Awal mula kemunculan dan perkembangan sains dalam islam beriringan dengan
ekspansi islam itu sendiri. Dalam kurang lebih 25 tahun setelah meninggalnya Nabi
Muhammad SAW. (632M), kaum muslim pada waktu itu telah erhasil menaklukan seluruh
jazirah arabiah dari selatan hingga utara.
Peradaban dan kebudayaan Islam berkembang dan tumbuh mencapai kejayaan pada
masa Bani Abbasiyah. Hal tersebut dikarenakan pada masa ini Abbasiyah lebih menekankan
pada perkembangan peradaban dan kebudayaan Islam dari pada perluasan wilayah.
Di zaman Khalifah Al-Rasyid (786-809 H) adalah zaman yang gemilang bagi Islam. Zaman
ini kota Baghdad mencapai puncak kemegahannya yang belum pernah dicapai sebelumnya,
Harun sangat cinta pada sastrawan, ulama, filosof yang datang dari segala penjuru ke
Baghdad. Salah satu pendukung utama tumbuh pesatnya ilmu pengetahuan tersebut adalah
didirikannya pabrik kertas di Baghdad. Orang Islam pada awalnya membawa kertas dari
Tiongkok.
B. Kontribusi ilmuan dan filsuf Muslim terhadap science dan peradaban modern
a) Ibn al-Haytham
Dilahirkan di Basrah pada tahun 354 H bertepatan dengan 965 M. Ia memulai
pendidikan awalnya di Basrah. Setelah itu beliau mengabdi menjadi pegawai
pemerintah di daerah kelahirannya. Selama di Mesir beliau mengambil kesempatan
melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran Sungai Nil serta menyalin
buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
uang tambahan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas al-Azhar. Usaha itu
membuahkan hasil, beliau menjadi seorang yang amat mahir dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan falsafah.Tulisannya mengenai mata, menjadi
salah satu rujukan yang penting dalam bidang pengembangan sains di Barat. Karena
pengamatannya yang mendalam pada bidang optika, konsep-konsepnya menjadi dasar
ilmu optika. Selain itu, dia mengantarkan optika pada kemajuan pesat masa kini.
Dengan demikian, Ibn al-Haytham mendapat julukan sebagai “Bapak Optika Modern”.
a) Ilmu Farmasi
Diantara ahli farmasi pada masa Bani Abbasiyah adalah Ibnu Baithar{1193-1248
M}, karyanya yang terkenal adalah Al-Mughni (berisi tentang obat-obatan), jami’ al -
mufradat al-adawiyah (berisi tentang obat-obatan dan makanan bergizi).
c) Ilmu Matematika
Terjemahan dari bahasa asing ke bahasa Arab menghasilkan karya dibidang
matematika. Diantara ahli matematika islam yang terkenal adalah Al-Khawarizmi,
adalah seorang pengarang kitab Al- Jabar wal Muqabalah (ilmu hitung) dan penemu
angka Nol. Tokoh lainnya adalah Abu Al-Wafa Muhammad Bin Muhammad Bin Ismail
Bin Al-Abbas{940-998 M} terkenal sebagi ahli ilmu matematika.
Pengaruh peradaban islam terhadap perkembangan barat terlihat saat renaisans yang
dapat melahirkan kebangkitan eropa. Seperti yang diakui oleh Robert Briffault dalam buku
nya “the making of humanity” menyatakan tidak ada kemajuan eropa melainkan ia
berhutang budi kepada islam dan peradaban islam dan diarahkannya dengan positif[ Al-
Nadawi, Masa Khasira al-Alam, 126.]
Adapun orang eropa pertama yang mendapat pendidikan islam di toledo adalah
Aldelard Bath yng kemudian ia menjadi ahli matematika dan filsafat inggris yang mashur.
Dengan demikian tidak bisa diingkari bahwa akibat daripada keterbelakangan yang dialami
oleh barat menyebabkan mereka harus dan antusias untuk mengadakan kontak dengan
peradaban islam yang dinilai maju pada waktu itu.
Secara garis besar pengaruh peradaban islam terhadap dunia barat, terdapat dua
macam ilmu pengetahuan yaitu:
1) Ilmu pengetahuan alam atau natural sains laju pertumbuhan dan perkembangan ilmu
ilmu pengetahuan alam pada zaman reinasains mengalami kemajuan yang pesat.
Kemajuan ini dicapai sebagai hasil kerja keras dari ilmuan muslim yang telah berusaha
memindahkan ilmu ilmu tersebut ke daratan eropa yang selanjutnya dikembangkan
oleh para cendekiawan kristen eropa. Diantara ilmu eropa yang dinilai sebgai warisan
budaya islam adalah ilmu astronomi, kedoktran, arsitektur, dan lain-lain.
2) Ilmu pengetahuan sosial atau sosial sains.
1) Bagdad
Rumah kebijaksanaan adalah perpustakaan, lembaga penerjemahan dan pusat
penelitian yang didirikan pada masa kekhilafahan abbasiyah di Baghdad, Irak.Karena
sejak awal berdirinya kota ini sudah menjadi peradaban dan kebangkitan ilmu
pengetahuan dalam islam. Rumah kebijaksanaan ini merupakan salah satu institusi
kunci dari gelombang masuknya literatur asing yang diterjemahkan kedalam bahasa
arab dan dianggap sebagai jembatan besar dalam transfer ilmu pengetahuan pada masa
zaman keemasan islam.
2) Yerussalem, Israel
Kota ini merupakan kota penting bagi umat islam, Yahudi dan kristen. Bagi umat
muslim, bagian yang penting dari kota ini adalah Masjid Al Aqsa dan masjid Qubbat As
Skhrah. Masjid Al Aqsa menjadi saksi penting dalam peristiwa Isra Miraj.
Sementara itu Masjid Qubbat As Sakhrah dahulunya merupakan Masjid Khalifah
Umar yang kemudian dipugar dan diperluas oleh Khalifah Al Malik. Namun sayangnya
masjid ini hancur akibat gempa dan digantikan dengan Masjid Fatimiyah yang dibangun
pada awal ke-10.
3) Istanbul, Turki
Kota ini dulu bernama Konstatinopel sebelum akhirnya diubah menjadi istanbul
oleh kerajaan Ottoman di bawah pimpinan Sultan Muhammad II. Nama Istanbul berarti
‘Kota Islam”. Sejumlah bangunan menjadi saksi kejayaan Islam pada masa Ottoman.
Contohnya Hagia Sophia, sebuah bangunan peninggalan zaman Bizantium yang awalnya
merupakan gerja, kemudian diubah menjadi masjid, dan kini menjadi meseum.
Kemudian di kota ini ada pula Topkapi Palace, istana raja pada abad ke-15 sampai
17 yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia UNESCO dan kini betfungsi
sebagai museum. Topkapi Palace menyimpan banyak benda peninggalan Rasulullah
SAW.
4) Qahirah atau Kairo
Kota kairo didirikan oleh Jauhar As-saqali tahun 358 Hijriyah sebagai pusat Dinasti
Fatimiyah di Mesir. Di kota ini, terdapat Universitas Al-Azhar yang menampung ribuan
mahasiswa dari berbagai penjuru dunia.