelombang turun naik, dinasti silih berganti dan perebutan
kekuasaan sering terjadi, namun dalam bidang intelektual dan peradaban
mencapai prestasi yang gemilang. Sangat banyak prestasi yang dicapai bahkan
pengaruhnya membawa Eropa dan Dunia kepada kemajuan yang lebih kompleks.
Muslim Spanyol telah membuka lembaran baru sejarah intelektual Islam,
bahkan sejarah intelektual agama. Mereka bukan hanya sebagai penyulut pelita
kebudayaan dan peradaban maju melainkan juga sebagai media penghubung ilmu
pengetahuan dan filsafat yang telah berkembang sebelumnya. Spanyol pada masa
pemerintahan Umat Islam menjadi pusat peradaban yang tertinggi.
Spanyol merupakan negeri yang subur sehingga mendatangkan
penghasilan ekonomi yang tinggi sehingga banyak menghasilkan para pemikir.
Masyarakat Spanyol Islam adalah masyarakat yang terdiri dari komunitas-

4
komunitas Arab (Utara dan Selatan), al Muwalladun (orang-orang Spanyol yang
masuk Islam), Barbar (Umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al Shaqalibah
(penduduk antara Kontanstinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan
dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen,
Muzareb yang berbudaya Arab dan Kristen yang masih menentang ajaran Islam.
Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir, memberikan saham
intelektual terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalus, yang melahirkan
kebangkitan ilmiah baik dalam bidang ‘Ulum al Naqliyah maupun ‘Ulum al
‘Aqliyah, perkembangan sastra dan pembangunan Fisik di Spanyol.
Dalam bidang Fiqh, penduduk Spanyol Islam dikenal sebagai penganut
Mazhab al Malikiyah yang diperkenalkan oleh Ziyad ibn ‘Abd al Rahman, dan
sebagian kecilnya ada yang menganut Mazhab Al Zhahiriy yang diperkenalkan
oleh al Balluthiy. Tokoh-tokoh fiqh yang terkenal adalah Ziyad ibn ‘Abd al
Rahman, Yahya al Mashmudiy, Al Balluthiy, Ibn al Fakhkhar, Al Qabbariy, Ibn
Siraj, Ibn Hazm, Ibn Rusyd, Ibn al Hajj, Ibn al ‘Arabiy, Al Qadhiy ‘Iyadh, Ibn
Rusyd al Hafid, Al Syahibiy.
Dalam bidang Hadits, banyak tokoh-tokoh yang terkenal walaupun negeri
Andalus sangat jauh dari al Haramayn (Makkah dan Madinah) yang menjadi pusat
hadits. Tokoh-tokoh hadits tersebut diantaranya Baqiy ibn Makhlad, Ibn
Wadhdhah, Ibn ‘Abd al Barr, Ibn Mufrah, Ibn ‘Awnillah, Ibn Khallaf, Ibn al
Faradhiy, Ibn al Hajj, Ibn Hazm, Ibn ‘Abd al Barr, Razin ibn Mu’awiyah, Al
Rusyathiy, Imam Ibn al ‘Arabiy, Al Qadhiy ‘Iyadh, Ibn Basykuwal, Al Malahiy,
Ibn Baqiy, Ibn Sayyid al Nas, Ibn al Zubayr. Dalam bidang Tafsir yang terkenal
diantaranya Imam Baqiy ibn Makhlad, Imam ibn al ‘Arabiy, Imam Ibn ‘Athiyah,
Imam al Qurthubiy, Imam Abu Hayyan.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat juga
melahirkan banyak pemikir dan penulis terkenal seperti Abu al Husayn
Muhammad ibn Ahmad ibn Jubair al Syathibiy, Ibn Bathutah, Ibn al Khatib.
Dalam bidang bahasa dan sastra yang terkenal di andalus diantaranya adalah Ibn
Siraj, Al Waffasyiy, Ibn ‘Ayyalun, Ibn Kharuf, Ibn Sayyid al Nas, Ibn Malik.

5
Tokoh pertama dalam bidang filsafat adalah Ibn Bajjah, Ibn Thufayl, dan
Ibn Rusyd. Dalam ilmu kimia dan astronomi adalah ‘Abbas ibn Farnas, dalam
bidang astronomi adalah Ibrahim ibn Yahya al Naqash. Ahli bidang obat-obatan
ada Ahmad ibn Ibas dari Cordova. Dalam bidang kedokteran, terkenal nama Abu
Bakr Muhammad ibn ‘Abd Malik ibn Zuhr al Isybiliy dan Ibn Khathib, disamping
Ibn Thufayl dan Ibn Rusyd yang juga menjadi Filsuf serta Ibn Khatima yang
menulis Buku tentang penyakit menular.
Dalam bidang musik dan seni suara, tokohnya al Hasan ibn Nafi’ yang
dijuluki Zaryab, ia sering tampil dalam acara pertemuan dan jamuan. Disamping
sebagai penyanyi, dia juga penggubah lagu. Dalam bidang pembagunan fisik yang
paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung seperti pembangunan kota,
istana, masjid, pemukiman dan taman-taman. Yang paling megah adalah Masjid
Cordova, Istana al Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, Tembok Toledo, Istana al
Makmun, Masjid Sevilla dan Istana al Hamra di Granada.2

Kemajuan di Bidang Arsitektur Bangunan Kemegahan bangunan fisik


Islam Spanyol sangat maju, dan mendapat perhatian umat dan penguasa.
Umumnya bangunan-bangunan di Andalusia memiliki nilai arsitektur yang tinggi.
Jalan-jalan sebagai sebagai alat transpotasi dibangun, pasar-pasar dibangun untuk
membangun ekonomi. Demikian pula, dam-dam, kanal-kanal, saluran air, dan
jembatan-jembatan.

C. KEADAAN PENDIDIKAN DI SPANYOL


Berdasarkan literatur-literatur yang membahas sejarah pendidikan Islam
secara garis besar pendidikan Islam di Spanyol terbagi pada :

a. Kuttab
Pada lembaga ini, para siswa mempelajari berbagai macam disiplin ilmu
pengetahuan, seperti fikih, bahasa dan sastra, musik dan kesenian. Pada
lembaga ini siswa-siswanya mempelajari berbagai macam ilmu
pengetahuan diantaranya adalah:

2
Mami Nofriani, “ Jembatan Penyebrangan Peradaban Islam Ke Eropa”, Jurnal
Kebudayaan Nadzarat, Vol. 27, No. 01, 2021, hal. 6.

6
1. Fiqih
Pemeluk Islam di Andalusia menganut mazhab Maliki, maka para
ulama memperkenalkan materi-materi fikih dari mazhab Imam
Malik. Santri pada kuttab mendapatkan pelajaran yang cukup
lengkap dari ulama-ulama yang ahli dibidang ilmunya, sehingga
para siswanya lebih cepat menyerap ilmu pengetahuan yang
dipelajarinya, sehingga menumbuhkan minat belajar dikala itu.
2. Bahasa dan Sastra
Dengan menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan bahasa
administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Oleh karena
itu, bahasa Arab diajarkan kepada murid-murid dan para pelajar,
baik yang Islam, maupun yang non-Islam. Dan hal ini dapat
diterima oleh masyarakat, bahkan mereka rela menomor duakan
bahasa asli mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir
dalam bahasa Arab, sehingga mereka terampil dalam berbicara
maupun dalam tata bahasa.
3. Musik dan kesenian
Syair merupakan ekspresi utama dari peradaban Spanyol. Pada
dasarnya syair Spanyol didasarkan pada model-model syair Arab
yang membangkitkan sentimen prajurit dan interes faksional para
penakluk Arab. Dalam bidang musik dan seni, Spanyol Islam
memiliki tokoh seniman yang sangat terkenal, yaitu Al-Hasan bin
Nafi dikenal dengan julukan Ziryab (789-857). Setiap kali ada
pertemuan dan perjamuan di Cordova, Ziryab selalu
mempertunjukkannya keahliannya. Ia juga terkenal sebagai
penggubah lagu, ilmu yang dimilikinya itu diajarkan kepada anak-
anaknya, baik lelaki maupun perempuan dan juga kepada para
budak-budak sehingga kemasyhurannya tersebar luas.3

3
Robiatul Adawiyah, “Perkembangan Pendidikan Islam Di Spanyol,” EDUKASI: Jurnal
Pendidikan Islam (e-Journal) 3, no. 2 (2015): 315–30.

7
b. Pendidikan dasar
Pada tahap ini materi yang diberikan meliputi baca tulis Al-Qur’an serta
tata bahasa dan puisi Arab. Dalam Khasanah sejarah pendidikan Islam,
pendidikan dasar dikenal dengan Maktab atau Kuttab. Hampir disetiap
kota dan desa penyelenggaraan pendidikan dasar dapat ditemui. Dengan
tersebarnya pola pendidikan dasar semacam itu, hampir bisa dipastikan
bahwa sebagian besar muslim Spanyol dapat membaca dan menulis. Posisi
wanita untuk memperoleh pendidikan hanya sedikit ditemukan
pelangrangan. Dengan kata lain, antara pria dan wanita pada masa itu
sama-sama berhak menganyam pendidikan dasar. Hal ini dapat dibuktikan,
semasa pemerintahannya Al-Hakam II setidaknya terdapat 170 orang.
Wanita yang bertugas sebagai penulis kitab suci Al-qur’an dengan huruf
kufi yang indah. Pada masa pemerintahan Al-Hakim II didirikan 27
sekolah gratis yang berempat di Cordova. Di sisi lain kebijakan pro rakyat
tidak henti-hentinya digulirkan.
Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya 80 sekolah untuk orang-orang
miskin yang dalam proses oprasionalisasinya tanpa dipungut biaya sama
sekali. Penghormatan terhadap guru pada masa ini juga sangat tinggi. Hal
ini terlihat paradox dengan keadaan guru sekolah dasar tempat lain.
Menurut Mehdi Nakosteen, tinggi rendahnya penghormatan terhadap guru
terletak pada 2 hal. Pertama tempat dimana ia mengajar, kedua tingkatan
dimana ia mengajar. Ini membuktikan bahwa pendidikan pada masa
Spanyol islam kemajuan pendidikan telah mencapai puncak kerjanya.

c. Pendidikan Tinggi
Dalam bidang pendidikan tinggi, muslim Spanyol amat terkenal dan
menjadi salah satu pusat pendidikan dunia yang menyaingi Mesir dan
Bahdad, berdirinya Universitas Cordova pada masa Khalifah Abdurahman
III yang dikembangkan Al-Hakam II menandingi Universitas lainnya yaitu
Al-Azhar di Kairo dan Nidzamiyah di Bahdad. Keberadaan Universitas
Cordova tersebut telah menarik perhatian para pelajar yang bukan hanya

8
dari Spanyol tetapi juga dari tempat lain seperti Eropa, Afrika dan Asia, di
Universitas ini terdapat jurusan astronomi, matematika, kedokteran,
teologi dan hukum. Setiap tahunnya, universitas ini menerima mahasiswa
dalam jumlah ribuan, selain itu ijasah yang dikeluarkan dari Universitas
ini memberikan peluang pada mereka untuk mendapatkan jabatan tinggi di
kerajaan.
Disamping Universitas Cordova, terdapat juga Universitas Granada yang
tidak kalah dengan Universitas Cordova. Universitas ini didirikan oleh
Khalifah Nashariyah ketujuh yaitu Yusuf Abu Al-hajjaj (1333-1354). Di
Universitas ini gedung-gedungnya mempunyai gerbang yang memiliki
patung-patung singa, kurikulum yang diajarkan di Universitas Granada ini
meliputi kajian teologi, ilmu hukum, kedokteran, kimia, filsfat, dan
astronomi adapun mahasiswanya banyak dari kalangan bangsawan.
Selain itu para mahasiswanya bukan hanya dari dalam negeri, namun juga
dari luar negeri. Satu hal yang perlu dicatat, bahwa keberadaan
Universitas-universitas tersebut bukan hanya terdapat di Cordova dan
Granada, melainkan juga terdapat di beberapa kota penting di Spanyol
seperti Seville dan Malaga. Tidak jauh beberapa dengan kedua Universitas
sebelumnya Cordova dan Granadam dikedua Universitas ini juga diajarkan
tentang teologi, Hukum islam, kedokteran, kimia, filsafat, dan astronomi.4

secara garis besar perguruan tinggi di Spanyol terdapat dua


konsentrasi ilmu pengetahuan, yaitu:

1. Filsafat
Perkembangan filsafat di Spanyol dimulai sejak abad ke-8 hingga
abad ke-10. Manuskrip-manuskrip Yunani telah diteliti dan
diterjemahkan dalam bahasa Arab. Universitas Cardova mampu
menyaingi Baghdad, salah satu diantaranya, karena mampu
mengimpor ilmu filsafat dari belahan timur dalam jumlah besar,
sekalipun Baghdad termasuk pusat ilmu pengetahuan islam.
4
Firdaus Firdaus, “PENDIDIKAN ISLAM DI SPANYOL DAN SISILIA,” Ash-
Shahabah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 4, no. 1 (2018): 85–91.

9
Sehingga beberapa waktu sesudahnya melahirkan filosof-filosof
besar dengan karya-karya emasnya. Ibnu Bajjah adalah filosof
muslim yang pertama dan utama dalam sejarah kefilasafatan di
Andalus. Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammadm ibnu
Yahya ibnu Al-Sha`ig, yang lebih terkenal dengan nama Ibnu
Bajjah. orang barat menyebutnya Avenpace. Ia dilahirkan di
Saragossa (Spanyol) pada akhir abad ke-5 H/ abad ke-11 M
2. Bidang Sains
lmu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia, dan
lain-lain juga berkembang dengan baik. Abbas Ibn Farnas
termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dia adalah orang
pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim ibn
Yahya Al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat
menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan
berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang
dapat menentukan jarak antaras tata surya dan bintang-bintang
Ahmad Ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-
obatan. Pada abad IV/X M, para pelajar Andalusia banyak yang
pergi ke Baghdad untuk belajar filsafat.
Di antara mereka adalah Abu Al-Qasim Maslamah Ibn Ahmad Al-
Majriti (397 H/ 1007 M). Ia mempelajari manuskrip-manuskrip
Arab dan Yunani, kemudian mengembangkan ilmu yang diperoleh
di Andalusia. Ia berjasa dalam bidang ilmu matematika, astronomi,
kedokteran, dan kimia, dan ia merupakan ulama pertama yang
memperkenalkan ajaran Rasaa’il Ikhwaan Al-Shafaa di Eropa.

d. Perpustakaan sebagai pusat pendidikan


Kemegahan pendidikan tinggi di Spanyol diringi dengan kemegahan
perpustakaannya. Hampir setiap Universitas yang ada selalu mempunyai
perpustakaan yang letaknya berdampingan dengan gedung Universitas.

10
Secara umum perpustakaan yang baru diketahui terdapat tujuh puluh buah
yang tersebar di seluruh penjuru Spanyol. Perpustakaan terbesar saat itu
terdapat di Cordova. Perpustakaan ini didirikan oleh khalifah Muhammad
I yang kemudian di perluas oleh Abdurrahman III dan menjadi
perpustakaan terbaik dan terbesar pada masa pemerintahan Al-Hakam II.
Pada dasarnya kelancaran proses pendidikan sangat tergantung dari sarana
prasarana yang mendukung.
Diantaranya adalah fasilitas perpustakaan. Karena itulah khalifah-khalifah
daulah Umayyah di Spanyol berupaya menyisihkan dana dari kas Negara
untuk membangun berbagai sarana pendukung tersebut secara
insentif. Ambisi untuk mendirikan perpustakaan bukan hanya dilakukan
oleh para khalifah saja,tetapi ambisi tersebut juga telah diwakili oleh setiap
masyarakat Spanyol Islam. Mereka mengoleksi berbagai buku bukanuntuk
kepentingan dirinya saja. Besarnya perhatian umat islam di Spanyol dalam
penyediaan sarana perpustakaan sangat luar biassa. Ini dapat dilihat
dengan berdirinya perpustakaan Khazanatul Humist Tsani di Spanyol.5

5
Miftakhul Muthoharoh, “Wajah Pendidikan Islam Di Spanyol Pada Masa Daulah Bani
Umayyah,” TASYRI’: JURNAL TARBIYAH-SYARI’AH ISLAMIYAH 25, no. 2 (2018): 71–79.

11
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa Spanyol


merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam penyerapan ilmu
pengetahuan yang dikembangkan umat Islam di sana serta peradabannya, baik
dalam hubungan politik, sosial, maupun ekonomi dan peradaban antar negara.

Orang-orang eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di


bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa,
terutama dalam bidang pemikiran dan sains. Di samping itu juga peradabannya
yakni bangunan-bangunan fisik lainya. Selanjutnya dari wilayah Spanyol ini
mengalir berbagai pengetahuan untuk memajukan dan memperbaiki segala
ketinggalannya bahkan mencapai kejayaannya hingga abad ini sebagaimana yang
kita alami saat ini.

Masuknya Islam ke Spanyol diawali oleh tiga pahlwan, mereka yaitu


Tharif, Thariq dan Musa, yang melakukan ekspansi dengan melakukan
penyeberangan melalui selat diantara Maroko dan Eropa. Masuknya Islam ke
Eropa membawa dampak kemajuan yang sangat pesat dalam peradaban, antara
lain kemajuan intelektual dan kemegahan bangunan.

B. SARAN

Penulis tentunya menyadari jika makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna, untuk itu saya menerima saran dan kritik yang
membangun secara terbuka dari pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas Abustani dkk. 2022 “Sejarah Dan Pengembangan Islam Di Spanyol dan
Sisilia” Jurnal Seikat, Vol. 1, No. 02, 2022, hal. 136.

Firdaus Firdaus. 2018. “Pendidikan Islam Di Spanyol Dan Sisilia,” Ash-


Shahabah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 4, no. 1, 85–91.

Nofriani Mami. 2021“ Jembatan Penyebrangan Peradaban Islam Ke Eropa”,


Jurnal Kebudayaan Nadzarat, Vol. 27, No. 01, 2021, hal. 6.

Muthoharoh Miftakhul. 2018. “Wajah Pendidikan Islam Di Spanyol Pada Masa


Daulah Bani Umayyah,” Tasyri’: Jurnal Tarbiyah-Syari’ah Islamiyah 25,
No. 2 (2018): 71–79.

Adawiyah, Robiatul. 2015. “Perkembangan Pendidikan Islam Di Spanyol,”


Edukasi: Jurnal Pendidikan Islam (e-Journal) 3, no. 2 (2015): 315–30.

13

Anda mungkin juga menyukai