KUNO DAN
PENDIDIKAN ISLAM
- Harran yang terletak di wilayah Turki saat ini atau Mesopotamia Atas pada masa
lalu adalah kota yang menjadi lokasi bagi pusat penerjemahan pada masa Dinasti
Abbasiyah
B. Perkembangan Lembaga Bait Al-Hikmah
Penerjemah lainnya adalah Hunayn Ibn Ishaq (wafat 873 M). Hunayn
adalah penganut Kristen Nestorian yang menjadi asisten Ibn Masawayh.
Hunayn banyak menerjemahkan karya-karya ilmiah, salah satunya adalah
Hermeneutica, karya Aristoteles yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Aramaik, kemudian dialihbahasakan menjadi bahasa Arab. Selain itu,
Hunayn juga menerjemahkan buku Galen, Hipokrates, Dios korides, dan
Plato. Tujuh buku Galen tentang anatomi juga diterjemahkan oleh Hunayn.
D. Dampak/ Implikasi Gerakan Terjemah Bagi
Perkembangan Pendidikan dan Peradaban Islam.
Al-Ma’mun memiliki peran yang sangat besar dalam pengembangan intelektual muslim.
Kecintaannya pada ilmu pengetahuan membuat dia mendorong para sarjana untuk
menterjemahkan ilmu pengetahuan Persia, Yunani, dan India ke dalam bahasa Arab,
kemudian memperkaya dan menyebarkan tradisi Muslim tersebut. aktifitas
penerjemahan tersebut tidak berhenti hanya pada proses penterjemahan saja, akan tetapi
sebuah langkah dalam usaha menciptakan ilmu pengetahuan yang lahir dari rahim Islam
telah dibangun oleh sarjana-sarjana Muslim, seperti yang dilakukan Ibnu Sina. Al-
Ma’mun juga membangun Bait al-Hikmah yang telah menjadi pusat utama
penerjemahan dan kemahiran ilmu pengetahuan asing guna dipindahkan ke dalam
bahasa Arab. Sebagai sebuah lembaga yang menggabungkan antara; perpustakaan, biro
penerjemahan dan observatorium, Bait al-Hikmah telah menjadi symbol kekuatan
kekaisaran Abbasiyah. Selain itu, sebagai sebuah pusat penelitian, Bait al-Hikmah telah
berkonstribusi dalam pengembangan intelektual Muslim selama abad pertengahan.
Sungguh, Bait Al-Hikmah telah menjadi sebuah lembaga prestisius yang memberi tanda
atas kemegahan kekaisaran Abbasiyah kepada dunia.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH