Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Mohamad Rif’an Chumaidi

NIM : 126201211046

KELAS : 2A

UTS SEJARAH ISLAM DUNIA

1. Lembaga Lembaga Pendidikan Islam Sebelum Madrasah

Perkembangan lembaga pendidikan islam sebagai wahana transformasi intelektual


mengalami sejarah yang panjang, apa yang diklaim sebagai aktivitas pendidikan sulit
dipisahkan dari upaya yang berkaitan dengan dakwah. Lembaga Pendidikan Islam berperan
sentral dalam penyebaran Islam karena lahir bersamaan dengan pertumbuhan dan
perkembangan Islam itu sendiri. Sementara itu,para peneliti sejarah pendidikan Islam
menyebutkan bahwa pendidikan Islam formal mulai terbentuk bersamaan dengan lahirnya
madrasah. Lembaga-lembaga pendidikan Islam setelah Rasulullah wafat,sebelum madrasah
berdiri,adalah ḥalāqah,maktab atau kuttāb, sekolah istana, sekolah masjid-masjid, dan
perpustakaan. Madrasah secara umum diartikan sebagai tempat duduk untuk belajar atau
wahana untuk mengetahui proses pembelajaran. Sebelum adanya madrasah, pendidikan islam
sudah memiliki lembaga pendidikan yang pada saat itu dinamakan “kuttab”, masjid, rumah,
istana dan perpustakaan. Namun dalam pelaksanaannya belum terorganisir dengan rapi.
Contohnya saja pada halaqah, para murid membentuk sebuah lingkaran dimana mereka
mendengar seseorang yang berada di tengah yang dianggap berilmu. Setelah hijrah ke
Madinah, pendidikan kaum muslim berpusat di Masjid Quba. Dalam masjid Rasulullah
mengajar dan memberikan khutbah dalam bentuk halaqah. Semakin luas wilayah yang
ditaklukkan islam, semakin banyak masjid yang dibangun dan meningkat penyebaran ilmu
dan pengetahuan.

2. Madrasah Nizamiyah

Madrasah Nizhamiyah adalah lembaga pendidikan yang didirikan oleh perdana


menteri Nizham al-Mulk pada pada 1065-1067 di Baghdad, ibu kota dan pusat pemerintahan
Islam pada waktu itu. Madrasah ini dicatat sebagai madrasah yang paling termasyhur.
Adapun tujuan Nizham al- Mulk mendirikan madrasah-madrasah itu untuk memperkuat
pemerintahan Turki Saljuk dan untuk menyiarkan mazhab keagamaan pemerintahan. Karena
sultan-sultan Turki adalah dari golongan ahli sunnah, sedangkan pemerintahan Buwaihiyyah
yang sebelumnya adalah kaum syi’ah. Guru-guru yang ditunjuk sendiri tidak sembarangan,
mereka harus menganut aliran keagamaan yang sesuai dengan aliran keagamaan yang dianut
oleh pemerintah yakni aliran Sunni. Begitu juga mengenai kurikulumnya. Guru yang pertama
di madrasah Nizhamiyah adalah Syekh Abu Iskhak as-Syrazi. Beberapa ilmu yang ilmu-ilmu
Islam yang dikembangkan antara lain: ilmu Fiqh, Al-Qur’an dan Tafsir, Hadist dan Ilmu
Hadist, Nahwu, Sharaf, bahasa Arab dan kesusastraan.

3. Universitas Al-Azhar Kairo


Al-azhar didirikan oleh Al-Jauhar as-Shaqli ia merupakan panglima perang daulah
Fatimiyah pada masa kekhalifahan al-Muiz li Dinillah. Al-azhar mulai dibangun pada hari
Sabtu, 24 jumadal Ula 359 H bertepatan dengan bulan april tahun 970 M. Adapun
bangunannya, baru sempurna pada Ramadhan 361 H. Tujuan didirikannya Al-azhar ini
adalah simbol kedaulatan dan mimbar untuk bedakwah dan menyebarkan paham-paham
Syiah yang menjadi ideologi kekhalifahan. Universitas Al-azhar, Kairo, Mesir, dikenal
sebagai lembaga pendidikan tinggi tertua di dunia. Hadirnya Al-azhar merupakan bukti
bahwa peradaban Islam sesungguhnya lebih maju bila dibandingkan dengan bangsa Barat.
Sebab, Barat baru membangun lembaga pendidikan tinggi sekitar dua abad pascaberdirinya
Al-azhar. Sebagai universitas pertama di dunia, universitas Al-azhar telah banyak mencetak
ilmuwan dan ulama Muslim. Muhammad Abduh adalah salah satu tokoh dan pelopor
pembaharuan pendidikan di universitas Al-azhar. Masa keemasan Al-azhar terjadi pada abad
9 H. Banyak ilmuwan dan ulama Islam bermunculan di Al-azhar saat itu, seperti Ibnu
Khaldun, Al-Farisi, As-Suyuthi, Al-’Aini, Al-Khawi, Abdul Latif Al-Baghdadi, Ibnu
Khalqan, Al-Maqrizi dan lainnya yang telah mewariskan banyak ensiklopedi
Arab.Sedangkan Masa kemunduran Al-azhar hadir ketika dinasti Usmani berkuasa di Mesir
pada tahun 1517-1798 M.
4. Kurikulum Pendidikan Islam Klasik

Kurikulum pendidikan Islam klasik merupakan suatu sistem pendidikan klasik yang
berbeda dengan sistem pendidikan Islam yang ada pada saat ini. Kalau ditinjau dari aspek
tujuan, guru, murid, kurikulum, metode, fasilitas, dan sarana prasarana, jelas terlihat
perbedaannya. Pada hakikatnya kurikulum pendidikan Islam klasik berbeda-beda menurut
wilayah masing-masing. Di Mesir misalnya kurikulum di titik beratkan kepada fiqih,
sedangkan di Madinah lebih menitik beratkan kepada kajian hadist. Meskipun perbedaan
kurikulum berbeda dengan tempat yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi di sepakati
bahwa kitab suci al-Qur’an di jadikan sebagai sumber pokok ilmu-ilmu agama dan umum.
Pada awalnya kurikulum yang diajarkan berkisar pada belajar membaca al-Qur’an, menulis,
keimanan, ibadah, akhlak, dasar-dasar ekonomi dan politik yang semuanya bersumber kepada
al-Qur’an. Kurikulum pendidikan Islam sebelum berdirinya Madrasah tidak ada tingkatan
dalam pendidikan islam. Sedangkan Kurikulum pendidikan Islam setelah berdirinya
Madrasah memiliki aktivitas-aktivitas yang menyelidiki cabang ilmu pengetahuan manusia.

5. Pembiayaan Pendidikan Islam Klasik


Biaya adalah merupakan permasalahan yang teramat penting bagi keberlangsungan
hidup dari suatu lembaga pendidikan. Dalam sejarah perkembangan pendidikan Islam, Sistem
pendanaan pendidikan Islam (sumber dana dan pengelolaannya) bervariasi, tergantung pada
lembaga pendidikan itu sendiri, pada pemberi dan pada pengelola dana tersebut. Sejak masa
Khulafaur Rasyidin, para penguasa dan pemimpin muslim memiliki perhatian yang sangat
besar terhadap ilmu pengetahuan. Mereka mendirikan dan menghidupi berbagai sarana
penunjang ilmu pengetahuan dan pendidikan, termasuk lembaga-lembaganya. Wakaf juga
merupakan bagian dari system pendanaan pendidikan Islam klasik, bahkan pada masa
khalifah Al-Makmun ada banyak badan wakaf untuk lembaga pendidikan, sehingga
pembiayaan berbagai kegiatan keilmuan dapat terpenuhi. Terdapat sumber dana selain yang
berasal dari pemerintah dan lembaga wakaf yaitu dari orang tua, siswa juga dari sumber-
sumber lain. Pola pengelolaan dana pendidikan pada masa klasik dilakukan melalui dua cara
yaitu sentralisasi (dikelola oleh birokrat) dan desentralisasi (bersifat fleksibel dan
partisipatif).

6. Perpustakaan Islam Klasik

Kemajuan peradaban agama islam berkaitan dengan seluruh aspek atau bidang-bidang
keilmuan yang berkembang. Tak terkecuali Perpustakaan islam yang juga berkembang
disertai dengan munculnya berbagai perpustakaan yang ada pada masa kejayaannya.
Perpustakaan di dunia Islam mulai terjadi pada masa pemerintahan Bani Umayah. Yang
mana perpustakaan Islam terletak di sebuah masjid dan buku pertama yang menjadi koleksi
adalah Al Qur’an. Diantara peran dan fungsi perpustakaan islam klasik pada masa
perkembangan islam adalah Perpustakaan sebagai pusat belajar, Pusat penterjemahan, dan
Pusat penyalinan dan penerbitan. Perkembangan perpustakaan islam klasik mempunyai 2 fase
yakni kemajuan dan kemunduran. Kemajuan umat Islam terjadi pada tahun 650-1250 M yang
ditandai dengan meluasnya kekuasaan Islam dan adanya penyatuan wilayah sehingga
berkembanglah ilmu pengetahuan baik dalam bidang sains dan ilmu pengetahuan lain. Hal ini
dilatarbelakangi karena adanya kaum intelektual yang sudah paham dan cinta terhadap ilmu
pengetahuan. Kemudian pada fase kemunduran terjadi pada tahun 1250-1500 yang ditandai
dengan terpecahnya kekuasaan Islam dan mulai menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang
terpisah.

Anda mungkin juga menyukai