1|B i o g r a f i To k o h I s l a m A b a d P e r t e n g a h a n
“Augmentum et Diminutio” oleh F. Woepcke (1863 M), dan lain-lain. Kebanyakan
karya-karyanya dalam waktu singkat diterjemahkan oleh Eropa ke dalam bahasa
Latin, Hebrew, Inggris, Spanyol, dll.
Ada dua buku Abu Kamil yang sangat terkenal seperti tertulis dalam “Al-
Fihrist” (sebuah daftar buku dan pengarang muslim) karya An-Nadim,, yaitu yang
pertama “Kitab fi al-Jami’ wa at-Tafrik” (tentang penambahan dan pengurangan)
yang sempat menjadi bahan diskusi berkepanjangan oleh para ahli dan mengandung
kerumitan. Yang kedua, “At-Ta’arif” yang banyak diterjemahkan dan mengandung
bahasan yang menyeluruh tentang persamaan-persamaan tak tentu. Bahasan tersebut
muncul di India (±1150 M) oleh Baskhara, dan diperkenalkan oleh Aryabhata. Karya
unggul Abu Kamil yang lain dapat disebut antara lain dengan judul “Kitab al-
Khata’ayn” (tentang dua kesalahan). Sedang, karya-karya Abu Kamil yang lain sudah
sulit untuk dirujuk judul aslinya.
https://smpislamkreatifmuhammadiyah.sch.id/read/286/ibnu-shuja-ahli-hitung-
terkemuka-dari-mesir
2|B i o g r a f i To k o h I s l a m A b a d P e r t e n g a h a n
BIOGRAFI NHASIR AL-DIN AL-THUSI
~Tokoh Ilmuan Islam yang Multitalenta~
3|B i o g r a f i To k o h I s l a m A b a d P e r t e n g a h a n
Nasiruddin selamat karena Hulagu ternyata sangat menaruh minat terhadap ilmu
pengetahuan. Hulagu yang dikenal bengis dan kejam, tapi Nasiruddin diperlakukan
dengan penuh hormat. Dia pun diangkat Hulagu menjadi panesehat dibidang Ilmu
Pengetahuan. Meskipun telah menjadi panesehat pasukan Mangol, Nasiruddin tidak
mampu menghentikan ulah dan kebiadapan Hulagu Khan yang membumi hanguskan
kota metropolis intelektual dunia yaitu kota Baghdad, pada tahun 1258 M. Terlebih
disaat itu, dinasti Abbasiyah berada dalam kekuasaan Khalifah Al-Musta’sim yang
lemah. Terbukti pada militer Abbasiyah tak mampu membendung gempuran pasukan
Mongol.
Meskipun tak mampu mencegah terjadinya serangan bangsa Mongol, paling
tidak Nasiruddin bisa menyelamatkan diri dan masih berkesempatan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. “Hulagu sangat bangga sekali
karena berhasil menakhlukkan Baghdad dan lebih bangga lagi karena ilmuan
terkemuka seperti Ath-Thusi bisa bergabung bersamanya” paparan O’Connor dan
Robertson dalam tulisannya tentang Sejarah Nasiruddin sebagaimana dalam tulisan
Heri Ruslan.
Hulagu sangat senang sekali ketika Nasiruddin mengungkapkan rencananya
untuk membangun Observatorium di Maragha. Saat itu, Hulagu telah menjadikan
wilayah Malagha yang berada wilayah Azerbaijan sebagai ibu kota pemerintahannya.
Pada tahun 1259 M. Nasiruddin pun mulai membangun Observatorium yang megah.
Jejak dan bekas bangunan observatorium itu masih ada dan dapat kita jumpai sampai
sekarang ini. Observatorium Maragha mulai beroperasi pada tahun 1262 M.
pembangunan dan operasional observatorium itu melibatkan serjana dari Persia
dibantu astronom dari Cina.
Teknologi yang digunakan di observatorium itu terbilang canggih pada
zamannya. Beberapa peralatan dan teknologi penguak luar angkasa yang digunakan
di observatoriumitu ternyata merupakan penemuan dari Nasiruddin, yang salah
satunya yaitu Kuadran Azimuth. Selain itu juga, dia membangun perpustakaan di
observatorium itu, koleksi buku-bukunya terbilang lengkap yakni terdiri dari beragam
Ilmu-ilmu pengetahuan. Ditempat itu, Nasiruddin tak cuma mengembangkan bidang
astronomi saja. Dia pun turut mengembangkan filsafat dan matematika.
Di observatorium yang dipimpinnya itu, Nasiruddin Ath-Thusi berhasil
membuat table pergerakan planet yang akurat. Kontribusi lainnya yang amat penting
bagi perkembangan astronomi adalah kitab Zij-Ilkhani yang ditulis dalam bahasa
Persia dan lalu diterjemahkan kedalam bahasa arab. Kitab itu disusuns telah 12 tahun
memimpin observatorium Maragha. Selain itu Nasiruddin juga berhasil menulis kitab
terkemuka lainnya yang berjudul At-Tadhkira fi’ilm Al-hay’a (Memoar Astronomi).
Nasiruddin mampu memodifikasi model semesta apisiklus Ptolomeus dengan prinsip-
prinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-benda langit. Nasiruddin
meninggal dunia pada tahun 672 H / 1274 M dikota Baghdad, yang pada saat itu
dibawah pemrintahan Abaqa (Pengganti Hulagu) yang masih mendapat dukungan
sampai akhir hayatnya.
https://www.academia.edu/9512178/Nashiruddin_At_Thusi
4|B i o g r a f i To k o h I s l a m A b a d P e r t e n g a h a n