Anda di halaman 1dari 15

NIDHAM AL-MULK & AL-GHAZALI

SEBAGAI SINERGI NEGARA & ILMU


DALAM MENGEMBANGKAN ILMU
PENGETAHUAN MASA DISINTEGRASI

Dosen Pengampu : Dr. H. Muhammad Asrori, M.Ag


Disusun Oleh : Muhammad Hamdani
BIOGRAFI NIDHAM AL-MULK

• Dilihat dari tahun kelahiran dan wafatnya, Nizam al-Mulk al-Tusi


hidup semasa Daulah Abbasiyah, ia dilahirkan pada tahun 408 H/
1018 M8 disebuah kota kecil Radhkan atau Nuqan yang terletak di
pedalaman Tus, sekitar 50 mil ke utara Mashhad di Persia. Ia
merupakan anggota keluarga pemilik kelas menengah, ayahnya
adalah seorang pegawai pemerintah Gaznawi dan pada hari
Gaznawinds ditunjuk sebagai pemungut pajak dari Tus oleh
Gubernur.
• Pendidikan dasarnya adalah mempelajari hadist dan fiqih, atas
kehendak ayahnya yang ingin menjadikan dia sebagai seorang
yang berprofesi hukum, yang semula di bawah bimbingan Abd All-
Samad Funduraji, seorang ahli hukum terkenal, kemudian dia
belajar lagi dengan seorang alim Syafi‟I bernama Imam Muwaffae
dari Nishapur.
• Nizam al-Mulk juga mendirikan madrasah Nizamiyah, menurut
sebagian besar ahli sejarah merupakan madrasah tertua dan
pertama didirikan dalam perkembangan sejarah pendidikan Islam.
Kemudian berkembang di dunia Islam di Baghdad sekitar abad ke-
10-12 M. Keberadaan Nizamiyah dalam perkembangan pendidikan
Islam dilatarbelakangi oleh multi motivasi, seperti motivasi
pendidikan, agama, ekonomi, dan motivasi politik. Menurut
penelitian Syamruddin Nasution keberadaan Nizamiyah sebagai
salah satu faktor yang menyebabkan Nizam al-Mulk berhasil
mengangkat kembali Daulah Abbasiyah yang sudah berada di
ambang pintu kehancuran, dan mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan karena selain para dosen dan guru yang mengajar di
Nizamiyah tersebut dapat pengakuan dan gaji tetap dari
pemerintah, dan berhasil pula mencetak alumni yang sekarang
telah menjadi ulama terkenal dan ternama, seperti Imam al-
Haramain al-Juwaidi dan Imam al-Ghazali. Dan beliau wafat pada
tahun 485 H/ 1092 M.
BIOGRAFI AL-GHAZALI

• Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-
Ghazali. Di dunia Barat ia lebih dikenal dengan sebutan “Algazel”. Ia lahir di
perkampungan kecil bernama Ghazalah, daerah Thus, Khurasan, Persi (Iran), pada
tahun 450 H/1058 M. Para peneliti berbeda pendapat perihal asal sebutan “al-Ghazali”.
Satu pendapat mengatakan “al-Ghazali” merupakan nisbah (klasifikasi) terhadap
daerah tempat kelahirannya, yakni Ghazalah. Sementara pendapat lain mengatakan
bahwa “al-Ghazali” diambil dari latar belakang profesi ayahnya, yakni ghazzal al-shuf
(pemintal benang wol). Sang Ayah meninggal ketika al-Ghazali masih belia.
• Al-Ghazali mengawali pendidikan agamanya di kota kelahirannya, Thus. Pada usia 15
tahun al-Ghazali pergi menuju kota Jurjan untuk belajar kepada Syekh Abu Nasr al-
Ismaili. Menyandang gelar guru besar tidak lantas membuat hasrat intelektual al-Ghazali
terpuaskan. Ia kembali melanjutkan pengembaraan ilmiahnya ke kota Mu’askar untuk
menemui Nidzam al-Mulk, seorang Perdana Menteri Kerajaan Saljuk yang terkenal pula
sebagai ilmuwan. Kecerdasaan al-Ghazali mengundang decak kagum Nidzam al-Mulk
sehingga pada 481 H/1091 M al-Ghazali ditetapkan sebagai Guru Besar di Madrasah
(Universitas) Nizhamiyah Baghdad dalam usia 31 tahun. Memasuki usia 34 tahun ia
ditunjuk sebagai Rektor Universitas.
• Setelah sebelas tahun melakukan penyendirian sufistik dan telah mencapai puncak
spiritual, al-Ghazali memutuskan kembali mengajar di Madrasah Nidzam al-Mulk. Al-
Ghazali mengajar di sana selama tiga tahun. Menginjak tahun keempat (504 H/1110 M)
ia kembali ke Thus dan mendirikan lembaga pendidikan di kota kelahirannya itu. Satu
tahun kemudian, tepatnya 14 Jumadil Akhir 505 H/1111 M, al-Ghazali wafat dalam usia
53 tahun.
MADRASAH NIDZHAMIYAH
• Motif Pembangunan Madrasah Nizhamiyah

Nizhamiyah mengambil nama dari Nizham al-Mulk berdiri sebagai madrasah yang paling unggul pada abad ke-11 M.
Tujuan Nizham al-Mulk mendirikan madrasah-madrasah itu adalah untuk memperkuat pemerintahan Turki (Bani Saljuq)
dan untuk menyiarkan mazhab keagamaan pemerintahan (penganut ahli Sunnah/mazhab Syafi’iyah (Asy‘Ariyah
Nizhamiyah adalah suatu fenomena penting tidak saja dalam sejarah pendidikan Islam tetapi juga dalam konteks
sejarah peradaban Islam secara umum. Hal ini antara lain adalah karena:

1. Pembangunan jaringan Madrasah Nizhamiyah adalah merupakan bagian signifikan dari kejayaan peradaban
Islam, khususnya di teritori Dinasti Saljuq (429-590 H/1038-1194 M). Dalam hal ini Madrasah Nizhamiyah dipandang
sebagai sebuah epoch dalam sejarah pendidikan Islam.

2.Fenomena pembangunan rangkaian Madrasah Nizhamiyah terjadi menyusul peralihan kekuasaan dari Dinasti Syi’ah
Buwayhi (320-454 H/932-1062 M) kepada Dinasti Sunni Saljuq.

3.Sejarah pendidikan Islam menunjukkan bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan Islam par excellence sampai
pada periode modern dengan diperkenalkanya lembaga-lembaga modern, seperti universitas.
MADRASAH-MADRASAH NIZAMIYAH
• Madrasah Nizhamiyah Naysabur
• Madrasah Nizhamiyah Baghdad
• Madrasah Nizhamiyah Ishfahan
• Madrasah Nizhamiyah Jazhirah Ibn ‘Umar
SUMBER DANA DAN PEMBANGUNAN
MADRASAH NIZHAMIYAH
1. Nizhamiyah merupakan wakaf yang disediakan untuk kepentingan
penganut mazhab Syafi’i dalam fiqih dan ushul al-fiqih.
2. Harta benda yang diwakafkan kepada Nizhamiyah adalah untuk
kepentingan penganut mazhab Syafi’i dalam fiqih dan ushul al-fiqih.
3. Pejabat-pejabat utama Nizhamiyah harus bermashab Syafi’i dalam fiqih
dan ushul al-fiqih; ini mencakup mudarris, wa’id dan pustakawan.
4. Nizhamiyah harus mempunyai tenaga pengajar bidang kajian Al-Qur’an.
5. Nizhamiyah harus mempunyai tenaga pengajar bahasa Arab.
6. Setiap staf menerima bagian tertentu dari penghasilan yang diperoleh
dari harta waqaf Nizhamiyah.
PENGELOLAAN MADRASAH
NIZHAMIYAH
• Sebagaimana sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh seorang Perdana Menteri, maka Madrasah-madrasah Nizhamiyah itu
dengan sendirinya berada dibawah pengelolaan dan pengawasan Negara. Menurut Philip K. Hiti bahwa Badrasah Nizhamiyah sebagai
institusi teologi, kehadirannya diakui oleh negara. Pemerintahlah yang mengorganisasikan semua kegiatan pendidikan dan pengajaran
pada masa Madrasah-madrasah Nizhamiyah tersebut serta mengatur administrasi dan mekalisme kerjanya. Sementara itu untuk
memimpin dan mengajar di Madrasah-madrasah Nizhamiyah itu, pemerintah menyerahkan kepada para ulama Sunni yang terkemuka.

• Berbeda dengan madrasah-madrasah terdahulu, yang umumnya didirikan dan dikelola oleh badan-badan swasta, pribadi-pribadi dan
ada juga gubernur. Maka Madrasah-madrasah Nizhamiyah sebagai institusi Negara yang didirikan oleh pemerintah dilihat dari sudut
pandangan pendidikan modern, sudah merupakan lembaga pendidikan formal pertama di dunia Muslim, dan bahkan di dunia. Hal ini
setidak-tidaknya berdasarkan pada 4 hal penting, yaitu: (1) berdirinya Madrasah Nizhamiyah berkaitan langsung dengan kepentingan
Negara; (2) semua dana pembangunan Madrasah-madrasah Nizhamiyah serta dana penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
sudah dibiayai oleh Negara; (3) pada madrasah Nizhamiyah, pelajaran yang bersifat resmi yang diatur dengan undang- undang seperti
yang kita kenal dewasa ini; dan (4) adanya peraturan yang menyangkut murid, program-program pengajaran, staf pengajar,
perpustakaan dan gelar-gelar ilmiah. Keempat unsur ini menjadi ciri khas dan sistem pendidikan Madrasah Nizhamiyah, yang belum
dijumpai pada madrasah-madrasan yang didirikan sebelumnya. Dengan demikian Madrasah Nizhamiyah dapat dianggap sebagai
perguruan tingi dan madrasah formal dan sistematis pertama yang muncul di dunia Islam.
SISTEM PENDIDIKANN MADRASAH
NIZHAMIYAH
• A. Tujuan
Bertitik tolak dari kebijakan-kebijakan pemerintah Dinasti Saljuq maka
Madrasah Nizhamiyah memiliki beberapa tujuan:
• 1. Madrasah Nizhamiyah bertujuan untuk mengajarkan madzhab resmi
Negara yakni ajaran-ajaran Sunni.
• 2. Madrasah Nizhamiyah bertujuan untuk mengkanter ajaran-ajaran
Mu’tazilah dan Syi’ah.
• 3. Madrasah Nizhamiyah bertujuan untuk mendidik pegawai-pegawai
pemerintah dan kader-kader ulama Sunni.
• 4. Madrasah Nizhamiyah bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan
rakyat.
• 5. Madrasah Nizhamiyah bertujuan untuk menyebarluaskan
kebudayaan Muslim.
• B. Staff Pengajar
• Para guru besar Madrasah-madrasah Nizhamiyah yang menguasai
berbagai ilmu pengetahuan yang ada di dunia Islam pada waktu itu
seperti al- Juwainiy ahli ilmu-ilmu agama (al-‘ulum al-diniyyat) dan filsafat
(al-hikmah: al- Falsafah). Abu Ishaq al-Syiraziy ahli ilmu-ilmu agama (al-
‘ulum al-diniyyat) dan al-Ghazaliy ahli dalam ilmu-ilmu agama dan ilmu-
ilmu akliyah (al-‘ulum at- ‘aqliyyat: al-‘ulum awail; al-‘ulum al’ajam; al-‘ulum
al-qadimat). Keluasan disiplin ilmu para guru bedarnya memperkuat
argumentasi bahwa pendidikan dan pengejaran pada Madrasah
Nizhamiyah sudah berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat.
• Di samping itu para guru besar Madrasah Nizhamiyah terdiri dari para
ulama Sunni dari berbagai madzhab yang ada seperti Abu al-Farj ‘Abd al-
Rahman ibn ‘Ali ibn al-Jauziy (w. 597/1200) pemuka fikih Hambali dan Abu
Bakar al- Mubarak ibn Sa’id ibn al-Dihan al-Nahwiy al-Wasithiy al-Wajih al-
A’ma (w.611/1214) pakar bahasa Arab, mula-mula ia bermadzhab
Hambali, kemudian beralih ke madzhab Hanafi dan terakhir beralih lagi ke
madzhab Syafi’i.
• C. Kurikulum
• Sesuai dengan fungsi dan misinya sebagai perguruan tinggi
agama, maka pada mulanya Madrasah Nizhamiyah sangat
mementingkan ilmu-ilmu agama. Ilmu agama yang diajarkan
di Madrasah Nizhamiyah, meliputi ilmu fiqh, ilmu tafsir, ilmu
hadis, ilmu qira’at dan ilmu kalam (teologi), dan
menjadikannya sebagai mata pelajaran pokok (ijbariy). Dari
itu tidak mengherankan, kalau Madrasah-madrasah
Nizhamiyah itu lebih dikenal sebagai akademik hukum atau
teologi
• D. Metode Pengajaran
• Metode pengajaran (method instruction) sebagai salah satu
factor pendidikan juga memainkan peranan penting dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Beberapa metode yang diterapkan oleh Madrasah
Nizhamiyah diantaranya adalah:
• (1) metode ceramah,
• (2) metode diskusi,
• (3) metode seminar, dan
• (4) metode observasi dan eksperimen
• E. Fasilitas dan Sarana Pendidikan
• Faktor lain yang sangat diperlukan dalam mewujudkan tujuan pendidikan dan
pengajaran adalah sarana dan fasilitas pendidikan, sebab berhasil tidaknya
suatu tujuan pendidikan dan pengajaran pada suatu lembaga pendidikan
sangat bergantung pada sarana dan fasilitas pendidikan yang tersedia.
Fasilitas dan sarana pendidikan Madrasah-madrasah Nizhamiyah yang
meliputi:
• (1) gedung madrasah tempat belajar,
• (2) asrama atau pemondokan,
• (3) perpustakaan,
• (4) masjid dan mushalla,
• (5) Bimaristan (rumah sakit) dan Observatorium, dan
• (6) pasar sekolah (sering disebut koperasi mahasiswa dewasa ini)
PENGARUH MADRASAH NIZAMIYAH
• Madrasah Nizhamiyah telah banyak memberikan pengaruh terhadap masyarakat, baik di bidang politik, ekonomi,
maupun bidang sosial keagamaan. Nizham al-Mulk sebagai pejabat pemerintah yang memiliki andil besar dalam
pendirian dan penyebaran madrasah, kedudukan dan kepentingannya dalam pemerintahan merupakan suatu
yang sangat menentukan. Dalam bidang ekonomi Madrasah Nizhamiyah memang dimaksudkan untuk
mempersiapkan pegawai pemerintah, khususnya dilapangan hukum dan administrasi disamping sebagai lembaga
untuk mengajarkan ilmu syari’ah dalam rangka mengembangkan ajaran sunni. Madrasah Nizhamiyah diterima oleh
masyarakat karena sesuai dengan lingkungan dan keyakinannya dilihat dari segi sosial keagamaan, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

• a. Ajaran yang diberikan di Madrasah Nizhamiyah adalah ajaran sunni.

• b. Madrasah Nizhamiyah diajar oleh para ulama yang terkemuka.

• c. Madrasah difokuskan pada ajaran fiqh yang dianggap sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
KERUNTUHAN MADRASAH NIZAMIYAH
• Madrasah Nizamiyah sedikit demi sedikit mengalami
kemunduran setelah wafatnya Nizam al-Mulk. Madrasah yang
sistem pendidikan dan organisasinya ditiru di Eropa ini sempat
berjaya sampai akhir abad ke-14, ketika Timur Lenk
menghancurkan Baghdad. Timur lenk dengan bala
tentaranya menyerbu kota Baghdad dan menghancurkan
segala peradaban serta membantai ribuan orang di wilayah
yang ditaklukkannya. Baghdad hancur lebur sekitar tahun
1393 M.

Anda mungkin juga menyukai