Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL REVIEW

Buku

PEMIKIRAN POLITIK BARAT

(Dr.Firdaus Syam, M.A)

Oleh

Kamaluddin

221186918021

C2

kekuatan-kekuatan politik indonesia

Sekolah Pasca sarjana ilmu politik

Universitas Nasional

Tahun 2023
Kritical review “Pemikiran politik barat”

Sejarah,filsafat,ideology,dan pengaruhnya terhadap dunia ke-3

A. Kunci Pemikiran politik barat

Pandangan yang berkembang hingga dewasa ini bahwa lahirnya pemikiran di barat

berupa filsuf, ilmu pengetahuan, kebudayaan hingga berkembangya peradaban barat pada

dasarnya dari proses dan “pergumulan” dari interaksi peradaban besar yang telah ada

sebelumnya. Peredaban itu: yunani-romawi, judeo-kristiani, dan islam. Setelah runtuhnya

tiga peradaban besar itu, memberikan pupuk penyubur untuk tumbuhnya suatu peraban

baru bagi bangsa-bangsa di barat. Tentu bukan dating dengan begitu saja, sejarah telah

membuktian, bahwa bangsa-bangsa di barat mengalami masa the dark eges (abad

kegelapan) yang panjang, dan kemudian mereka belajar dari kemajuan serta keunggulan

peradaban sebelumnya. Sebagaimana yang di kemukakan Arnold Toynbee.

Pada abad XV, konstantinopel jatuh ke tangan umat islam, di bawah kekhalifahan

usmaniyah, dan islam mulai mengusai eropa timur dan tengah. Sebelumnya di abad VII-

VIII islam telah menaklukan provinsi-provinsi bizantium di Syria, tanah suci (Jerusalem),

mesir, afrika utara, spanyol, dan sisilia. Namun seiring pasang surut atau hokum

perguliran sejarah kemajuan satu perabadan bergulir kepada peradaban yang lain bagai

roda penggerak perubahan sekaligus penghancuran yang bermula dari puncak bangunan

sejarah kelompok masyarkat kepada peredupan, penghancuran, bahkan hilangnya sebuah

pelaku peradaban kecuali puing-puing kebudayaan. Ini semua fakta dari adanya hokum

perguliran sejarah kebudayaan umat manusia. Toynbee berasumsi bahwasatu peradaban

bagaikan makhluk organis: lahir berkembang, matang dan pada akhirnya mengalami

proses pemasukan. Mengenai kelahiran perabdana baru itu, roger garaudy menyebut tiga

pilar peradaban barat, yakni yunani romawi, jude-kristiani dan islam. Menurutnya barat
suatu kebetulan. Kebudayaannya suatu hal yang tidak wajar, kerena tidak memiliki

dimensi yang asli.

B. Kontribusi peradaban yunani-romawi terhadap barat

1. Peradaban yunani

Barat berutang budi kepada yunani-romawi hamper dalam semua aspek peradaban,

beru seni, sains filsafat, etika, politik, kedkoteran, matematika dan lainnya. Dari segi

paham atau pandangan hidup yang berkembang di barat sejak renasaisans hingga

sekarang, dapat di katakana sama dan berkelanjutan dari pandangan hidup orang-orang

yunani seperti pandangan rasionalisme, liberalism, optimism dan sekularisme. Demikian

pulatradisi peradaban barat kini memantulkan secara transparan tradisi keagaamaan

yunani kuno yang memandang agama sepenuhnyabersifat duniawi praktis mengabdi

kepada kepentingan manusia.

Dari segi keilmuan yunani-romawi, barat mendapatkan metode-metode eksperimental

dan spekulatif guna pengembangan pengetahuan. Semangat rasionalisme dan emperisme

dengan menempatkan akal di atas segala-galanya, atau sebagai suatu sumber kebenaran

yang berasal dari peradaban cara pandang peradaban yunani-romawo. Dalam bidang

filsafat politik filsuf yunani seperti plato dan aristoteles mempengaruhi pemikiran dan

filsafat barat, sejak kelahirannya hingga dewasa ini. Jejak pengaruh aristoteles dapat di

lacak dalam karya Machiavelli, the prince (sang pangeran), atau gagasan adanya

pemisahan kekuasaan yang di kemukakan montesque a ai dalam L’espirit de lois

(semangat hokum) mengenai teori hegel tentang konstitusi Negara sebagai ekspresi

kesadaran diri Negara.

2. Peradaban romawi
Mengenai sumbangan terbesar peradaban romawi kepada pemikiran barat antara lain di

bidang pemikiran system hukum dan lembaga politik. Utama di bidang system hokum,

terihat di berbagai kajian dan praktek hukum di berbagai Negara di eropa barat seperti

prancis,italia,swiss, jerman, belanda, amerika selatan, bahkan juga di Negara

commonwealth, mempraktikan hokum romawi. Di Indonesia berasal dai code civil

nepoleon yang merupakan produk modifikasi hokum romawi.

Dari segi pemikiran politik romawi, memberikan pemahaman pada barat tentang teori

imperium. Sebuah kunci teori tentang kekuasaan dan otoritas Negara dimana kedaulatan

dan kekuasaan Negara di anggap sebagai bentuk pendelegasian kekuatan rakyat kepada

penguasa Negara. Dengan demikian menurut teori ini pada hakikatnya kedaulautan

sepenuhnya milik rakyat, penguasa politik hanyalah lembaga yang melaksanakan bukan

menguasai serta mendominasi dan menggunkan kedaulatan untuk kebaikan seluruh

rakyat.

Dalam kerangka pemikiran inilah romawi mengembangkan gagasan kontrak

pemerintah kemudian di jadikan model teoritis bagi para pemikir politik barat seperti

john lock,rousseau, hobbes dan lainnya. Teori imperium ini juga oleh kekuasaan gereja

abad pertengahan di kembangkan. Organisasi kekuasaan dan keamanan gereja katolik di

adaptasi dari konsep imperium romawi. Sebagai contoh pengadaptasian warisan romawi

itu tampak pada gelar yang di gunakan supreme ponif.

C. Kontribusi Peradaban Judeo-Kristiani

1. Peradaban judeo

Dapatlah di mulai dengan kontribusi peradaban judeo atau yahudi. Menurut max

dimont, dala tulisan jaws, god and history dan the indestructible jews, orang-orang
yahudi itu sebagai history people, yakni orang-orang yang melahirkan peristiwa sejarah,

menjadi subyek dan bukan objek perisitiwa melalui gagasan itu melalui gagasan cerdas

yang mereka kemukakan. Dalam perspektif sejarah kelahiran para rasul dari agama besar

di dunia, sebagian besar mereka terlahir dan keturunan dari orang-orang yahudi (bani

israil).

Memang bukan hal yang mudah untuk menjejaki kapan perang penting itu di mulai,

ada yang menduga peran itu di mulai ketika orang-orang yahudi berdiaspora ke berbagai

penjuru eropa terutama di kawasan italia, sekitar mediterania dan wilayah bekas jajahan

imperium romawi dan islam. Di kawasan kejayaan islam Andalusia. Pada abad XIX dan

XX minoritas eropa telah melahirkan tokoh-tokoh besar berbagai bidang pengetahuan

dan filsafat, seperti hegel,marx, Sigmund freud, Nietzsche, betraand Russell,

scopenheur,jhon stuart mill, carles Darwin, albert ensten, stalin dan lainnya.

Lebih jauh untuk mengetahui kontribusi pemikir dan filsuf yahudi terhap

perkembangan peradaban barat, yakni yang meletakan dasar pemikiran bidang filsafat,

sejarah, agama social dan politik adalah, baruch Spinoza, pelopor pencerahan yahudi

abad 17. Dalam dunia barat spinozadi anggap sebagai filsuf yang meletakan dasar

pemikiran mengenai pembentukan masyarakat baru dan bebas, tetapi terikat dan selaras

dengan hakikat ketuhanan.

D. Kontibusi peradaban islam

Peradaban islam mempengaruhi dunia barat di eropa merupakan fase ketiga setelah

dua peradaban besar sebelumnya. Peradaban islam peradaban islam yang pernah

mencapai puncak kegemilangan selama seribu tahun setelahdi mulai misi kenabian.

Harus di akui memang terjadi persentuhan dari warisan yangdi tinggalkan peradaban
yunani-romawi dengan plus kepercayaan atas keesahaan tuhan(tauhid). Cita dalam

pemikir politik kalangan muslim di masa jaya mereka pada abad ke 10 sampai ke 15,

terutama pemikir muslim yang hidup di Andalusia seperti ibnu rusy, ibnu sina, alfarabi.

Yang banyak membicarakan masalah manusia, pergaulan hidupnya termasuk masalah

politik, banyak memberikan komenter mengenai ahli-ahli yunani kuno itu dan banyak

pula mendapat pengaruh dari mereka.

Ada sejumlah filsuf besar muslim yang sangat di kenal yang membahas, mengarang

dan mengkaji secara mendalam menganai persoalan sejarah masyarakat, social politik

kota, pemerintahan, dan kenegaraan. Yang pada 260-339 dari transsoxania.

Menurut zainal abiding ahmad, suatu keajaban yang mengagungkan bahwa teori-teori

politik dari filsuf muslim itu merupakan inti sari dari seluruh teori-teori kenegaraan yang

pernah di hadirkan dari para sarjana politik internasional masa kini. G.H sabine dari

cornel university, amerika seikat membegi seluruh teori kenegaraan internasional dalam

masa 26 abad sampai sekarang kepada lima golongan di mana peran pemikir filsuf islam

jelas tampak, ini akan di jelaskan lebih lanjut dalam bagian isi buku ini.

Sebagaimana yang di kemukakan ziya gokap, melalui penerjemahan karya-kerya dari

pemikir yunani kuno, orang islam dari arab menyerap pengetahuan

filsafat,matematika,logika, kedokteran,fisika, astronomi dan sejarah. Kaumt teolog di

pengaruhi oleh ajaran filsafat otonomistik demokritus dan epikuros sedangkan kaum

mistikus di pengaruhi oleh neopltonisme yang di kembangkan di alexandaria oleh

Plotinus. Ada juga pengikut lain dari phytagoras dan zano di dunia islam yaitu kaum

riwakiyyun (stoic). Kerya ibnu alfarabi tokoh mistikus islam dari Andalusia, sangat di

pengaruhi plato.
Sebanarnya bagi kalangan pemikir islam di masa lalu dengan sifat ajarannya islam

yang terbuka untuk menyerap segala sesuatu yang positif telah menjadikan umat islam

tidak alergis terhadap peradaban yang dating dari manapun seperti peradaban

mosopotamia, bizantium, Persia,hindu,dan china. Sebagaimana yang kemukakan oleh

pemikir islam bahwa islam itu agama yang inklusif bersikat terbukadan toleransi guna

memperkaya khazanah peradaban itu sendiri. Karakteristik islam seperti ini yang

membangun orang islam msa itu memiliki kepercayaan diri demikian tinggi serta

terbebas dari sikap rasa rendah diri untuk beradaban sekaigus berinteraksi dengan

peradaban lainnya. Dengan karakteristik seperti itu menyebabkan kehadiran islam tidak

di isiringi dengan penghancuran peradaban local negeri yang di bebaskan. Islam

membiarkan, bahkan dalam tingkatan tertentu memperkaya peradaban negari yang di

bebaskannya. Dengan demikian karakteristik islam yang seperti itu secara gemilang

berhasil menaklukan, mempersatukan dan mensintesiskan berbagai peradaban dunia yang

tumbuh subur dari kawasan Andalusia spanyol hingga dataran china. Dengan demikian

umat islam menerima secara kreatif warisan yunani romawi, juga warisan peradaban

negeri-negeri taklukan lainnya. Karena watak mereka yang kosmopolisi dan universal.

Nurcholis madjid memandang diri mereka sebagai bagian dari seluruh kemanusian yang

universal dan yang berada dalamm lingkungan kewarganegaraan dunia.


Kesimpulan

Untuk menjawab pertanyaan kenapa politik barat selalu saja tertuju selalu saja melawan

kekuatan islam yang tercermin dengan kolonialisme, dan imperealisme barat dengan

berbagai bentuk , jelmaan baru seperti konsep globalisasi dan politik global baik tingkat

nasional dan regional local, memunculkan sebuah jawaban hipotesis yang dapat di

rumuskan sebagai berikut.

Pertama apapun bentuk idelogi yang di tawarkan barat yang bertumpu pada paradigm

filsafat idealisme dan materealisme telah berujung kepada peradaban yang telah bersifat

superioritas dan eksploitasi yang kuat kepada yang lemah sentrum kepadaperiferi.

Kedua, imperealisme dan kolonialisme hakikatnya selalu membangun kekuatan

dalam format permbenaran perlunya kekuatan superior yang berperan sebagai word

police, dengan mengenyahkan keabsahan suara mayoritas masyarakat dunia.

Ketiga, di era globalisasi terlah terjadinya pergeseran kekuatan dunia yang bersifat

multi polar menjadi kekuatan tunggal, yakni amerika serikat dengan sekutunya.

Anda mungkin juga menyukai