Anda di halaman 1dari 13

Ilmuwan Muslim di Abad kegelapan Eropa

(kebangkitan & Kejayaan islam pada zaman


Kegelapan Eropa)
19 November 2013 pukul 12:00

Bismillah.

Banyak hal yang belum kita ketahui mengenai asal-usul penemuan-penemuan yang bisa
kita rasakan manfaatnya sekarang. Penemuan yang mengakibatkankita mudah untuk
melakukan aktivitas sekarang ini. Mulai dari teknologi sederhana hingga teknologi yang
kompleks.

Kita mengenal salah satu zaman yang disebut zamanatau abad pertengahan atau sering
pula disebut sebagai zaman kegelapan. Adayang mengatakan mengapa zaman ini
disebut zaman kegelapan, karena pada zamanini orang-orang Eropa masih jauh dari ilmu
pengetahuan. Lalu untuk menutupi haltersebut agar bangsa Eropa pada saat itu tidak
disudutkan maka orang-orangEropa lebih senang menyebut zaman ini sebagai zaman
pertengahan.

Jauh sebelum zaman ini orang-orang Yunani-lah yangmendominasi perkembangan ilmu


pengetahuan. Kita mungkin telah sering mendengarnama Plato, Aristoteles, Socrates, dan
masih banyak lagi. Pada zaman Yunanikuno berkembang dengan sangat pesat
dasar-dasar dan pondasi ilmu filsafat,matematika, dan ilmu-ilmu alam dasar.

Zaman kegelapan sepenuhnya bukanlah zaman yang tidakmemberikan kontribusi apa


pun bagi ilmu pengetahuan. Banyak yang tidakmengetahui bahwa di tengah-tengah
kebutaan orang-orang Barat akan ilmupengetahuan, justru pada zaman ini pulalah
sumbangsih umat Islam mengalirderas. Apa yang sampai kepada kita saat ini merupakan
hasil pemikiran briliandari kaum muslimin beberapa abad silam yang bisa dikatakan tak
bisa dihitungjari lagi.

Manuskrip-manuskrip Yunani kuno telah banyakdipelajari oleh umat Muslim saat itu,
sehingga tidak hilang begitu saja, namunjustru dikembangkan lebih baik sehingga muncul
berbagai ilmu pengetahuan baru.Namun, fakta mengenai ilmuan-ilmuan Islam tidak begitu
dikenal oleh kaummuslimin itu sendiri karena kurangnya pengetahuan mengenai hal ini.
Padahal,kebanggaan atas usaha-usaha mereka haruslah kita miliki sebagai umat
RahmatanLil-alamin. Dibandingkan harus bangga dengan kontribusi orang-orang
Barat,seperti Einstein dan sebagainya.

Tulisan ini juga sebenarnya terinspirasi dari video berdurasi 5 menit yang diperlihatkan
oleh sahabat saya Andang Setiawan beberapa waktu yang lalu. Di dalam video itu,
sekelompok siswa sedang melakukan studi tour di salah satu museum. Mereka diberi
tugas untuk mencari kontribusi dari setiap zaman terhadap ilmu pengetahuan modern
yang ada sekarang. Lalu kelompok siswa itu pun berpencar si museum dengan harapan
akan menemukan jawaban atas tugas dari gurunya tersebut. Sebelumnya guru tersebut
menyebutkan bahwa abad pertengahan merupakan zaman yang paling mandul dari
kontribusi terhadap pengetahuan modern sekarang, sehingga yang diberi tugas
diremehkan akan menemukan sesuatu yang istimewa dari abad ini. Namun, dalam video
tersebut diperlihatkan bahwa abad pertengahan memanglah merupakan abad kegelapan
bagi orang Eropa, namun di abad ini pulalah kontribusi umat Islam dalam pengetahuan
modern sangat banyak. Setelah mengetahui fakta tersebut para murid tersebut dengan
bangganya menemui guru mereka untuk menceritakan apa yang telah mereka saksikan
mengenai abad pertengahan, zaman keemasan umat Islam dalam pengetahuan.

Di sini saya angkat mengangkat tulisan mengenai ilmuwan muslim yang memberikan
sumbangsih yang sangat besar pada zaman itu. Mudah-mudahan bermanfaat buat
teman-teman. Berikut ini nama-nama ilmuan Muslim yang berjasa sangatbesar dalam ilmu
pengetahuan di abad pertengahan.

1. Jabir bin Hayyan (Geber), Bapak Kimia Modern

Abu Musa Jabir bin Hayyan atau lebih dikenal dengan nama Geber di dunia Barat,
diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada tahun 803. Kontribusi
terbesar Jabir adalah dalam bidang Kimia. Dialah ilmuan yang pertama kali meletakkan
pondasi ilmu kimia modern. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki
Vizier, pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik
eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat
direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi
kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum
perbandingan tetap.

Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan


proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan
instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.

2. Ibnu Rusyd (Averrous), Filsuf Muslim

Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 Hijriyah
(1128 Masehi). Ayah dan kakeknya adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu
RUsyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia
mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, filsafat. Sementara ilmu
filsafat sendiri ia dalami dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.

Ia adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik.
Masa hidupnya sebagian besar dihabiskan untuk mengabdi sebagai seorang "Kadi"
(hakim) dan fisikawan. Di dunia barat ia dikenal sebagai komentator terbesar atas filsafat
Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir
semacam St. Thomas Aquinas.

Karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan,
ulasan, essai, dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya
sudah tidak ada.

sebagian seorang ahli filsafat, Ibnu Rusyd mempunyai dua jenis filsafat, yaitu filsafat Ibnu
Rusyd sebagaimana yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan, dan filsafat
Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.

Karyanya di antaranya:

- Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)

- Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)

- Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-HIkmat wa Asy-Syari'at (filsafat dalam Islam dan menolak
segala paham yang bertentangan dengan filsafat)

3. Ibnu Sina (Avicenna): Bapak Kedokteran

Ibnu SIna dikenal dengan nama Avicenna, seorang filsuf, ilmuan, dan juga dokter
kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi Uzbekistan). Karyanya yang sangat fenomenal
dalam bidang kedokteran adalah Qanun fi Tibb yang merupakan rujukan utama di bidang
kedokteran selama berabad-abad.

Dialah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Kebanyakan di
antaranya memusatkan pada filsafat dan kedokteran. Dia dianggap oleh orang banyak
sebagai "Bapak Kedokteran Modern". George Sarton menyebut Ibnu Sina, "ilmuan paling
terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan
waktu," Pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dang The Canon
of Medicine, dikenal juga sebagai Qanun (judul lengkapnya: Al-Qanun fi At-Tibb)

Ia lahir pada tahun 370 H/980 M di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil sekarang
wilayah Uzbekistan. Ayahnya seorang srjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh
Khurasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah
satu pemukiman Nuh ibn Manshur, sekarang wilayah Afghanistan.
Dia mempelajari kedokteran pada usia 16 tahun, dan tidak hanya belajar teori kedokteran,
tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri ia menemukan
metode-metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai
fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa "Kedokteran bukanlah ilmu yang
sulit dan menjengkelkan seperti matematika dan metafisika, saya menjadi dokter yang
sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat-obat yang sesuai."
Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak
pasien tanpa meminta bayaran.

4. Al-Biruni, Matematikawan Muslim

Al-Biruni merupakan seorang matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana,


penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru. Namun ia
banyak menyumbang dalam bidang matematika, filsafat, dan obat-obatan. Nama
lengkapnya adalah Abu Raihan Al-Biruni yang lahir di daerah Khawarazm di Asia Tengah.
Dia mempelajari ilmu matematika dan ilmu falak (perbintangan) dari Abu Nashr Manshur.
Ia merupakan teman dari Ibnu Sina.

Saat beliau berumur 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khawarazm, dengan
menggunakan latitude maksima matahari. Selanjutnya saat beliau beranjak umur 22 tahun,
ia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajiannya mengenai proyeksi peta,
"Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada
bidang datar.

Saat beliau berusia 27 tahu, ia menulis buku "Kronologi" yang merupakan hasil
eksperimen beliau termasuk buku tentang Astrolab, sebuah buku tentang sistem bilangan
desimal, 4 buku lainnya tentang pengkajian bintan, dan 2 buku mengenai sejarah. Ia
berhasil menjadi ilmuan yang produkti karena telah menulis 120 buku. Sumbangannya
dalam ilmu matematika di antaranya:

- aritmetika teoritis dan praktis

- analisis kombinatorial

- penjumlahan seri

- bilangan irasional

- kaidah angka 3

- metode pemecahan penjumlahan aljabar

- definisi aljabar

- sudurt segitiga

- teorema Archimedes
- teori perbandingan, dan

- geometri

Hal yang sangat menarik juga adalah bahwa beliau membuat sebuah penelitian tentang
jadi-jari Bumi yaitu sekitar 6.339,6 kilometer. Hasil ini kemudian selanjutnya diulang di
Barat pada abad ke-16.

5. Al-Khawarizmi, Guru Aljabar Eropa

Selanjutnya ilmuwan islam yang juga sangat banyak memberikan sumbangsik bagi abad
pertengahan ini adalah Al-Khariami. Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Ahmad
bin Yusuf. Di Barat ia dikenal dengan panggilan Al-Coharizmi, Ak-Karismi, Al- Goritmi, Al-
Gorismi dan beberapa ejaan lagi. Dilahirkan di daerah Bukhara (sekarang masuk wilayah
Uzbekistan) dan wafat antara tahun 220 dan 230 M. Namun sumber lain mengatakan
bahwa beliau hidup di Khawarism, pada tahun 194 H/780 M dan meninggal pada tahun
266 H/850 M di Baghdad.

Ialah ilmuwan yang menciptakan penggunaan Secans dan Tangen dalam trigonometri dan
astronomi. Dalam usia mudanya ia bekerja di sebuah obsevatori, tempat belajar astronomi
dan matematika di Bayt Al-Hikmah di bawah pemerintahan Khalifah Al-Ma'mun di
Baghdad. Ia dipercaya sebagai kepala perpustakaan khalifah. Ia juga pernah
memperkenalkan angka-angka India dan cara perhitungan orang India pada dunia Islam.

Sumbangsihnya dalam bentuk karya di antaranya:

1. Al-Jabr wa Al-Muqabalah : berisi pemkaian secans dang tangen dalam trigonometri dan
astronomi.

2. Hisab Al-Jabr wa Al-Muqabalah : berisi contoh-contoh persoalan matemarika dan


mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang
dikemukakan oleh Neo Babylian.

3. Sistem Nomor : karyanya yang ini sangat membantu dalam hal trigonometri sekaran
karena memuat sin, cos, dan tan dalam penyelesaian trigonometri, teorema segitiga sama
kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat, dan lingkaran dalam geometri.

Selain terkenal dalam bidang matematika ia juga ahli dalam bidang astronomi atau ilmu
falak.

6. Ibnu Ismail Al-Jazari, Penemu Konsep Robotika Modern

Dengan mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang sekaran


dikenal sebagai mesin robot membuatnya dikenal sebagai ilmuwan Muslim penemu ilmu
robotika modern. Ia dinobatkan sebagai ahli teknik muslim yang ternama. Ia merupakan
tokoh besar di bidang mekanika dan industri. Dilahirkan di antara sisi utara Irak dan timur
laut Syria, tepatnya antara Sungai Tigris dan Sungai Eufrat.

Nama lengkap beliau dalah Badi Al-Zaman Abulez Ibn Alrazz Al-Jazari, tinggal di Diyar
Bakir, Turki selama abad kedua belas. Ia mendapat julukan sebagai Bapak Modern
Engineering berkat temuan-temuannya. Ia dipanggil Al-Jazira karena dilahirkan di
Al-Jazira, sebuah wilayah antara Sungai Tigris dan Sungai Eufrat.

Karya-karyanya yang fenomenal adalah jam gajah yang dibuatnya pada tahun 1206 M.
Prinsip kerja jam gajah ini adalah dengan memanfaatkan tenaga air dan berat benda untuk
menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan
memberikan suara simbal dan burung berkicau. Kini replika jam gajah ternyata disusun
kembalio di London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya
itu.

Selanjutnya karyanya yang lain yang dikonstruksi ulang di Inggris pada 1976, yaitu jam air.
Banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya tersebut di acara World of Islam
Festival.

7. Abu Al-Qasim Al-Zahrawi, Sang Penemu Gips Era Islam

Ia merupakan penemu gips era Islam, seorang dokter, ahli bedah. Dialah penemu asli dari
teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana di era modern
sekarang. Dia lahir pada tahun 936 M di kota Al-Zahra, sebuah kota dekat Cordova di
Andalusia. Keluarga ayah Al-Zahrawi aslinya dari Madinah yang pindah ke Andalusia.

Dia selain terkenal sebagai seorang dokter yang hebat juga termasyhur karena
ketaatannya sebagai seorang sufi. Dia seringkali tidak meminta imbalan ketika
melakukan pengobatan karena ia menganggap hal itu sebagai bagian dari amal atau
sedekah. Ia juga bekarja sebagai dokter pribadi Khalifah Al-Hakam II yang memerintah
kota Cordova di Andalusia.

Salah satu karyanya yang fenomenal adalah Kitab At-Tasrif yang berisi penyiapan
beragam obat-obatan yang dibutuhkan untuk menyembuhkan pasien setelah dilakukan
proses operasi. Dalam pengobatan ini juga dikenal teknik sublimasi. Terjemahan kitab ini
pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan judul "Liber Theoricae nec non Practicae
Alsaharavii". Kitabnya yang berisi sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah ini menjadi
buku wajib bagi mahasiswa di seluruh Eropa.

8. Ibnu Haitham (Al Hazen), Ilmuwan Optik

Beliau memiliki nama lengkap Abu Al-Muhammad Al-Hassan Ibnu Al-Haitham. Namun, di
dunia Barat ia lebih dikenal dengan nama Alhazen. Dilahirkan di Basrah pada thaun 965 M.
Ia sempat menjadi pegawai pemerintahan di kota kelahirannya ini namun segera keluar
karena kuran suka dengan kehidupan birokrat.

Kota pertama yang ditujunya adalah Ahwaz kemudian Baghdag. Karena kecintaannya
akan ilmu pengetahuan membawanya hijrah ke Mesir. Untuk mencari nafkah membiayai
kehidupannya, ia menyalin buku tentang matematika dan ilmu falak.

Ia melakukan eksperimen terhadap kaca yang dibakar dan dari situlah tersetus teori lensa
pembesar (lup). Teori ini digunakan oleh saintis Italia untuk menghasilkan kaca pembesar
pertam di dunia saat itu. Selanjutnya hal yang lebih menakjubkan lagi adalah Ibnu Haitham
telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum ilmuwan bernama Tricela mengetahu hal
tersebut setelah 500 tahun kemudian. Beberapa buah bukunya tentang cahaya
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Salah satunya adalah Light dan On Twilight
Phenomena yang membasa mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan
matahari bayang-bayang dan gerhana.

Di antara buku karangan beliau adalah:

- Al-Jami' fi Usul Al-Hisab yang berisi teori ilmu matematika

- Tahlil Al-Masa'il Al-'Adadiyah tentang aljabar

- Maqalah fi Istikhraj Simat Al-Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat

- Maqalah Fima Tad'u Ilaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak,
dan

- Risalah fi Sina'at As-Syi'r tentang teknik penulisan puisi

Walaupun menjadi orang yang terkenal di zamannya, namun ia tetap hidup dalam
kesederhaan. Beliau dikenal sebagai orang yang miskin materi tapi kaya akan ilmu
pengetahuan.

9. Al-Jahiz, Ahli Biologi Muslim

Abu Uthman Amr ibn BAhr Al-Kinani Al-Fuqaimi Al-Basri adalah nama lengkap beliau.
Dilahirkan di Irak pada tahun 781 M tepatnya di kota Basrah. Ialah ilmuwan muslim
pertama yang mecetuskan ilmu evolusi. Jhon William Draper, ahli biologi Barat pernah
mengatakan, "Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang
seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang
anorganik sierta mineral.

Beliaulah ahli biologi muslim yang berhasil menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (buku
tentang binatang). Dalam kitabnya itu ia menuliskan tentang kuman, teori evolusi, adaptasi,
dan psikologi binatang. Ia juga dikenal sebagai ahli biologi pertama yang mencatat
perubahan hidup burung melalui migrasi.
Karirnya sebagai penulis ia mulai dengan menulis berbagai artikel ketiak ia masih di Basra.
Sejak saat itulah ia menuklis sampai 200 buku semasa hidupnya.

Kitab-kitab lain yang ditulisnya selainya Al-Haywan adalah:

- Kitab Al-Bayan wa Al-Tabyin (The Book of Eloquence and Demonstration)

- Kitab Moufakharat Al-Jawari wal Ghilman (The Book of Dithyramb of Concubines and
Ephebes)

- Risalat Mufahkarat Al-Sudan 'Ala Al-Bidan (Superiority of The Blacks to THe Whites)

Ia meninggal dunia pada tahun 869 M pada usia 93 tahun ketika memilih untuk menetap di
Baghdad selama 50 tahun.

10. Ar-Razi (Razhes), Ilmuwan Muslim Penemu Cacar dan Campak

Di Barat ia dikenal dengan nama Razhes, sementara nama asli beliau adalah Abu Bakar
Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Ia merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup
antara tahun 864 - 930 M. Ia dilahirkan di Rayy, Teheran pada tanggal 28 Agustus 865 M
dan meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 925 M.

Ar-Razi muda mempelajari ilmu filsafat, kimia, matematika, dan kesastraan. Pada usianya
yang ke-30 tahun, ia memutuskan untuk berhenti menekuni bidang kimia yang
menyebabkan matanya menjadi cacat. Ini yang mendorongnya untuk mencari dokter yang
bisa menyembuhkan matanya, dan dari sini pulalah ia mulai mempelajari ilmu kedokteran.

Ar-Razi adalah orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar.
Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis:
"Pernyataan pertama yang paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan
pada karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, di mana ia menjelaskan gejalanya
secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur
dan cara mencegah wabah tersebut.

Buku Ar-Razi yang berjudul Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) merupakan buku
pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah penyakit yang
berbeda. Buku ini kemudian di-translate ke dalam bahasa Latin dan bahasa Eropa lainnya.

Ia juga dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", dan merupakan
ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada bidang farmasi ia
berkontribusi dalam membuat peralatan seperti tabung, spatula, dan mortar.

Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran di antaranya:

- Hidup yang Luhur

- Petunjuk kedokteran untuk masyarakat umum

- Keraguan pada Galen


- Penyakit pada Ana

Tanpa mereka maka mustahil pengetahuan akan bisa lebih maju sepertisekarang. Banyak
ilmuan Barat yang menaruh penghargaan besar atas konstribusimereka. Mengingat
kenyataan bahwa orang Islam-lah yang mengajari mereka ilmupengetahuan ketika
bangsa Eropa berada dalam zaman kegelapan. Meskipun timbulkonspirasi dari orang
Barat yang seolah-olah ingin menyembunyikan fakta inidari kaum Muslimin. Sehingga
yang kita kenal sekarang sebagai ilmuan besarjustru bukanlah dari kaum Muslimin
melainkan dari ilmuan-ilmuan Barat, yangnotabenenya menuntut ilmu kepada kaum
Muslimin.

Merekalah yang menjadi jembatan dari ilmu pengetahuan yang ada di zaman Yunani kuno
dahulu dengan adanya ilmu modern sekarang. Maka sangatlah mengecewakan bila kita
sendiri sebagai bagian dari umat ini tidak mengetahuinya.

Betapa sempurnanya agama ini! Al-Quran dan Al-HaditsRasulullah Shallallahu alaihi wa


sallam, yang menjadi panduan hidup. Selainitu, kedua sumber hukum Islam inilah yang
menjadi inspirasi para ilmuan Muslimyang senantiasa bertaqarrub kepada Rabb-Nya
sehingga ditemukan solusi-solusidari permasalahan ilmu pengetahuan yang ada di zaman
itu.

Semoga tulisan ini menginspirasi teman-teman fotoners untuk belajar lebih giat sesuai
dengan bidang masing-masing. Siapa yang akan menduga mungkin kitalah calon ilmuwan
muslim yang akan menemukan sesuatu yang baru bagi dunia, mengingat
penemuan-penemuan fundamental dalam bidang sains dan filsafat justru datang dari
kaum Muslimin.

Ini hanya gambaran dari sebagian ilmuwan2 muslim yg berjaya dahulu... ada beberapa
nama yg tidak dijelaskan secara rinci disini yaitu:
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam
adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang
terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut
muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari
buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil
mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri. Al Khindi ahli adalah
ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran,
farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.

Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani adalah
cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid dari Maslamah
Al-Majriti. Ia mempelajari dan berkarya di bidang bidang geometri dan logika. Menurut
muridnya Al-Husain bin Muhammad Al-Husain bin Hayy Al-Tajibi, tak ada yang sepandai
Al-Kirmani dalam memahami geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya
yang tersulit, dan dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya. Ia lalu pindah
ke Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari geometri dan
kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di Sarqasta (Zaragoza). Ia diketahui
menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan kauterisasi.

Abu Nasir Al-Farabi


Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-900
Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika. Al Farabi juga
mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan
sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic, Philosophy, Political Science.

Abul Qasim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti adalah seorang astronom, alkimiawan,
matematikawan, dan ulama Arab Islam dari Al-Andalus (Spanyol yang dikuasai Islam).
Abdul Qasim lahir di Madrid dan meninggal 1008 atau 1007 M).Ia juga ikut serta dalam
penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki terjemahan Almagest,
memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel konversi kalender Persia
ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik geodesi dan triangulasi. Ia juga ditulis
sebagai salah satu penulis Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa
ia benar-benar salah satu penulisnya.

Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi merupakan salah seorang pakar sains Islam yang
hidup di Sicily. Sumbangan utama tokoh ini ialah menghasilkan peta bebola perak seberat
400 paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan membahagikan dunia kepada 7 iklim,
laluan perdagangan, teluk, tasik, sungai, bandar-bandar besar, bukit dan lembah serta
gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Sepanyol dan meninggal pada 1166
Masihi. Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan tepat.
Tokoh Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi
Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri)
atau Rogers Book iaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi peta dan
informasi tentang negara Eropah, Afrika dan Asia. Buku ini mencatatkan perihal
masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara yang terdapat di dalam petanya.
Beliau turut menggunakan semula garisan lintang dan garisan bujur yang diperkenalkan
sebelumnya dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan
peta Al Idrisi dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah Christopher Columbus.

Piri Reis pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri
pun merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin
tersebut. peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 9065 centimeter
tersebut benar-benar digambarkan lengkap dan cukup detail. Bahkan hasil perbandingan
dengan pemotretan dari angkasa luar yang dilakukan menggunakan satelit saat ini
memiliki bentuk yang sangat mirip. Mulanya para sejarawan tidak percaya akan bukti
keberadaan peta tersebut. Di peta yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur
Tengah. Sementara kawasan lainnya seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali
tergambar sangat berbeda. Baru setelah gambar hasil pemotretan satelit jaman modern ini
dipadukan dengan peta kuno karya muslimin bangsa Turki tersebut sangat nyata
kebenarannya bahwa gambar yang ditorehkan dalam kulit tersebut memang sangat detail
dan terperinci.

Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui, merupakan orang pertama yang secara akurat
mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran
kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang
diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara besar-besaran karyanya tak
tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah)
tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur
77/78 tahun).

Abu Nashr Mansur bin Ali (sekitar. 970 1036) merupakan matematikawan dari
Khwarazm. Ia banyak dikenal untuk penemuannya tentang hukum sinus.

Ibnu Khaldun (1406) seorang sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan
sosiologi. Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H) adalah
seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu
historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah(Pendahuluan).

Salman Al Farisi; pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank.

Miqdad bin Amru; pelopor pembuat pasukan kalveleri/berkuda modern pertama.

Al Nadim (990), abad ke 10 adalah pelopor pembuat katalog/ensiklopedi


kebudayaan pertama.

Mamun Ar Rasyid yang hidup tahun 815, abad 9 adalah pelopor pendiri
perpustakaan umum pertama di dunia yang dikenal dengan Darul Hikmah di Baghdad.

Nizam Al Mulk (1067); pelopor pendiri universitas modern pertama di dunia yang
dikenal dengan Nizamiyyah saat itu ditiru sistemnya oleh Oxford Univ. Inggris.

Al Ghazali (1111); pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial pengetahuan yang


dalam perkembangannya mengarah timbulnya berbagai jenis referensi dan karya
bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf.

Al Battani (sekitar 850 923) adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari
Arab. Al Battani lahir di Harran dekat Urfa. Salah satu pencapaiannya yang terkenal
adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.
Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri.

Ibnu Thufail (1185); dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal Risalah Hayy Ibn
Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh Defoe dengan judul barunya Robinson
Crusoe
Abu Wafa (997); mengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta
penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam gerakan bulan.

Abul Hasan Tsabit bin Qurra bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 18
Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula
sebagai Thebit dalam bahasa Latin. Tsabit lahir di kota Harran, Turki. Tsabit menempuh
pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir.
Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang
berjudul Geograpia.

Al Tusi atau Nasir al-Din Tusi (1274) astronom kawakan dari Damaskus yang
melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium)
jauh sebelum Copernicus.

Ibnu Bajjah atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh
merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama
Latinnya, Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini bernama Spanyol dan
meninggal di Fez pada 1138. Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu
Rushdi dan Yang Besar Albert. Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap (atau
teratur baik) karena kematiannya yang cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada
kedokteran, Matematika, dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah
gagasannya pada Fenomenologi Jiwa, namun sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang
dicintainya ialah Gharib dan Motivahhed ekspresi yang diakui dan terkenal dari Gnostik
Islam.

Tsabit bin Qurrah (901); penemu teori tentang getaran/trepidasi.

Al Majriti (1007); membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun sebelum Lavoisier)

Kamaluddin Ad Damiri (1450); mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi


khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.

Abu Bakar Al Baytar (1340); pengarang buku tentang kedokteran hewan yang
pertama.

Al Khazini (1121); ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik pengukuran


(geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika, fisika, teori zat padat,
sifat-sifat pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)

Al Farghani (870); pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan


ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.

Taqiuddin (1565); merintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang digerakkan
dengan pegas.
Ibnu Nafis (1288); menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi peredaran
darah dalam tubuh manusia (Harvey 1628 dianggap pertama yang menemukannya).

Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din


al-Malaqimerupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun meninggal
pada tahun 1248. Lebih dikenali sebagai Ibn al-Baitar, beliau dilahirkan di Malaga,
Spanyol.

Az Zahra (939); pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis


pengoperasian, pengembangan ilmu kedokteran gigi dan operasi gigi serta peralatan
bedah gigi.

Al Ibadi (873); pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan syaraf optik,
permasalahan pada mata.

Ibnu Fadlan (abad 10); membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian (daerah
Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.

Ali Ibn Rabban Al-Tabari merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara
tahun 838 870.

Ibnu Batutah (1369); membuat daftar koordinat dan sosiologi wilayah China,
Srilangka, India, Byzantium, Rusia Selatan.

Ibnu Majid (abad 15); pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku
panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal 4 Februari


1292, dan meninggal pada 23 September 1350) adalah seorang Imam Sunni,
cendekiawan, dan ahli fiqh yang hidup pada abad ke-13. Ia adalah ahli fiqih bermazhab
Hambali. Disamping itu juga seorang ahli Tafsir, ahli hadits, penghafal Al-Quran, ahli ilmu
nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid

Anda mungkin juga menyukai