Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SAINS ISLAM DAN PERADABAN EROPA


Makalah ini dibuat dan di ajukan untuk memenuhi tugas kelompok
Pada mata kuliah Islam,Sains dan Peradaban

DOSEN PENGAMPU:
HULAIMI AL-AMIN, M.A

Oleh :`
Kelompok 4

 Baiq Mulya Iradatik (210101194)


 Daluh Samudra ( 210101213)
 Lalu Irfan Satria (210101203)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2022

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah,merupakan satu kata yang sangat pantas kepada Allah


SWT,yang karena limpahan karunianya maka kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul”Sains Islam dan Peradaban Eropa”. Adapun penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa di UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MATARAM.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membanatu
sekaligus membimbing kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam menyusun
makalah ini. Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami.Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik
dan saran yang bersifat membangun,yang sangat kami harapkan untuk kemajuan ilmu
pengetahuan ini.

Terima kasih dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif dan dapat
menambah wawasan bagi kita semua.

Mataram,13 Maret 2022

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A.Latar Belakang.......................................................................................................................4

B.Rumusan Masalah..................................................................................................................5

C.Tujuan.....................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

A.Proses Masuknya Ilmu Pengetahuan....................................................................................6

B.Latar Belakang Terjadinya Transmisi/Perpindahan Ilmu Islam ke Eropa.....................7

C.Pengaruh Ilmu Pengetahuan Terhadap Peradaban Eropa................................................9

BAB III.........................................................................................................................................12

PENUTUP....................................................................................................................................12

A.KESIMPULAN.....................................................................................................................12

B.SARAN...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Islam mulai masuk ke Eropa sudah dimulai dari berabad-abad yang lalu. Kehadiran
dan perkembangan Islam di Eropa kemudian berlanjut dari imigrasi besar-besaran umat
Islam yang berada di negara-negara Islam menuju Eropa setelah selesai perang dunia
kedua.
Sejak Islam memasuki wilayah Andalusia pada masa Dinasti Umayyah menjadi pintu
masuk berkembangnya Islam di benua Eropa, bahkan sampai ke benua Amerika. Muslim
Spanyol merupakan perwujudan atas persaingan politik antara Umayyah dan Abbasiyyah.
Sehingga sangat mudah bagi para mubaligh menyampaikan risalah Islam atas kebijakan-
kebijakan dari pusat pemerintahan Islam.Eropa pada saat itu mengalami masa kegelapan.
Dengan datangnya Islam, keadaan ini menjadikan Eropa memasuki Renaissance atau
masa pencerahan. Islam membawa ilmu pengetahuan yang mengubah pola pikir
masyarakat Eropa pada saat itu yang masih terbelenggu dan terkekang oleh otoritas
gereja-gereja kerajaan. Kemajuan tersebut ada dalam beberapa aspek,antara lain aspek
keilmuan/ sains, fiqh, sejarah/geografi, filsafat, sastra, bahkan bangunan/arsitektur
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini, banyak berhutang budi kepada
khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. Memang banyak
saluran peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti lewat jalur perdagangan di
Sicilia dan Perang Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah daulah Bani Umayyah di
Andalusia (Spanyol Islam).
Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada zaman modern ini, mengalami banyak
perubahan dan sangat cepat, sedang agama bergerak dengan lamban sekali, karena itu
terjadi ketidak harmonisan antara agama dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Pada
setiap fase perkembangan ilmu pengetahuan muncul sesuatu yang baru dan memilki
karakteristik di setiap masanya. Karakteristik tersebut adalah hasil dari sebuah
pergumulan budaya yang terjadi dalam dinamika sosial.

4
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka rumusan masalah yang akan di bahas di
dalam makalah ini adalah :

1.Bagaimana proses ilmu pengetahuan di Eropa?

2.Bagaimana latar belakang perpindahan ilmu pengetahuan ke Eropa?

3.Bagaimana Pengaruh ilmu pengetahuan terhadap peradaban Eropa?

C.Tujuan
1.Mengetahui dan mengingat Kembali proses ilmu pengetahuan di Eropa

2.Dapat mengetahui latar belakang perpindahan ilmu pengetahuan ke Eropa

3.Mengetahui pengaruh ilmu pengetahuan terhadap peradabn Eropa

5
BAB II

PEMBAHASAN
A.Proses Masuknya Ilmu Pengetahuan
Islam memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang Intelektual (filsafat,
sains, fikih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra) juga kemegahan bangunan fisik
(Cordova dan Granada). Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan Islam sangat
tergantung pada penguasa yang menjadi pendorong utama bagi kegiatan pendidikan.
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini, banyak berhutang budi
kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. Memang
banyak saluran peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti lewat jalur
perdagangan di Sicilia dan Perang Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah daulah
Bani Umayyah di Andalusia (Spanyol Islam). 
Bani Umayyah merupakan penguasa islam setelah khulafaur Rasidin yang
berhasil melebarkan kekuasaannya sampai benua Eropa. Di Tahun 771 M, pasukan Islam
di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad berhasil menguasai Gibraltar (Jabal Tariq) dan
berhasil menaklukkan kota-kota penting seperti, Cordoba, Granada dan Toledo kemudian
secara berangsur-angsur wilayah Andalusia dapat dikuasai oleh pasukan Islam. Sejak
itulah dimulai babak baru kekuasaan Islam di Andalusia. 
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah Andalusia hingga jatuhnya
kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peranan yang sangat besar. Masa itu
berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Di masa ini gerakan-gerakan ilmiah telah
berkembang pula, seperti dalam bidang keagamaan, sejarah dan filsafat. 
Di negeri inilah lahir tokoh-tokoh muslim ternama yang menguasai berbagai ilmu
pengetahuan, seperti Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat, Ilmu Hisab,
Ilmu Hukum, Sastra, Ilmu Alam, Astronomi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dengan
segala kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan, kebudayaan serta aspek-aspek ke-
Islaman, Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan ilmu
pengetahuan yang tiada tandingannya setelah Konstantinopel dan Bagdad.

6
Tak heran, waktu itu pula bangsa-bangsa Eropa lainnya mulai berdatangan ke
negeri Andalusia ini untuk mempelajari berbagai Ilmu pengetahuan dari orang-orang
Muslim Spanyol, dengan mempelejari buku-buku buah karya cendekiawan Andalusia
baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan.
Terjemahan bahasa Yunani, Persia, Hindu, dan Syiria semurni penerjemahan
karya-karya muslim dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin, diperkenalkan konsep-
konsep baru pengetahuan Eropa, penelitian Skolastik seperti matematika, sejarah, dan
eksperimen. Paling penting penerjemahan-penerjemahan ini merupakan bagian terbesar
dari ilmu pengetahuan klasik dan ilmu pengetahuan muslim serta karya-karya unggulan.
Ketika kekuasaan Islam mulai mundur pada abad 14 M, Eropa bangkit dari
keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan
keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya,
tetapi terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan kemajuan dalam bidang
Ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan
Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Islam di Andalusia, dari universitas-
universitas di Andalusia ini Eropa banyak menimba ilmu. 

B.Latar Belakang Terjadinya Transmisi/Perpindahan Ilmu Islam ke Eropa


Banyak latar belakang yang mendukung terjadinya proses transmisi ilmu Islam ke
Eropa, baik internal maupun eksternal. Adapun faktor internalnya adalah sifat inklusifitas
umat Islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Artinya umat islam tidak hanya
mengembangkan ilmu pengetahuan terbatas untuk umat Islam saja, tetapi juga kepada
siapa saja yang memiliki keinginan untuk belajar dan mengembangkan pengetahuan
tersebut, termasuk dari kalangan pelajar barat. Sementara itu, dari segi eksternal menurut
Nakosteen menyatakan bahwa setidaknya ada empat faktor yang ikut mendukung
terjadinya penyebaran klasik ke dunia Islam yang kemudian di transformasi lagi ke dunia
Barat. Keempat faktor tersebut adalah:

1. Terpecahnya dengan gereja induk Kristen Ortodoks sekte Nestorian dan


Monophysite dengan gereja induk, dengan alasan perbedaan doktrinal. Akibatnya,
banyak kaum intelektual kedua sekte tersebut dikucilkan dan bahkan terlempar

7
dari unsur kegerejaan. Sehingga mereka harus mencari kebudayaan yang lebih
bersahabat dan kondusif dalam mengayomi ide dinamis mereka.
Satu-satunya alternatif adalah ke dunia Islam. Dari ilmuwan kedua sekte ini, umat
Islam kemudian mengenal ilmu pengetahuan Selenisti, terutama ilmu kedokteran,
matematika, astronomi, teknologi, dan filsafat.

2. Penaklukan Alexander Agung juga ikut menjadi penyebab tersebarnya Ilmu


pengetahuan dan kebudayaan Yunani ke Persia dan India yang kemudian kedua
negara ini akhirnya menjadi wilayah kekuasaan Islam.

3. Adanya pengembangan kurikulum studi yang mampu mengakomodif seluruh


ilmu pengetahuan era Universitas Alexandra oleh kekaisaran Persia di Akademi
Jundi Shapur. Akademi ini selama abad keenam mampu memadukan ilmu
pengetahuan India, Grecian, Sviria, Helenistik,Hebrew, dan Zoroastrian.
Termasuk menerjemahkan ilum pengetahuan dan filsafat klasik Yunani ke dalam
Bahasa Pahlevi dan Syiria yang kemudian di sebarkan ke dunia Islam dan Barat,
sampai tugas ini diambil alih oleh baghdad di Islam Timur dan Sisilia serta
Cordova di Islam Barat. Adanya Peranan para penerjemah Hebrew (Yahudi) yang
telah terjemahkan karya-karya Yunani kedalam bahasa Hebrew dan Arab dan
sebaliknya setelah Islam emiliki kebudayaan yang demikian tinggi, mereka
menjadi transmisi alih ilmu pengetahuan dari dunia Islam ke dunia barat.

4.Adanya peranan para penerjemah Hebrew (Yahudi) yang telah terjemahkan


karya-karya Yunani kedalam bahasa Hebrew dan Arab dan sebaliknya setelah
islam memeiliki kebudayaan yang demikian tinggi,mereka menjadi transmisi alih
ilmu pengetahuan dari dunia islam ke dunia barat.

8
C.Pengaruh Ilmu Pengetahuan Terhadap Peradaban Eropa
Renaissance, pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia, paham demokrasi,
pembarian agama Kristen, rasionalisme, pencerahan, karya seni, film, novel, musik,
kosmetik, busana, dan sebagainya; Sebelum zaman Renaissance, Eropa berada dalam
kegelapan (dark age). Dark age ini adalah zaman masyarakat Eropa menghadapi
kemunduran intelektual dan ilmu pengetahuan. Kegelapan juga berarti tidak ada
prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Situasi ini ada karena tindakan dan
cengkraman kuat pihak berkuasa agama yaitu Gereja Kristen yang sangat berpengaruh.
Gereja serta para pendeta mengongkong pemikiran masyarakat. Gereja berhak untuk
menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya banyak
kaum cendikiawan yang terdiri dari ahli-ahli sains mereka ditekan dan dikontrol.
Pemikiran mereka juga ditolak dan bagi yang mengeluarkan teori bertentangan
dengan pandangan gereja akan ditangkap dan dihukum, bahkan dibunuh. Golongan
cendikiawan senantiasa memberontak terhadap gereja. Pada kurun kedua belas, gerakan
intelektual telah mulai berjalan. Cerdik pandai Eropa mulai bersikap lebih berminat
untuk tahu dan lebih gairah terhadap kebudayaan bangsa Timur yang telah lama maju.
Kubah Masjid Cordoba, Spanyol. Sementara itu, beberapa kota besar di Timur
Tengah telah menjadi kota ilmu pengetahuan, seperti Iskandariah, Harran, dan Baghdad.
Diskusi akademis yang melibatkan judul besar seperti metafisika, kedokteran,
astronomi, detik, politik, fisika, dan sejenisnya dibahas secara terbuka dan ilmiah. Ini
berarti saat dunia Islam sudah menikmati kemajuan dan peradaban yang tinggi, Eropa
masih diselimuti dengan kegelapan dan kemunduran. Dunia telah diperlihatkan tentang
hebatnya perkembangan intelektual dan ilmu pengetahuan di dunia Islam antara abad
ke-9 hingga ke-12. Di masa pemerintahan khalifah-khalifah Abbasiyah yang masyhur:
al-Mansur (754-75), Harun al-Rasyid (786-809), dan al-Makmun (813-833) wilayah-
wilayah Islam khususnya di Baghdad telah disuburkan dengan munculnya ahli-ahli
pemikir besar seperti al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Biruni, Ibn Miskawayh, al-Razi,
al-Khawarizmi, Ibn Haitsam, Ibn Rusyd, dan Ibn Khaldun. Mereka menjadi pemikir
dalam bidang-bidang falsafah, metafisika, fisika, matematika, etik, politik, psikologi,
kedokteran, geografi, astronomi, kimia, optik, dan musik. Kemajuan Peradaban Islam di
Spanyol (Andalusia) dan Pengaruhnya bagi Dunia Barat. Spanyol adalah negeri

9
terpenting bagi Eropa untuk menyerap peradaban Islam. Ketika negeri ini berada di
bawah kekuasaan Dinasti Umayyah, ia mengalami perkembangan pesat dari segi ilmu
pengetahuan. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol yang berada
di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara Eropa lainnya dalam
pemikiran, sains, dan pembangunan. Dari Spanyol pemikiran ilmiah dan pemikiran
filsafat Islam ditransmisikan ke Eropa.
Dengan penaklukkan Toledo tahun 1085 dan penaklukkan Saragossa pada 1118,
kultur Islam menjadi sangat berpengaruh dalam pola kehidupan umat Kristen. Kalangan
bangsawan dan dewan gereja Eropa membangun rumah-rumah mereka dengan meniru
motif-motif kultur Islam Hispanik untuk keilmuan mereka. Mereka berpakaian dengan
tradisi Arab dan sejumlah kepustakaan bangsa Muslim diterjemahkan ke dalam bahasa
latin.Di antara tokoh Islam Spanyol yang paling berpengaruh terhadap perkembangan
pemikiran di Eropa adalah Ibnu Rusyd (1120-1198 M), yang dikenal dengan Averroes
oleh orang-orang Eropa. Pengaruh Ibnu Rusyd atau Averroes ini sangat besar di Eropa
sehingga muncul gerakan Averroisme yang menuntut kebebasan berpikir menentang
pemikiran gereja yang dogmatis ketika itu.
Dari gerakan Averroisme inilah di Eropa lahir reformasi pada abad ke-16 M dan
rasionalisme pada abad ke-17 M. Beberapa karya Ibnu Rusyd dicetak di Venesia, Italia
tahun 1481, 1482, 1483, 1489, dan 1500 M. juga di Napoli, Bologna, Lyon, dan
Strasbourg, Prancis pada abad ke16. Lalu di Jenewa di awal abad ke-17. Pengaruh
peradaban Islam termasuk di dalamnya pemikir Ibnu Rusyd ke Eropa berawal dari
banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di berbagai Universitas Islam di
Spanyol, speerti Universitas Cordova, Sevilla, Malaga, dan Granada. Selama belajar,
mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Setelah pulang ke
negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama.Di antaranya adalah
Universitas Paris tahun 1231 M, kemudian di akhir zaman pertengahan Eropa berdiri 18
universitas. Di dalam universitas-universitas tersebut, ilmu yang mereka peroleh dari
universitas-universitas Islam diajarkan, seperti ilmu kedokteran dan ilmu filsafat.
Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah pemikiran al-Farabi, Ibnu Sina,
dan Ibnu Rusyd.

10
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa sejak abad ke-12 itu menimbulkan
gerakan kebangkitan kembali (Renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14
M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa ini adalah melalui buku-buku
terjemahan arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa
latin. Ilmu pengetahuan tentang aljabar telah disebarkan ke Barat melalui terjemahan
latin oleh Adelard dari Bath, John dari Seville, dan Robert dari Chester. Geometri
mencapai Eropa melalui terjemahan bahasa Arab.Kitab al-Manazir karya Ibnu al-
Haitsam yang menguraikan tentang optik, telah diterjemahkan ke bahasa latin oleh
Gerard dari Cremona. Demikian pula dengan ilmu trigonometri, astronomi, ilmu kimia,
kedokteran, dan lain-lain. Demikian juga dengan bahasa Arab berpengaruh besar di
Eropa. Selama Islam berkuasa di Spanyol, banyak nama-nama benda yang dikenal di
Barat berasal dari bahasa Arab. Tidak kurang dari 7.000 kata spanyol berasal dari
bahasa Arab.Di antara kata-kata bahasa Arab yang masuk ke dalam suku kata bahasa
Eropa: Spanyol dan Inggris, misalnya kata al-sukkar menjadi azukar dalam bahasa
Spanyol, dan sugar dalam bahasa Inggris. Syarab (minuman cair), menjadi syirup dalam
bahasa Inggris.

11
BAB III

PENUTUP
A.KESIMPULAN
Islam memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang Intelektual (filsafat,
sains, fikih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra) juga kemegahan bangunan fisik
(Cordova dan Granada).Memang banyak saluran peradaban Islam yang mempengaruhi
Eropa, seperti lewat jalur perdagangan di Sicilia dan Perang Salib, tetapi saluran yang
terpenting adalah daulah Bani Umayyah di Andalusia (Spanyol Islam).Di negeri inilah
lahir tokoh-tokoh muslim ternama yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan, seperti
Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat, Ilmu Hisab, Ilmu Hukum, Sastra,
Ilmu Alam, Astronomi, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu dengan segala kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan,
kebudayaan serta aspek-aspek ke-Islaman, Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai
pusat kebudayaan Islam dan ilmu pengetahuan yang tiada tandingannya setelah
Konstantinopel dan Bagdad.Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik
dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia
lainnya, tetapi terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.Artinya umat islam tidak
hanya mengembangkan ilmu pengetahuan terbatas untuk umat Islam saja, tetapi juga
kepada siapa saja yang memiliki keinginan untuk belajar dan mengembangkan
pengetahuan tersebut, termasuk dari kalangan pelajar barat.
Pengaruh peradaban Islam termasuk di dalamnya pemikir Ibnu Rusyd ke Eropa
berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di berbagai
Universitas Islam di Spanyol, speerti Universitas Cordova, Sevilla, Malaga, dan
Granada.Di dalam universitas-universitas tersebut, ilmu yang mereka peroleh dari
universitas-universitas Islam diajarkan, seperti ilmu kedokteran dan ilmu
filsafat.Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa sejak abad ke-12 itu menimbulkan
gerakan kebangkitan kembali (Renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14
M.

12
B.SARAN
Mengingat Kembali bagaimana ilmu pengetahuan itu mulai muncul dan pengaruh
ilmu pengetahuan terhadap wilayah Eropa itu sendiri,sehingga bisa berkembang dan
muncul di Indonesia sseperti saat ini,memakan waktu dan peroses yang Panjang
tentunya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35118832/
Transmisi_Ilmu_Pengetahuan_Islam_Ke_Eropa_docx

https://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/sejarah-islam-pertengahan-
transmisi.html

El-Haji, Ubadah. 2008. “Peradaban Islam Di Spanyol Dan Pengaruhnya Terhadap


Peradaban Barat.” HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 5(2): 151.
Abarca, Roberto Maldonado. 2021. “済無 No Title No Title No Title.” Nuevos sistemas
de comunicación e información: 2013–15.
Intan, Rianto. 2020. “Bab I .... ‫اﻮﻠ َ ﺻ َ و‬
‫ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﻲ ﱠ ِ ﺒﱠﻨﻟا ﺎ َ ﻨ ﯿ ْ َ َ ر ﺎ َ ﻤ ﻛ َ ﱡ‬.” Bab I: 1–16.

14
15

Anda mungkin juga menyukai