Anda di halaman 1dari 5

***8 Ilmuwan Muslim yang Berpengaruh Bagi Dunia Sampai Saat Ini***

Kejayaan islam dimulai pada era 780-1258 Masehi, ditandai dengan 8 ilmuwan muslim
yang memiliki pengaruh besar bagi dunia, bahkan sampai saat ini.

Para ilmuwan muslim pada zamannya berhasil menciptakan berbagai macam ilmu
pengetahuan yang memiliki pengaruh besar bagi dunia.

Banyak sekali penemuan-penemuan ini dijadikan sumber dan kurikulum bagi


perkembangan ilmu pengetahuan di seluruh dunia.

Berikut cendikiawan muslim yang memiliki pengaruh di dunia;

1. Abbas Ibnu Firnas - Penemu Mesin Penerbangan

Abbas Ibnu Firnas adalah orang pertama dari abad ke-8, yang berhasil
mendemonstrasikan mesin penerbangan.

Dia melompat dari tebing dengan mesin penerbangan sederhana yang terbuat dari
kerangka bambu yang dilapisi kain sutra, dan bulu burung.

Abbas adalah seorang penemu, insinyur, penerbang, dokter, penyair Arab dan musisi
Andalusia terkenal, yang tinggal di Emirates of Cordova, yang sekarang terkenal
dengan Spanyol.

Abbas Ibnu Firnas lahir pada 810 di Izn-Rand Onda, yang merupakan bagian dari
Kekhalifahan Al-Andalusia di Cordova.

Pada masanya, Al-Andalusia adalah pusat pembelajaran yang hebat bagi para insinyur,
arsitek, dan ilmuwan.

Cordova dan Baghdad adalah pusat budaya kembar seni dan sains Islam.

Banyak orang dari era itu yang menyandang gelar pendidikan ganda.

Abbas muda belajar kedokteran dan astrologi, tetapi lebih tertarik pada teknik
untuk membuat penemuannya sendiri.

Dia juga menyukai musik klasik Andalusia dan puisi Arab.

2. Fatima al Fihri - Pendiri Universitas Pertama di Dunia

Universitas al-Qarawiyyin dan pendirinya Fatima al Fihri, adalah permata mahkota


dan simbol kuat aspirasi perempuan dan pemimpin kreatif dalam sejarah Muslim.

Pada 859 M, Fatima Al-Fihri membangun sebuah masjid.

Dia menamainya Al-Quaraouiyine untuk menghormati kota Al-Qayrawan dari mana


leluhurnya berasal.

Di samping masjid ia mendirikan sebuah madrasah tempat pendidikan dengan standar


tertinggi akan diberikan.

Pusat-pusat pembelajaran telah ada sejak jaman dahulu.

Namun, peradaban kuno tidak pernah memulai pendidikan pemberian gelar dan
melembagakan penelitian akademik melalui departemen.

Model Fatima Al-Fihri akan menjadi model universitas saat ini.


Universitas masih ada.

Pintunya masih terbuka untuk semua yang mencari ilmu.

Terletak di dalam kompleks sebuah masjid yang dalam beberapa abad mendatang akan
berkembang menjadi masjid tertutup terbesar di benua Afrika, kapasitas 22.000,
universitas menarik para sarjana dari seluruh dunia ke kota Fes yang sangat
berpengaruh.

Terletak di medina tua Fez, Universitas al-Qarawiyyin di Maroko diakui dalam


Guinness Book of World Records sebagai lembaga tertua di dunia yang beroperasi
sebagai universitas pemberi gelar akademik.

3. Al-Jazari - Penemu Robot Pertama

Al Jazari bernama lengkap Abu al-Izz Ismail ibn al Razzaz al Jazari, yang lahir
pada tahun 1136.

Pada 1206, dengan hasil yang luar biasa selama seperempat abad, dia memberi dunia
sebuah katalog tentang 'mesin yang tak tertandingi', yang sekarang dikenal sebagai
The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices.

Al Jazari menyertakan diagram yang cermat dan ilustrasi warna-warni untuk


menunjukkan bagaimana semua bagian cocok satu sama lain.

Beberapa salinan karyanya yang tidak lengkap masih ada, termasuk yang dipegang oleh
Museum Topkapi Sarayi di Istanbul, Turki, dihargai karena detail artistik dan
keindahannya.

The Book of Knowledge adalah satu-satunya sumber informasi biografi yang ada pada
al-Jazari.

Naskah itu meninggikan dia sebagai Badi al-Zaman (unik dan tak tertandingi) dan al-
Syekh (terpelajar dan layak), dan mengakui beberapa penemuan yang diwariskan.

Penemuan tersebut memanfaatkan sains dan kebijaksanaan dari budaya Yunani kuno,
India, Persia, Cina, dan lainnya.

Selama ekspansi cepat Islam di abad ketujuh, para penguasa Muslim menaruh minat
yang dalam pada pengetahuan tentang tanah yang mereka taklukkan.

4. Abu Nasr Mansur - Penemu Hukum Sinus

Hukum sinus itu ternyata dicetuskan seorang matematikus Muslim pada awal abad ke-11
M.

Ahli matematika itu bernama Abu Nasr Mansur ibnu Ali ibnu Iraq atau akrab disapa
Abu Nasr Mansur (960 M - 1036 M).

Abu Nasr Mansur telah memberikan kontribusi yang penting dalam dunia ilmu
pengetahuan.

Sebagian Karya Abu Nasr fokus pada bidang matematika, tapi beberapa tulisannya juga
membahas masalah astronomi.

Dalam bidang matematika, dia memiliki begitu banyak karya yang sangat penting dalam
trigonometri.
Abu Nasr berhasil mengembangkan karya-karya ahli matematika, astronomi, geografi
dan astrologi Romawi bernama Claudius Ptolemaeus (90 SM – 168 SM).

Dia juga mempelajari karya ahli matematika dan astronom Yunani, Menelaus of
Alexandria (70 SM – 140 SM).

Dalam bidang Matematika, Abu Nasr memiliki tujuh karya, sedangkan sisanya dalam
bidang astronomi.

Semua karya yang masih bertahan telah dipublikaskan, telah dialihbahasakan kedalam
bahasa Eropa, dan ini memberikan beberapa indikasi betapa sangat pentingnya karya
sang ilmuwan Muslim itu.

Perannya sungguh besar dalam pengembangan trigonometri dari perhitungan Ptolemy,


dengan penghubung dua titik fungsi trigonometri yang hingga kini masih tetap
digunakan.

Selain itu, dia juga berjasa dalam mengembangkan dan mengumpulkan tabel, yang
mampu memberi solusi angka yang mudah untuk masalah khas spherical astronomy
(bentuk astronomi).

Abu Nasr juga mengembangkan The Spherics of Menelaus, yang merupakan bagian
penting, sejak karya asli Menelaus Yunani punah.

Karya Menelaus berasal dari dasar solusi angka Ptolemy dalam masalah bentuk
astronomi, yang tercantum dalam risalah Ptolemy bertajuk Almagest.

5. Ibnu Khaldun - Pendiri historiografi, Sosiologi dan Ekonomi

Berbicara soal ahli sosiologi, dikutip dalam buku "Historiografi Ibnu Khaldun" oleh
Prof. Dr. Toto Suharto, Ibnu Khaldun (1332-1406 M) merupakan salah satu tokoh yang
hidup pada masa kegelapan Islam.

Dia dipandang sebagai satu-satunya cendekiawan muslim periode pertengahan.

Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1332 Masehi.

Keluarganya termasuk salah satu keluarga Andalusia yang berhijrah ke Tunisia pada
pertengahan abad ke-7 Hijriyah.

Ibnu Khaldun adalah seorang yang berpengetahuan agama yang tinggi.

Ayahnya ialah guru pertamanya yang telah mendidik beliau secara tradisional dan
mengajarkan dasar-dasar agama Islam.

Keberadaan Ibnu Khaldun semakin dikenal dan populer berkat karya monumentalnya, al-
Muqaddimah.

Di dalam al-muqaddimah-nya, ia telah membangun teori-teorinya tentang sejarah, ilmu


sosial dan kebudayaan.

6. Al-Battani - Penemu Jumlah Hari

Al-Battani dijuluki dengan sebutan Albategnius oleh orang Eropa.

Ia lahir di kota Battan pada tahun 858 Masehi.

Al-Battani dikenal sebagai ahli astronomi dan matematika terbesar di dunia pada
abad pertengahan.
Semasa hidupnya, Al-Battani pernah tinggal di kota Anthakiyyah.

Kota tersebut terletak di utara Suriah.

Di kota itu, Al-Battani membuat sebuah teropong bintang yang dikenal dengan
"Teropong Al-Battani".

Teropong inilah yang membantu ia melakukan pengamatan terhadap benda-benda langit.

Al-Battani telah menghasilkan banyak penemuan di bidang astronomi, yang terbukti


lebih tepat dibandingkan dengan penemuan Claudius Ptolemaeus.

Bahkan pengamatan Al-Battani yang dijadikan rujukan oleh para ilmuwan Barat adalah
mengenai terjadinya gerhana bulan dan matahari.

Para ilmuwan Barat menggunakan penemuannya tersebut untuk menghitung kecepatan


bulan ketika bergerak.

Penemuan-penemuan Al-Battani di bidang astronomi tentunya sangat bermanfaat bagi


manusia.

Salah satu di antaranya adalah sebagai acuan untuk membuat kalender, menentukan
kapan terjadinya perubahan musim, pergantian bulan dan sebagainya.

7. Abbas Bin Firnas - Penemu Mesin Pesawat Terbang

Salah satu penemuan Abbas Ibn Firnas yang diakui oleh dunia Barat adalah sekrup
udara (giroskop udara) sebagai alat uji coba untuk terbang.

Akan tetapi, penemuan terkait hal ini tidak berjalan mudah.

Abbas Ibn Firnas harus melalui berbagai tahap sehingga dapat terbang di udara
layaknya seekor burung.

Penemuan ini dimulai dengan percobaan gila Abbas Ibn Firnas yang mendambakan
manusia bisa terbang.

Ia melompat dari menara Masjid Agung Cordoba pada 852 Masehi.

8. Al-Idrisi - Penemu Globe

Globe, model tiruan Bumi dalam bentuk mini, dibuat pertama kali pada tahun antara
1129 – 1140 M oleh Ilmuan Muslim, Abu Abdullah Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abdullah
Ibn Idris al-Qurtubi al Hasani.

Lebih terkenal, beliau dikenal dengan nama al-Idrisi, terlahir di Ceuta, Spanyol
tahun 1099 M. Al-Idrisi memperoleh pendidikan di Cordova.

Sebagian orang menganggap al-Idrisi adalah ahli geografi dan kartografi ternama
pada abad pertengahan.

Globe yang dibuat al-Idrisi terbuat dari perak berbentuk bulat dengan berat
mencapai 400 kilogram.

Globe tersebut dibuat dalam rangka memenuhi permintaan Raja Roger II dari Sicilia
yang tertarik dengan kepandaian dan keilmuan al-Idrisi.

Pada globe tersebut telah tergambar tujuh benua dilengkapi dengan jalur
perdagangan, danau dan sungai, kota-kota besar, dataran dan pegunugan.

Selain juga juga terdapat informasi tambahan seperti jarak, panjang dan tinggi
secara benar.

Globe ini dilengkapi dengan buku al-Kitab al-Rujari (Roger’s Book – Bukunya Roger).
(Latifa Fitria)

Produksi
Borces

Produser Eksekutif
PojokSatu.id
Faturahman S Kanday

Editor
(Nama Siswa/Peserta)

Naskah
(Latifa Fitria)

Suara
(Nama Pembaca VO/Yayu Lutfiah)

Anda mungkin juga menyukai