Oleh:
MUNADI
(2302106007)
masa awal Islam di Makkah, telah didirikan lembaga pendidikan tempat Rasul
sebagai Dar al-Arqam, ini merupakan lembaga pertama dalam sejarah pendidikan
Islam.1
Sejalan dengan tuntutan jaman dan bertambahnya jumlah umat Islam yang
digerakkan oleh jiwa Islam dan berpedoman pada ajaran Islam dan tujuan-tujuan
bukanlah sesuatu yang datang dari luar atau diadopsi dari kebudayaan-kebudayaan
hubungan erat dengan kehidupan umat Islam secara umum, dan di dalamnya
lembaga pendidikan Islam yang bermacam-macam itu, telah tumbuh dalam jarak
1
Ahmad Syalabi, Sejarah Pendidikan Islam Terjemahan Muchtar Yahya Dari Judul Aslinya
Tarichut Tarbiyah Al-Islamiyah (Jakarta: Bulan Bintang, 1973).
1
waktu yang lama, di bawah pengaruh situasi-situasi tertentu dan untuk melahirkan
umat Islam yang sedang tumbuh dan berkembang pada masanya. Di antara
Islam, khususnya pada masa klasik, adalah; Masjid, al-Kuttab, Bayt Al-Hikmah,
Dalam makalah ini akan dibahas satu dari sekian banyak lembaga
Islam, yaitu yang dinamakan dengan Bayt Al-Hikmah, dalam membahas tentang
lembaga pendidikan ini akan diuraikan tentang; profil Bayt Al-Hikmah sebagai
lembaga pendidikan milik umat Islam, para tokoh dan ilmuan yang terlibat dalam
2
Asma Hasan Fahmi, Sejarah Dan Filsafat Pendidikan Islam, Terjemahan Ibrahim Husein Dari
Judul Aslinya, Mabaadiut Tarbiyyatil Islaamiyah (Jakarta: Bulan Bintang, 1979).
2
B. PEMBAHASAN
(813 – 833 M).4 Hal ini dilakukan oleh Khalifah Al-Ma’mun karena kecintaan
berpengetahuan luas dan berpikiran bebas. Tujuan utama mendirikan Bayt Al-
pengetahuan orang Griek dan falsafah mereka ke dalam Bahasa Arab untuk
dan tulisan dalam berbagai bahasa antara lain bahasa Coptic, Yunani kuno, India,
pertama dalam dunia Islam, bahkan suatu lembaga pendidikan agama dan yayasan
terhimpun ulama dan sarjana terkemuka, didatangi oleh para mahasiswa Islam,
3
Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam Kajian Atas Lembaga-Lembaga Pendidikan
(Bandung: Mizan, 1994).
4
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Hidakarya Agung, 1989).
3
Bayt Al-Hikmah merupakan perpustakaan yang pertama sekali didirikan di
Dunia Islam untuk umum yang mempunyai kedudukan tinggi. Bahkan Bayt Al-
lengkap, di dalamnya terdapat sebuah ruang baca yang amat baik dan tempat-
tempat tinggal bagi para penerjemah, di lembaga ini juga terdapat tempat-tempat
pertemuan para ilmuan untuk mengadakan diskusi-diskusi ilmiah dan juga tempat
segala hasil penyelidikan mereka dengan alat peneropong itu, dibukukan dan
tinggi yang mempunyai guru-guru besar luar biasa dan perputakaan umum yang
berharga, serta alat peneropong bintang yang tidak ada taranya pada zaman
5
Charles Michael Stanton, Pendidikan Tinggi Dalam Islam Sejarah Dan Peranannya Dalam
Kemajuan Ilmu Pengetahuan, Terjemahan H. Afandi Dan Hasan Asari, Higher Learning in Islam
The Classical Period, A.D. 700-1300 (Jakarta: Logos Publishing House, 1994).
4
pertengahan itu. Secara umum dapat disebutkan bahwa Bayt Al Hikmah
mendapat dukungan dari istana atau pemerintah. Selain itu Bayt Al Hikmah juga
Nizamiyah dan lahir ancaman keras dari ulama-ulama tradisional terhadap ilmu-
ilmu filsafat yang berpusat di Bayt Al-Hikmah.6 Peran penting Bayt Al-Hikmah
pernah lagi mencapai tingkat yang sama dalam hal keterbukaan dan kesungguhan
inelektual. Bayt Al-Hikmah terus berjalan sebagai bagian dari sebuah sekolah
bahasa Arab, ada tiga tokoh penting dari Khalifah Abbasiyah yang menjadi patron
6
Yunus, Sejarah Pendidikan Islam.
5
Manshur (753-774)7 merupakan tokoh penting dalam usaha penerjemahan
gelombang pertama, meskipun tidak ditemukan adanya catatan tentang nama Bayt
peningkatan pesat. Khalifah Harun al-Rasyid merupakan tokoh yang pertama kali
perpustakaan yang dibangun oleh Harun al-Rasyid adalah Abu Sahl Al Fadhl Ibnu
ilmu filsafat, kemudian dilanjutkan dengan beberapa ilmu pengetahuan non Islam
atau umum.
disebut Khizanat al-Hikma. Oleh Al-Ma’mun lembaga ini dijadikan sebagai basis
6
Makmun mengirim utusan ke Bizantium untuk memperoleh naskah-naskah lama
sekelompok ilmuan seperti Juhana Ibn Masawaih yang telah mengabdi kepada al-
Manshur dan al Rasyid, penerjemah lainnya adalah al Hijjaj Ibn Mathar dan
sekretaris dari khizanah kitab-kitab Bayt al Hikmah, yaitu kitab-kitab filsafat yang
Yunani, yang disimpan dalam suatu rumah, dan seorangpun tidak dibolehkan
setelah melakukan musyawarah dengan para penasehatnya, atas saran dari seorang
Khizanah Bayt al Hikmah, hal ini terjadi ketika Al-Ma’mun berhasil mengalahkan
Kaisar Romawi, maka diminta kepada Kaisar Romawi untuk mengirimkan buku-
buku karya lama yang disimpan di negeri Romawi kepada Al-Ma’mun, meskipun
awalnya Kaisar enggan mengabulkan permintaan ini, tapi akhirnya mau juga
7
untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Al-Ma’mun juga mendatangkan
Hunayn Ibnu Ishaq yang waktu itu masih muda remaja, dan disuruhnya menyalin
kitab-kitab yang ditulis oleh orang pintar Yunani ke dalam bahasa Arab serta
Arab, dipilihlah orang yang mahir pada bidang tersebut, di samping mereka juga
harus menguasai bahasa Yunani dan bahasa Arab. Para penerjemah generasi
Zoroaster dari daerah-daerah Persia yang lain, dan para Kristen Nestoris dari
penerjemahan pada masa itu antara lain adalah Salam, Juhana Ibnu Masawaih,
Hunayn Ibnu Ishaq, Ishaq Ibnu Hunayn, Muhammad Ibnu Musa al Khawarazmi,
Shal Ibnu Harun, Tsabit Ibnu Qurrah dan Umar Ibnul Farrakhan. Jika dilihat dari
para ilmuan yang terlibat dalam kegiatan di Bayt Al Hikmah dapat disebutkan
bahwa lembaga ini telah melibatkan ilmuan dari berbagai latar belakang yang
berbeda, baik itu dari segi, ras, bangsa, atau bahkan agamanya, dan karenanya
multikulturalisme.
8
Kegiatan Bayt al Hikmah mencapai puncaknya pada masa Khalifah Al Ma’mun,
beliau amat cinta kepada ilmu pengetahuan, kebudayaan dan sastera, karenanya
Mansur dan ahli-ahli ilmu pengetahuan lain, seperti Qustha Ibn Luqa, Hunayn Ibn
Ishaq, dan Tsabit Ibn Qurra (w. 901 M). Aktivitas penerjemahan pertama dimulai
dari buku berbahasa Suriah, yaitu sejumlah buku karya Yunani yang sudah
karya-karya tulis dari bahasa Yunani langsung ke bahasa Arab, terutama dalam
bidang ilmu kedokteran dan ilmu astronomi yang diperlukan untuk mengetahui
arah Ka’bah, kiblat bagi umat Islam dalam melaksanakan sholat. Selanjutnya
fisika, meteorologi, mineralogi, botani, astronomi, dan ilmu bumi. Tahap pertama
itu karya-karya dalam bidang ilmu matematika, astrologi, dan ilmu bumi. Prestasi
9
Azyumardi Azra, Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2003).
9
lain yang menonjol dari Bayt al Hikmah adalah keberhasilan lembaga ini
namun ia memiliki andil besar bagi kebangkitan sains Islam dengan melakukan
yang mencakup filsafat dan berbagai bidang pengetahuan lain. Sementara itu
Qustha Ibn Luqa (w.awal abad ke-4/10) selain melakukan penerjemahan, juga
ternama di Bayt Al-Hikmah adalah seorang Nestoris, Hunayn Ibn Ishaq (w. 873
M), yang fasih dalam bahasa Yunani dan Syiria. Al-Ma’mun membayar Hunayn
Syria ke bahasa Arab. Jumlah karya Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Arab selama periode ini adalah luar biasa. Pada bagian akhir abad kesembilan,
10
Timaeus, dan The Laws, karya Hippocrates, Aphorisms, karya Dioscorides,
itu Ishaq Ibn Hunayn menerjemahkan buku Pokok-pokok Ilmu Ukur karangan
Aqlidis (Euclide 306-283 SM), buku Bola karangan Arkhimidis (Archimedes 287-
212 SM), buku Sufisthus karangan Aflathun (Plato 430-347 SM) dan buku Al-
kegiatan lain seperti yang dilakukan oleh Al Kindi (w. 260/873) dengan
kemudian dikembangkan oleh al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Rusyd. Di tempat ini
laboratorium perbintangan.
Satu hal lagi yang penting diingat sebagai kegiatan yang dilaksanakan di
11
teologi mu’tazilah,12 bahkan ada seorang penulis yang menyebutkan bahwa Bayt
Pernyatan ini dapat dibenarkan sebab pada masa pemerintahan al-Ma’mun paham
untuk mengikuti paham ini, dan bagi yang tidak mau menaati maka akan
dihukum.
terdahulu, Baghdad menjadi pusat paling besar dalam bidang ilmu pengetahuan,
filsafat, ilmu kesusasteraan dan syari’at Islam di seluruh kerajaan Islam. 13 Melalui
lembaga ini umat Islam pada masa itu telah memperoleh tambahan bekal dan ilmu
Yunani yang hampir lenyap. Dengan hidupnya kembali karya-karya ilmiah dari
setidaknya ada tiga pengaruh yang ditimbulkannya, baik itu terhadap dunia Islam
maupun terhadap dunia luar Islam, yaitu pengaruh terhadap kurikulum pendidikan
penegetahuan di Barat.
12
Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam Kajian Atas Lembaga-Lembaga Pendidikan.
13
Azra, Ensiklopedi Islam.
12
Terhadap materi pendidikan Islam, keberadaan dan kegiatan penerjemahan
di Bayt Al-Hikmah memberi pengaruh terhadap ilmu-ilmu yang dipelajari, hal ini
mencakup seluruh area pengetahuan yang dikenal di dunia Helenistik. Hanya saja
Islam tidak menawarkan keluasan cakupan ini dalam satu lembaga, melainkan
umat Islam membentuk sistem dua jalur; yang satu terpusat pada ilmu-ilmu
menekankan apa yang disebut sebagai ilmu-ilmu asing; yakni filsafat dan sains
adanya pembelajaran filsafat dan sains Yunani pada lembaga pendidikan Islam,
di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah. Hal ini terjadi sebab
warisan kaya dari kegiatan intelektual Yunani yang kemudian dipadukan dengan
Yunani kuno tersebut membawa masa yang gilang-gemilang bagi umat Islam.
filsafat yang mereka pelajari dari karya-karya Yunani, tetapi juga menambahkan
13
pengetahuan dan hasil pemikiran mereka ke dalam lapangan filsafat. Maka
ilmu astronomi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona
dan Johannes Hispalensis. Dalam optika dikenal Abu Ali al-Hasan Ibnu al-
ini terkenal sebagai seorang yang menentang pendapat bahwa mata yang
bendalah yang mengirim cahaya ke mata dan karena menerima cahaya itu mata
melihat benda yang bersangkutan. Dalam ilmu kimia ada Abu Bakar Zakaria al-
Razi (w.925 M) mengarang buku besar tentang al-kimia yang baru dijumpai
kembali di abad XX. Di bidang ilmu fisika Abu Raihan al-Biruni (w. 1048)
sebelum Galileo telah mengemukakan teori tentang bumi berputar sekitar poros
(asnya). Dalam bidang geografi Abu Hasan Ali Al-Mas’ud adalah seorang
menerangkan dalam bukunya Maruj Al-Zahab tentang geografia, agama, dan adat
Al-Hikmah cukup besar dalam bidang ilmu kedokteran dan filsafat, sebab Hunayn
sesungguh-nya adalah seorang dokter. Dalam ilmu kedokteran Abu Bakar Zakaria
14
Al-Razi yang di Eropa dikenal dengan nama Rhazes, mengarang buku tentang
penyakit cacar dan campak yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Inggris,
dan bahasa-bahasa Eropa lainnya. Selain itu ada juga Ibnu Sina (w. 1037) selain
seorang filosof juga dokter yang mengarang satu ensiklopedia dalam ilmu
filsafat nama-nama seperti Al-Kindi (w. 873), Al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu
Rusyd (w. 1198 M) juga terkenal. Al Farabi (w. 961 M) mengarang buku-buku
filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika dan interpretasi tentang filsafat Aristoteles.
Ibnu Sina juga banyak mengarang dan yang terkenal adalah Al-Syifa’, suatu
ensiklopedia tentang fisika, metafisika dan matematika yang terdiri dari 18 jilid.
Bagi Eropa Ibnu Sina dengan tafsiran yang dikarangnya tentang filsafat
Aristoteles lebih dikenal daripada Al-Farabi, tetapi Ibnu Rusydlah yang lebih
aliran yang disebut Averroisme.14 Di bidang matematika lahir pula ahlinya seperti
integral dan persamaan), buku ini telah diterjemahkan dalam bahasa Latin dan
berjudul al-Risalat al-Muhitiyyah, kemudian ada juga nama Umar ibnu Ibrahim
al- Khayam (1123 M) selain seorang sasterawan ia juga ahli matematika yang
15
persamaan tingkat kedua serta klasifikasi persamaan, dan karya ini banyak dikutip
peradaban yang menyebabkan Islam mencapai zaman Renaisans yaitu mulai tahun
900 sampai 1100 M15 hal inilah yang mendorong dan menyebabkan pengaruh luar
biasa pada kemajuan dan kebangkitan peradaban Eropa yang mulai terjadi pada
abad ke 12 M.16
dalam Islam. Dalam lapangan ilmu hadis terjadi pembukuan hadis terkenallah
nama Muslim dan Bukhari (abad IX), dalam lapangan fiqh atau hukum Islam
nama-nama Malik Ibn Anas, Syafi’i, Abu Hanifah dan Ahmad Ibn Hambal cukup
dikenal (abad VIII dan IX), dalam bidang tafsir, At-Tabari (839-923), dalam
lapangan sejarah Ibn Hisyam (abad VIII), Ibn Sa’d (abad IX), dalam lapangan
ilmu kalam dikenal nama Abu al-Hasan Al Asyari dan al-Maturidi, di dunia
tasawuf lahirlah tokoh-tokoh seperti Zunun al-Misri, Abu Yazid Bustami, Husain
Ibn Mansur Al-Hallaj, sedangkan di lapangan sastra terkenal pula Abu al-Farraj
15
Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam Kajian Atas Lembaga-Lembaga Pendidikan.
16
Azra, Ensiklopedi Islam.
16
C. KESIMPULAN
ini. Bayt Al-Hikmah menjadi tempat golongan intelek Islam menimba ilmu.
berkumpulnya para ulama, penyelidik dan pelajar Islam. Merupakan pusat ilmu
pengetahuan bagi para penuntut ilmu terutama dalam bidang ilmu kedokteran,
bahasanya; seperti koleksi bahasa Arab, Parsi, Yunani, Suryani, Latin, Hindi,
Qibti dan sebagainya. Kemudian dalam golongan bahasa itu dibagikan pula
dilantik oleh khalifah, adalah seorang kristian dan berbangsa Suryani. Seorang
17
lagi penerjemah, Abu Sahl al Fadl, pula adalah seorang berbangsa Parsi. Begitu
juga dengan Hunayn Ibnu Ishaq juga adalah seorang cendikawan Kristen namun
(Eropa).
18
Daftar Pustaka
Azra, Azyumardi. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2003.
Press, 1985.
Dan Hasan Asari, Higher Learning in Islam The Classical Period, A.D. 700-
19