Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan berbagai nikmat-Nya yaitu nikmat kesehatan dan kesempatan
kepada penulis sehingga atas izin dan Kuasa-Nya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Warisan Ilmiah Kuno Dan Pendidikan Islam”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Warisan Ilmiah Kuno Dan Pendidikan Islam”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Prof. Dr. Hasan Asari, MA.
serta Dosen Dr. Junaidi Arsyad, MA., yang memberikan tugas sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang pemakalah tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan pemakalah terima demi kesempurnaan makalah
ini.
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Aktivitas Penerjemahan Warisan Ilmiah Yunani Dan Persia Yang Dilakukan Oleh
Umat Islam Sebagai Upaya Memperluas Ilmu Pengetahuan..............................................5
B. Perkembangan Lembaga Bait Al-Hikmah...................................................................7
C. Para Penerjemah Beserta Karya-Karya Yang Diterjemahkan..................................9
1. Kegiatan Menyusun Buku-Buku Ilmiah.................................................................13
2. Kegiatan Penyusunan Ilmu-Ilmu Islam..................................................................13
3. Terjemahan Bahasa Asing.......................................................................................15
D. Dampak/ Implikasi Penerjemah Bagi Perkembangan Islam....................................16
BAB III.........................................................................................................................................18
PENUTUP/ KESIMPULAN............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
abad dimulai sejak 750 M. Persentuhan dengan budaya Yunani bermula ketika Dinasti
Yunani sebagai hadiah dari raja Bizantium. Titik tertinggi pengaruh Yunani terjadi pada
mengumpulkan para penerjemah terbaik dari berbagai wilayah untuk bekerja di lembaga
tersebut. Maka terbentuklah satu Badan Penerjemahan dan Penyarah serta para
pedagang kertas untuk menjaga agar naskah kuno tidak sampai lenyap. Sang khalifah
menunjuk seorang yang bertanggung jawab dalam hal ini pada setiap bahasa sebagai
berbagai bahasa untuk digali ilmunya dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Kadang
1
Muhammad Syafii Antonio, Ensiklopedi Peradaban Islam Baghdad, (Jakarta: Tazkai
Publishing. 2012), h. 130
4
BAB II
PEMBAHASAN
pemerintahan Dinasti Abbasiyah di Baghdad yang berasal dari luar dunia Islam.
diantaranya ilmu filsafat dan ilmu sastra dari bahasa Yunani, Persia, Sansekerta ke
dalam bahasa Arab. Tiga perempat abad setelah berdirinya Baghdad, yaitu pada awal
abad ke-9, pusat dunia pada literatur Arab itu telah memiliki karya-karya filsafat utama
Yunani, seperti karya Plato, Aristoteles dan juga karya-karya Persia serta India.
Karena cenderungnya sikap rasionalis sang khalifah dan para pendukungnya dari
kelompok Muktazilah yang mengklaim bahwa semua teks-teks keagamaan harus sesuai
dengan nalarnya manusia, sehingga mendorong untuk mencari pembenaran atas semua
pendapatnya dalam karya-karya filsafat Yunani. Akan Tetapi masyarakat Arab tidak
begitu faham dengan bahasa Yunani sehingga mereka hanya bisa bersandar pada
pengetahuan dan bidang astronomi. Karena itu, tidak relevan antara pengetahuan Arab
5
Wilayah Harran terletak di daerah Turki atau daerah Mesopotamia kala itu
adalah sebuah kota yang dijadikan sebagai lokasi pusat penerjemahan pada dimasa
Dinasti Abbasiyah. Karena letaknya yang sangat strategis di wilayah Asia Minor
membuat kota Harran menjadi tempat strategis berkumpulnya para ahli bahasa Yunani
dari Suriah.
Dari Sekolah Harran, lahirlah ilmuwan baru bernama Al-Hajjaj Ibnu Yusuf Ibnu
Mathar (w. 833 M), belliau merupakan seorang penerjemah naskah di bidang
matematika matematika dan bidang astronomi, beliau dikenal karena menjadi orang
yang pertama sekali menerjemahkan karya Eullides, yakni Element dan Almagest, karya
Ptolemeus. Karya terjemahan yang pertama dibuat dalam dua versi, yaitu untuk sang
pemimpin Khalifah Harun Al-Rasyid dan untuk Khalifah Al-Ma’mun, sebelum Hunayn
dengan beberapa kalimat yang sukar untuk dipahami dalam bahasa aslinya, maka
terjemahannya dibuat kata demi kata. Saat berjumpa dengan istilah-istilah sukar atau
sederhana dengan beberapa adaptasi. Seperti istilah aritmatika pada bahasa Arab
menjadi kata Aritsmathiqi, istilah geometri menjadi kata Jumathriya, kata geografi
menjadi Jigrafiyah, kata filsafat menjadi Falsafah, magnet menjadi maghnaathis, serta
jenisnya. Disini para cendekiawan yang juga penerjemah berkumpul untuk berembuk
dan bermusyawarah dalam menerjemahkan. Banyak sekali macam manuskrip, buku dari
berbagai subjek yang telah diterjemahkan di Bait Al-Hikmah. Namun, sebagian besar
6
karya terjemahan tersebut musnah akibat serangan bangsa Mongol memporak
Baghdad. lnstitusi Bait Al-Hikmah merupakan kelanjutan dari beban yang sama dari
imperium Sasania Persia yang bernama Jundishapur Akademi. 2 Namun, berbeda dari
institusi pada masa Sasania Persia yang hanya menyimpan puisi-puisi dan cerita-cerita
Ar-Rasyid. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Nadim. Dalam penjelasannya
tentang Abu Sahl Al-Fadhl Ibnu Nawbakht menyebutkan bahwa Sahl pernah bekerja di
menyebutkan bahwa Allan Asy-Syu'ubi adalah penurun untuk Harun Ar-Rasyid, Al-
Sejak 815 M, beliau membangun lembaga tersebut dan mengubah namanya menjadi
2
Siti Maryam, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Modern, (Yogyakarta: LESFI,
2012), h.105
3
Ahmad Syalabi, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973), h.154
4
Muhammad Syafii Antonio, Ensiklopedi Peradaban Islam Baghdad, (Jakarta: Tazkai
Publishing. 2012), h.130
5
Siti Maryam, Sejarah Peradaban…,h.105
7
Masa kepemimpinan khalifah Al-Makmun juga melengapi Bait Al-Hikmah
dengan berbagai fasilitas untuk menambah perannya sebagai pusat penelitian Ilmu
pengetahuan. Disana terdapat sebuah perpustakaan besar dan lengkap, selain itu
disediakan ruang khusus tempat tinggal para penerjemah yang yang sangat layak dan
baik. Tidak hanya itu Al-Makmun juga membangun tempat-tempat aula sebagai
pertemuan bagi para ilmuwan dalam mellangsungkann diskusi. Dan selain itu, di Bait
Khawarizmi sebagai ahli di bidang Aljabar dan Astronomi. Dan orang-orang Persia
nasionalis Persia dan ahli Pahlewi, Sahl Ibnu Harun. Selain itu yang bertugas untuk
menerjemahhkan tugas maka diangkatlah Qusta bin Luqa, Yahya bin Abi Mansur,
Hal ini disebabkan karena sepeninggal khalifah Al-Makmun tidak ada lagi khalifah
budaya adalah sedikit sekali, beliau tidak bersemangat semangat, tidak termotivasi
diserangoleh banga Mongolia, maka hancurlah negeri itu termasuk central lembaga
pendidikan Bait Al-Hikmah juga diporak porandakan dan pada saat itu juga khalifah Al-
Mustaksim dibunuh oleh tentara-tentara Mongolia yang dipimpin oleh Hulaghu Khan,.
6
Hanum Asrohah, Sejarh Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Logog Wacan Ilmu, 1999), h.69
8
Sepanjang perjalanan mulai dirintis hingga menjadi pusat pendidikan dan
lembaga riset, lemba Bait Al-Hikmah telah berperan besar fungsinya sebagai wadah
pendidikan yang diberikan kepada para pelajar yang sebagian besar masih belum
matang. Dari Bait Al-Hikmah banyak lahir para cendikiawan-cendikian dan ilmuan-
ilmuan Muslim lainnya. Para ilmuwan yang bertugas diberikan fasilitas tempat tinggal
Selain majunya bidang Ilmu pengetahuan juga masa keemasan dibidang social budaya
dalam dunia Islam. Peradaban Islam pada zaman ini ditandai dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dengan pesat. Pada masa ini juga banyak sekali buku-buku ilmu
pengetahuan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dari berbagai Bahasa asing, di
samping banyak juga buku-buku asli yang dikarang dalam berbagai ilmu pengetahuan.
Sejarah kebudayaan Islam mencatat bahwa sebagian besar orang berkecimpung dalam
berbagai bidang dunia ilmu adalah orang mawali (orang Islam yang bukan keturunan
Arab asli atau keturunan turunan budak), terutama keturunan wilayah Persia.8
buku dari Persia dan India.9 Hal demikian itu dikarena Yahya Ibnu Khalid Al-Barmaki
berasal dari Persia dan beliau mempunyai backgroung pendidikan Persia dan beliau
7
N.A Baloch, Great Books of Islamic Civilization, (Islamabad: Pakistan Hijra Council, 1989), h.
211; Sir William cecir Dampier, A History of Science and Relations with Philosophy and
Region, (Cambridge: the University Press; New York: the MacMillan Company, 1942), h. 77
8
A Hasimy, sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,1973), hlm.224.
9
Ahmad Syalabi, Sejarah Pendidikan Islam,h.170
9
ke dalam Bahasa Arab. Selain menterjemahkan dari daerah Persia, Yahya juga
memerintahkan agar menterjemahkan semua karya-karya dari daerah India. Maka sebab
itulah beliau menghimbau para ulama dan orang pintar bangsa Hindu datang ke
ke dalam Bahasa Arab. Melalui jasa para ulama dan orang-orang pintar dari hindia
terbentuklah satu disiplin ilmu pengetahuan bangsa hindu dalam berbahasa Arab.
Arab, yaitu buku kedokteran Yunani karya Galen (w. 200 M), buku matematika, dan
buku ilmu pengetahuan campuran karya Euclides (w. 300 SM), yakni Element dan
Almagest, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi al Majisthi, serta
Adapun yang menerjemahkan karya-karya Galen dan Hipokrates (w. 436 SM)
untuk Khalifah al-Manshur. dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab adalah Abu
Yahya Ibn al-Bathriq (w. 806 M). Dia juga menerjemahkan Quadripartitum karya
menerjemahkan buku Galen, Hipokrates, Dios korides, dan Plato serta Tujuh buku
Disamping itu masih ada juga karya Plato lainnya yang telah diterjemahkan oleh
Hunayn yaitu Republic (Siyasah) dan karya Aristoteles, seperti Categories (Maqulat),
Physics (Thabi’iyat) dan Magna Moralia (Khulqiyat). Sebagai upah karena jasanya
Dan karier Hunayn selesai di lembaga penterjemahan karena ia juga berprofesi sebagai
politiknya.
10
Penerjemah lainnya adalah Tsabit bin Qurrah (w. 901 M), lagi-lagi beragama
dan astronomi, termasuk karya Archimedes (w. 212 SM). Beberapa terjemahan karya
dari Euklides oleh Hunayn direvisi oleh Tsabit. Kegiatan Tsabit ini mendapat dukungan
Ibnu Nadim menyebutkan dalam bukunya Al-Fahrasat ada sepuluh nama orang-
orang yang bergabung dalam tim penerjemah dari bahasa India, Yunani, Persia,
Selain itu ada lagi penerjemah lainnya yaitu seorang penganut Kristen berasal
dari Suriah, yakni Yahya Ibn Masawayh (w. 857 M). Yahya telah menerjemahkan
naskah astronomi dengan judul Siddhanta (Sindhind dalam bahasa Arab) ke Baghdad.
Ibnu Ibrahim Al-Fazari (w. 806 M) yang kemudian hari beliau menjadi astronom
Muslim pertama. Tak hanya membawa naskah astronomi pengembara India tersebut
juga membawa naskah matematika. Karena itu, bilangan di Eropa disebut dengan
bilangan Arab dan bilangan Hindi masuk ke dunia Arab. Tak cuma itu saja, pada abad
ke-9, India juga memberikan sumbangan penting terhadap ilmu matematika Arab, yaitu
sistem decimal. Adapun Ilmuwan Muslim paling menonjol pada zamannya, Al-
Khawarizmi (w. 850 M), dan menjadikan terjemahan astronomi Al-Fazari sebagai
10
Raghib as-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia, h.243
11
Kegiatan menerjemahkan karya santra yang dirubah ke dalam bahasa Arab
adalah sudah umum dilakukan di dari peradaban Persia. Diantara karya sastranya ialah
Kalilah wa Dimnah. Kalilah wa Dimnah adalah sebuah karya sastra terjemahan dari
bahasa Persia yang sebelumnya merupakan terjemahan dari bahasa Sansekerta, nantinya
karya ini akan menjadi dasa terjemahan untuk karya sastra ke dalam 40 bahasa lainnya.
bahasa Arab oleh Ibnu Al-Muqaffa yang sebelumnya menganut keyakinan Zoroaster
dan telah masuk Islam. Terjemahan Al-Muqaffa lahir sebagai karya yang bernuansa
puitis. Hingga saat itu, prosa Arab masa Dinasti Abbasiyah memunculkan nuansa Persia
dalam gaya yang elegan, imajinasi yang hidup, dan ungkapan-ungkapan bersayap.
memuaskan. Kemudian dilakukan penerjemahan oleh seseorang yang bukan hanya ahli
dibidang penerjemahan, melainkan juga ahli di bidang astronomi dan matematika Islam.
Dia adalah Abu Al-Wafa Muhammad Al-Buzjani Al-Hasib (w. 998 M).
Selain dari Al-Hajjaj, muncul Yahya Ibnu Adi (w. 974 M) dan Abu Ali Isa Ibnu
Zur’ah (w. 1008 M) dan Quatha Ibnu Luqa (wafat 922 M) yang telah menghasilkan 34
Aristoteles.
dalam tiga tahap yaitu kegiatan penyusunan buku-buku ilmiah, mengatur ilmu-ilmu
12
1. Kegiatan Menyusun Buku-Buku Ilmiah.
Kegiatan ini menulis dan menyusun buku-buku mulai dari tingkat pertama yaitu
merupakan tingkatatan yang paling mudah dan rendah. Pada tahap ini penulis mencatat
ide atau percakapan atau sebagainya di halaman kertas dengan rangkap dua, asli atau
Salinan. Peringkat kedua yaitu tingkat pertengahan, merupakan kumpulan ide yang
mirip dengan hadits-hadits rasul disatukan dalam satu buku. Pada tingkat ini hukum
fikih mulai dikumpulkan dalam satu buku, ataupun kumpulan hadits atau cerita sejarah.
Tingkatan ketiga yaitu tingkatan paling tinggi. Pada tingkatan penyusunannya lebih
halus dari pada pembukuan, karena tingkat ini segala yang sudah dicatat, diatur, dan
disusun dalam bagian-bagian dan bab-bab tertentu. Serta berbeda satu sama lain.
Tingkat ini telah dicapai oleh kaum muslimin di zaman pemerintahan Abbasiyah
pertama.12
Ilmu Islam adalah ilmu yang berkaitan dengan agama Islam, hokum Islam,
serta erat hubungannya dengan agama dan bahasa Al-Qur'an. Sebagai penyusun
menamakannya ilmu naqli (ilmu salinan/ ilmu transformasi), karena setiap penyelidik di
lapangan ini bertugas menyalin dan meriwayatkan apa yang telah disalin. Ahli tafsir dan
ahli hadits meriwayatkan apa yang diterimanya dari satu golongan yang menerpakan
dari golongan lain, dan seterusnya, hingga kepada sumber yang pertama yaitu
Rasulullah SAW.
13
Pada masa pemerintahan Abbasiyah pertama itu telah melahirkan para ahli tafsir
dengan ilmu tafsir Al-Qur'an serta panduannya dari ilmu hadits. Para ahli tafsir inilah
yang akan menafsirkan sebagian ayat dari berbagai surat dalam Al-Qur’an dengan
tujuan tertentu atau karena ada sebagian orang-orang yang berselisih pendapat mengenai
maknanya.
Pemisahan ilmu tafsir dari ilmu hadits dan juga terjadi di abad ini. Sebelum itu
pemerintahan Abbasiyah yang gemilang, ilmu tafsir tegak dan berdiri sendiri dan
banyak penafsir yang menggunakan hadits Rasulullah SAW atau keterangan dari
golongan tabi’in.13
Salah satu prestasi besar yang sangat dibanggakan di masa kekuasaan Dinasti
Abbasiyah ialah lahirnya empat imam besar yang saat ini sangat terkenal di bidang
fiqih dan lainnya, ke empat imam tersebut yaitu lmam Abu Hanifah (150 H), Imam
Malik (179 H), Imam Syafi (204 H). dan lmam Ahmad bin Hambal (241 H).
dengan ilmu ahli nahwu dalam bahasa arab. Yang nantinya akan terbagi kedalam dua
aliran besar yaitu aliran Basrah dan aliran Kufah. Di antara tokoh-tokoh ahli Basrah
ketika itu adalah lsa bin Umar As-Tsaqafi (l40 H), Al-Akhtasy (177 H), Yunus bin
Habib (182 H), Sibawaih (180 H). Ru’asi, Al-kisa’I, dan Al-Farra.
Adapun Aliran Basrah berbeda dengan aliran kufah. Aliran Basrah ini
meletakkan kaidah-kaidah asas bagi bahasa Arab menurut yang biasanya digunakan
oleh orang-orang Arab seandainya nyata sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan
13
ibid .... h.162-163
14
itu maka dianggap sebagai luar biasa atau syaz jika terbukti sah atau betul, makanya
dihafal dan tidak dikiaskan. Sedangkan aliran Kufah menyebut segala yang dituturkan
oleh orang Arab dan menjadikannya sebagai asas yang harus ditiru dan menyusunkan
Menulis sejarah Rasulullah SAW adalah kitab yang paling tua dalam
membiacarakan hal tersebut. Buku tersebut diringkas oleh lbnu Hisyam dalam bukunya
yang terkenal dengan nama Sirah Ibnu Hisyam, dimana karya ini ditulis oleh
dalam bahasa arab. Mereka juga memberikan ta'liq (komentar) atas kitab-kitab tersebut.
Mereka menafsirkan teori atau pandangan dalam kitab itu dan menulisnya sesuai
Kurun waktu 150 tahun, Alhamdulillah para cendekiawaan Arab telah berhasil
menerjemahkan semua buku Yunani tentang sains dan filsafat yang tersedia saat itu.
Islam diantaranya:
1. Lahirnya empat imam besar dibidang fiqh, dimana ke empat ulama tersebut
hingga saat ini yang paling masyhur di dunia. Dapun mereka berempat ialah:
14
Ibid…,h.166-167
15
Raghib as-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia, h.243
15
yaitu lmam Abu Hanifah (150 H), Imam Malik (179 H), Imam Syafi (204 H).
2. Melahirkan ilmu tafsir Al-Qur'an dan Pengaturannya dari ilmu hadits. Hadis
kelahiran tafsir ternyata sebelum zaman tersebut tidak terdapat penafsiran Al-
Qur'an, dan tidak juga sebagiannya secara teratur dan tersusun. Sebaliknya yang
ada ialah tafsir bagi sebagian-sebagian ayat dari berbagai surat, dibuat untuk
maknanya.
dan angka nol, Ar-Razi seorang yang ahli dibidang kedokteran yang berhasil
menemukan penyakit campak dan cacar, dibidang filsafat lahir ilmuwan yang
perpustakaan serta menghadirkan para cendikiawaan dan ilmuwan dari berbagai penjuru
kerajaan. Salah satu kegiatan keilmiahan yang dilakukan pada masa itu adalah
penerjemahan. Melalui gerakan ini maka lahirlah banyak karya-karya penting dalam
Di institusi ini para penulis mengarang kitab-kitab khusus. Para penulis menulis
penulisan dan meneliti dalam perpustakaan dan boleh juga menulisdan meneliti di luar
perpustakaan. Setelah itu para pengarang itu mendapatkan bayaran yang sesuai dari
16
khalifah, bahkan para penyalin di Bait Al-Hikmah dapat memilih sesuai ketetapan
BAB III
PENUTUP/ KESIMPULAN
memotivasi para sarjana untuk menterjemahkan ilmu pengetahuan Persia, Yunani, dan
16
Raghib as-Sirjani, ibid ....,h.245
17
India ke dalam bahasa Arab, kemudian memperkaya dan menyebarkan tradisi Muslim
tersebut.
Khalifah Al-Ma’mun juga membangun Bait al-Hikmah yang telah menjadi pusat
symbol kekuatan kekaisaran Abbasiyah. Selain itu, sebagai sebuah pusat penelitian, Bait
pertengahan. Sungguh, Bait Al-Hikmah telah menjadi sebuah lembaga prestisius yang
memberi tanda atas kegemilangan yang dicapai kekaisaran Abbasiyah kepada dunia.
Selain aktifitas penerjemahan tersebut dibuat juga sebuah langkah dalam usaha
menciptakan ilmu pengetahuan yang lahir dari rahim Islam telah dibangun oleh sarjana-
DAFTAR PUSTAKA
18
Baloch, N.A Baloch, Great Books of Islamic Civilization, Islamabad: Pakistan Hijra
Council, 1989
Yogyakarta: LESFI
Baghdad, Jakarta: Tazkai Publishing.
19