Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Di Susun Oleh :
Kelompok 6
AISYAH
NIM 862312021028
IRMAWATI
NIM 862312021033
KASMA
NIM 862312021034
FAKULTAS TARBIYAH
Kelompok 6
ii
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membicarakan Spanyol Islam1 dalam konteks sejarah pendidikan dan
peradaban Islam sangat menarik untuk dicermati dan dikaji. Sebab,
pembahasan ini secara historis membicarakan perjalanan yang Panjang serta
jatuh bangunnya umat Islam selama kurun waktu lebih dari 7.5 abad di
Daratan Eropa. Hal ini disebabkan ekspansi Islam ke Spanyol merupakan
ekspansi wilayah yang paling gemilang dalam catatan sejarah kemiliteran
dan peradaban. Di bidang kemiliteran terbukti dengan kemampuan umat
Islam-Dinasti Umayyah-menguasai Spanyol dari kekuatan Visigotic yang
terkenal cukup kuat waktu itu. Sedangkan di bidang peradaban, Spanyol
Islam telah membawa peranan penting dalam konteks sejarah dan
kebudayaan. Kepesatan perkembangan peradaban dan kebudayaan yang
dikembangkan Spanyol Islam telah membawa Spanyol Islam sebagai pusat
kebudayaan dan peradaban Islam di barat, sebagaimana halnya dengan
Baghdad yang menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam di timur.
Kehadiran dan perkembangan kebudayaan peradaban yang dikembangkan
Spanyol Islam bukan saja memberikan warna dan ketinggian peradaban
dunia Islam, melainkan kehadirannya memainkan peranan penting dalam
memberikan kontribusi yang besar terhadap kebangkitan eropa.2
Sejarah Andalusia adalah satu dari sekian banyak sejarah yang
mengungkap keaslian, perjuangan dan hadirnya Islam sebagai satu temali
yang terus mencoba mengikat dan mengarahkan umat kepada kehidupan
yang hakiki, kebahagiaan yang sebenarnya dan mengarahkan umat kepada
suatu peradaban yang Islami. Sejarah telah membuktikan bahwa Islam telah
menanamkan fondasi ilmu pengetahuan di Spanyol, sehingga telah
mengangkat harkat Spanyol menjadi gudangnya ilmu pengetahuan di
1Dalam sejarah Islam, Spanyol Islam lebih dikenal dengan nama Andalusia. Penamaan ini
diperuntukkan bagi semenanjung Iberia, yang terdiri atas Spanyol dan Portugal. Lihat :Tim
Penyusun Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam Jilid I, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve,
1994), hlm. 144.
2Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011 hlm.
75-76.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi geografis Andalusia (spanyol) dan kehidupannya
sebelum datangnya Islam?
2. Bagaimana pola dan perkembangan pendidikan Islam di Andalusia
(spanyol)?
3. Apa faktor pendukung perkembangan pola pendidikan Islam di Andalusia
(spanyol)?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah
mempelajari tentang Pola Pendidikan Islam di Andalusia (Spanyol) serta
pembahasan yang mencakup ruang lingkup di dalamnya seperti
perkembangan pendidikan Islam di Andalusia.
BAB II
ANDALUSIA PRA ISLAM
3Rhagib As-Sirjani, Bangkit Dan Runtuhnya Andalusia. Terj. Muhammad Ihsan dan Abdul
Rasyad Shiddiq, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013 hlm. 12.
3
4
4Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011 hlm.
95.
5Rhagib As-Sirjani, Bangkit Dan Runtuhnya Andalusia. Terj. Muhammad Ihsan dan Abdul
Rasyad Shiddiq, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013. Hlm. 12-13.
B. Masa Kegelapan (Dark Age)
Penting kita ketahui kondisi Andalusia sebelum datangnya Islam, untuk
mengingatkan kita akan perihnya para pejuang Islam dalam melakukan
ekspansi ke suatu daerah yang jauh dari kata manusiawi, harga diri dijual
murah bahkan diperjual belikan dengan sesuatu yang sangat hina, keadaan
ini menjadikan satu ujian bagi para pejuang Islam didalam menjalankan
misinya, yaitu mengIslamisasi mereka, mengajak mereka mentauhidkan
Alloh l, dengan adanya hal ini (perjuangan para pejuang Islam) diharapkan
menjadi satu motivasi bagi kita didalam menjalankan dan mendakwahkan
hak-hak Islam yang dibawah naungan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Eropa pada waktu itu hidup dalam masa-masa kebodohan dan
keterbelakangan yang luar biasa, yang biasa disebut dengan masa kegelapan
(Dark Age). Kedzhaliman adalah sistem yang berlaku disana para penguasa
menguasai harta dan kekayaan negeri, sementara rakyatnya hidup dalam
kemiskinan yang parah. Para penguasa menguasai istana dan benteng,
sementara rakyat kebanyakan bahkan tidak mempunyai tempat berteduh dan
rumah yang layak. Mereka benar-benar berada dalam kemiskinan yang luar
biasa. Bahkan mereka diperjualbelikan bersama dengan tanah, moral-moral
benar mengalami degradasi. Kehormatan yang diinjak-injak, dan kehidupan
sangat jauh dari nilai-nilai yang normal. Kebersiahan individu misalnya
tidak kelihatan; sampai-sampai mereka membiarkan rambut mereka tumbuh
menjulur diwajah-wajah mereka tanpa merapikannya. Mereka sebagaimana
dituturkan oleh para pengembala muslim yang datang ke negeri-negeri
tersebut ketika itu, tidak mandi kecuali sekali atau dua kali dalam setahun.
Bahkan mereka menganggap bahwa semua kotoran yang menumpuk
ditubuh mereka akan menyehatkan tubuh; karena menjadi berkah dan
kebaikan untuk mereka.6
Entah apa yang membuat mereka merasa sehat, bugar dan merasa tidak
ada masalah dalam kondisi tubuhnya ketika mereka hanya bisa
5
6
7Didalam kamus ilmiah populer (Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry), pragmatis adalah,
berpegang teguh pada kenyataan untuk umum; pengikut pragmatisme; bersifat pragmatisme;
memberikan hasil-hasil yang memuaskan dan menambah pengetahuan; mudah dilakukan. Yang
dimaksud istilah pragmatisme diatas adalah lebih ke sikap yang dapat memuaskan dirinya sendiri
dengan tanpa melihat kondisi lain di sekelilingnya.
8Istilah hedonisme diambil dari kata hedona yang berarti kelezatan atau kenikmatan, sementara
istilah hedonisme itu sendiri adalah doktrin yang mengatakan bahwa kebaikan yang pokok dalam
kehidupan adalah kenikmatan.
9Rhagib As-Sirjani, Bangkit Dan Runtuhnya Andalusia. Terj. Muhammad Ihsan dan Abdul
Rasyad Shiddiq, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013. Hlm. 16.
secara umum sebelum penaklukan Islam diliputi oleh keterbelakangan,
kedzhaliman, dan kemiskinan yang parah, serta sangat jauh dari sisi
peradaban dan kemodernan sedikitpun.
Kekacauan Eropa yang parah itu berlangsung dalam kurun waktu yang
lama. Kecenderungan pada ilmu pengetahuan di Eropa tidak muncul kecuali
pada abad ke 11 dan 12 Masehi.10 Pada akhirnya, setelah masa Dark Age di
wilayah Andalusia, Islam tersebar di banyak wilayah semenjak abad
permulaan. Ketika kaum muslimin memasuki Andalusia, mereka telah
sampai di selatan dan tengah Perancis pada tahun 114 H/ 732 M. Juga telah
sampai ke selatan dan barat laut Italia.11
7
BAB III
POLA PENDIDIKAN ISLAM DI ANDALUSIA
8
8
8
9
12Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group,
2011. Hlm. 98-99.
13Ilmu tumbuh-tumbuhan
14Studi tentang hewan dan kehidupannya
15Ilmu bumi alam atau pertanahan atau kulit bumi
16Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Penerbit Amzah, 2013. Hlm. 173.
9
bahwa pertumbuhan lembaga pendidikan sebagai sarana pengembangan
ilmu pengetahuan tumbuh laksana jamur di musim penghujan. Di Cordova
misalnya, telah berdiri lembaga pendidikan, baik sekolah rendah sampai
perguruan tinggi kurang lebih sebanyak 800 sekolah, belum lagi sekolah-
sekolah yang yang ada di daerah lain seperti Toledo, Seville dan lain
sebagainya.
Dari penjelasan diatas, dapatlah dipahami bahwa pola lembaga pendidikan
yang ditawarkan pada masa itu telah memiliki kesamaan stratifikasi dengan
pendidikan saat ini. Kesamaan itu adalah dengan diterapkannya tingkatan-
tingkatan kelas tertentu (sistem klasikal) dalam proses pendidikannya. Hal
ini berarti telah ada pengelolaan administrasi pendidikan yang telah rapi
pada saat itu, baik yang menyangkut taraf perkembangan peserta didik,
fasilitas, maupun materi yang diajarkan.
Untuk sekolah rendah, pendidikan Spanyol Islam menitikberatkan pada
pendidikan agama yang meliputi : dasar-dasar agama dan sastera.
Sedangkan pada taraf berikutnya meningkat pada materi pendidikan ilmu-
ilmu akal, seperti matematika, farmasi, kedokteran, pelayaran, fisika, seni
arsitektur, geografi, ekonomi, dan sebagainya. Serta pengembangan ilmu-
ilmu naqli (ilmu-ilmu yang berkaitan dengan A-Qur’an dan Hadits)
Dalam menunjang pendidikannya, pendidikan Spanyol Islam
memberlakukan kurikulum universal dan kompeherensif, artinya,
menawarkan materi pendidikan agama dan umum secara integral pada
setiap tingkatan pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Indikasi dari
kedalaman dan keluasan kurikulum Spanyol Islam waktu itu boleh jadi
ditentukan konsekuensi-konsekuensi praktikal yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, sehingga pola kurikulum yang diterapkan bersifat
fleksibel dan adaktif. Untuk pendidikan kejuruan, kurikulum yang
ditawarkan boleh memberikan penekanan khusus pada spesialisasi yang
ditawarkan. Pengembangan kebijaksanaan ini diberikan hak kepada
kebijaksanaan lembaga atau penguasa dimana pendidikan itu dilaksanakan.
Sedangkan metode yang diterapkan dapat dibagi kepada dua macam.
10
a. Metode bagi pendidikan formal.
Pada pendidikan ini, guru (dosen) duduk diatas podium. Ia memberikan
materi pelajaran khususnya pendidikan tinggi dengan membacakan
manuskrip-manuskrip. Setelah itu guru menerangkan secara jelas.
Kemudian materi itu didiskusikan bersama. Para pelajar diberikan
kebebasan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat, bahkan
diperkenankan untuk berbeda pendapat dengan statemen yang diberikan
gurunya asal mereka dapat mengajukan bukti-bukti yang mendukung
kebenaran pendapatnya. Kesimpulan dari diskusi tersebut kemudian mereka
catat, khususnya pada materi yang terbatas buku cetakannya.
Dalam menyampaikan materi pelajaran, seorang dosen dibantu oleh
seorang asisten yang bertugas untuk membantu pelajar (mahasiswa) dalam
memahami materi yang dipelajarinya. Ia menggunakan tiga langkah dalam
presentasinya, yaitu : menerangkan materi secara umum, agak singkat, dan
secara detail. Kemudian jika masih ada yang belum mengerti, ia tidak
segan-segan untuk mengulangnya kembali. Kemudian mahasiswa
menghafalnya, mengulang lagi apa yang dihafalnya, dianalisis dan di
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Metode pendidikan bagi pendidikan nonformal.
Model pendidikan ini menggunakan metode halaqoh. Posisi guru berada
diantara para pengunjung. Guru mendiktekan sejumlah buku, dan kemudian
menjelaskannya secara rinci. Diskusi seperti ini merupakan metode
pengajaran yang telah membumi di Spanyol.17
3. Pendidikan Tinggi
Tidak dapat dipungkiri bahwa Islam di Spanyol merupakan tonggak
sejarah peradaban, kebudayaan dan pendidikan pada abad ke delapan dan
akhir abad ketiga belas. Universitas Cordova berdiri megah dan menjadi
ikon Spanyol , sehingga termasyhur keseluruh dunia.
17Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group,
2011. Hlm. 79-84.
11
12
4. Pengembangan Perpustakaan
Bagaimanapun juga, kelancaran proses pendidikan sangat tergantung dari
prasarana-prasarana yang mendukung. Diantaranya adalah fasilitas
perpustakaan. Untuk itulash khalifah-khalifah umayyah di Spanyol telah
berupaya menyisihkan dana dari kas negara untuk membangun berbagai
sarana pendukung tersebut secara intensif. Hal ini dapat dilihat dari upaya
khalifah Abdurrahman III (912-961 M) membangun perpustakaan di
Granada hingga mencapai 600.000 jilid buku. Upaya yang sama juga
dilakukan oleh khalifah Al-Hakam II (961-976 M) tak maun kalah dengan
upaya yang dirintis bapaknya. Ia juga membangun perpustakaan terbesar
13
tersebut. Mereka menyikapi perkembangan pendidikan bukan hanya
semata-
14
14
Dari beberapa bacaan dapat disimpulkan bahwa selain dari beberapa faktor
diatas pemerintah juga memberikan subsidi yang banyak terhadap
pendidikan, yakni dengan murahnya buku-buku bacaan atau, diberikan
penghargaan yang tinggi berupa emas murni kepada penulis atau
penerjemah buku, seberat buku yang di terjemahkannya. Hal menarik yang
lainnya adalah, pemerintah juga memberikan kepada makanan pokok
sehingga masalah pengisian kepala dan pengisian perut tidak terlalu
dihiraukan lagi dan relativ murah dijangkau serta didapat oleh masyarakat.22
21Ramayulis, Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Penerbit Kalam Mulia, 2012. Hlm. 97-98.
22Ibid, hlm. 101.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Negeri Andalusia terletak di Spanyol dan Portugal. Luas kedua negara itu
sekitar 600.000 km2, atau kurang dari 2/3 luas Mesir. Semenanjung
Andalusia dipisahkan dengan Maroko oleh sebuah selat yang semenjak era
penaklukan Islam kemudian dikenal sebagai Selat Gibraltar yang lebarnya
sekitar 12,8 km antara Sabtah (Cueta) dan Jabal Thariq (Gibraltar). Sebelum
islam datang, Andalusia dijuluki Dark Age karena negeri ini ada dalam
masa-masa kebodohan dan keterbelakangan yang luar biasa.
2. Pola pendidikan Islam di Andalusia terdiri dari (1) Kuttab, yang dipelajari
didalamnya ilmu fiqih, bahasa dan sastera serta sains. (2) Mendirikan
lembaga pendidikan, seperti madrasah-madrasah yang tersebar di cordova,
seville, toledo, dan granada. (3) Pendidikan Tinggi, seperti Universitas
Cordova yang berdiri megah dan menjadi ikon Spanyol. (4) Pengembangan
Perpustakaan, seperti pembangunan perpustakaan di Granada hingga
mencapai 600.000 jilid buku.
3. Faktor pendukung perkembangan pola pendidikan Islam di Andalusia,
diantaranya (1) Faktor internal, dalam hal ini adalah faktor ajaran Islam
sebagai motivasi, nilai dan doktrin serta dilihat pula dari Hadits yang
berkaitan dengan keutamaan menuntut dan mentransfer ilmu. (2) Faktor
eksternal, dalam hal ini adalah adanya dukungan dari penguasa, Adanya
beberapa sekolah dan universitas di beberapa kota di Spanyol yang sangat
terkenal, Banyaknya sarjana Islam yang datang dari ujung timur dan ujung
barat dengan membawa berbagai buku dan berbagai gagasan serta adanya
persaingan dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban.
15
DAFTAR PUSTAKA
16