Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Disusun Oleh :
Kelompok 12
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kita rahmat dan karuniaNya,
sehingga saya bisa menyelesaikan penulisan makalah ini. Sholawat dan salam tak lupa kita
hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan seluruh
umatnya.
Kami sangat berharap kepada pembaca sekiranya akan memberikan saran atau kritik yang
sifatnya membangun.
Oleh karena itu, saya banyak mengucapkan terimakasih kepada teman sekelompok yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat dan menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pemikiran bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Eropa. Islam kini
makin mendapat tempat di hati masyarakat Eropa. Sejak menyebarnya Islam ke Eropa
pada abad ke-7 M melalui Andalusia (Spanyol) oleh pasukan Thariq bin Ziyad, panglima
tentara dari Dinasti Bani Umayyah, benua putih dan biru itu seakan menjadi lahan subur
penyebaran dakwah dan syiar Islam.Dalam 30 tahun terakhir, jumlah kaum Muslimin di
seluruh dunia telah meningkat pesat. Sebuah angka statistik menunjukkan, pada tahun
1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta jiwa. Namun, saat ini jumlahnya naik
sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu dari empat penduduk dunia
beragama Islam. Data ini diungkapkan oleh Pew Research Center.
Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu ini juga menemukan bahwa Eropa memiliki
sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua
tersebut. Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur.Salah satu negara
yang mampu memberi kemajuan terhadap Eropa disebabkan oleh pemerintahan Islam
adalah Spanyol. Pada periode klasik, ketika Islam mencapai masa yang sangat penting,
menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di
perguruan-perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa.
Karena itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana sejarah awal penyebaran islam di eropa ?
2) Apa saja faktor-faktor yang mendorong penyebaran islam ?
3) Bagaimana puncak kebudayaan islam di eropa ?
4) Bagaimana tantangan dan perubahan perkembangan islam di eropa ?
C. Tujuan
1) Mengetahui sejarah awal penyebaran islam di eropa
2) Mengetahui faktor-faktor yang mendorong penyebaran islam
3) Mengetahui puncak kebudayaan islam di eropa
4) Mengetahui tantangan dan perubahan perkembangan islam di eropa
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan
paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana.Mereka adalah Tharif ibn Malik,
Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair.1
B. Faktor-faktor yang mendorong penyebaran islam
Penyebaran Islam dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1) Perdagangan
Melalui jalur perdagangan, terutama selama periode perdagangan rempah-rempah,
bangsa-bangsa Muslim memiliki kontak intensif dengan Eropa. Ini membawa
penyebaran budaya, termasuk agama Islam.
2) Penaklukan
Penaklukan oleh pasukan Muslim di Spanyol dan sekitarnya (Al-Andalus) pada
abad ke-8 memperkenalkan Islam ke Eropa Barat. Meskipun wilayah ini kemudian
direbut oleh Kristen selama Reconquista, pengaruh Islam tetap ada.
3) Interaksi Budaya
Pusat pembelajaran Islam di kota-kota seperti Cordoba dan Toledo di Spanyol
memainkan peran penting dalam mentransmisikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan
Islam ke Eropa.
4) Kontak Melalui Kekaisaran Ottoman
Kekaisaran Ottoman memiliki hubungan dengan negara-negara Eropa, terutama
selama Perang Salib dan setelah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453. Hal ini
membawa pengaruh budaya dan penyebaran Islam ke Eropa Tengah dan Timur.
5) Migrasi dan Diasporas
Migrasi dan diaspora Muslim ke Eropa, baik melalui perjalanan perdagangan atau
imigrasi, juga berkontribusi pada penyebaran Islam di berbagai wilayah Eropa.
6) Interaksi Ilmiah dan Kultural
Pusat-pusat ilmiah dan kultural Muslim menjadi pusat pembelajaran di bidang
ilmu pengetahuan, matematika, filsafat, dan seni. Interaksi antara sarjana Muslim dan
Eropa membawa pertukaran ide dan pengetahuan.2
C. Puncak kebudayaan islam di Eropa
Puncak kebudayaan Islam di Eropa dapat diidentifikasi pada periode Al-Andalus
(abad ke-8 hingga abad ke-15), ketika wilayah Spanyol dan Portugal modern dikenal
1
Mugiyono, “Peradapan Islam” (2013): 11, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/457/407.
2
Intan Hafidhatun Nisaa, “Peradaban Dan Hasil Kebudayaan Islam Di Andalusia Pada Masa Daulah Umayyah,”
Jurnal Pendidikan Agama Islam 1, no. 2 (2022): 237–249.
3
sebagai Al-Andalus di bawah kekuasaan Muslim. Beberapa ciri utama dari puncak
kebudayaan Islam di Eropa selama periode ini melibatkan:
1) Cordoba sebagai Pusat Kebudayaan
Kota Cordoba di Al-Andalus menjadi salah satu pusat kebudayaan terkemuka di
dunia Islam pada saat itu. Dalam periode tertentu, Cordoba bahkan mengalami
perkembangan dan kemakmuran yang signifikan, dengan populasi yang mencapai
satu juta jiwa.
2) Kehidupan Multikultural
Al-Andalus dihuni oleh berbagai kelompok etnis dan agama yang hidup
berdampingan dengan relatif damai. Ini menciptakan lingkungan multikultural yang
memungkinkan pertukaran ide dan pengetahuan antara Muslim, Yahudi, dan Kristen.
3) Pusat Pembelajaran Ilmiah dan Budaya
Pusat-pusat pembelajaran seperti Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, dan
Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, memberikan kontribusi besar terhadap ilmu
pengetahuan, filsafat, dan seni. Karya-karya klasik Yunani dan Romawi
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, dan pengetahuan ini disebarkan di seluruh
Eropa.
4) Arsitektur dan Seni
Kebudayaan Islam di Al-Andalus menciptakan warisan arsitektur yang luar biasa,
terlihat dalam bentuk seperti Alhambra dan Masjid Cordoba. Seni dan arsitektur ini
mencerminkan kemegahan dan inovasi dalam desain.
5) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Filsafat
Ilmuwan Muslim di Al-Andalus membuat kemajuan besar dalam berbagai bidang,
termasuk matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat. Karya-karya klasik Yunani
dan Romawi dijaga dan dikembangkan, memberikan kontribusi penting terhadap
Renaissance Eropa.
Meskipun masa keemasan ini akhirnya berakhir dengan Reconquista oleh kerajaan
Kristen pada abad ke-15, warisan kebudayaan Islam tetap ada dalam sejarah, arsitektur,
dan pemikiran di Eropa hingga saat ini.3
3
Nuraini A Manan, “Kemajuan Dan Kemunduran Peradaban Islam Di Eropa (711M-1492M),” Jurnal Adabiya 21,
no. 1 (2020): 54.
4
D. Tantangan dan Perubahan dalam perkembangan islam di Eropa
Perkembangan Islam di Eropa telah dihadapkan pada berbagai tantangan dan
perubahan sepanjang sejarah. Beberapa di antaranya termasuk:
1) Reconquista di Spanyol
Reconquista adalah periode panjang konflik antara kerajaan Kristen dan Islam di
Spanyol, yang berlangsung dari abad ke-8 hingga ke-15. Reconquista berakhir dengan
penaklukan Granada pada tahun 1492, yang mengakhiri keberadaan Muslim di
semenanjung Iberia dan memberikan bentuk baru pada Eropa Barat.
2) Pengaruh Kekaisaran Ottoman
Kekaisaran Ottoman menjadi kekuatan dominan di wilayah-wilayah Eropa Timur
selama berabad-abad. Meskipun ada ketegangan dan konflik, keberadaan Kekaisaran
Ottoman juga mempengaruhi budaya, perdagangan, dan politik di Eropa.
3) Era Kemerdekaan Nasional dan Nasionalisme
Pada abad ke-19, banyak negara di Eropa mengalami periode kemerdekaan
nasional dan munculnya sentimen nasionalisme. Hal ini sering kali menyebabkan
penolakan terhadap pengaruh asing, termasuk pengaruh Islam, dan menciptakan
tekanan terhadap komunitas Muslim di beberapa wilayah.
4) Imigrasi Modern
Pada abad ke-20 dan 21, imigrasi Muslim ke Eropa meningkat, terutama karena
alasan ekonomi dan konflik di wilayah-wilayah Muslim. Hal ini menciptakan
dinamika baru dalam masyarakat Eropa, termasuk tantangan terkait integrasi,
identitas, dan perbedaan budaya.
5) Pembicaraan Identitas dan Toleransi
Masyarakat Eropa modern terus menghadapi pertanyaan seputar identitas dan
toleransi. Pertumbuhan populasi Muslim di beberapa negara Eropa telah memicu
pembicaraan mengenai integrasi, hak asasi manusia, dan keseimbangan antara
kebebasan beragama dan kebutuhan integrasi sosial.
6) Terorisme dan Stereotip Negatif
Kejadian terorisme oleh kelompok-kelompok yang mengklaim agama Islam
sebagai motivasi telah menyulut ketidakpercayaan dan stereotip negatif terhadap umat
Islam di beberapa komunitas Eropa. Ini menimbulkan tantangan dalam membangun
pemahaman dan toleransi antar kelompok.Perubahan-perubahan ini mencerminkan
dinamika kompleks dan sering kali kontroversial dalam hubungan antara Islam dan
5
Eropa, memainkan peran penting dalam pembentukan sejarah dan identitas bersama
di wilayah tersebut.4
4
Mami Nofrianti, “Jembatan Penyeberangan Peradaban Islam Ke Eropa,” <i>Nazharat: Jurnal Kebudayaan</i>
27, no. 1 (2022): 1–19.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Hafidhatun Nisaa, Intan. “Peradaban Dan Hasil Kebudayaan Islam Di Andalusia Pada Masa
Daulah Umayyah.” Jurnal Pendidikan Agama Islam 1, no. 2 (2022): 237–249.
Manan, Nuraini A. “Kemajuan Dan Kemunduran Peradaban Islam Di Eropa (711M-
1492M).” Jurnal Adabiya 21, no. 1 (2020): 54.
Mugiyono. “Peradapan Islam” (2013): 11.
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/457/407.
Nofrianti, Mami. “Jembatan Penyeberangan Peradaban Islam Ke Eropa.” Nazharat: Jurnal
Kebudayaan 27, no. 1 (2022): 1–19.