Dosen pengampu:
Disusun oleh:
KELOMPOK VII
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Spanyol adalah sebuah negara yang pernah ditaklukkan oleh Islam untuk
mengembangkan agama Islam di negeri tersebut. Kondisi Spanyol pra-
kedatangan Islam sungguh memprihatinkan, terutama ketika masa
pemerintahan Raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan besi.
Kondisi ini menyebabkan rakyat Spanyol menderita dan tertekan dan
menderita. Mereka sangat menrindukan datangnya kekuatan Ratu Adil sebagai
sebuah kekuatan yang mampu mengeluarkan mereka saat itu. Kerinduan
mereka akhirnya menemukan momentumnya ketika kedatangan Islam di
Spanyol.
1
Ziyad. Tentara Spanyol di bawah pimpinan Raja Roderick dapat ditaklukkan.
Cordova jatuh pada tahun 711 M. Dari sana, wilayah-wilayah Spanyol, seperti
Toledo, Sevilla, Malaga, dan Granada dapat dikuasai dengan mudah.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Spanyol diduduki oleh umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid (705-715
M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum
penaklukan Spanyol, umat islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya
sebagai salah satu provinsi dari dinasti umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika
Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abdul Malik
mengangkat Hasan bin Nu’man Al-Ghassani menjadi Gubernur di daerah itu. Pada
masa khalifah Al-Walid, Hasan bin Nu’man sudah digantikan oleh Musa bin Nushair.
Di zaman Al-walid itu, Musa bin Nushair memperluas wilayah kekuasaanya dengan
menduduki Aljazair dan Maroko. Selain itu, ia menyempurnakan penaklukan ke
daerah-daerah bekas kekuasaan bangsa Barbar di pegunungan-pegunungan, sehingga
mereka menyatakan setia dan berjanji akan membuat kekacauan-kekacauan seperti
yang pernah mereka lakukan sebelumnya.
4
Dalam menunjang pendidikannya, pendidikan Spanyol Islam memberlakukan
kurikulum universal dan kompherensif. Artinya, menawarkan materi pendidikan
agama dan umum secara integral pada setiap tingkatan pendidikannya, khususnya
pada pendidikan tinggi. Indikasi dari kedalaman dan keluasan kurikulum spanyol
islam waktu itu boleh jadi ditentukan konsekuensi-konsekuensi pratikal yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, sehingga pola kurikulum yang diterapkan tidak
bersifat fleksibel dan adaptik.
B. Pengembangan Perpustakaan
Ambisi untuk mnedirikan perpustakaan, bukan hanya dilakukan oleh para khalifah
saja. Akan tetapi, ambisi tersebut juga telah diwakili oleh setiap masyarakat Spanyol
Islam. Mereka mengoleksi berbagai buku bukan untuk kepentingannya dirinya
saja.besarnya perhatian umat Islam di Spanyol dalam penyediaan sarana perpustakaan
sangat luar biasa. Ini dapat dilihat dengan berdirinya perpustakaan Khazanatul
Humist-Tsani di Andalusia. Perpustakaan ini memiliki buku sebanyak 400.000 jilid.
Di samping perpustakaan-perpustakaan lain yang didirikan oleh perorangan untuk
dimanfaatkan secara umum, bahkan mereka berlomba-lomba untuk mendirikannya.
Penomena ini menyulap daerah Spanyol menjadi negara yang kaya dan makmur, di
samping kemerdekaan ilmiah yang dikembangkan. Kondisi ini terlihat dari peratuaran
yang berlaku saat itu. Ilmu pengetahuan bukan hanya milik orang merdeka, tetapi juga
merupakan milik para budak. Hubungan yang harmonis ini menjadi daya penggerak
tersendiri bagi kemajuan pendidikan yang diperkenalkan Spanyol Islam.
Ilmu pengetahuan Spanyol Islam tidak telepas dari berbagai factor, baik factor
internal maupun eksternal. Factor internal dalam hal ini adalah factor ajaran islam
sebagai motivasi, nilai dan doktrin merupakan factor utama dalam memajukan
pendidikan Spanyol Islam. Ini terlihat dari gairah umat Islam dalam menyikapi
dorongan tersebut. Mereka menyikapi ilmu pengetahuan bukan untuk mencari
5
kedudukan tertentu dalam susunan pemerintahan, akan tetapi karena tuntutan ajaran
Islam.
Factor kompetisi posotif. Dimensi ini memberikan nuansa, bahwa ketika mereka
berlomba-lomba mengembagkan ilmu pengetahuan akan tetapi mereka masih
menjaga kode etik dan harmonisasi hubungan pertransperan ilmu.
Factor toleransi dan stabilitas nasional. Kondisi kondusif ini ikut memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan dan peradaban di Spanyol. Spanyol tidak
mendeskriditkan umat non Islam, mereka diperlakukan sama dalam semua aspek,
kecuali agama.
Kondisi inilah yang menyebabkan banyak para ilmuan Eropa yang haus akan
ilmu pengetahuan, keluar dari negaranya. perkenalan mereka dengan dunia Islam
menyebabkan mereka kagum dengan kebijaksanaan pemerintah dan semangat umat
Islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Mereka berupaya mentransper ilmu
pengetahuan yang berkembang di dunia Islam ke dunia Eropa, dengan jalan
menerjemahkan sejumlah buku-buku.
6
Bunga dari pencerahan ilmu pengetahuan inilah yang menstimulus timbulnya
institusi baru ilmu pengetahuan di Eropa. Dari sinilah kemudian lahir beberapa
lembaga pendidikan di Eropa.
A. Kuttab
Di Andalusia banyak terdapat kuttab-kuttab yang menyebar sampai ke
pinggira kota. Pada lembaga ini, para siswa mempelajari berbagai macam disiplin
ilmu pengetahuan, seperti fikih, bahasa dan sastra, music dan kesenian. Kuttab
termasuk lembaga pendidikan yang terendah yang sudah tertata dengan rapi di saat itu.
Pada lembaga ini siswa-siswanya mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan di
antaranya:
a) Fikih
Bahasa arab menjadi bahasa resmi umat Islam di Spanyol, bahasa ini dapat
dipelajari di kuttab, bahkan kepada siswanya diwajibkan untuk selalu melakukan
dialog dengan memakai bahasa resmi Islam (bahasa arab), sehingga bahasa ini
menjadi cpat popular dan menjadi bahasa keseharian.
Totkoh-tokoh bahasa tersebut adalah Ibn Sayidih, Ibn Malik yang mengarang Al-
Fiyah, Ibn Khuruf dll. Di bidang sastra tersohor nama Ibn Abd. Rabbih, Ibn Bassam
dan Al-Fath ibn Khaqam.
7
Ziryab selalu tampil pada acara-acara perjamuan kenegaraan di Cordova, karena ia
merupakan aransemen music yang handal dan piawai pula mengubah syair-syair lagu
yang pantas dikonsumtifkan kepada seluruh lapisan dan tingkat timur.
B. Pendidikan Tinggi
Universitas ini tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman III, yang pada akhirnya
berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal dan setara dengan
Universitas Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di Baghdad. Selain itu,
terdapat juga Universitas Sevilla, Malaga, dan Granada. Secara garis besar perguruan
tinggi di spanyol terdapat dua konsentrasi ilmu pengetahuan yaitu:
1) Filsafat
Ibnu Bajjah adalah filosof muslim yang pertama dan utama dalam sejarah
kefilsafatan di Andalus. Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Yahya
ibnu Al-Shaiq, yang lebih terkenal dengan nama ibnu Bajjah.
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asy,
sebuah dusun kecil di sebelah Timur Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun
1185 M. ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan filsafat. Karya
filsafatnya yang terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
8
Cordova, ia lahir tahun 1126 M dan wafatnya tahun 1198 M. ciri khasnya adalah
kecermatan dalam menafsirkan naskah-naskah Aristotelis dan kehati-hatian dalam
menggeluti masalah-masalah klasik tentang keserasian filsafat dan agama. Dia juga
ahli fiqih dengan karyanya yang termasyhur Bidayah al-Mujtahid.
2) Sains
Tercatat nama Abbas ibn Farnas yang termasyur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia
adalah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Perkembangan
sains pada daerah ini diikuti pula oleh ilmu kedokteran, matematika, kimia dan music
serta ilmu lainnya, bahkan ada ilmuan wanita yang ahli kedokteran, yaitu Umm al-
Hasan binti Abi Ja’far.
Adanya dukungan dari penguasa, membuat pendidikan Islam cepat sekali maju,
karena penguasa sangat mencintai ilmu pengetahuan dan berwawasan jauh ke
depan.
Adanya beberapa sekolah dan universitas di beberapa kota Spanyol yang sangat
terkenal (Universitas Cordova, Malaga, Sevilla, dan Granada).
Banyaknya para sarjana Islam yang dating dari ujung timur dan ujung barat
wilayah Islam dengan membawa berbagai buku dan berbagai wawasan.
1) Konflik Agama
9
menampakkan dirinya ke permukaan. Bahkan terang-terangan berani menentang
kebijakan penguasa Islam di kala itu.
2) Ideologi Perpecahan
Kultur social kemasyarakatan ketika itu amat berpeluang besar terjadinya pertikaian,
apalagi dengan tida adanya sosok pemimpin yang dapat mempersatukan ideology
yang telah memecah belah persatuan. Sehingga keamanan negeri tidak lagi bisa
terjamin dan terjadinya perampokan di mana-mana. Kondisi seperti ini dimanfaatkan
oleh umat Kristiani untuk menyusun kekuatan.
3) Krisis Ekonomi
Dalam situasi semakin sulit, umat kristiani tidak lagi jujur dalam membayar upetinya
kepada penguasa Islam, dengan berbagai dalih. Sering terjadi perampokan yang
diskenario oleh kelompok Kristiani, dan pada akhirnya menuduh Islam yang berbuat
aniaya kepadanya. Pemerintah lebih memperhatikan kemajuan pendidikan dan lupa
menata perekonomian, sehingga melemahkan ekonomi Negara.
4) Peralihan Kekuasaan
Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ke tangan
Fendinand dan Isabella, sementara di kalangan Islam sendiri terjadi perpindahan
kekuasaan dengan system ahli waris. Pola yang masih dipertahankan umat Islam
dalam menggantikan tampuk kepemimpinan kadang jauh dari kelayakan.
A. Kuttab
10
B. Sains dan Teknologi
Sisilia telah menorehkan sejarah yang tak dapat didustakan untuk peradabab
dan perkembangan ilmu pengetahuan, karena pada masa ini telah menetaskan ulama-
ulama besar yang melahirkan karya-karya besar, diantaranya yaitu:
a. Muhammad ibn Khurasan dan Ismail ibn Khalaf, di bidang ilmu Al-Quran dan
Qiraat.
b. Abu Abbas dan Abu Bakar ibn Muhammad al-Yamimi, dalam bidang hadis.
c. Ibnu al-Farra dan Musa ibn Hasan, dalam bidang ilmu kalam.
e. Abu Sa’id Ibrahim dan Abu Bakar al-Shiqali, bidang fisika, kimia dan matematika.
a. Para penguasa muslim di Sisilia adalah orang pencinta ilmu dan berwawasan luas.
Mereka mengirim siswa-siswa berbakat untuk belajar di universitas-universitas
terkemuka di dunia Islam.
d. Migrasi para ilmuan, peneliti, dosen dan guru dari berbagai penjuru dunia Islam ke
Sisilia, karena tertarik tunjangan yang memadai.
Philip K. Hitti berpendapat bahwa perang salib terjadi tiga angkatan. semua
Negara Kristen mempersiapkan tentara yang lengkap persenjataannya untuk pergi
berperang merebut palestina. Dari sisnilah bermula suatu penyerbuan Barat Kristen ke
dunia Islam yang berjalan selama 200 tahun lamanya dari mulai 1095-1293.
11
Dengan akal sehat dapat difahami bahwa, peperangan yang memakan waktu
lama, mau tidak mau memorak-porandakan segalanya. Keadaan seperti ini
mengakibatnya leburnya seluruh perjuangan yang sudah ditata dengan baik.
Keamanan tidak lagi bisa dijamin, penduduk saling mencurigai, pendidikan tidak lagi
berjalan seperti yang diharapkan.
Akibat yang ditimbulkan oleh perang salib yang berlangsung selama dua abad
itu amat banyak, diantaranya:
Pemelik Islam yang menduduki Andalusia dan Sisilia terpaksa hengkang dari
dua daerah ini, karena kemenangan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand membuat
mereka memberikan tiga tawaran yang tidak menggantungkan satupun (keluar dari
spanyol, memeluk Kristen, atau dibunuh).
Delapan kalai perang salib, hanya serangan pertama yang dianggap menang,
sedangkan yang lainnya adalah gagal, sehingga tujuan perang dialihkan untuk
merebut kota Mesir.
Dengan dikuasainya Sisilia dan Spanyol oleh Raja Ferdinand dan Ratu
Isabella yang sangat membenci Islam karena perang salib, sehingga mereka mengikis
habis seluruh jejak Islam dan peradabannya, kecuali bangunan-bangunan yang
dianggap perlu yang masih eksis sampai sekarang.
12
BAB III
SIMPULAN
A. Kesimpulan
Keegoan faham agama telah merusak tatanan kehidupan pendidikan Islam pada
kedua daerah tersebut, ditambah dengan keberhasilan bangsa Kristiani mengalahkan
Islam, dan mengakibatkan tenggelamnya daerah ini beberapa lama dari peradaban
dunia Islam.
B. Saran
13