Anda di halaman 1dari 17

REWARD DAN PUNISHMENT

: Oleh

MUHAMMAD AMRAN : 3003214033


PENDAHULUAN
Latar Belakang

Islam mengajarkan kepada pemeluknya bahwa segala sesuatu yang


dilakukan manusia di dunia ini tanpa kecuali, sekecil apa pun, akan memiliki
konsekuensi di akhirat. Segala kebaikan mendapat balasan positif berupa
pahala, dan segala keburukan yang dilakukan akan membawa kepada dosa
dan mendapatkan hukuman yang pantas diterimanya. Allah SWT
menegaskan hal ini dalam berbagai firman-Nya. Beberapa di antaranya
misalnya: (Surat Yunus: 61) Artinya: “Kamu tidak dalam keadaan dan tidak
membaca satu ayat dari Al-Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu
pekerjaan, tetapi Kami menjadi saksi atas kamu ketika kamu
mengerjakannya. itu sebesar atom di bumi atau di langit. tidak ada yang
lebih kecil dan tidak (juga) lebih besar dari itu, kecuali (semua tercatat)
dalam kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)”
PEMBAHASAN
A. Pengertian Reward Dan Punishment

1. Pengertian Reward

Reward artinya ganjaran atau penghargaan. Reward sebagai alat pendidikan diberikan ketika
seorang anak melakukan sesuatu yang baik, atau telah berhasil mencapai sebuah tahap
perkembangan tertentu, atau tercapainya sebuah target. Dalam konsep pendidikan, reward
merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para peserta didik. Metode ini bisa meng-
asosiasi-kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan biasanya
akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang.
 
‫س ثُ َّم‬
ِ ‫صفُّ َع ْب َد هللاِ َو ُعبَ ْي َد هللاِ َو َكثِ ْي ًرا ِمنْ بَنِ ْي ا ْل َعبَّا‬ ُ َ‫سلَّ َم ي‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ َ ‫َك‬
ُ ‫ان َر‬
‫ص ْد ِر ِه فَيَقَبَّلُ ُه ْم َو‬ َ ‫ستَبِقُ ْو َن اِلَ ْي ِه فَيَقَ ُع ْو َن َعلَى‬
َ ‫ظ ْه ِر ِه َو‬ ْ َ‫ق اِلَ َّي فَلَهُ َك َدا َو َك َدا قَا َل فَي‬ َ ْ‫يَقُ ْو ُل َمن‬
َ َ ‫سب‬
) ‫يَ ْل َز ُم ُه ْم (رواه احمد‬
“Suatu ketika Nabi membariskan Abdullah, Ubaidillah, dan anak-anak paman beliau, Al-Abbas. Kemudian,
beliau berkata : “ Barang siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku, dia akan mendapatkan ini dan itu.” Lalu
mereka berlomba-lomba untuk sampai kepada beliau. Kemudian mereka merebahkan diri di atas punggung dan
dada beliau. Kemudian, beliau menciumi dan memberi penghargaan.”
B. Pengertian Punishment

Punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Punishment biasanya dilakukan


ketika apa yang menjadi target tertentu tidak tercapai, atau ada perilaku anak yang
tidak sesuai dengan norma-norma yang diyakini oleh sekolah tersebut. Jika reward
merupakan bentuk reinforcement yang positif; maka punishment sebagai bentuk
reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi
alat motivasi.

M. Ngalim Purwanto menjelaskan punishment adalah berarti perbuatan sadar yang


dilakukan oleh sang pemberi hukuman terhadap orang lain yang melakukan kesalahan.

Seorang guru atau orang tua diperbolehkan memukul dengan pukulan yang tidak keras.
Ini dilakukan ketika beberapa cara seperti menasehati, menegur, tidak mempan juga.

Al-Quran menjelaskan berkaitan dengan hukuman yang biasa disebutkan dalam berbagai
bentuk uslub, seperti lafadz ‘iqab,‫ عقاب‬adzab,‫ب‬9‫ عذا‬,rijz ‫رجز‬
Dalam ilmu psikologi hukuman berarti sebuah tindakan tidak 
menyenangkan dalam sebuah waktu tertentu yang dilakukan
secara sengaja terhadap orang lain dengan tujuan menjatuhkan
keadaan positif orang lain. Banyak para ahli psikologi yang
sepakat bahwa hukuman adalah perlakuan buruk yang tidak
.menyenangkan orang lain
Hukuman sesungguhnya tidaklah mutlak diperlukan. Ada orang- 
orang yang baginya teladan dan nasehat saja sudah cukup, tidak
perlu lagi hukuman. Tetapi manusia itu tidak sama seluruhnya
.diantara mereka ada yang perlu dikerasi sekali-kali
B. R dan P dalam Pandangan Pakar Filsafat

Pandangan al-Ghazali .1
Menurut al-Ghazali, guru hendaknya memberikan nasehat kepada siswanya dengan lemah
lembut. Guru dituntut untuk berperan sebagai orang tua yang dapat merasakan apa yang
siswanya rasakan, jika anak menunjukkan kemajuan maka guru harus memuji hasil usaha siswa,
berterima kasih padanya, dan mendukungnya terutama di depan teman-temannya.
Guru perlu mengikuti prosedur berjenjang dalam mendidik dan menghukum anak ketika 
melakukan kesalahan. Jika pada suatu saat seorang anak melanggar suatu perilaku yang
terpuji, hendaknya pendidik tidak membeberkan dan membukakan kesalahannya.
.Mengungkap rahasianya mungkin akan membuatnya semakin berani melanggar
Jika anak mengulangi kesalahan yang sama, tegur dengan lembut dan tunjukkan urgensi 
kesalahannya.Ia juga mengingatkan bahwa menegur dan mengkritik terus menerus serta
.mengungkit kesalahan yang dilakukannya membuat anak-anak menjadi pembangkang
Dalam hal ini, ia menekankan, “Jangan terlalu banyak mengkritik sepanjang waktu karena 
kata-kata tidak lagi berpengaruh pada hatinya. Guru atau orang tua harus mempertahankan
.otoritas nasihat mereka
2. Pandangan Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun mengemukakan masalah ganjaran dan sanksi dalam kitabnya al-
Muqaddimah, ia tidak menyebutkan bahwa selain seorang pendidik, ia harus
mengetahui bagaimana menumbuhkan akal manusia secara bertahap hingga ia mampu
menandingi pertumbuhan itu dengan pengajarannya kepada siswa.
Ia berpesan agar tidak kasar dalam memperlakukan siswa muda, mencubit tubuh
dalam mendidik siswa yang rusak, terutama anak kecil. Perlakuan kasar dan kasar
terhadap anak kecil dapat menyebabkan kemalasan dan mendorong mereka untuk
berbohong dan berpaling dari pengetahuan dan pengajaran. Oleh karena itu, pendidik
harus memperlakukan peserta didik dengan kelembutan dan kasih sayang serta tegas
dalam waktu yang diperlukan untuk itu.
3. Pandangan Ibnu Jama’ah

Pemberian reward lebih kuat dan berpengaruh terhadap pendidikan anak dibandingkan
dengan pemberian sanksi. Pujian serta sanjungan dari guru dapat mendorong siswa untuk
mencapai keberhasilan dan prestasi yang lebih baik. Ibnu Jama'ah mengutamakan
apresiasi, prasangka baik, pujian dan sanjungan.

Hal ini perlu dijelaskan oleh guru bahwa pujian disebabkan oleh usaha dan keunggulan
siswa, sehingga siswa dapat memahaminya. Ia juga sangat menghindari penerapan sanksi
yang dapat menodai harkat dan martabat manusia. Jadi sanksi adalah tuntunan dan
arahan tingkah laku dan pengendaliannya dengan kasih sayang. Sanksi perlu diberikan
atas dasar pendidikan yang baik dan keikhlasan dalam bekerja, bukan berdasarkan
kebencian dan amarah.
C. Bentuk Reward dan Punishment

1. Bentuk Reward

Al-Qur'an menginformasikan bahwa Allah SWT memberikan imbalan kepada hamba-Nya dalam dua
bentuk, pertama imbalan fisik, misalnya: makanan, minuman, buah-buahan, air hujan, dan
sebagainya. Kedua, imbalan non fisik, misalnya ketenangan atau ketentraman batin, hidayah
Allah, pahala di akhirat, surga dan sebagainya.

Ada berbagai cara untuk memberikan reward, antara lain:


2. Ekspresi Verbal/Pujian indah ini diberikan agar anak lebih semangat belajar. Penggunaan
teknik ini dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika memuji cucunya, al-Hasan dan al-Husain.
3. Imbalan/Hadiah Materi, karena tidak sedikit anak yang termotivasi dengan pemberian hadiah.
4. Cintailah dia, karena di antara perasaan mulia yang Allah tempatkan di hati kedua orang tua
adalah perasaan kasih sayang, keramahan, dan kelembutan terhadapnya.
5. Lihat dan tersenyumlah
2. Bentuk Punishment

Dalam konteks pendidikan Islam, bentuk hukuman juga dapat


digolongkan menjadi dua jenis.

Pertama, hukuman fisik, yaitu perlakuan yang kurang atau tidak


menyenangkan yang diterima seseorang dalam bentuk fisik atau materi
sebagai konsekuensi logis dari perbuatan buruk (amal al-syai'at) atau
prestasi buruk yang ditampilkan atau dicapai.

Kedua, hukuman non fisik, yaitu perlakuan kurang atau tidak


menyenangkan yang diterima seseorang dalam bentuk non fisik sebagai
konsekuensi logis dari perbuatan buruk ('amal al-syai'at) atau prestasi
buruk yang ditampilkan atau dicapai. Misalnya berupa memarahi,
memberi peringatan disertai ancaman, dan sebagainya.
Syarat-syarat dalam memberikan hukuman,
yaitu:
A. Pemberian hukuman harus tetap dalam jalinan cinta dan
kasih sayang.
B. Harus berdasarkan alasan kebutuhan.
C. Harus membekas di hati anak-anak.
D. Harus menimbulkan keyakinan dan penyesalan bagi siswa.
E. Diikuti dengan pengampunan dan harapan dan kepercayaan.
D. Prinsip Pemberian Reward dan Punishment

A. Prinsip Pemberian Reward

Pertama, penilaian berdasarkan pada 'perilaku' bukan 'pelaku‘


Kedua, penghargaan atau hadiah itu harus ada batasnya
Ketiga, penghargaan berupa perhatian. Alternatif bentuk
pemberian yang terbaik bukanlah berupa materi,
melainkan berupa perhatian baik verbal maupun fisik.
Keempat, membuat kesepakatan awal
Kelima, terstandarisasi pada prosesnya, bukan pada hasilnya.
B. Prinsip Pemberian Punishment

Pertama, prinsip percaya duhulu baru hukuman


Kedua, hukuman dibakukan pada perilaku
Ketiga, menghukum tanpa emosi
Keempat, hukuman telah disepakati
Kelima, tahap pemberian hukuman
E. Tujuan Pemberian Reward dan Punishment

Metode pemberian reward bertujuan untuk merangsang


motivasi seseorang agar lebih bergairah dan antusias dalam
melakukan suatu kebaikan atau amal soleh.

Metode pemberian punishment merupakan suatu cobaan yang


dialami seseorang yang bertujuan untuk memperbaiki dan
mendisiplinkan diri serta efek jera agak tidak mengulangi
melakukan kesalahan.
3. Pandangan Ibnu Jama’ah

Pemberian reward lebih kuat dan berpengaruh terhadap pendidikan anak dibandingkan
dengan pemberian sanksi. Pujian serta sanjungan dari guru dapat mendorong siswa untuk
mencapai keberhasilan dan prestasi yang lebih baik. Ibnu Jama'ah mengutamakan
apresiasi, prasangka baik, pujian dan sanjungan.

Hal ini perlu dijelaskan oleh guru bahwa pujian disebabkan oleh usaha dan keunggulan
siswa, sehingga siswa dapat memahaminya. Ia juga sangat menghindari penerapan sanksi
yang dapat menodai harkat dan martabat manusia. Jadi sanksi adalah tuntunan dan
arahan tingkah laku dan pengendaliannya dengan kasih sayang. Sanksi perlu diberikan
atas dasar pendidikan yang baik dan keikhlasan dalam bekerja, bukan berdasarkan
kebencian dan amarah.
PENUTUP
KESIMPULAN

Dalam upaya mencapai ilmu tersebut, manusia akan selalu dihadapkan pada berbagai
cobaan. Terkadang cobaan datang dalam bentuk hati yang senang dan gembira, dan juga
cobaan datang dalam bentuk yang menyusahkan dan membutuhkan kesabaran dalam
menghadapinya. Itulah yang disebut ganjaran dan hukuman.

Reward berarti suatu penghargaan, hadiah, penghargaan atau ganjaran yang diberikan
ketika seorang anak melakukan sesuatu yang baik, atau telah berhasil mencapai tahap
perkembangan tertentu, atau mencapai suatu target. Sedangkan punishment diartikan
sebagai hukuman atau sanksi yang dilakukan ketika target tertentu tidak tercapai, atau
terdapat perilaku anak yang tidak sesuai dengan norma yang diyakini oleh sekolah. Barang
siapa yang berhasil melewati ujian, dia termasuk orang yang memiliki kualitas keimanan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai