Anda di halaman 1dari 8

Sejarah pendidikan islam di mesir

pada zaman dinasti fatimiyah

Faizal Mastori (1811060031)


Annisa lulu (1811060
Nur Mayda Amini (1811060493)
Rezza Ari Gustika (1811060355)
Sekilas Tentang Dinasti Fatimiyah
(297-567 H/909-1171 M)

Dinasti Fatimiyah didirikan sebagai


tandingan bagi penguasa dunia muslim kala itu yang
berpusat di Baghdad (Dinasti Abbasiyah 750-1258 M)
yang secara perlahan mulai melemah. Nama Daulah
Fathimiyah dinisbatkan kepada Fatimah Az-Zahra
(putri Nabi Muhammad SAW.) yang juga menjadi istri
Ali bin Abi Thalib (sepupu Nabi). Daulah Fatimiyah
yang beraliran Syi’ah Isma’iliyah didirikan oleh
Ubaidillah al- Mahdi di Afrika Utara dengan pusat
pemerintahannya berkedudukan di Kairawan. Selama
berkuasa lebih kurang 262 tahun wilayah kekuasaan
Daulah Fatimiyah mencakup Tunisia, Libya dan
Aljazair. Ubaidillah dan para pengikutnya
menyebarluaskan ajaran Syi’ah Isma’iliyah secara
intensif dan menjadikan ajaran ini sebagai paham
resmi kenegaraan.
2
Pendidikan Islam di Mesir pada Masa Dinasti
Fatimiyah

Pada masa-masa awal, proses pendidikan yang didirikan oleh al-Hakim pada tahun 1005
Islam berlangsung di tempat-tempat yang sebagai pusat pembelajaran dan penyebaran
merupakan pusat ibadah (masjid). Namun ajaran Syi’ah ekstrim. Untuk mengembangkan
karena banyaknya umat Islam yang berminat institusi ini, al-Hakim mengeluarkan dana
untuk belajar sedangkan kapasitas masjid sebesar 257 dinar di antaranya digunakan
tidak lagi mencukupi, juga meng- ganggu untuk menyalin berbagai naskah,
kegiatan orang-orang yang beribadah, institusi memperbaiki buku, dan pemeliharaan umum
pendidikan mulai mengadakan pembenahan- lainnya. Gedung ini dibangun berdekatan
pembenahan. Ibnu Killis adalah salah seorang dengan istana kerajaan yang di dalamnya
tokoh dan pelopor perkembangan pendidikan terdapat sebuah perpustakaan dan ruang-
pada kekhalifahan Fatimiyah di Mesir. Ia ruang pertemuan. Kurikulumnya meliputi
mendirikan sebuah universitas dan meng- kajian tentang ilmu-ilmu keislaman,
habiskan ribuan dinar per bulan untuk astronomi, dan kedokteran.
membiayainya. Di bawah kekuasaannya, ter-
sebutlah seorang dokter yang sangat terkenal
bernama Muhammad al-Tamim, yang lahir di
Yerussalem dan pindah ke Mesir sekitar tahun
970 M. Salah satu fondasi ter-penting yang
dibangun pada masa Fatimiyah adalah
pembangunan Dar al-Hikmah (rumah
kebijaksanaan) atau Dar al-‘Ilm (rumah ilmu)
3
Pada masa al-Mustanshir, kegagalan atau Meskipun sudah pernah dipugar, keaslian bagian
kemunduran kerajaan yang mengakibatkan tengahnya yang merupakan pusat bangunan ini
berkurangnya harta kekayaan, pada gilirannya tetap dipertahankan. Bagian ini dibangun dari batu
menyebabkan kemunduran lebih besar dengan bata, mengikuti model masjid Ibnu Thulun, yang
banyaknya buku-buku yang hilang dari memiliki sudut mihrab, dan secara umum berbeda
perpustakaan kerajaan. Perpustakaan itu sendiri jauh dengan gaya Persia. Menara masjid ini
mulai didirikan pada masa al-‘Aziz, ketika itu berbentuk bundar konvensional.
memiliki kurang lebih 200.000 buku dan 2.400
eksemplar al-Quran yang dihiasi ornamen-
ornamen indah. Salah satu koleksi langka
perpustakaan ini adalah naskah-naskah hasil karya
Ibn Muqlah dan ahli-ahli kaligrafi lainnya. Di
perpustakaan ini pula al-‘Aziz menyimpan salinan
tulisan tangan untuk buku sejarah karya al-
Thabari. Pengganti al-Mustanshir membangun
kembali sebuah perpustakaan. Ketika satu abad
kemudian Shalah al-Din menguasai istana
kerajaan, perpustakaan istana itu masih
menyimpan sekitar 100.000 jilid buku, sebagian
dari buku-buku itu disertai harta rampasan
lainnya dibagikan kepada bawahannya. Bangunan
tua yang masih bertahan hingga kini adalah masjid
al-Azhar yang didirikan oleh Jauhar as-Siqili.

4
Sejarah Lahirnya al-Azhar

Al- Azhar merupakan lembaga pendidikan bertaraf internasional


yang berpusat di Kairo, Mesir. Kemampuannya menghadapi
perubahan dan menjawab tantangan telah terbukti. Al-Azhar mula-
mula didirikan sebagai masjid oleh panglima Fatimiyah, Jenderal
Jauhar as-Siqili pada tanggal 24 Jumadil Ula 359 H dan selesai Masjid al-Azhar adalah
pembangunannya pada bulan Ramadhan 361 H, setelah Mesir pada pusat ilmu pengetahuan,
tahun 969 (354 H) secara penuh dikuasainya. Menurut sumber yang tempat diskusi bahasa dan
dikutip Van Houve dalam Ensiklopedi Islam menyebutkan bahwa al- juga mendengarkan kisah
Azhar berdiri pada tahun 359 H/970 M. Mahmud Yunus dalam dari orang yang ahli
bukunya Sejarah Pendidikan Islam mengutip berdirinya al-Azhar pada bercerita. Masjid ini
Tahun 358H. Adapun waktu pembangunan al- Azhar hingga selesai sebenarnya diperuntukkan
tidak ada perbedaan yaitu setahun. Nama masjid al-Azhar merupakan bagi Dinasti Fatimiyah yang
nama yang dinisbatkan kepada putri Nabi Muhammad Saw. Fatimah sedang bersaing dengan
al-Zahrah. Sebelumnya nama masjid tersebut adalah al- Qahirah yang kekhalifahan di Baghdad.
berarti sama dengan nama kota, yaitu Cairo, dan dikaitkan dengan
kata-kata al-Qohirah al-Zahirah yang berarti kota yang cemerlang.

5
Al-Azhar pada masa Dinasti Fathimiyah merupakan lembaga
Untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan yang menjadi corong dan alat untuk propaganda terhadap tenaga para dai inilah
kekuasaan kekhalifahan, sekaligus sebagai alat penyebaran al-Azhar kemudian ditingkatkan
doktrin ajaran syi’ah. peranannya bukan hanya
sebagai masjid melainkan juga
Pada masa itu, sistem pengajaran terbagi menjadi empat sebagai lembaga pendidikan
kelas, yaitu: yang terorganisir di bawah
Pertama, kelas umum diperuntukkan bagi orang yang pengawasan khalifah. Al-Azhar
pada masa Dinasti Fathimiyah
datang ke al-Azhar untuk mempelajari al-Quran dan
merupakan lembaga pendidikan
penafsirannya; yang menjadi corong dan alat
Kedua, kelas para mahasiswa Universitas al-Azhar kuliah untuk propaganda kekuasaan
dengan para dosen yang ditandai dengan mengajukan kekhalifahan, sekaligus sebagai
alat penyebaran doktrin ajaran
pertanyaan dan mengkaji jawabannya; syi’ah
Ketiga, Kelas Darul Hikam, kuliah formal ini diberikan
oleh para mubaligh seminggu sekali pada hari Senin yang
dibuka untuk umum dan pada hari Kamis dibuka khusus
untuk mahasiswa pilihan.
Keempat, kelas nonformal, yaitu kelas untuk pelajar
wanita.
6
Adapun tujuan Universitas al-Azhar
adalah:

Mengemukakan kebenaran Memberikan perhatian Menyuplai dunia Islam dengan


dan pengaruh turas Islam penuh terhadap ke- ulama-ulama aktif yang
terhadap kemajuan umat bangkitan turas ilmu, beriman, percaya terhadap diri
manusia dan jaminannya pemikiran, dan keruhanian sendiri, mempunyai keteguhan
terhadap kebahagiaannya bangsa Arab Islam mental dan ilmu yang
di dunia dan akhirat mendalam tentang akidah,
syariah, dan bahasa al-Quran

Mencetak ilmuwan agama yang


aktif dalam semua bentuk kegiatan, Meningkatkan hubungan
karya, kepemimpinan dan menjadi kebudayaan dan ilmiah
contoh yang baik, serta mencetak dengan universitas dan
ilmuwan dari berbagai ilmu lembaga ilmiah Islam di
pengetahuan yang sanggup aktif luar negeri
dalam dakwah Islam yang
dipimpin dengan hikmat
kebijaksanaan dan pelajaran yang 7
baik
Tokoh-tokoh Pendidikan pada Masa Daulah Fatimiyah
dan Pengaruhnya terhadap Dunia Islam

Syaikh Imam Syaikh


Ibrahim al- Muhammad Syaikh Muhammad
Barmawi Abbasi al- Abduh
Mahdi al-Hanafi

Syaikh Mahmud Syaikh Imam Muhammad


Syaltut Al-Maraghi
8

Anda mungkin juga menyukai