Anda di halaman 1dari 19

1

MAKALAH
AL BARQY
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pembelajaran Al-quran
RA di UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Dosen : Syamiyah, S.Pd.I., M.Ag.

Disusun oleh :
Fauzia Azhari

(1152100021)

Hafidzotul Millah

(1152100024)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUDUNG DJATI
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat
rahmat petunjuk dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul Al Barqy tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam
semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya beserta keluarganya,
sahabat, dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata
kuliah Pembelajaran Al-quran di RA yang mana merupakan salah satu mata
kuliah utama yang sangat penting untuk disampaikan kepada mahasiswa karena
ini merupakan tolak ukur di fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya jurusan
PGRA khususnya penanaman norma dan bertujuan agar pesan moral yang ingin di
sampaikan guru dapat benar-benar sampai dan di pahami oleh anak-anak untuk
bekal kehidupannya di masa depan.
Kami menyadari bahwa makalah yang sederhana ini jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak, terutama Ibu Dosen selaku
pembimbing mata kuliah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan khususnya menambah wawasan bagi para pembaca.
Bandung, 15 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................2
C. Maksud dan tujuan...............................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................3
A. Pengertian metode Al-barqy.................................................3
B. Sejarah metode Al-barqy......................................................3
C. Prinsip serta langkah penggunaan metode Al-barqy.............5
D.Kelebihan dan kekurangan metode al-barqy........................11
BAB III PENUTUP..................................................................12
A. Simpulan..............................................................................12
B. Saran...................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran adalah kitab suci umat islam yang diturunkan
oleh Allah untuk dijadikan sebagai pelita hidup umat manusia.
Umat islam perlu berbangga bahwa kitab suci mereka yaitu Alquran masih tetap utuh tanpa adanya perobahan apapun dari
segi redaksinya maupun pembacaannya. Al-quran pada masa

lalu sangat berperan dalam menggugah kesadaran manusia


untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat dan kemanusiaan.
Umat islam masa lalu telah mendapatkan kemajuan yang sangat
berarti karena mereka betul betul berkhidmah kepada Al-quran.
Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di
rumah-rumah keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayatayat suci Al-qur'an. Hal ini disebabkan karena terdesak dengan
munculnya berbagai produk sains dan teknologi serta derasnya
arus budaya asing yang semakin menggeser minat untuk belajar
membaca Al-qur'an sehingga banyak anggota keluarga yang
tidak bisa membaca Al-qur'an.Akhirnya kebiasaan membaca Alqur'an ini mulai langka.Keadaan seperti inilah yang sangat
memprihatinkan. Bisa membaca Al-quran tentu saja keharusan
yang mutlak bagi seorang muslim,untuk mempelajari Al-quran
tidaklah begitu sukar. Allah telah berfirman pada Qs.Al-qamar :17
:









Artinya : sungguh Kami betul-betul memudahkan Al-quran untuk
diingat, maka ada orang yang mau mengambil peringatan ?.
Kemudahan mempelajari Al-quran mencakup mudah
membacanya, menghapalkannya, mengartikannya dan mudah
pula mengamalkannya. Banyaknya anak-anak kecil yang sudah
bisa membaca Al-quran, begitu pula mereka yang
menghapalkannya, dan mampu mengartikannya merupakan
bukti bahwa mempelajari Al-quran ini adalah hal yang
mudah.Dan sebuah keberuntungan bagi anak-anak di zaman ini
karena metode belajar baca Al quran makin banyak

pilihannya,diantaranya yaitu metode pembelajaran Al-quran


dengan cepat al-Barqy.
B. Rumusan masalah
1.

Apa yang dimaksud metode al-barqy?

2.

Bagaimana sejarah metode al-barqy?

3.

Bagaimana prinsip serta langkah penggunaan metode al-barqy?

4.

Apa kelebihan dan kekurangan metode al-barqy?


C. Maksud dan tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian metode al-barqy.


2. Untuk mengetahui sejarah metode al-barqy.
3. Untuk mengetahui prinsip dan langkah-langkah penggunaan metode al-barqy.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekuragan metode Al-barqy.
.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian metode Al-barqy.
Al-barqy (
) berasal dari kata yang berarti kilat.
Tambahan huruf y ( )bertasydid adalah ya nisbah yang
merobah kata benda ( ) agar bisa berfungsi sebagai kata
sifat () . Metode ini merupakan salah satu metode
membaca Al-Quran tercepat yang telah di teliti oleh departemen
Agama RI.Metode Al-Barqy juga dikenal dengan metode anti lupa
dan metode yang paling efektif dan efisien dalam

pengajarannya. Ciri khas belajar dengan metode ini adalah


mudah, gembira, anti lupa dan cepat.
B. Sejarah metode Al-barqy.
KH Muhadjir Sulthon, dosen Fakultas Adab IAIN Sunan
Ampel Surabaya, ini memberikan sumbangan yang besar bagi
perkembangan metode membaca Al-Quran yang efektif dan
efisien. Setelah mempelajari berbagai metode membaca AlQuran yang berkembang sejak beberapa abad lalu hingga
metode paling mutakhir, Muhadjir akhirnya menemukan metode
yang paling efektif.
Beliau mempelajari metode Baghdadi, yang ditemukan
sekitar 1.400 tahun lalu di ibu kota Iraq. Metode tersebut
digunakan secara tradisional, juga di Indonesia, bahkan hingga
kini. Metode paling mutakhir adalah metode Iqra. Meskipun yang
terakhir ini dipandang banyak orang sebagai metode yang
sangat efektif, beliau masih terobsesi oleh metode baru yang
jauh lebih efektif lagi.
Tetapi yang lebih kuat mendorongnya mencari metode
baru adalah banyaknya keluhan masyarakat tentang sulitnya
belajar membaca Al-Quran. Ayah delapan anak, buah
perkawinannya dengan Muawanah pada 1971, ini kemudian
mencari akar persoalannya. Menurutnya, ada dua faktor.
Pertama, metode yang dipakai selama ini ternyata tidak efektif.
Kedua, masyarakat agaknya begitu fanatik dengan metode yang
ada yang ternyata tidak efektif itu sehingga sulit menerima
metode baru. Padahal, pria berjenggot ini yakin, Belajar AlQuran itu mudah dan cukup dengan waktu yang relatif singkat.

Sejak 1965 beliau mencoba menyusun metode baru, dan


mempraktekkannya kepada murid-muridnya di SD Islam AtTarbiyah, Surabaya. Dia juga mempraktekkannya di rumah.
Sambil terus menyempurnakan metode yang tengah dirintisnya
ini, usaha beliau agaknya membuahkan hasil. Anak-anak yang
belajar membaca Al-Quran dengan metode yang disusunnya
relatif cepat mampu membaca Al-Quran dengan baik, lebih
cepat dibanding anak-anak yang menggunakan metode lain.
Sambutan pun mengalir dari berbagai kalangan. Betapa
tidak. Anak-anak mampu membaca Al-Quran hanya dalam
tempo delapan jam. Ya, delapan jam. Sementara metode
Baghdadi yang digunakan secara tradisional, baru bisa
mengantarkan anak membaca Al-Quran dalam tempo berbulanbulan. Itulah yang membuat beliau sangat optimistis dengan
metode temuannya.
Metode Kilat. Begitu yakin dengan metode baru itu, Beliau
kemudian membukukannya dalam Cara Cepat Mempelajari
Bacaan Al-Quran di tahun 1978. Metode itu sendiri diberinya
nama ALBARQY. ALBARQY dari bahasa Arab berarti kilat.
Tentu nama metode tersebut terasa bombastis : belajar
membaca Al-Quran secepat kilat. Namun, ada begitu banyak
harapan di balik nama yang bombastis itu.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di PGA Malang
dan IKIP Surabaya ini juga berpikir agar metode ALBARQY bisa
digunakan baik oleh anak-anak maupun oleh orang dewasa,
secara individual atau klasikal. Khusus untuk anak-anak, beliau
melengkapinya dengan teknik bermain. Sebab, Dunia anak-anak
identik dengan permainan, ujar pria yang juga dikenal sebagai

dai itu. Guru juga dilarang membebani anak dengan pelajaran


(membaca Al-Quran).
Usaha tersebut cukup berhasil. Dalam uji-coba di TPA
Mesjid Baitus Salam, Desa Gurah, Kecamatan Gurah, Kabupaten
Kediri, 80% anak (dari 150 santri) bisa membaca Al-Quran dalam
waktu 6 bulan dari 3 kali pertemuan setiap seminggu.
Pengalaman di TK ABA 45 Surabaya lebih menakjubkan lagi.
Sebagian besar anak di situ bisa membaca Al-Quran hanya
dalam tempo kurang dari 6 bulan, dengan masa belajar 3 kali per
minggu masing-masing pertemuan selama 30 menit.
Tak heran kalau metode ALBARQY dinilai sangat efektif.
Penelitian Puslitbang Pendidikan Agama, bekerja sama dengan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
Umum Negeri Ditjen Binbaga Agama Islam Depag tahun
1992/1993, misalnya, menyimpulkan, metode ALBARQY lebih
cepat dibanding metode yang lain.
Pria kelahiran Lamongan, 1 Februari 1942, ini benar-benar
mengabdikan diri untuk pengembangan pendidikan Al-Quran. Di
sela-sela kesibukannya sebagai aktivis DDII (Dewan Dakwah
Islam Indonesia) Jawa Timur dan anggota Dewan Penasihat ICMI
Orwil Jawa Timur, Muhadjir masih sempat mendirikan Yayasan
LEPA (Lembaga Pendidikan Al-Quran) ALBARQY di tahun 1994.
Dari beberapa prestasi yang diraihnya, anak pasangan H
Sulthon dan Hj Musyarafah ini telah menerima 3 penghargaan.
Pertama, dari Menteri Agama, dalam hal tilawatil Quran (1992).
Kedua, dari Presiden Soeharto, berupa Satya Lencana Karya
Satya (1995). Ketiga, dari Mitra Karya Bhakti Pertiwi, berupa The
Best Award (1996). Dan pada 1994/ 1995, metode ALBARQY

dinyatakan sebagai metode mengajar membaca Al-Quran paling


efektif untuk SD.
Kini, hari-hari beliau terus diisi dengan berbagai kesibukan
untuk mengembangkan metode temuannya. Dia bahkan
terobsesi untuk menebarkannya ke seluruh dunia. Maklum, Saya
menjadikan hidup ini tidak lepas dari as-saadatul muallaqatu bil
Quran (kebahagiaan yang digantungkan pada Al-Quran),
tandas Sarjana Sastra Arab dari Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel
ini.

C. Prinsip serta langkah penggunaan metode Al-barqy.


Prinsip atau Pokok-pokok Metode Al-Barqy adalah sebagai berikut
:
1.
2.
3.

Pendekatan Global (Gestalt Psychology).


Metode Struktur Analitik dan Sintetik (SAS)
Menggunakan Sistem : pengamatan, pemisahan,

4.

pemilihan, dan pemaduan.


Menggunakan Teknik : konsentrasi, pengelompokan bunyi
(transfer), isyarat bunyi (morse), Pengelompokan Bentuk

5.

titian unta (urutan mengarah) sukun & tajwid.


Fase Pembelajaran, (Pengenalan huruf hijaiyah
menggunakan kata lembaga, Pengenalan tanda baca /
bunyi, Pengenalan huruf-huruf sulit, Pengenalan tanwin,
Pengenalan mad bunyi panjang & pendek, Pengenalan
sukun dan tasydid).

10

6.

Menggunakan titian ingatan untuk mengenalkan bunyi dan


bentuk huruf

Langkah-langkah penggunaan meode Al-barqy adalah sebagai


berikut :
1.

Guru meminta siswa untuk menghafalkan terlebih dahulu


beberapa kata kunci dalam metode Al-Barqy. Kata kunci
tersebut merupakan struktur yang terdiri dari huruf-huruf
hijaiyah
Contohnya: ADA RAJA MAHA KAYA KATA WANA SAMA
LABA. Guru membacakan kata-kata kunci tersebut dengan
cara menyanyikannnya kemudian diikuti oleh peserta didik.
Sehingga peserta didik merasa belajar Al-Quran sangat
menyenangkan dengan cara bermain, bernyayi sambil

2.

belajar.
Setelah peserta didik sudah mampu menghafalkan katakata kunci tersebut, kemudian guru menuliskannya di
papan tulis.
Contohnya :
Selanjutnya guru meminta siswa untuk membacakan hurufhuruf tersebut, karena sebelumnya peserta didik sudah
menghafalkan kata kunci, maka huruf-huruf hijaiyyah yang
dituliskan guru mampu dibaca peserta didik dengan sangat

3.

lancar sambil menyayikannya.


Guru meminta siswa untuk menuliskan kata-kata kunci
tersebut dengan huruf hijaiyah. Sebagai permulaan guru
meminta siswa mengikuti contoh tulisan huruf tersebut
selanjutnya guru meminta siswa menutup buku Al-Barqy
dan membuka lembaran baru yang kosong kemudian guru

11

menyebutkan salah satu huruf dengan acak dan siswa


menuliskannya di lembaran kosong dengan cara guru
mendikte dan siswa menulis sambil menyebutkan huruf
4.

yang ditulisnya berulang kali sampai hafal.


Guru meminta siswa satu persatu untuk membaca hurufhuruf tersebut dengan cara guru menunjukan huruf-huruf
tersebut dengan tidak teratur. Contohnya :

Penerapan metode Al-Barqy secara spesifik dan rinci adalah


sebagai berikut:
1) Fase Analitik A:
a. Guru mengucapkan kata secara (struktur) yaitu :
( tidak boleh dieja), murid menirukan sampai hafal.
Untuk lebih menarik, murid disuruh memejamkan mata,
lalu mengucapkan kata dan menghafal. (Setelah itu,
murid memiliki pengetahuan tersedia, dan guru tinggal
mendorong saja, yang seolah-olah tanpa mengajar lagi)
b. Murid disuruh mengucapkan kata yang telah hafal tadi
dan melihat papan tulis yang tersedia tulisan kemudian
menempelkannya deengan benar. (lebih baik membawa
tulisan pada karton yang tinggal menempelkan pada
papan tulis .)
c. Ketika anak mengucapkan kata (a-da-ra-ja), maka guru
menunjuk pada suku-suku kata dari kata tersebut yang
telah terpampang di papan tulis.
d. Guru menyebutkannya secara berulang-ulang, kadangkadang cepat dan kadang-kadang lambat.
2) Fase Analitik B:
a. Kata lembaga dibagi dua, yaitu a-da dan ra-ja
b. Guru menunjuk dua suku kata saja, yaitu a-da. Begitu
berulang-ulang dan dibolak-balik, yaitu a-da, da-a, dan

12

seterusnya. Begitu pula dua suku yang lain, yaitu ra-ja,


ja-ra, dst.
c. Kata lembaga dibagi dalam tiap-tiap suku kata, yaitu : a,
da, ra, dan ja
d. Lajur D untuk mematangkan anak, pada bunyi tiap-tiap
huruf, yaitu a-a-a, da-da-da, ra-ra-ra, ja-ja-ja.
e. Guru mengadakan evaluasi, yaitu dengan menunjuk
huruf tertentu dan anak mengucapkannya.
f. Membaca huruf-huruf yang disambung dan dibolak-balik
(lihat lajur E).
3) Fase Sintetik
Yaitu satu huruf (suku) digabung dengan suku yang lain,
sehingga berupa suatu bacaan.
Keterangan : Begitulah kata lembaga yang lain diperlukan.
a. Jumlah kata lembaga hanya 4 (empat), yaitu :
A-DA-RA-JA
MA-HA-KA-YA
KA-TA-WA-NA
SA-MA-LA-BA
b. Tiap dua kata lembaga diajarkan (dimana dua kata
lembaga itu merupakan rangkaian kalimat untuk
memudahkan menghafalkan), maka dibuat sintesa
berupa bacaan
diambil dari dua kata lembaga, yaitu A-DA RA-JA MAHA-KA-YA
diambil dari dua kata lembaga, yaitu KA-TA-WA-NA SAMA-LA-BA
4) Fase Penulisan
a. Murid menebali tulisan yang samar-samar, seperti
dengan pensil

13

b. Guru menunjukkan jalan pena menurut arah panah,


jangan sampai terbalik.
c. Setelah dianggap baik, anak menulis dikertas lain
d. Pada lajur J dikenalkan beberapa variasi bentuk huruf.

5) Fase Pengenalan Bunyi a i u (fathah, kasroh, dhommah)


dalam mengenalkan bunyi dan tanda-tanda tersebut melalui
tiga tahap, yaitu :
Tahap Pertama :
adaraja mahakaya katawana samalaba
idiriji mihikiyi kitiwini similibi
uduruju muhukuyu kutuwunu sumulubu
Tahap Kedua :
adaraja idiriji uduruju
Tahap Ketiga :
a i u ; da di du; ja ji ju dan seterusnya.
6) Fase Pemindahan
Di SDIT Taruna Al-Quran Untuk memudahkan pengenalan
bunyi Arab yang sulit, maka didekatkan dengan bunyi-bunyi
bahasa Indonesia yang berdekatan. Yaitu ditulis diatas bunyi
huruf bahasa Indonesia, misal , maka dibawahnya ditulis ,
dan diatas ditulis dibawahnya ditulis dengan anak panah
menurun .
7) Fase Pengenalan Tanwin
dalam mengenalkan huruf-huruf Tanwin guru menggunakan
istilah akhiran N untuk mempermudah siswa memahami.
Harakat ganda berbunyi n atau menggunakan istilah akhiran N

14

(tanwin). Perlu diingatkan, bahwa tanwin itu hanya ada pada


suku terakhir dari kata. Jadi tak ada yang diawali atau ditengah
8) Fase Pengenalan Mad (bacaan panjang)
Di SDIT Taruna Al-Quran Pada pengenalan Mad didahulukan
sebelum sukun. Ia harus dimatangkan terlebih dahulu sebelum
sukun dan syaddah. Untuk sementara agar memudahkan
anak, diatas bacaan panjang diberi tanda (**) dan tanda
pendek diberi tanda (*).
Dalam latihan atau pekerjaan rumah, anak disuruh memberi
tanda bacaan tersebut pada kalimat atau ayat. Jika benar,
berarti anak sudah mengerti, mana yang harus dibaca panjang
dan mana yang harus dibaca pendek .
9) Fase Pengenalan Sukun
Dalam mengenalkan sukun guru memberikan contoh dengan
cara melaui logika titian unta.
Cara mengenalkan sukun dengan membuat titian unta, yaitu :
SA-BA berubah menjadi SA+B=SAB
dibuat latihan membaca untuk mefasihkan tiap huruf (drill).
Dapat dilagukan seperti membaca Al Quran
10)

Fase Pengenalan Syaddah

Dalam mengenalkan syaddah guru memberikan contoh. Untuk


mempermudah siswa dibuat titian unta seperti pada sukun
Contohnya : MA+S+SA=MASSA
11). Fase Pengenalan Nama Huruf
Nama-nama huruf dikenalkan. Cara mengenalkan atau
membaca nama huruf harus dengan al. Jadi al-ba bukan
hanya ba, al-jim. Hal ini untuk segera dapat membedakan
mana yang Qomariyyah dan mana yang Syamsiyyah

15

11)

Fase Pengenalan Qashidah Huruf Hijaiyyah

Dalam mengenalkan Qashidah huruf-huruf hijaiyah. guru


memberikan contoh. Kemudian siswa mengikutinya. Dibaca
dengan lagu hingga anak mudah menghafal.
12)

Fase Pengenalan Huruf yang tidak dibaca atau dilewati.


dalam mengenalkan tidak dibaca guru memberikan contoh.

Kemudian siswa mengikutinya. Huruf yang tidak mendapat


tanda aksi (harakat) tidak dibaca.
Biasanya :
13)

Fase Pengenalan Bacaan yang Musykil.

dalam mengenalkan bacaan yang musykil guru memberikan


contoh bacaan yang musykil. Kemudian siswa mengikutinya.
14)

Fase Pengenalan Huruf-huruf Putus , dalam mengenalkan

huruf-huruf putus guru memberikan contoh tulisan cara


memutus huruf. Kemudian siswa mengikutinya.
15)
Fase Pengenalan Waqaf , dalam mengenalkan tanda-tanda
wakof guru memberikan menuliskan dan memberikan contoh .
Fase Pengenalan Tajwid Sederhana guru menggunakan simbolsimbol tajwid dengan praktis.
16)
Fase Pengenalan Menyambung, dalam mengenalkan huruf
sambung guru memberikan contoh tulisan cara menyambung
huruf, hanya diperlukan menghafal 5 kunci menulis .
17)
Fase Pengenalan Bentuk Tulisan Hamzah
D. Kelebihan dan kekurangan metode al-barqy.
Metode ini mempunyai kelebihan mengajarkan cara
membaca Al-quran dan paham terhadap Al-quran secara
cepat,kelebihan yang lainnya yaitu sebagai berikut:
1.

Praktis untuk segala umur.

16

2.

Menggunakan metode yang aktual yaitu SAS (Struktur


Analitik Sintetik) yang memudahkan murid belajar Al-

3.

Quran.
Memperhatikan pendekatan, sistematika dan teknik dalam

4.
5.

pembelajaran.
Cepat dapat membaca huruf sambung.
Bukunya dilengkapi teknik imlak yang praktis dan teknik

6.

menulis khat.
Tidak membosankan karena ada teknik-teknik yang akurat

7.
8.

dan menarik seperti: menyanyi, permainan dan lain-lain.


Sangat cepat jika dipakai klasikal, bahkan massal.
Memasukan aspek psikologis dan kemampuan filosofis

9.

peserta didik.
Tidak berjilid.

Metode ini juga mempunyai kekurangan sebagai berikut :


1.
2.
3.

Anak tidak mengenal huruf hijaiyah dengan lengkap.


Huruf hijaiyah diajarkan pada akhir pembelajaran.
Anak usia dini harus mengembangkan metode dengan

4.

permainan-permainan.
Masih terdapat dua kecerdasan yang belum diakomodir
yakni kecerdasan kinestetik dan naturalis.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Metode ini membantu program pemerintah dalam hal
pemberantasan buta aksara Al-Quran dan membantu umat
islam agar lebih cepat mampu membaca Al-Quran. Sebagai
upaya strategis demi terwujudnya generasi islami yang cerdas,
beriman dan mertabat. Disamping itu supaya generasi dapat

17

menulis, membaca, menumbuhkan kemampuan membaca,


menulis, menerjemahkan, memahami dan mengamalkan
kandungan Al-Quran. Mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengerti dan memahami serta
mengamalkan kandungan Alquran.

B. Saran
Perlu konsistensi bagi pembina dalam menerapkan sebuah metodeapabila
telah dipilih, sebab ganti-ganti metode akan menyebabkankebingungan bagi
pembina, terlebih lagi bagi santri.

DAFTAR PUSTAKA
NN.2014.Pembelajaran Al-Quran Metode Al-Barqy.
(Online)Tersedia:
http://abdulsyarif19.blogspot.co.id/2014/05/pembelajaran-alquran-metode-al-barqy.html(12 September 2016)
NN.___.Al-Barqy.(Online)Tersedia:
http://al-barqy.com/(12 September 2016)
NN.2014.Metode Albarqy.(Online)Tersedia:
http://andriyanto0611.blogspot.co.id/2014/04/normal-0-falsefalse-false-en-us-x-none.html(12 September 2016)
NN.2014.Metode Al-Barqy.(Online)Tersedia:
http://ciciratnapaud.blogspot.co.id/2014/12/metode-albarqy.html(12 September 2016)
NN.2014.Metode Baca Tulis Al-Quran.(Online)Tersedia:
http://id.scribd.com/doc/49910584/metode-baca-tulis-AlQuran.html(12 September 2016)
Sulthon, Muhadjir. 1996. Al-Barqy System 8 Jam. Surabaya: CV.
Pena Suci.
_____________.1998. Aku Cepat Membaca. Surabaya: CV. Pena
Suci.
_____________.1999. Buku Belajar Al Barqy 8 Jam:Mudah Gembira
Dan Anti Lupa Tanpa Menghafal Huruf Hijaiyah.Surabaya: CV
Penasuci.
Sukandi, Ujang.2003. Belajar Aktif dan Terpadu. Surabaya: Duta
Graha Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai