MULUK AL-THAWAIF
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Dra. Hj. Ridawati,M.Ag., MM.
Disusun oleh
Kelompok 7 PGRA/3A
Ai Nurhasanah
(1521000004)
FaujiahRahma Surya
Hafidzotul Millah
(1152100020)
(1152100024)
KATA PENGANTAR
merupakan
keteladanannya
inspirator
beserta
terbesar
keluarganya,
dalam
sahabat,
dan
segala
para
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................... 2
BAB II...............................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Latar Belakang Munculnya Dinasti-Dinasti Kecil....................3
2.1.2Dinasti Fatimiyah (909-1171 M).............................................6
2.1.3Dinasti Ayyubiyah (1171-1250 M)..........................................7
2.1.4Dinasti Mamalik (1250-1517 M).............................................8
2.2 Sistem Pemerintahan, Politik , dan Tata Negara DinastiDinasti Kecil................................................................................. 11
2.2.1Bidang Politik.......................................................................11
2.2.2Bidang ekonomi...................................................................11
2.2.3Bidang Sosial Budaya...........................................................12
2.2.4Bidang keagamaan..............................................................12
2.3 Kemajuan Dan Kemunduran Dinasti-Dinasti Kecil..................12
2.3.1Dinasti Aghlabiyah (187/296 H/800-909).............................12
2.3.2Dinasti Fatimiyah (909-1171 M)...........................................13
2.3.3Dinasti Ayyubiyah (1171-1250 M)........................................14
2.3.4Dinasti Mamamalik (1250-1517 M)......................................15
BAB III............................................................................................................16
SIMPULAN...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
masa
kepemimpinan
Bani
Ummayah
perluasan
dan
penyelidik,
menghubungkan
dengan
ia
menyeberangi
Eropa
sehingga
samudera
yang
akhirnya
dapat
meminta
bantuan
kepada
Yusuf
bin
Tasyfin
(al-
menggalakkan
kegiatan-kegiatan
yang
bersifat
Rumusan Masalah
2.
3.
1.3
1.
Tujuan
Untuk mengetahui
dinasti kecil .
2.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Latar
Belakang
Munculnya
Dinasti-Dinasti
Kecil.
Sebagaimana yang pernah berlangsung di Kekhalifahann
Abasyiah, Kekhalifaan Umayah pun juga mengalami, yaitu
kerusuhan baik internal maupun eksternal yang rumit. Beberapa
gerakan sosial keagamaan melakukan pemberontakan. Mereka
mengkritik pemerintahan karena praktik pemerintahan yang
kacau, eksploitasi keuangan, penggunaan militer asing, situasi
ketidak amanan yang kronis. Kalangan sufi mengepalai
pemberontakan kelas masyarakat yang lebih rendah yang
M),
9. Ibrahim II Ibn Ahmad (261-289 H/875-902 M),
10. Abu Al-Abbas Abdullah II (289-290 H/902-903 M),
11.
Abu Mudhar Ziyadatullah III (290-296 H/903-909 M)
Dinasti Aglabiyah merupakan tonggak terpenting
dalam konflik berkepanjangan antara Asia dan Eropa, yang
dipimpin oleh Ziyadatullah I. Ia mengirim sebuah ekspedisi
untuk merebut pulau yang terdekat dari Tunisia yaitu Sicilia
oleh
panglima
Asad
Ibn
Furat,
dengan
Peletak
dasar
sekaligus
pendiri
dinasti
ini
adalah
Ubaidillah al-Mahdi putra Husein Ibn Ahmad Ibn Abd Allah Ibn
Muhammad Ibn Ismail Ibn Jafar ash-Shidiq.
Ubaidillah al-Mahdi datang dari Suriah ke Afrika Utara
karena propaganda Syiah di daerah ini mendapat sambutan baik,
terutama dari suku Berber ketama. Ia mulai merintis kegiatan
dakwahnya tahun 893 M dengan mengetengahkan konsep akan
datangnya al-Mahdi dari keturunan Nabi saw. Para dai Fatimiyah
berhasil
menarik
suku-suku
Berber
untuk
mendukung
ia
berhasil
menumbangkan
gurbenur-gurbenur
dinasti-dinasti
kecil
lainnya,
dinasti
Fatimiyah
kota
al-Mahdiyah
di
Ikhsyidiyyah.
Ifriqiyyah,
Fatimiyah
beraliran
Syiah
Ismailiyah,
Mosul.
Untuk
mengantisipasi
pemberontakan dari
pengikut
An-Nashir
Shalahuddin
(Saladin)
(564-589
H/1169-1193 M)
Al-Malik Al-Aziz Imaduddin (589-595 H/1193-1198 M)
Al-Malik Al-Mansur Nasiruddin (595-596 H/1198-1200 M)
Al-Malik Al-Adil I Saifuddin (596-615 H/1200-1218 M)
Al-Malik Al-Kamil I Nashiruddin (615-635 H/1218-1238 M)
Al-Malik Al-Adil II Saifuddin (635-637 H/1238-1240 M)
Al-Malik Ash-Shalih Najmuddin Ayyub (637-647 H/1240-
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1249 M)
8. Al-Malik Al-Muazhaham Turan-Syah (647-648 H/1249-1250
M)
9. Al-Malik Al-Asyraf II Muzhaffaruddin (648-650 H/1250-1252
M)
2.1.4 Dinasti Mamalik (1250-1517 M)
Dinasti mamalik adalah dinasti yang dibentuk para budak
dari
berbagai
macam
suku
bangsa
dan
ras,
berbentuk
Nashiruddin
Muhammad
(698-708
H/1299-1309 M)
14.
Al-Muzaffar Ruknuddin Baybars II Al-Jasyankir (708709 H/1309-1309 M)
15.
An-Nashir
Nashiruddin
Muhammad
(709-741
19.
M)
20.
Al-Kamil Saifuddin Syaban I (746-747 H/1345-1346
M)
21.
Al-Muzhaffar Saifuddin Hajji I (747-748 H/13461347 M)
22.
An-Nashir Nashiruddin Al-Hasan (748-752 H/13471351 M) memerintah pertama kali
23.
Ash-Shalahuddin Shalih (752-755 H/1351-1354 M)
24.
An-Nashir Nashiruddin Al-Hasan (755-762 H/13541361 M) memerintah kedua kali
25.
Al-Manshur Shalahuddin Muhammad
(762-764
H/1361-1363 M)
26.
Al-Asyraf Nashiruddin Syaban II (764-778 H/13631376 M)
27.
Al-Manshur Alauddin Ali (778-783 H./1376-1382 M)
28.
Ash-Shalih Shalahuddin Hajji II (783-784 H/13821382 M) memerintah pertama kali
29.
Azh-Zhahir Saifuddin Barquq
(Burji)
(784-791
H/1382-1389 M)
30.
Hajji II (791-792 H/1389-1390 M) memerintah
kedua kali, dengan gelar kehormatan Al-Muzhaffar
atau Al-Manshur.
2.2
Dinasti-Dinasti Kecil.
Kehadiran dinasti-dinasti-dinasti yang independen pada
masa Dinasti Abbasiyah telah memberikan sumbangan yang
sangat berarti bagi keberlangsungan Dinasti Abbasiyah. Tanpa
kehadiran dinasti-dinasti kecil ini, besar kemungkinan eksistensi
Dinasti Abbasiyah tidak akan berumur panjang, seperti :
2.2.1
Bidang Politik
Islam
telah
memiliki
kontribusi
besar
dalam
Umar
bin
Salim,
pemberontakan-
besar
bagi
Dinasti
Abbasiyah
untuk
2.2.3
Bidang Sosial Budaya
a. Melahirkan intelektual dan filosof-filosof besar.
b. Dinasti-dinasti kecil ini dalam sejarah dianggap telah
memberikan
ruang
untuk
menumbuh
kembangkan
intelektual
dan
filosof-filosof
besar
Islam
dengan
seni
arsitektur.
Jadi
tidaklah
mengherankan apabila pusat-pusat pemerintahan dinastidinasti kecil ini memiliki banyak bangunan-bangunan
(terutama
masjid)
dengan
arsitektur
yang
indah
danmegah.
2.2.4
Bidang keagamaan.
a. Dinasti-dinasti kecil ini telah memberikan kontribusi besar
dalam menyebarkan ajaran Islam ke daerah phery-phery.
Tanpa adanya perpanjangan tangan Dinasti Abbasiyah
(baca
dinasti-dinasti
kecil),
besar
kemungkinan
berjalan
Kemajuan
Dinasti
Aghlabiyah
adalah
adalah
rakyat,
memungut
angkatan
iuran
bersenjata.
2)
Negara,
Amir
dan
terakhir
2.3.2
Masjid
al-Azhar
yang
berfungsi
sebagai
pusat
kehancuran
dinasti
Fatimiyah
diakibatkan
adanya
panglima
Syirkuh
yang
dibantu
keponakannya
M)
Al-Malik
Al-Malik
Al-Malik
Al-Malik
Al-Malik
Al-Malik
Al-Malik
Al-Malik
2.3.4
agama
terdapat:
1.
Ibn
Taimiyah
(reformis
pemikiran Islam bermahzab Hambali), 2. Jalal al-Din alzabaki, 3. Ibn Khaldun, 4. Ibn Kalsun, dan 5. Abu al-Fida.
Di bawah kekuasaan Mamluk, Mesir dan Suriah
mengalami
kemakmuran
ekonomi
dan
perkembangan
keturunan)
tampaknya
adalah
dari
zaman
militer,
manajerial
untuk
namun
tidak
memiliki
mengendalikan
Negara.
keterampilan
Selain
itu,
BAB III
SIMPULAN
1.
Turki,sehingga
member
peluang
untuk
Untuk memisahkan diri dari penguasa bani Abbas ada dua cara:
a. Seorang
pemimpin
lokal
memimpin
suatu
yang
ditunjuk
menjadi
gubernur
oleh
DAFTAR PUSTAKA