Oleh :
DISUSUN OLEH
Ghulam Mubarok
Fikri Rahman
Puji Syukur mari kita panjatkan kepada kehadirat Allah S.W.T atas
limpaham rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PERADABAN ISLAM DAN
RENAISSACE EROPA”. Sholawat serta salam tidak lupa kami sampaikan
kepada Nabi Agung Muhammad S.A.W
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2005.hlm. 109.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa Khalifah Al-Walid, Hasan Ibn Nu’man di gantikan oleh Musa Ibn
Nushair. Pada zaman Al-Walid, Musa Ibn Nushair memperluas wilayah
kekuasaannya dengan menduduki AlJazair dan Maroko. Penaklukan atas
wilayah Afrika Utara dari pertama kali di kalahkan sampai menjadi salah
2
Ibid., Siti Maryam, dkk., hlm.69.
3
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, hlm. 110.
2
satu provinsi dari Khalifah Bani Umayyah menghabiskan waktu selama 53
tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah Ibn Abi
Sufyan) sampai tahun 83 H (masa Al-Walid).4 Sebelum dikalahkan dan
dikuasai Islam, di kawasan ini terdapat kantong-kantong yang menjadi basis
kekuasaan Kerajaan Romawi, yaitu Kerajaan Gothic.
4
A. Syalabi, Sejarah dan kebudayaan Islam, Jilid 2,Pustaka Alhusna, Jakarta, 1983, hlm. 154.
5
Philip K. Hitti, History of The Arab, Macmillan Press, London, 1970, hlm. 493.
6
Carl, Brockelmann, History of The Islamic Peoples, Rodledge & Kegan Paul, London,1980,
hlm.83.
3
Dari sana, Cordova, Granada, dan Toledo (ibu kota Kerajaan Goth saat itu).7
Sebelum menaklukan kota Toledo, Thariq meminta tambahan pasukan
kepada Musa Ibn Nushair di Afrika Utara. Lalu, dikirimlah 5.000 personel,
sehingga jumlah pasukan Thoriq mencapai 12.000 oarang. Jumlah ini tidak
sebanding dengan pasukan Ghothic yang berjumlah 25.000 orang.8 Islam
pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 771 M melalui jalur Afrika Utara.
Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama lberia/ Asabania,
kemudian disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal.
Dari perkataan Vandal inilah orang Arab menyebutnya Andalusia.9
7
Op. Cit.,A. Syalabi, hlm. 161.
8
Op. Cit.,Philip K. Hitti, hlm. 628.
9
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan(KDT), Ensiklopedia Mini Sejarah Dan
Kebudayaan Islam.
10
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Cet.II; Jakarta: Amzah, 2010), h.162.
4
kantung-kantung yang menjadi basis kekuasaan kerajaan Romawi, yaitu
kerajaan Gothic. Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan
Islam yang dapat di katakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan
kesana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Tharik ibn Ziyad, dan Musa ibn
Nushair. Tharif ibn Malik dapat di sebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia
menyeberangi selat yang ada diantara Maroko dan benua Eropa itu dengan
satu pasukan perang lima ratus orang di antaranya adalah tentara berkuda,
mereka menaiki empat buah kapal yang di sediakan oleh Julian. Ia menang
dan kembali ke Afrika Utara dengan membawa harta rampasan yang tidak
sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dan kemelut yang
terjadi dalam tubuh kerajaan Visigothic yang berkuasa di Spanyol pada saat
itu, serta serta dorongan yang besar untuk memperoleh harta rampasan
perang, Musa ibn Nushair pada tahun 771 H mengirim pasukan ke Spanyol
sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.11
11
Philip K. Hitti, History of The Arabs, h. 628
12
Op. Cit., Carl, Brockelmann, hlm.14.
13
Bertol Spuler, The Muslim World: A Hisrorical Survey, E. J. Bril, Leiden, 1960, hlm. 100.
5
Spanyol tidak terlepas dari beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor
internal.
Faktor eksternal adalah kondisi yang terdapat didalam negeri Spanyol. Pada
masa penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan
ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik.
Wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi dalam beberapa negeri
kecil. Bersamaan dengan itu, penguasa Gothic bersikap toleran terhadap
aliran agama yang dianut oleh penguasa, yaitu aliran Monofisit, apalagi
terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama Yahudi yang
merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut
agama Kristen. Mereka yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara
berutal. 14 Rakyat dibagi-bagi kedalamam sistem kelas, sehingga keadaannya
diliputi oleh kemiskinan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak.
Dengan situasi seperti itu, kaum tertindas menanti kedatangan juru
pembebas. Mereka menemukan juru pembebas dari orang Islam.15 berkenan
dengan itu, Ameer Ali, seperti dikutip oleh Imamuddin, mengatakan bahwa
ketika Afrika (Timur dan Barat) menikmati segi kenyamanan dalam segi
material, kebersamaan, keadilan, dan kesejahteraan, tetangganya di jazirah
Spanyol berada dalam keadaan yang menyedihkan dibawah kekuasaan
tangan rezim penguasa Visighotic. Pada sisi lain, kerajaan berada dalam
kemelut yang membawa akibat pada penderitaan masyarakat.16 Akibat
perlakuan keji, koloni-koloni Yahudi yang penting menjadi tempat-tempat
perlawanan dan pemberontakan. Perpecahan dalam negeri Spanyol banyak
membantu keberhasilan campur tangan Islam pada tahun 711 M. Perpecahan
itu sangat banyak coraknya dan sudah ada jauh sebelum kerajaan Gothic
14
Thomas W. Arnold, Sejarah Da’wah Islam, Wijaya, Jakarta, 1983,hlm.118.
15
Mahmudunnasir, Islam Its Concept & History, Kitab Bravan, New Delhi, 1981,hlm.214.
16
S.M. Imaduddin, Muslim Spain: 711-1492A.D,E.J.Brill, Leiden, 1981, hlm.9.
6
berdiri. Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat.
Ketika Islam masuk ke Spanyol, ekonomi masyarakat dalam keadaan
lumpuh. Padahal, sewaktu Spanyol berada dibawah pemerintahan Romawi,
berkat kesuburan tanahnya, pertanian maju pesat. Demikian juga,
pertambangan, industri, dan perdagangan karena didukung oleh sarana
transportasi yang baik. Akan tetapi, setelah Spanyol berada kesejahteraan
masyarakat menurun. Sebab, hektaran tanah dibiarkan terlantar tanpa
digarap, beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dengan daerah lain
sulit dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan.17
17
S.M. Imamuddin, Muslim Spain: 711-1492 A.D, hlm.13.
18
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hlm.13.
19
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, hlm. 158.
7
Pada pertengahan abad-9, stabilitas negara terganggu dengan
munculnys gerakan Kristen fanatik yang mencari ke-sahid-an (Martyrdom).
Gangguan politik yang paling serius pada priode ini datang dari umat Islam.
Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 825 M, membentuk negara kota
yang berlangsung selama 80 tahun. Di samping itu, sejumlah orang yang tidak
puas membangkitkan revulusi. Salah satunya adalah pembrontakan yang
dipimpin oleh Hafsun dan anaknya yang berpusat di pegunungan dekat
Malaga. Sementara itu, perselisihan antara orang-orang Barbar dengan
orang-orang Arab masih sering terjadi.20
20
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, hlm. 111.
8
menjadi salah satu karya yang banyak dibaca oleh masyarakat dan sangat
terkenal pada masanya.
Genewa menjadi tempat yang keras dengan aturan agama yang ketat
di bawah pimpinan John Calvin. Tidak hanya pelacuran dan perzinahan yang
dianggap sebagai tindakan kriminal serius, tetapi perjudian, minuman keras,
tarian, dan nyanyian lagu kasar juga dilarang. Jika ada yang melanggar
seluruh aturan yang dibuatnya maka ia akan diganjar dengan hukuman yang
serius. Kehadiran di gereja pada waktu yang telah ditentukan diwajibkan
secara hukum sehingga tidak ada yang boleh mangkir.
9
Martin Luther. Para pengikut Calvinis tersebar di Swiss, Belanda, Polandia,
Hungaria, Jerman, Inggris, dan Skotlandia. Pengaruhnya di berbagai negara
telah melebih pengaruh Martin Luther pada masanya.
Peradaban Islam di mulai dengan tradisi Ilmu atau tafaqquh fid din
secara terus-menerus. Mulai dari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad
S.A.W. Proses iteraksi dan indeasi antara Individu dan masyarakat senantiasa
didasarkan pda wahyu. Ini bahwa ilmu tidak hanya dalam pikiran semata aka
tetapi mewujud dalam sebuah aktifitas, baik berupa amal infiradi maupun
amal jama’i. Dari sinilah lahir komunitas Ilmiah yang mana oleh sebagian
ahli sejarah disebut Ahlus Suffah. Di lembaga pendidikan pertama inilah
kandungan wahyu dan hadits-hadits Nabi di kaji dalam kegiatan belajar
mengajar yang efektif. Meski materiya masih sederhana tapi karena obyek
kajianya tetap berpusat pada wahyu, yang betul-betul luas dan kompleks.
Materi kajiannya tidak dapat disamakan dengan materi diskusi speklatif di
lonia, yang menurut orang Barat merupakan tempat kelahiran tradisi
intelektual Yunani dan bahkan Kebudayaan barat (the cradle of western
21
Hart, Michael H. 2016. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia. Jakarta : Noura.
10
civilization). Hasil dari kegiatan ini memunculkan alumni-alumni yang
menjadi pakar dalam hadits Nabi, seperti Abu Hurairah, Abu Dhar Al-
Ghifari, Salman Al-Farisy, Abdullah Ibn Mas’ud dan lain-lain. Ribuan hadits
telah berhasil di rekam oleh anggota sekolah ini. Kegiatan pengkajian wahyu
dan hadits kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya dalam bentuk lain.
11
12. Buku ini juga telah dijadikan rujukan utama di Universitas-Universitas
Eropa sampai abad ke-17. (Diktat Matakuliah Adnin Arnas) keadaan Eropa
pada abad pertengahan sungguh dalam kondisi yang terbelakang. Dr.
Muhammad Sayiid Al Wakil menukil perkataan seorang penulis Amerika
yang menggambarkan keadaan Eropa pada masa itu, “jika matahari telah
terbenam, seluruh kota besar Eropa terlihat gelap gulita. Disisi lain, Cordova
terang benderang disinari lampu-lampu umum. Eropa sangat kumuh,
sementara dikota Cordova telah dibangun seribu WC umum. Eropa sangat
kotor, sementara penduduk Cordova sangat concern dengan kebersihan.
Eropa tenggelam dalam lumpur, sementara jalan-jalan Cordova telah mulus.
Atap istana-istana Eropa sudah pada bocor, sementara istana-istana
Cordova dihiasi dengan perhiasan yang mewah. Para tokoh Eropa tidak bisa
menulis namanya sendiri, sementara anal-anak Cordova sudah mulai masuk
sekolah. 22
22
Muhammad Sayyid al Wakil. Hlm, 321.
23
Muhammad Quthb, hlm.251.
12
Eugene Myers dengan tegas menyimpulkan bahwa salah satu faktor
terpenting kebangkitan Barat adalah penterjemahan karya-karya
cendekiawan Muslim.24
24
Hamid Fahmi Zarkasyi, hlm.5.
25
Hamid Fahmy Zarkasyi, hlm.4.
13
atheis seperti Rene Descartes (1596 – 1650), David Hume (1711 - 1776),
Immanuel Kant (1724 - 1804), dan lain-lain. Menurut Kant, metafisika adalah
hanya ilusi transenden belakang (a transcendental illussion).
Penyebab lainnya adalah factor ekonomi social. Para pedagang besar yang
berada di pantai timur Laut Tengah, terutama yang berada di kota Venezia
,Ganoa, dan Pisa, berambisi untuk menguasai sejumlah kota dagang di
sepanjang pantai timur dan selatan Laut Tengah untuk memperluas jaringan
perdagangan mereka. Untuk itu, mereka rela menanggung sebagian dana
perang salib dengan maksud menjadikan kawasan itu sebagai pusat
perdagangan mereka bila Kristen Eropa memenangkan peperangan.
Perang salib bagi orang Kristen juga merupakan jaminan untuk masuk
surga walaupun pada masa lalunya memiki banyak dosa, karena dianggap
sebagai pahlawan agama.
26
Phillip K. hitti op, cit hlm. 635.
27
ibid,. hlm 636.
14
Phillip K. Hitti menyederhanakan periodesasi dal tiga periode. Pertama,
masa penaklukan (1009-1144); kedua, masa timbulnya reaksi kaum muslimin
(1144-1192); dan ketiga, masa perang saudara kecil-kecilan yang berakhir
sampei 1291 M.
Kemenangan pasukan salib pada periode ini mengubah peta dunia islam
dan berdirinya kerajaan Latin-Kristen di timur, seperti kerajaan
Baitulmakdis (1099) di bawah pimpinan raja Godfrey, Edessa (1099) di bawah
raja Baldwin, dan Tripoli (1099) di bawah kekuasaan raja Reymond.28
28
Dedi supriyadi, sejarah peradaban islam,. Hlm .173
15
raja besar Eropa, seperti Frederick I (Barbarossa, Kaisar Jerman), Richard I
(The Lion Hearted, Raja Inggris), dan Phillip II ( Agustus, Raja Perancis).
Faktor internal adalah yang terjadi dalam umat islam sendiri. Diantara
factor terjadinya yaitu:
29
Dedi supriyadi, sejarah peradaban islam., hlm. 174
16
1.KEMUNDURAN PEMIKIRAN UMAT ISLAM
30
.Bahar, M.pemikiran modern islam dalam perspektif sejarah. Vol.17 No.2, 2013 hal:22
31
. Alfandi, M. PRASANGKA: Potensi pemicu konflik internal umat islam. Vol. 21, No. 1, 2013.
Hal:114
17
Jika kita teliti sebab timbulnya perbedaan serta sejauh mana batas-batas
perbedaan, sulit bagi kita untuk melakukannya, mengingat jumlahnya
banyak. Oleh karena itu inilah beberapa factor penyebab terjadinya
perbedaan.32
A. Fanatisme Arab
Ini adalah penyebab dari perbedaan yang memecah belah umat islam.
Islam sendiri dengan tegas memerangi fanatisme sebagaimana disebutkan
dalam QS. Al-Hujurat: 13;
32
. ibid, hal:7
18
menjadi khalifah”. Golongan muhajirin berkata “kami lebih dulu
masuk islam, maka kami berhak menjadi khalifah”.
19
untuk mencari-cari takwilnya, padahal orang yang mendalam ilmunya
berkata, kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semua itu dari
sisi tuhan kamki. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (dari padanya)
melainkan orang-orang yang berakal.”
Dari ayat diatas jelas bahwa ayat mutasyabihat itu ada dalam al-
quran yang bertrujuan untuk menguji kekuatan iman kaum
musliminm. Adanya ayat mutasyabihat menyebabkan terjadinya
perselisihan para ulama dalam menentukan mana saja yang termasuk
ayat mutasyabihat dalam al-quran. Dan mayoritas orang yang
mempunyai pemahaman berusaha menakwilkannya dan berusaha
untuk mengetahui hakikat maknanya. Oleh karena itu mereka
berselisih pula dalam takwil menakwilkannya bahkan menyerah.
Kondisi umat islam di dunia islam yang merupakan umat paling buruk
nasibnya di dunia. Umat islam merupakan terbelakang, termiskin, dan
seterusnya. Dalm konteks Negara-bangsa (nation-state) pun bangsa-bangsa
islam juga terburuk.
33
. Anang sholikhudin, pendidikan agama islam, al-murabbi. Vol.3 No.1.,2017 hal: 140
20
Bangsa islam merupakan bangsa termiskin di dunia, sehingga kemiskina
dan keterbelakangan menjadi ancaman internal. Kemiskinan adalah
buruknya mutu gizi, makanan, dan perumahan, sementara bangsa yang kaya
hidup dengan melimpahruahnya harta benda, kemewahan, gedung-gedung
istana, dan bahkan jual pulau dan pantai. Dan ironis dala teks al-Quran kita
adalah umat yang satu, tetapi dalam realitas terdapat kesenjangan di mana
kita terbelah dua: umat miskin dan umat kaya. Padahal dalam dakwah dan
khotbah-khotbah tentang islam, kita selalu menyebut ayat: bahwa di dalam
harta orang kaya terdapat hak yang jelas untuk peminta dan terlemahkan.
Pada prinsipnya islam mendeklarasikan bahwa kita umat yang satu, saling
bersaudara, sederajat seperti gerigi sisi, dan bahwa harta benda itu milik
Allah yang diamanatkan kepada kita yang hanya mempunyai hak
memanfaatkan dan membelanjakan, tetapi tidak berhak memonopoli dan
menumpuknya.
21
juga turut andil dalam menumbuhkan nilai-nilai destruktif dan
hedonisme utilitarian.34
34
.Bashri, Yanto. Nalar Hassan hanafi: upaya mensejajarkan barat dan dunia islam. Vol.1 No.1.,
2014, hal 4-5
35
Bahar, M Loc.cit. hal:22
22
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan agama Islam pernah
mengalami masa keemasan dan kemunduran serta bangkit kembali atau
pembaharuan. Hal ini bukan berarti ajaran agama Islam yang berubah, tetapi
di sebabkan oleh berbagai faktor yang muncul di kalangan umat Islam yang
melatarbelakangi pertumbuhan dan perkembangan Islam . Diantara faktor
yang menyebabkan kemunduruan ummat Islam di maksud adalah adanya
dominasi Barat dengan politik ado domba yang mengakibatkan perpecahan
di kalangan umat Islam, adanya fanatisme yang berlebihan terhadap mazhab
dan aliran-aliran serta kesukuan. Adanya kemerosotan moral para penguasa
yang melenyapkan idintitas muslim,melakukan koropsi dan hidup mewah.36
36
A. Munir CS. Aliran Modern Dalam Islam, Jakarta, Rineka Cipta, 1994. H.15.
23
daerah-daerah Muslim yang dulunya berada dibawah kekuasaan Kerajaan
Usmani, terutama di Timur Tengah dan Afrika Utara.37
Faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Kerajaan
Safawi, diantaranya ialah;
37
Badri Yatim, 2004:174
24
Faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran kerajaan
Safawi, diantaranya ialah: a) Konflik berkepanjangan dengan kerajaan
Usmani. b) Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin kerajaan
Safawi. c) Pasukan (budak-budak) yang dibentuk oleh Abbas I tidak memiliki
semangat perang yang tinggi, dikarenakan pasukan tersebut tidak disiapkan
secara terlatih dan tidak melalui proses pendidikan rohani. d) serta Seringnya
terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan
keluarga istana.38
38
Badri Yatim, 2004:158.
39
Badri Yatim, 2004:163.
40
Badri Yatim, 2004:167.
25
a) Faktor eksternal, yakni: pertama, terjadinya Perang Salib. Kedua,
adanya serangan dari bangsa Mongol telah mengahancurkan beberapa
negara Islam. Dan ketiga, terjadinya bencana alam dan berjangkitnya wabah
penyakit sehingga menyebabkan perekonomian tidak stabil.
India, pada masa kemajuan kerajaan Mughal adalah negeri yang kaya
dengan hasil pertanian. Hal ini mengundang Eropa yang sedang mengalami
kemajuan untuk berdagang ke sana. Di awal abad ke-17 M, Inggris dan
Belanda mulai menginjakkan kaki di India. Pada tahun 1611M, Inggris
mendapat izin menanamkan modal; dan pada tahun 1617M Belanda
mendapat izin yang sama.42
41
Ajid Thohir, 2004:153.
42
Badri Yatim, 2004:176.
26
Afghanistan dan pada tahun 1899M, Kesultanan Muslim Baluchistan
dimasukkan ke bawah kekuasaan India-Inggris.
27
Di pihak lain, satu demi satu daerah-daerah di Asia dan Afrika yang
sebelumnya dikuasai Turki Usmani, melepaskan diri dari Konstantinopel.
Dari sekian banyak faktor yang menyebabkan kemunduran Turki Usmani itu,
yang tak kalah pentingnya ialah timbulnya perasaan nasionalisme pada
bangsa-bangsa yang berada di bawah kekuasaannya. Bangsa Armenia dan
Yunani yang beragama Kristen berpaling ke Barat, memohon bantuan Barat
untuk kemerdekaan tanah airnya. Bangsa Kurdi di pegunungan dan Arab di
padang pasir dan lembah-lembah juga bangkit untuk melepaskan diri dari
cengkeraman penguasa Turki Usmani.
28
DAFTAR PUSTAKA