Oleh Kelompok 5 :
M. Risqi Ananda (0506212125)
M. Rhenz Nanda (0506213092)
M. Abiyyu Alwansyah Hsb (0506212191)
Irna Rianti (0506211031)
Indriani Pasaribu (0506213172)
KELAS D
SEMESTER III
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sejarah Dinasti Umayyah
di Andalusia/Spanyol dalam Perkembangan Peradaban Islam” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Achiriah M. Hum selaku dosen mata
kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang di tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka makalah ini memliki tujuan yaitu:
1. Mengetahui sejak kapan Islam berada di wilayah Andalusia/Spanyol.
2. Mengetahui bagaimana Daulah Bani Umayyah mendirikan kekuasaan di
Andalusia/Spanyol.
3. Mengetahui Di masa siapakah Daulah Bani Umayyah di Andalusia/Spanyol berjaya.
4. Mengetahui hal yang menjadi sebab-sebab keruntuhan Daulah Bani Umayyah di
Andalusia/Spanyol.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1
namanya sendiri, yaitu “Jabal Thariq” (Giblatar). Disanalah Thariq mempersiapkan satuan-
satuannya untuk menyerbu semenanjung yang luas dan makmur itu.
Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol, karena
pasukannyalebih besar dari hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku
Barbar yangdidukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagian lagi orang arab yang dikirim
Khalifah Al-Walid. Pasukan itu kemudian menyebrangi Selat dibawah pimpinan Thariq ibn
Ziyad.Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan
pasukannya. Dikenal dengan nama Giblatar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah
ini,maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam Pertempuran di
suatutempat bernama Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq dan
pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting, seperti Cordova, Granada, dan Toledo (Ibu
kotakerajaan Goth saat itu). Sebelum Thariq menaklukkan kota Toledo, ia meminta tambahan
pasukan kepada Musa ibn Nushair di Afrika Utara. Musa mengirimkan tambahan
pasukansebanyak 5.000 personel, sehingga jumlah pasukan Thariq seluruhnya 12.000 orang.
Jumlahini belum sebanding dengan pasukan Ghotik yang jauh lebih besar, 100.000 orang.
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan untuk
penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Untuk itu, Musa ibn Nushair merasa perlu melibatkan
diri dalam gelanggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan Thariq. Dengan
suatu pasukan yang besar, ia berangkat menyebrangi selat itu dan satu persatu kota yang
dilewatinya dapat ditaklukkannya. Setelah Musa berhasil menaklukan Sidonia, Karmona,
Seville dan Merida serta mengalahkan penguasa kerajaan Gothic, Theodomir di Orihuela, ia
bergabung dengan Thariq di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota
penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari Saragosa sampai Navare.
Selanjutnya Thariq menggerakkan pasukannya ke pusat kekuasaan Roderick di Spanyol.
Roderick terdesak sampai perbatasan tebing sungai Guadelete, di perbatasan antara Medinia
dan Sidonia. Merasa tidak ada jalan lain, akhirnya Roderick meninggal dengan terjun ke dalam
sungai Guadelete. Setelah berhasil dalam pertempuran melawan Roderick, Thariq dengan
mudah menaklukan kota Sidonia, Carmona, dan Granada. Setelah menaklukan kota Cordova,
ia segera bergerak ke Toledo, ibu kota pemerintahan Spanyol dan berhasil menguasainya. Jadi
dalam waktu singkat, pasukan Thariq berhasil menguasai sebagian besar wilayah Spanyol.
1
Yatim, B. (2008). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Jurnal “Napitupulu, D. S.
(2019). Romantika Sejarah Kejayaan Islam di Spanyol, MUKADIMAH, 3(1), 7-18”
3
Kesuksesan Thariq yang gemilang menarik perhatian Musa ibn Nusyair. Ia mendarat di
Spanyol dengan 18.000 pasukan pada bulan Juli 712 M., dan segera menaklukan kota Saville
dan sejumlah kota kecil lainnya. Di dekat kota Toledo Musa menjumpai Thariq. Dengan sikap
marah Musa menanyakan prihal harta rampasan perang selama ini, namun akhirnya mereka
mencapai kesepakatan sehingga terbentuklah pasukan gabungan. Pasukan gabungan itu dengan
mudah menaklukkan kota Saragosa, Terragona dan Barcelona. Selanjutnya Musa mengerahkan
pasukannya karah timur untuk menaklukkan negeri-negeri Eropa lainnya. Sementara itu kabar
mengenai perlakuan Musa terhadap Thariq ibn Ziyad terdengar sampai Damaskus, Sehingga
Raja Walid I memerintahkan Musa kembali ke Damaskus.
Orang tak dapat membenarkan riwayat yang menggambarkan adanya rasa permusuhan
dan saling membenci antara Musa dan Thariq, dan bahwa Musa pernah menganiaya dan
mempersalahkan Thariq. Semua fakta yang ada dihadapan kita bahkan menunjukkan adanya
kerjasama yang erat antara kedua pahlawan itu. Musa telah mengirim bala bantuan kepada
Thariq, dan kemudian ia sendiri datang kesana dan menaklukkan negeri-negeri yang berada di
belakang pasukan Thariq. Dengan demikian ia telah berusaha untuk menghindarkan pasukan-
pasukan Thariq dari pukulan musuh dari belakang. Selanjutnya, kedua pahlawan itu terus maju
bergandeng bahu dan bekerja sama dalam menaklukkan negeri-negeri yang masih tertinggal,
hingga akhirnya mereka mencapai kemenangan yang sempurna di daerah itu. Melihat fakta-
fakta ini bagaimana pula kita bisa bekata bahwa antara kedua pahlawan itu ada rasa
permusuhan?
Sebelum meninggalkan Spanyol, Musa mengatur keperluan untuk tegaknya wilayah
yang baru saja ditaklukkannya. Ia mengangkat ketiga puteranya: Abdul Aziz sebagai raja muda
di Spanyol, Abdullah sebagai gubernur di Afrika, dan Abdul Malik sebagai gubernur Maroko.
Dengan membawa harta rampasan dalam jumlah yang besar, Musa kembali ke Damaskus
untuk diserahkan kepada Raja Walid I, namun sang raja meninggal sebelum Musa tiba di
Damaskus.
Penaklukan pasukan muslim terhadap Spanyol merupakan lembaran baru yang gemilang
bagi sejarah negeri ini. Penaklukan tersebut menyelamatkan wilayah Spanyol dari Tirani.
Ghotik, dengan membuka suatu era baru di mana kebenaran dan keadilan ditegakkan. Prinsip
persaudaraan universal diterapkan kepada seluruh rakyat. Kebebasan beragama terjamin, baik
bagi mereka yang beragama yahudi maupun kristen. Sekalipun atas mereka diwajibkan
membayar jizya, namun terasa sangat ringan dibandingkan beban berbagai pajak yang dipikul
mereka pada masa sebelum pemerintahan muslim. Segala bentuk perpajakan yang
memberatkan rakyat dihapuskan dan digantikan dengan sistem perpajakan yang adil. Para
4
budak dan hamba sahaya dibebaskan. Perdagangan dan perniagaan mengalami kemajuan
pesat. Pertanian dikembangkan dengan membangun sejumlah sistem irigrasi. Pembangunan
menjadikan sejumlah kota di Spanyol berdiri dengan megah. Cordova merupakan simbol
kehebatan pada abad pertengahan, suatu abad di mana bangsa Eropa tengah dilanda kegelapan
dan kebodohan. Spanyol merupakan satu-satunya negeri Eropa yang pertama kali mengalami
masa pencerahan lantaran kemajuan pendidikan dan peradaban, pada saat itu kemajuan
pendidikan dan peradaban Spanyol selama masa pemerintahan muslim mengantarkan negeri-
negeri Eropa lainnya mencapai masa pencerahan di masa belakangan.
Demi ketertiban urusan administrasi, pemerintahan muslim di Spanyol dibagi menjadi
empat wilayah provinsi, masing-masing di bawah penguasaaan gubernur. Masyarakat Spanyol
diberikan kebebasan beragama dan antara mereka dengan kaum emigrant Arab Muslim
menjalin integritas masyarakat, bahkan dalam urusan perkawinan sekalipun. Mereka diberikan
kebebasan hidup, beragama dan kebebasan berfikir. Selama masa ini masyarakat Spanyol
mengalami kemajuan pesat dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, sehingga Spanyol
mencapai puncak kemajuan, pada saat itu, selama pemerintahan muslim.2
2
AL-‘ADALAH: Jurnal Syariah dan Hukum Islam oleh Nur Dinah Fauziah, Muhammad Mujtaba Mitra Zuana
(Institut Pesantren KH. Abdul Chalim)
5
datang dari dalam maupun dari luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan
di antara elit penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Di samping itu,
terdapat perbedaan pandangan terhadap khalifah di Damaskus dan Gubernur Afrika Utara
yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa, merekalah yang berhak
menguasai daerah Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali
(gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan seringnya terjadi
perang saudara. Hal ini ada hubungannya dengan perbedaan etnis, terutama antara Barbar
asal Afrika Utara dan Arab. Didalam etnis Arab sendiri, terdapat dua golongan yang terus
menerus bersaing, yaitu suku Qaisy (Arab Utara) dan Arab Yunani (Arab Selatan).
Perbedaan etnis ini seringkali menimbulkan konflik politik, terutama ketika tidak ada figur
yang tangguh. Itulah sebabnya di Spanyol pada saat itu tidak ada gubernur yang mampu
mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu yang agak lama.
Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang bertempat
tinggal di daerah-daerah pergunungan yang memang tidak pernah tunduk kepada
pemerintahan Islam. Gerakan ini terus memperkuat diri. Setelah berjuang lebih dari 500
tahun, akhirnya mereka mampu mengusir Islam dari bumi Spanyol. Karena seringnya terjadi
konflik internal dan berperang menghadapi musuh luar, maka dalam periode ini Islam
Spanyol belum memasuki kegiatan pembangunan dipandang peradaban dan kebudayaan.
Periode ini berakhir dengan datangnya Abd Al-Rahman Al-Dakhil ke Spanyol pada tahun
13 H/755 M.
7
seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini, masyarakat dapat
menikmati kesejahteraan dan kemakmuran. Pembangunan kota berlangsung cepat.
Awal dari kehancuran Khalifah Bani Umayyah di Spanyol adalah ketika Hisyam
naik tahta dalam usia 11 tahun. Oleh karena itu, kekuasaan aktual berada diterangan para
pejabat. Pada tahun 981 M, khalifah menunjuk ibn Abi Amir sebagai pemegang kekuasaan
secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang berhasil menancapkan kekuasaannya secara
mutlak dan melebarkan wilayah kekuasaan Islam dengan menyingkirkan rekan-rekan dan
saingan-saingannya. Atas keberhasilannya, dia mendapat gelar Al-Manshur Billah. Ia wafat
pada tahun 1002 M dan digantikan oleh anaknya Al-Muzaffar, yang masih dapa
tmempertahankan keunggulan kerajaan. Akan tetapi, setelah wafat pada tahun 1008 M, dia
digantikan oleh adiknya yang tidak memilikim kualitas bagi jabatan itu. Dalam beberapa
tahun saja, negara yang tadinya makmur dilanda kekacauan dan akhirnya kehancuran total.
Pada tahun 1009 M khalifah mengundurkan diri, beberapa orang yang dicoba untuk
menduduki jabatan itu tidak ada yang sanggup memperbaiki keadaan. Akhirnya, pada tahun
1013 M, Dewan Mentri yang memerintah Cordova menghapuskan jabatan khalifah. Ketika
itu, Spanyol sudah berpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota
tertentu.
9
2.2.6 Periode Keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani
Ahmar (1232-1492 M). peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman
Abdurrahman an-Nasir. Akan tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa di wilayah
yang terkecil. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir
karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Abu Abdullah
Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya karena menunjuk anaknya yang lain
sebagai pengganti menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha memberantas kekuasaan.
Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh kemudian digantikan oleh Muhammad
ibnSa'ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdinand dan Isabella untuk
menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu
Abdullah naik tahta.
Tentu sasja, Ferdinan dan Isabella yang mempersatukan dua kerajaan besar kristen
melalui perkawinan itu tidak cukup merasa puas. Keduanya ingin merebut kekuasaan
terakhi rumat Islam di Spanyol. Abu Abdullah tidak kuasa menahan serangan-serangan
orang kristen tersebut dan pada akhirnya mengaku kalah. Ia menyerahkan kekuasaan kepada
Ferdinan dan Isabella. Dan kemudian dia hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian
berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol pada tahun 1492 M umat Islam setelah itu
dihadapkan pada 2 pilihan, masuk kristen atau meniggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M,
boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini.
10
Umayyah di Spanyol ini merupakan persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar
pada masa sesudahnya.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr
Muhmmad ibn Al-Sayyigh yang lebih dikenal dengan ibn Bajjah. Dilahirkan di
Saragossa ia pindah ke Sevila dan Granada. Meninggal karena keracunan di Fez pada
tahun 1138 M dalam usia yang masih muda seperti Al-Farabi dan Ibn Sina di Timur,
masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Magnum opusnya adalah
Tadbir Al-Mutawahhid. Serta yang terkenal lainnya ialah Abu Bakr Ibn Thufa'il,
penduduk asli Wadhi'Asy, sebuah dusun kecil disebelah timur Granada dan wafat pada
usia lanjut tahun 1185 M. ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan
filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay Ibn Yaqzhan.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut
Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Ibn Rasyd, dari
Cordova. Ia lahirtahun 1126 M dan meninggal tahun 1198 M. ciri khasnya adalah
kecermatan dalam menafsirkan naskah-naskah Aristoteles dan kehati-hatian dalam
menggeluti masalah-masalah menahu tentang keserasian filsafat dan agama Dia juga
ahli Fiqh dengan karyanya Bidayatul Mujtahid.
• Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia dan lain-lain juga
berkembang dengan baik. Abbas Ibn Farnash termasyhur dalam ilmu kimia dan
astronomi. Ialah orang pertama yang menemukan perbuatan kaca dari batu. Ibrahim
Ibnu Yahya Al Naqqash terkenal daalm ilmu Astronomi. Ia dapat menentukan waktu
terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat
teropong modern yang dapat mnenetukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.
Ahmad Ibnu Ibasdari cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm Al-Hasan
binti Al Abi Jafar dan saudara perempuan Al-Hafiz adalah dua orang ahli kedokteran
dari kalangan wanita.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan
banyak pemikir terkenal. Ibnu Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang
negeri-negeri muslim Medinterania dan Sicilia dan Ibnu Batutah dari Tangier (1304-
1377 M) mencapai samudra Pasai dan China. Ibnu Al-Khatib (1317-1374 M) menyusun
riwayat Granada, sedangkan Ibnu Khaldun dari Thunis perumus filsafat sejarah. Semua
sejarawan bertempat tinggal di Spanyol, kemudian pindah ke Afrika. Itulah sebagian
besar-besar nama besar dalam bidang sains.
11
• Fiqih
Dalam bidang fiqih Spanyol Islam dikenal sebagai penganut mahzab Maliki.
Memperkenalkan mahzab ini adalah ziat Ibnu Abdul Arrahman. Perkembangan
selanjutnya ditentukan oleh Ibnu Yahya yang menjadi Qodi pada masa Hisyam Ibnu
Arrahman. Ahli fiqih lainnya diantaranya adalah Abu Bakar Ibnu al Qutiyah, Munzir
Ibnu Said al Baluti dan Ibnu Hazm yang terkenal.
• Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan bidang seni suara Spanyol Islam mencapai
kecemerlangan dengan tokohnya al-Hhasan Ibnu Hafi yang dijuluki zariyab. Setiap kali
diselenggarakan pertemuan dan perjamuan zariyab selalu tampil menunjukan
kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu
diturunkan kepada anak-anaknya. Baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-
budak, sehingga kemashurannya tersebar luas.
• Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam. Bahkan,
penduduk asli Spanyol menduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak melahirkan
ahli dalam bahasa arab baik keterampilan membaca maupun tata bahasa mereka. Antara
lain : Ibnu Sayyidi, Ibnu Malik, Pengarang Alfiyah, Ibnu Khuruf, Ibnu al Hajj, Abu Ali
Al Isybilli, Abu Al Hasan, IbnuUsfur, dan Abu Hayyan al Gharnathi.
Seiring dengan kemajuan bahasa itu karya-karya sastra banyak bermunculan
seperti al'Iqd Al Farid karya Ibnu Abdul Rabbih, Al Dzakhirah fi mahasin ahl al-jazirah
oleh IbnuBassam, kitab ala Qalaid buah karya Al Fath Ibnu Khaqam dan banyak lagi
yang lain.
12
Spanyol kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah
berhenti dari pertentangan antara Islam dan kristen. Pada abad ke-11 M umat kristen
memperoleh kemajuan pesat, sementara umat Islam sedang mengalami kemunduran.
• Kesulitan Ekonomi
Di paruh kedua masa kedua Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat "serius", sehingga lalai
membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan
dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.
• Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan, karena
inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk At-Thawa'if muncul ke Granada
yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinand
dan Isabella, diantaranya juga disebabkan permasalahan ini.
• Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu berjuang
sendiri, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada
kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan kristen disana.3
3
Al-Mathawi, & Al-‘Arusiy, M. (1982). Al-Hurubu As-Salibiyah fil Masyriq wal Maghrib (Cetakan Pe). Kairo: Dar
Al-Gharbi. Jurnal “Napitupulu, D. S. (2019). Romantika Sejarah Kejayaan Islam di Spanyol”
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pada saat berada di bawah kepemimpinan Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik, Daulah
Bani Umayyah melakukan ekspansi besar-besaran ke Barat. Pada masa pemerintahan AlWalid
yang berjalan lebih kurang sepuluh tahun, pada tahun 711 M tercatat suatu ekspedisi militer
dari Afrika Utara menuju wilayah Barat Daya benua Eropa. pemimpin pasukan Islam, Thariq
bin Ziyad bersama pasukannya dalam ekspedisi yang dilakukan oleh pasukan Islam tersebut,
tentara Spanyol dapat dikalahkan oleh pasukan Islam. Ibu KotaSpanyol, Cordova, dengan cepat
dapat dikuasai oleh pasukan Islam. Kemudian disusul oleh kota-kota lain, seperti: Seville,
Elvira dan Toledo yang dijadikan sebagai ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya
Cordova. Islam di Spanyol telah berkuasa selama tujuh setengah abad, sejarah panjang Islam
di Spanyol tersebut dibagi dalam enam periode, dimulai dariPeriode pertama (711-755 M) dan
berakhir pada Periode keenam (1248-1492 M).
3.2 Saran
Makalah Sejarah Peradaban Islam yang di susun dengan judul “Sejarah Dinasti Umayyah
di Andalusia/Spanyol dalam Perkembangan Peradaban” ini mencakup proses masuk,
berkembang, serta kemunduran dan faktor-faktor kehancuran peradaban Islam di Spanyol.
Penulis menyusun makalah ini dengan harapan agar para pembaca dapat dengan mudah
megetahui beberapa aspek tentang peradaban Islam di Andalusia, Spanyol.4
4
Merduati. (2007). Runtuhnya kekuasaan Islam di Spanyol dan Implikasinya terhadap Umat Islam di
Eropa.Banda Aceh: Ar- Raniry Press. Jurnal “AL-‘ADALAH: Jurnal Syariah dan Hukum Islam “Peradaban Islam di
Andalusia (Spanyol)” oleh Nur Dinah Fauziah, Muhammad Mujtaba Mitra Zuana ( Institut Pesantren KH. Abdul
Chalim)
14
DAFTAR PUSTAKA
AL-‘ADALAH : Jurnal Syariah dan Hukum Islam Hal. 80-91 “Peradaban Islam di Andalusia
(Spanyol)” oleh Nur Dinah Fauziah, Muhammad Mujtaba Mitra Zuana ( InstitutPesantren KH.
Abdul Chalim)
El Harakah : Jurnal Budaya Islam Vol 11, 3 (2009) Islam di Spanyol: Kemunduran dan
Kehancuran oleh Firdaus
Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial “Romantika Sejarah KejayaanIslam di
Spanyol” oleh Dedi Sahputra Napitupulu (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara, Medan)
15