Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA KEEMASAN ISLAM PENDAHULUAN Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw.

di Jazirah Arab pada abad ke-7 ketika Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Allah swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul. Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menjadikan dirinya sekolah. Pada abad ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.

PERKEMBANGAN-PERKEMBANGAN ILMU Ilmu-ilmu keislaman seperti tafsir, hadis, fiqih, usul fiqih, dan teologi sudah berkembang sejak masa-masa awal Islam hingga sekarang. Khusus dalam bidang teologi, Muktazilah dianggap sebagai pembawa pemikiran-pemikiran rasional. Menurut Harun Nasution, pemikiran rasional berkembang pada zaman Islam klasik (650-1250 M). Pemikiran ini dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadis. Persepsi ini bertemu dengan persepsi yang sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di kota-kota pusat peradaban Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik, seperti Alexandria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria), dan Bactra (Persia). Ketika Irak, Syiria, dan Mesir diduduki oleh orang Arab pada abad ketujuh, ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dikembangkan di berbagai pusat belajar. Terdapat sebuah sekolah terkenal di Alexandria, Mesir, tetapi kemudian dipindahkan pertama kali ke Syiria, dan kemudian pada sekitar tahun 900 M ke Baghdad. Kolese Kristen Nestorian di Jundisyapur, pusat belajar yang paling penting, melahirkan dokter-dokter istana Hrn alRashd dan penggantinya sepanjang sekitar seratus tahun. Akibat kontak semacam ini, para khalifah dan para pemimpin kaum Muslim lainnya menyadari apa yang harus dipelajari dari ilmu pengetahuan Yunani. Mereka mengagendakan agar menerjemahkan sejumlah buku penting dapat diterjemahkan. Beberapa terjemahan sudah mulai dikerjakan pada abad kedelapan. Penerjemahan secara serius baru dimulai pada masa pemerintahan al-Mamn (813-833 M). Dia mendirikan Bayt al-ikmah, sebuah lembaga khusus penerjemahan. Sejak saat itu dan seterusnya, terdapat banjir penerjemahan besar-besaran. Penerjemahan terus berlangsung sepanjang abad kesembilan dan sebagian besar abad kesepuluh.

Matematika Dan Astronomi Buku-buku matematika dan astronomi adalah buku-buku yang pertama kali diterjemahkan. Al-Kindi (801 M-873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri, astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik. Al-Khawrizm (Algorismus atau Alghoarismus) merupakan tokoh penting dalam bidang matematika dan astronomi. Istilah teknis algorisme diambil dari namanya. Dia memberi landasan untuk aljabar. Istilah algebra diambil dari judul karyanya. Karya-karyanya adalah rintisan pertama dalam bidang aritmatika yang menggunakan cara penulisan desimal seperti yang ada dewasa ini, yakni angka-angka Arab. Al-Khawrizm dan para penerusnya menghasilkan metode-metode untuk menjalankan operasi-operasi

matematika yang secara aritmatis mengandung berbagai kerumitan, misalnya mendapatkan akar kuadrat dari satu angka. Di antara ahli matematika yang karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin adalah al-Nayrz atau Anaritius (922 M) dan Ibn al-Haytham atau Alhazen (1039 M). Ibn al-Haytham menentang teori Eucleides dan Ptolemeus yang menyatakan bahwa sinar visual memancar dari mata ke obyeknya, dan mempertahankan pandangan kebalikannya bahwa cahayalah yang memancar dari obyek ke mata. Di bidang astronomi, al-Battn (Albategnius) menghasilkan table-tabel astronomi yang luar biasa akuratnya pada sekitar tahun 900 M. Ketepatan observasi-observasinya tentang gerhana telah digunakan untuk tujuan-tujuan perbandingan sampai tahun 1749 M. Selain al-Battn, ada Jbir ibn Afla (Geber) dan al-Birj (Alpetragius). Jbir ibn Afla dikenal karena karyanya di bidang trigonometri sperik. Di bidang astronomi dan matematika, ada juga Maslamah alMajr (1007 M), Ibn al-Sam, dan Ibn al-affr. Ibn Ab al-Rijl (Abenragel) di bidang astrologi.

Kedokteran Dalam bidang kedokteran ada Ab Bakar Muammad ibn Zakariyy al-Rz atau Rhazes (250-313 H/864-925 M atau 320 H/932 M) , Ibn Sn atau Avicenna (1037 M), Ibn Rushd atau Averroes (1126-1198 M), Ab al-Qsim al-Zahrw (Abulcasis), dan Ibn uhr atau Avenzoar (1161 M). Al-w karya al-Rz merupakan sebuah ensiklopedi mengenai seluruh perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya. Untuk setiap penyakit dia menyertakan pandangan-pandangan dari para pengarang Yunani, Syiria, India, Persia, dan Arab, dan kemudian menambah catatan hasil observasi klinisnya sendiri dan menyatakan pendapat finalnya. Buku Canon of Medicine karya Ibnu Sn sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 M dan terus mendominasi pengajaran kedokteran di Eropa setidak-setidaknya sampai akhir abad ke-16 M dan seterusnya. Tulisan Ab al-Qsim alZahrw tentang pembedahan (operasi) dan alat-alatnya merupakan sumbangan yang berharga dalam bidang kedokteran. Kimia Dalam bidang kimia ada Jbir ibn ayyn (Geber) dan al-Brn (362-442 H/9731050 M). Sebagian karya Jbir ibn ayyn memaparkan metode-metode pengolahan berbagai zat kimia maupun metode pemurniannya. Sebagian besar kata untuk menunjukkan zat dan bejana-bejana kimia yang belakangan menjadi bahasa orang-orang Eropa berasal dari karya-karyanya. Sementara itu, al-Brn mengukur sendiri gaya berat khusus dari beberapa zat yang mencapai ketepatan tinggi.

Botani Dalam bidang botani, zoologi, mineralogi, karya orang Arab mencakup gambaran dan daftar berbagai macam tanaman, binatang, dan batuan. Beberapa di antaranya memiliki kegunaan praktis, yakni ketika karya tersebut dihubungkan dengan bidang farmakologi dan perawatan medis. Logika Dan Filsafat Selain disiplin-disiplin ilmu di atas, sebagian umat Islam juga menekuni logika dan filsafat. Sebut saja al-Kind, al-Frb (950 M), Ibn Sn atau Avicenna (1037 M), al-Ghazl (1111 M), Ibn Bjah atau Avempace (1138 M), Ibn ufayl atau Abubacer (1185 M), dan Ibn Rushd atau Averroes (1198 M). Al-Kind berjasa membuat filsafat dan ilmu Yunani dapat diakses dan membangun fondasi filsafat dalam Islam dari sumber-sumber yang jarang dan sulit, yang sebagian di antaranya kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh al-Frb. AlKind sangat ingin memperkenalkan filsafat dan sains Yunani kepada sesama pemakai bahasa Arab, seperti yang sering dia tandaskan, dan menentang para teolog ortodoks yang menolak pengetahuan asing. Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd lebih terkenal dalam filsafat Kristen daripada filsafat Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah berakhir, dalam filsafat Kristen dia baru lahir. Pengaruhnya di Eropa sangat besar, bukan hanya terhadap para skolastik, tetapi juga pada sebagian besar pemikir-pemikir bebas non-profesional, yang menentang keabadian dan disebut Averroists. Di Kalangan filosof profesional, para pengagumnya pertama-tama adalah dari kalangan Franciscan dan di Universitas Paris. Rasionalisme Ibn Rushd inilah yang mengilhami orang Barat pada abad pertengahan dan mulai membangun kembali peradaban mereka yang sudah terpuruk berabad-abad lamanya yang terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan atau renaisans.

Ilmuan Islam Lainnya Selain dari daftar nama ilmuwan di atas, masih banyak lagi ilmuwan muslim yang lain. Dalam bidang fiqih ada Imam Hanfi (699M-767 M), Imam Mlik (712 M-798 M), Imam Syafii (767 M-820 M) dan Imam Hanbali (780 M-855 M) yang besar dengan kitab masing-masing. Sementara dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah alHamwi (1179 M-1229 M) yang mengarang kitab Mujam al-Buldan (Kamus Negara). Ibnu Yunis, yang menggabungkan do-kumen-dokumen penelitian yang dibuat 200 tahun sebelumnya dan menyiapkan-nya untuk tabel astronomi Hakimite. Umar al-Khayym, yang dikenal dengan karya kalender Jalali-nya yang sempurna dan dipakai di Persia un-tuk penanggalan. Cendekiawan seperti Will Durant dan Fielding H. Garrison, kimiawan Muslim dianggap sebagai pendiri kimia. Abu Rayhan al-Biruni sebagai perintis indologi, geodesi dan antropologi. Sebagian bangsa di Asia juga mulai memperlihatkan perkembangan ilmu mereka. Dari Cina ada salah satu contoh terbaik akan Shen Kuo (1031 M - 1095 M), seorang ilmuwan dan negarawan yang pertama kali menggambarkan magnet-jarum kompas yang digunakan untuk navigasi, menemukan konsep utara sejati, perbaikan desain astronomi Gnomon, armillary bola, penglihatan tabung, dan clepsydra, dan menggambarkan penggunaan drydocks untuk memperbaiki perahu. Selain itu, Shen Kuo juga menyusun teori pembentukan tanah, atau geomorfologi. Ada juga Su Song (1020 M - 1101 M) juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang atlas peta, menulis sebuah risalah farmasi dengan subyek terkait botani, zoologi, mineralogi, dan metalurgi, dan telah mendirikan besar astronomi clocktower di Kaifeng pada tahun 1088.

KESIMPULAN Manusia sebagai ciptaan Tuhan dengan kesempurnaan akal pikirannya, di dalam ajaran Islam, dianjurkan untuk membaca ayat-ayat yang tersirat lewat fenomena dan keteraturan alam. Dengan kajian-kajiannya yang kemudian menjadi pengetahuan dan terderivasikan dalam wujud teknologi, kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan sejahtera. Dengan mengetahui dan merenungi berbagai keteraturan dan fenomena alam yang ada akan menimbulkan keimanan, ketakwaan, dan kesadaran rohaniyah dalam diri manusia bahwa betapa kecilnya makhluk manusia dan betapa besarnya Tuhan sebagai pencipta alam semesta serta segala isinya. Dengan mengetahui masa-masa kejayaan Islam dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan pada zaman pertengahan adalah merupakan acuan bagi kita untuk dapat mengembalikan kembali kejayaan Islam dalam hal ilmu pengetahuan. Karena sangat dimungkinkan dengan melihat sejarah ilmu pengetahuan yang banyak disumbang oleh orangorang Islam, dimasa kini kita sebagai umat Islam harus dapat bangkit.

PUSTAKA [1] http://atikan-jurnal.com/wpcontent/uploads/2011/05/02.hadi_.ida_.sri_.atikan.jun_.11.pdf [2] http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Islam [3]http://lpsi.uad.ac.id/download/download/Bahan%20Ajar/Studi%20Islam/Studi%20Isla m%20IV/Referensi%20UTS%20Bpk.%20Talqis%20Nurdiyanto/Subangsih%20Perad aban%20Islam%20Terhadap%20Perkembangan%20Sains%20Dan%20Teknologi%20 barat.pdf [4] http://maftuhtsaquf.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-ilmupengetahuan.html [5] http://motivasinet.files.wordpress.com/2011/05/15-sejarah-dakwah-islam.pdf [6] http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/peradabanislam.pdf [7] http://www.tambahwawasan.com/sejarah-perkembangan-sains-dunia-islam/

Anda mungkin juga menyukai