Anda di halaman 1dari 11

STUDI KAWASAN

ISLAM
KELOMPOK 1
1. ALLIKHA ADE KESUMA (1811090092)
2. UMMU AZIZAH (1811090211)
1. Pengertian orientalisme
Ada tiga istilah yang berkaitan dengan orientalisme.
Ketiga istilah itu adalah: pertama,istilah orient, yang berarti
wilayah timur, bangsa timur, atau kebudayaan timur. Lawan
kata dari istilah occident yang artinya barat, bangsa barat, atau
kebudayaan barat. Kedua,istilah orientalis, yang berarti sarjana
atau ahli tentang ketimuran. Mereka ini mempelajari budaya
ketimuran, yang terdiri dari filolog, sosiolog, antropolog,
linguis, saintis, dan juga teolog. Awalnya adalah studi ilmiah
yang bersifat objektif dan akademis. Namun, sulitnya tujuan
mulia itu kemudian diboncengi dengan kepentingan yang tidak
baik; misalnya, kapitalisme yang muaranya menjadi
kolonialisme. Ketiga,istilah orientalism. Istilah ini berasal dari
dua kata, yaitu orient (timur) dan isme (paham). Jadi
orientalisme adalah ideologi atau paham ketimuran.
2. Tokoh-Tokoh Orientalisme
Christian Snouck Hurgronje (1857-1936)
Harry St. John Philby (1885-1960)
Evariste Leri Provencal (1894-1956)
Fritz Krenkov (1872-1953)
Blachere (1900-1973)
Louis Massignon (1883-1963)
Bdul Kareem Germanus (1884)
David Santillana (1855-1931)
3. Sejarah Perkembangan Orientlisme
Ada tiga tahapan penting dalam sejarah terbentuknya orientalisme.
Pertama, tahapan dialog antar bangsa barat dengan bangsa timur (
Arab-Islam, India, dan Persia), baik secara langsung atau tidak.
Dalam level penerjemahan karya-karya kaum muslim, buku-buku
filsafat dan kedokteran merupakan karya yang paling dinikmati dan
terus di selidiki. Buku tentang optik karya Ibnu Haitham merupakan
buku pertama ilmuwan muslim yang di terjemahkan kedalam bahasa
latin.
Kedua, era pasca perang salib. Pada tahap pertama para penyelidik
barat masih mempunyai jarak dengan kaum muslim di belahan
timur. Pada tahapan kedua ini, setekah beberapa gelombang perang
salib di jantung kota arab-Islam, ilmuwan-ilmuwan dan sarjana -
sarjana Barat yang menyertai misi suci tersebut dengan leluasa
berkenalan lebih dekat dengan sumber asli peradaban islam. Pada
abad ke 15 dan 16 mulailah muncul orientalisme yang sebenarnya.
Setelah tahapan ke dua ini datang era kolonialisme dan
imperialisme Eropa ke hampir seluruh Negeri dan bangsa non-Barat,
dunia Islam khususnya.
Ketiga, merupakan Judan para kolonialis dan alat yang paling
ampuh untuk mendalami kondisi sosial historis negeri-negeri
jajahan baru. Dalam tahapan ini, orientalisme telah bertukar
peran. Jika sebelumnya sebagai pengkaji dan peneliti Timur
dengan sedikit banyak ada unsur objektifnya atau
ilmiah,namun selanjutnya menjadi penguasan yang merampas
hak asasi timur lewat legitimasi kolonialisme. Tidak semuanya
seperti ini, ada juga yang murni untuk mempelajari islam dan
ketimuran.
4 . Pengertian Oksidantalisme
Secara etimologis, occident berarti “arah matahari
terbenam”. Kata ini berasal dari kata latin occidens dan kata
ocido atau ocidere yang berarti turun, memukul, membunuh,
menghancurkan, terbenam, barat dan senja. Occidental berarti
segala sesuatu hyang berhubungan dengan occident atau barat
seperti kebudayaan pandangan hidup dan sudut pandang.
Secara idiologis, oksidentalisme versi hanafi diciptakan
untuk menghadapi barat yang memilik pengarih besar terhadap
kesadaran peradaban kita. Asumsi yang dibanguni adalah bahwa
barat memiliki batas sosiopolitik kulturalnya sendiri.
5. Tokoh oksidantalisme
Hasan Hanafi dan Pemikiran Kiri Islam
Hassan Hanafi dilahirkan di kota Kairo, Februari 1935M.
Keluarganya berasal dari Bani Suwayf, sebuah propinsi yang
berada di Mesir dalam, dan berurban ke Kairo. Mereka
mempunyai darah keturunan Maroko, kakeknya berasal dari
Maroko sementara neneknya dari kabilah Bani Mur yang
diantaranya menurunkan Bani Gamal Abd Al-Nasser, presiden
mesir kedua.
Di dalam esainya Madza Ya’ni Al-Yaasar Al-Islami, Hassan
Hanafi menyatakan bahwa kiri islam tidak tumbuh dan
berangkat dari nol. Dalam pergerakan kiri islam, kiri islam
bukanlah suatu bid’ah, walaupun untuk kali pertama mungkin
tampak asing setelah agenda dan gagasan gagasan revolusioner
yang pernah di kumandangkan oleh Al-Afghani didalam Al-
Urwah Al-Wutsqa tidak lagi begitu nyaring terdengar.
Kiri islam sejalan dengan mu’tazilah yang menghadirkan
revolusi akal, dunia alam, dan kebebasan manusia. Kiri islam
menjelaskan bahwa tauhid lebih dekat ke prinsip-prinsip
pemikiran murni ketimbang kehidupanyang terbatas,
tanzih(transendensi) dipandang lebih mengungkapkan hakikat
akal dari pada tasybih(antropomorfisme). Dan juga kiri islam
menerima lima prinsip mu’tazilah, dan berusaha menghidupka
kembAli warisan mu’tazilah. Lima prinsip itu ialah Al-Tauhid,
Al-Adl, Al-wa’ad wa Al-Waid, Al-Manzilah bayn Al-Manzilatain,
Al-Amru bi Al-ma’ruf wa nahy ‘an Al-Munkar.
6. Sejarah Oksidentalisme
Menurut Hanafi, Oksidentalisme yang di bangun
mempunyai akar sejarah dalam khazanah ke ilmuan islam.
Karena hubungan islam dan Barat tidak hanya terjadi pada abad
modern, melainkan di mulai sejak 12 abad silam.
oksidentalisme muncul ketika Islam ada dalam masa
kejayaan dan sebagai pusat peradaban dunia. Karena itu, pada
siklus periode awal sejarah islam berdialog dan berhadapan
dengan pemikiran asing, seperti yunani, Persia, dan India. Studi
yang dilakukan oleh para cendikiawan muslim, khususnya
terhadap filsafat Yunani merupakan babak pertama dari studi
oksidentalisme.
Pada mulanya umat islam lebih bersikap pasif dalam
mengkaji budaya dan pemikiran yunani. Menginjak fase
selanjutnya, umat Islam tidak lagi menerjemahkan pemikiran
Yunani secara tekstual tetapi juga secara kontekstual. Pada
fase ini, istilah-istilah asing diupayakan untuk digantidengan
istilah-istilah Arab, bahasa Arab semakin kaya istilah-istilah
filsafat. Proses tranformasi Yunani kedalam duia Islam secar
garis besar dapat dibagi menjadi dua fase.
 Fase Pertama, umat islam mengambil alih pemikiran Yunani
secara tekstual dan kontekstual yang dilakukan dengan proses
penerjemahan.
Fase kedua, orang islam bersikap kritis terhadap pemikiran
Yunani.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai