Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

BAITUL HIKMAH

Dosen Pengampu :

Faturahman, M.Ag

Disusun Oleh :

Astrid Octhafia Messu (210101200)

Anang Indra Ilham Maulana (210101212)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta inayahnya kepada
kami atas petunjuknya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tanpa
pertolongannya mungkin kami tidak dapat menyelesaikannya makalah ini dengan baik. Shalawat
sarta salam tidak henti-hentinya kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti dan mengamalkan
sunnahsunnahnya. Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini menjelaskan tentang Baitul Hikmah.
Sebelum itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu sekaligus membimbing kami dalam menghadapi dan menyusun makalah ini. Mohon
maaf atas kekurangannya pada makalah ini, namun kami telah berusaha semaksimal mungkin.
Oleh karena itu jika ada kesalahan baik penulisan atau masalah lain dari makalah kami, kami
mempersilahkan pembaca untuk mengkritik dan memberi saran untuk kemajuan pengetahuan
kami.

Mataram, 12 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................6
A. Pengertian Baitul Hikmah............................................................................................................6
B. Sejarah Berdirinya Baitul Hikmah..............................................................................................6
Faktor-faktor yang Menyababkan Berdirinya Lembaga Baitul Hikmah.....................................8
C. Peran Perpustakaan Baitul Hikmah............................................................................................9
D. Kehancuran Perpustakaan Baitul Hikmah.................................................................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Baghdad sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan
dalam Islam. Pada masa Abbasiyah institusi ini dierluas penggunaannya. Baitul Hikmah
sudah dirintis oleh Khalifah Harun ar-Rasyid, menjadi pusat segala kegiatan keilmuwan.
Pada masa Harun ar-Rasyid institusi ini bernama khizanah al-Hikmah (Khazanah
Kebijaksanaan) yang berfungsi sebagai perpustakaan dan pusat penelitian. Di lembaga ini
baik muslim maupun non muslim bekerja mengalih bahasakan sebagai naskah kuno dan
menyusun berbagai penjelasan.

Berpusat dibaghdad sepanjang abad ke-9 hingga ke-13, terdapat banyak ilmuwan
terkenal yang diantaranya orang-orang dengan latar belakang Persia maupun Kristen
yang ikut ambil bagian pada penelitian dan berpendidikan dilembaga ini. Selain
menerjemahkan buku-buku asing kedalam bahasa Arab, para imuwan yang memilki
hubungan dengan Baitul Hikmah juga banyak membuat kontribusi asli yang besar
diberbagai bidang. Dibawah keemimpinan al-Makmun, observatorium didirikan, dan
Baitul Hikmah telah menjadi pusat untuk ilmu pengetahuan yang terbaik pada abad
Persia, para ilmuwan disana mampu mengumpulkan koleksi pengeahuan dunia secara
massif dan berdasarkan itu semua mreka membuat penemuan-penemuan mereka sendiri.
Pada pertenghan abad ke-9 M Baitul Hikmah telah menjadi repository terbesar dari buku-
buku dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Baitul Hikmah ?
2. Bagaiamana Sejarah Berdirinya Baitul Hikmah ?
3. Apa saja peranan dari Baitul Hikmah ?
4. Apa penyebab kehancuran Baitul Hikmah ?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Baitul Hikmah
2. Untuk mengetahui Sejarah Berdirinya Baitul Hikmah
3. Untuk mengetahui peranan dari Baitul Hikmah
4. Untuk mengetahui penyebab kehancuran Baitul Hikmah

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Baitul Hikmah


Rumah Kebijaksanaan atau Baitul Hikmah adalah perpustakaan, lembaga
penerjemahan dan pusat penelitian yang didirikan pada masa kekhilafahan Abbasiyah di
Baghdad, Irak. Baitul hikmah ini terletak di Baghdad ini dianggap sebagai pusat
inetektual dan keilmuan pada masa Zaman keemasan Islam (The golden age of Islam).
Karena sejak awal berdirinya kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan
ilmu pengetahuan dalam Islam. Rumah kebijaksanaan ini merupakan salah satu institusi
kunci dari gelombang masuknya literature asing yang diterjemahkan kedalam bahasa
Arab dan dianggap sebagai jembatan besar dalam transfer ilmu pengetahuan pada masa
zaman keemasan Islam.

B. Sejarah Berdirinya Baitul Hikmah


Kota Baghdad sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan
dalam Islam. Pada masa Abbasiyah institusi ini dierluas penggunaannya. Baitul Hikmah
sudah dirintis oleh Khalifah Harun ar-Rasyid, menjadi pusat segala kegiatan keilmuwan.
Pada masa Harun ar-Rasyid institusi ini bernama khizanah al-Hikmah (Khazanah
Kebijaksanaan) yang berfungsi sebagai perpustakaan dan pusat penelitian. Di lembaga ini
baik muslim maupun non muslim bekerja mengalih bahasakan sebagai naskah kuno dan
menyusun berbagai penjelasan. 1
Tujuan utama didirikannya Baitul Hikmah adalah untuk mengumupulkan dan
menyalin ilmu-ilmu pengetahuan asing ke dalam Bahasa Arab. Inilah yang menjadi awal
kemajuan yang dicapai Islam, yaitu menggenggam dunia dengan ilmu pengetahuan dan
peradaban yang ditandai dengan berdirinya Baitul Hikmah sebagai pusat kajian ilmu
pengetahuan dan peradaban terbesar pada masanya. Lembaga pendidikan ini didirikan
berkat adanya usaha dan bantuan dari orang-orang yang memegang kepemimpinan dalam
pemerintahan. Sejak 815 M. al-Makmun mengembangkan lembaga ini dan diubah

1
Abbas Wahid, N dan Suratno, 2009, Khasanah Sejarah Kebudayan Islam: Solo: PT Tiga Seragkai
Pustaka Mandiri

6
namanya menjadi Baitul Hikmah. Khalifah al-Makmun berkuasa pada 813-833 M yang
mana perpustakaan ini di sematkan sebagai usahanya. Al-Makmun juga diakui usahanya
dalam memunculkan banyak ilmuwan terkenal untuk saling berbagi informasi,
pandangan dan budaya di Baitul Hikmah.
Berpusat dibaghdad sepanjang abad ke-9 hingga ke-13, terdapat banyak ilmuwan
terkenal yang diantaranya orang-orang dengan latar belakang Persia maupun Kristen
yang ikut ambil bagian pada penelitian dan berpendidikan dilembaga ini. Selain
menerjemahkan buku-buku asing kedalam bahasa Arab, para imuwan yang memilki
hubungan dengan Baitul Hikmah juga banyak membuat kontribusi asli yang besar
diberbagai bidang. Dibawah keemimpinan al-Makmun, observatorium didirikan, dan
Baitul Hikmah telah menjadi pusat untuk ilmu pengetahuan yang terbaik pada abad
Persia, para ilmuwan disana mampu mengumpulkan koleksi pengeahuan dunia secara
massif dan berdasarkan itu semua mreka membuat penemuan-penemuan mereka sendiri.
Pada pertenghan abad ke-9 M Baitul Hikmah telah menjadi repository terbesar dari buku-
buku dunia. 2
Pada Makmun inilah ilmu pengtahuan dan intelektual mencapai puncaknya. Pada
masa ini Baitul Hikmah digunakan secara lebih maju yaitu sebagai tempat pemyimpanan
buku-buku kuno yang didapat dari Persia, Bizantium, bahkan Etiopia dan India. Di
intitusi ini al-Makmun memperkerjakan Muhammad Ibn Musa al-Hawarizmi yang ahli di
bidang al-jabar dan astronomi dan juga Beliau adalah salah satu guru besar di Baitul
Hikmah. Orang-orang Persia lain juga diperkejakan Baitul Hikmah. Pada masa itu
direktur Baitul Hikmah adalah Sahl Ibn Harun. Di bawah kekuasaan al-Makmun, Baitul
Hikmah tidak hanya berfungsi sebagai perpustakaan tetapi juga sebagai pusat kegiatan
studi dan riset astronomi dan matematika. Pada 832 M, al-Makmun menjadikan Baitul
Hikmah di Bahgdad sebagai akademi pertama, lengkap dengan teropong bintang,
perpustakan, dan lembaga penerjemahan. Kepala akademi ini yang pertama adalah Yahya
Ibn Musawaih (777-857), murid Gibril Ibn Bakhtisyu, kemudian diangkat Hunain Ibn
Ishaq, murid Yahya sebagai ketua kedua. Sejumlah nama ilmuwan yang ditugaskan
sebagai penerjemah diataranya Yahya bin Abi Mansur, Qusta bin Luqa, Hunain bin
Ishaq, dan Yahya bin Abi Mansur, dan Sabian Sabit bin Qurra.
2
Fatah Syukur, 2008, Sejarah Peradaban Islam 2 : Semarang: FAkultas Tarbiyah IAIn Walisongo
Semarang

7
Baitul Hikmah terus berkembang dibawah pengganti khalifah Al-Makmun yakni
Al-Mu’tasim (berkuasa pada 833-842 M) lalu putranya Al-Watsiq (berkuasa pada 842-
847 M), tetapi mengalami titik balik dibawah pemerintahan Al-Mutawakkil (berkuasa
pada 847-861 M). khalifah Al-Makmun, Al-Mu’tasim, dan Al-Watsiq dilatrakbelakangi
pemikiran sekte Mu’tazilah, yang mendukung kebebasan berpikir seluas-luasnya dan
penelitian ilmiah, sementara khalifah Al-Mutawakkil mendukung interpretasi yang lebih
liberal berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Khalifah al-Mutawakkil tidak tertarik pada
ilmu pengetahuan asing dan mengubah haluan lembaga ini dari rasionalis. Ia menganggap
tersebarnya filsafat Yunani kedalam keyakinan umat Islam sebagai sesuatu yang tidak
Islami karenan berasal dari ajaran non-Islam (Yunani).3

Faktor-faktor yang Menyababkan Berdirinya Lembaga Baitul Hikmah


Berdirinya lembaga Baitul Hikmah yaitu didorong oleh keinginan meniru lembaga
hebat yang dididrikan oleh orang-orang Kristen Nestorians, yakni gondhesaphur yang
salah satu tokohnya georgius Gabriel pernah ditunjuk menjadi kepala sebuah rumah sakit
pada zaman khlifah al-Mansur. Tokoh ini juga aktif menerjemahkan karya-karya Yunani
dan juga yang menjadi motivasi lainnya dalam pembentukan lembaga Baitul Hikmah
adalah disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Melimpahnya kekayaan Negara dan tingginya apresiasi khlifah al-Makmun terhadap
ilmu pengetahuan dan kebudayaan, seperti ilmu filsafat, kedokteran, astronomi, dan
lain-lain, dan juga kecintaannya terhadap seni musik. Bersatunya dana dengan
keinginan ini melahirkan sebuah pemikiran yang positif yang mengembangkan
pendidikan lebih maju lagi yang ternyata pemikiran ini mendapat sambutan yang
positif dari para pembantunya dan dari masyarakat.
b. Adanya apresiasi yang tinggi dari kebudayaan anggota masyarkat (dari berbagai
lapisan sosial) terhadap kegiatan keilmuan, yang menyebabkan mereka bisa bekerja
bahu-membahu satu sama lain tanpa mengalami beban psikologis yang disebabkan
oleh perbedaan etnis, agama, status social dan lain sebagainya. Disini profesionalitas
dijunjung tinggi dengan sikap terbuka, sehingga tidak mengherankan jika waktu itu
orang-orang etnis non Arab dan non muslim banyak sekali peranannya dan saling

3
http/www. Fakhatul Aliyah: Baitul Hikmah, dikutip pada Rabu, 12 Oktober 2022, 23:10

8
bekerjasama. Mereka bisa menjalankan tugas dengan tenang meskipun yang
memerintahkan adalah khlifah orang muslim.

C. Peran Perpustakaan Baitul Hikmah


Motif utama berdirinya Baitul Hikmah dimaksudkan untuk menggalakkan dan
mengkoordinir kegiatan pencarian dan penerjemahan karya-karya klasik dari warisan
intektual Yunani, Persia, Mesir, dan lain-lain ke dalam bahasa Arab, khususnya umat
Islam. Salah seorang yang paling berperan, Hunayan bin Ishaq, mengadakan perjalalan ke
Alexandria dan singgah pula di Syira dan Palestina untuk mencari karya-karya kuno
tersebut. Fakor-faktor yang mendorong umat Islam melakukan kegiatan penerjemah dan
transfer ilmu-ilmu kuno adalah :
1. Suasana Persaingan (prstise) antara orang-orang Arab dengan lainnya.
2. Keinginan untuk menguasai ilmu-ilmu yang belum dimilki.
3. Dorongan ayat-ayat Al-Qur’an (ajaran Islam) tentang meuntut ilmu pengetahuan.
4. Kemajuan ilmu pengetahuan merupakan kensekuensi dari peningkatan kemakmuran
dan kemajuan ekonomi.4

D. Kehancuran Perpustakaan Baitul Hikmah


Faktor yang menyebabkan peran politik Bani abbasiyah menurun adalah
perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan, dengan membiarkan jabatan tetap di pegang
bani Abbas, karena khalifah sudah dianggapp sebagai jabatan keagamaan yang sacral dan
tidak bisa diganggu gugat lagi, sedangkan kekuasaan dapat didirikan di pusatt maupun
daerah yang jauh dari pusat pemerintahan dalam bentuk dinasti-dinasti kecil yang
merdeka. Hal ini sebenarnya juga terjadi pada pemerintahan-pemrintahan Islam
sebelumnya. Tetapi, apa yang terjadi pada pemerintahan Abbasiyah berbeda dengan yang
terjadi sebelumnya. Pada masa pemerintahan Bani Abbas, perebutan kekuasaan sering
terjadi, terutama di awal berdirinya.5

4
http://hidatullah.com/kajian/sejarah/read/2012/09/20/1227/baitul-hikmah-dan--perananya-terhadap-
peradaban-islam.html dikutip pada Rabu, 12 Oktober 2022, 23:20
5
http://alfi anjawal. Wordpress.com/2012/12/02/daulah-bani—abbasiyah, dikutip pada Rabu, 12 Oktober
2022, 23:26

9
Akan tetapi, pada masa-masa berikutnya, seperti terlihat pada periode kedua dan
seterusnya, meskipun khalifah tidak berdaya, tidak ada usaha untuk merebut jabatan
khalaifah dari tangan Bani Abbas. Yang ada hanyalah uaha merebut kekuasaannya
dengan membiarkan jabatan khalifah tetap dipegang Bani Abbas. Tentara Turki berhasil
merebut kekuasaan tersebut. Ditangan mereka khalifah bagaikan boneka yang tak bisa
berbuat apa-apa. Bahkan merekalah yang memilih dan menjatuhkan khalifah sesuai
dengan periode kedua, pada periode ketiga (334-447 H/1055 M). daulah Abbasiyah
berada di bawah pengaruh kekuasaan Bani Buwaih yang berpaham Syi’ah. Factor-faktor
penting yang menyebabkan kemunduran Daulah Bani Abbasiyah pada masa ini, sehingga
banyak daerah memerdekakan diri, adalah :
1. Luasnya wilayah kekuasaan daulah Abbasiyah semnetara komunikasi pusat
dengan daerah sullit dilakukan. Bersamaan dengan itu, tingkat saling percaya
di klangan para penguasa dan pelaksana pemerintahan sengat rendah.
2. Profesionalisasi angkatan bersnejata membuat ketergantungan khalifah kepada
mereka sangat tinggi.
3. Keuangan Negara sangalah sulit karena biaya yang dikeluarkan untuk tentara
bayaran sangat besar. Pada saat kekuatan militer menurun, khalifah tidak
sanggup memaksa pengiriman pajak ke Baghdad.
4. Posisi-posisi penting Negara dipercayakan kepada ahli bid’ah, khususnya
jabatan wazir (perdana menteri) dan penasihat yang diserahkan kepada Syi’ah.
5. Penyakit wahan (cinta dunia dan takut mati) yang mengasai para penguasa
dan jajarannya.
Selain itu Fanatisme keagamaan berkaitan erat denga persoalan kebangsaan.
Karena cita—cita oaring Persia tidak sepenuhnya tercapai, kekecewaan mendorong
sebagian mereka mempropagandakan ajaran Manuisme, Zoroasterisme dan Mazdakisme.
Munculnya gerakan yang dikenal dengan gerakan Zindiq ini menggoda rasa keimanan
para khalifah Al-Mansur berusaha keras memberantasnya, bahkan al-Mahdi merasa prlu
mendirikan jabatan khusus untuk mengawasi kegiatan orang-orang Zindiq dan
melakuakan mihnah dengan tujuan mmeberantas bid’ah.
Akan tetapi, semua itu tidak akan mengehentikan kegiatan mereka. Konflik
anatara ahlus-Sunnah dnegan golongan Zindiq berlanjut muali dari bentuk yang sangat

10
sederhana seperti polemic tentang ajaran, sampai kepada onflik bersenjata yang
menumpahkan darah di kedua belah pihak. Gerakan al-Afsyin dan Qaramithah adalah
contoh konflik bersenjata itu. Pada saat gerakan ini mulai tersudut, pendukungnya banyak
berlindung dibalik ajaran Syi’ah sehingga banyak aliran Syi’ah yang dipandang ghulat
(ekstrim) dan dianggap menyimpang oleh penganut Syi’ah sendiri. Aliran Syi’ah
memang dikenal sebagai aliaran yang berlawanan dengan paham Ahlussunnah.
Khalifah Abbasiyah juga mengalami kemunduran di bidang ekonmi bersamaan
dengan kemunduran di bidang politik. Pada periode pertaama, pemrintahan Bani Abbas
merupakan pemerintahan yang kaya. Dana yang masuk lebih besar dari dana yang keluar,
sehingga BAitul Mall penuh denga harta. Pertambahan dana yang besar diperoleh anatara
lain dari al-kharaj, semacam pajak hasil bumi. Setelah khalifah measuki periode
kmeunduran, pendapatan Negara menurun sementara pengeluaran meningkat lebih besar.
Menurunnya pendapatan Negara itu disebabkan oleh menyempitnya wilayah kekuasaan,
banyaknya terjadi kerusuhan yang mengganggu perekonomian rakyat. Diperingannya
pajak dan anyak dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri dan tidak lagi membayar
upeti.6
Sedangkan pengeluaran membengkak anatara lain disebakan oleh kehidupan para
khlifah dan pejabat semkain mewah, jenis pengeluaran makin beragam dan para pejabat
melkukan korupsi. Kondisi politk yang tidak stabil menyebakan perekonomian Negara
morat-marit. Sebaliknya ekonomi yang buruk memperlemahkan kekuatan politik.
Dalam penyerangan Mongol pada tahun 1258 membumi-hanguskan Baitul
Hikmah beserta seluruh lieteratur di dalamnya, bersama-sama dengan perpustakaan-
perpustakaan lainya di Baghdad. Banyak naskah dan karya dari para cendekiawan yang
hilang, kehancuran Baghdad dan Baitul Hikmah pun mengakhiri masa keemasan
peradaban Islam.

6
Jurnal As-Salam, Irfan, Peranan Baitul Hikmah dalam Menghantarkan Kejayaan Daulah Abbasiyah Vol.
1, No 2, September-Desember 2016:139-155, hlm. 151-152

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Baitul Hikmah adalah pusat penelitian intelktual selama zaman keemasan Islam.
Baitul Hikmah didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid dan puncaknya di bawah
putranya al-Makmun menjadi lembagaformal. Al-makmun juga menjadikan lembaga
tersebut banyak mencetak sarjana terkenal untuk berbagi informasi, ide-ide dan budaya
ilmu Kebijaksanaan. Berpusat dikota Baghdad dari abad ke-9 dampai abad ke-13, banyak
belajar ulama termasuk orang-orang dari latar belakng Persia atau Kristen adalah bagian
dari ini lembaga penelitian dan pendidikan. Selain menerjemahkan buku-buku ke dalam
bahasa Arab dan melestarikannya, ulama terkait dengan Baitul Hikmah juga membuat
banyak konstribusi asli yang luar biasa menjadi beragam. Selama pemerintahan al-
Makmun, observatorium astronomi didirikan, dan Baitul Hikmah adalah pusat yang tak
tertandingi untuk studi dan ilmu penegtahuan dalam Islama abad pertengahan, termasuk
matematika, astronomi, kedokteran, kimia, geografi dan kartografi. Baitul Hikmah juga
menerjemahkan bahasa India, Yunani dan Persia kedalam bahasa Arab.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abbas Wahid, N dan Suratno, 2009, Khasanah Sejarah Kebudayan Islam: Solo: PT Tiga
Seragkai Pustaka Mandiri

Jurnal As-Salam, Irfan, Peranan Baitul Hikmah dalam Menghantarkan Kejayaan


Daulah Abbasiyah Vol. 1, No 2, September-Desember 2016:139-155

http://hidatullah.com/kajian/sejarah/read/2012/09/20/1227/baitul-hikmah-dan--
perananya-terhadap-peradaban-islam.html dikutip pada Rabu, 12 Oktober 2022, 23:20

http://alfi anjawal. Wordpress.com/2012/12/02/daulah-bani—abbasiyah, dikutip pada


Rabu, 12 Oktober 2022, 23:26

http/www. Fakhatul Aliyah: Baitul Hikmah, dikutip pada Rabu, 12 Oktober 2022, 23:10

Fatah Syukur, 2008, Sejarah Peradaban Islam 2 : Semarang: FAkultas Tarbiyah IAIn
Walisongo Semarang

13

Anda mungkin juga menyukai