Abstrak
Studi Islam sudah terdapat pada zaman nabi Muhammad Saw, di mana
pada masa tersebut rasul mengajarkan keIslaman sesuai dengan syariat 1, beserta
ajaran-ajaran berupa firman Allah yang diwahyukan melalui malaikat kepada
nabi. Namun pada dasarnya studi Islam dalam zaman ini tergolong masih sangat
minoritas atau belum adanya minat dari kaum Quraisy.
Lambat laun perkembangan studi Islam semakin menonjol ketika Nabi
Muhammad SAW mulai hijrah dari Mekkah menuju Madinah2, di mana rasul
mulai memperluas ajaran Islam ke seluruh kota Madinah yang disambut baik oleh
penduduk Madinah. Setelah melalui banyak rintangan dan masalah, akhirnya studi
Islam mulai berkembang di seluruh penjuru Jazirah Arab, meskipun pada awalnya
melibatkan peperangan.
Tak hanya di situ perkembangan studi Islam pun berlanjut hingga masa
keemasan Islam yakni pada zaman dinasti Abbasiyah3, meski juga melibatkan
peperangan, namun perkembangan studi Islam semakin menunjukkan taringnya
hingga dapat menginjak Benua Eropa.
Pada akhirnya studi Islam telah berkembang pesat dalam lingkup global
yang ditandai dengan banyak manusia (Log In4) ke dalam Islam. Hingga seluruh
penjuru dunia pun merasakan hadirnya agama Islam tak terkecuali Indonesia.
Pendahuluan
Studi Islam dapat di artikan sebagai segala aspek studi yang berhubungan
dengan Islam, seperti Ilmu Fiqh, Ilmu Kalam, dan Ilmu-ilmu keIslaman lainnya. 5
Tak heran apabila Studi Islam menjadi tolak ukur pengetahuan seorang muslim
dalam memperkuat keyakinannya terhadap agama Islam itu tersendiri.
Studi Islam bermula pada masa klasik dimulai sejak tahun 650 hingga
1250 M. Namun jauh sebelumnya, Nabi Muhammad sudah memberikan pelajaran
untuk membimbing para sahabat. Tema studi Islam pada masa itu nabi kala itu
politeisme, karena mengakui banyaknya tuhan atau kata lain berhala (Tuhan
mereka). Nabi Muhammad membimbing mereka dalam berakidah tauhid, yakni
1
Wikipedia “Syariat yakni berisi hukum dan aturan Islam adalah hukum agama yang membentuk
merujuk bagian dari tradisi Islam.”
2
Inews.id “Setelah itu, Allah SWT menyuruhnya untuk hijrah, maka Nabi Muhammad SAW pun
melaksanakan Hijrah ke Madinah. Awalnya, pada tahun 620 M Nabi Muhammad SAW bertemu enam orang
Yastrib (Madinah) dari Kabilah Khazraj yang berziarah ke Mekah.”
3
Buku “Dinasti Abasyiah” oleh Dr. Yusuf Al-‘isy tahun 2013
4
“Masuk”
5
Wikipedia “setiap studi yang berhubungan dengan Islam, termasuk Fikih, Ilmu Kalam, dan pemahaman-
pemahaman lainnya seperti Sekularisme di barat, Ilmu-ilmu Islam, dan Ekonomi Islam. Istilah Studi
Islam lebih diartikan seperti sebuah universitas, yang terdapat di dalamnya studi akademik.”
dengan meyakini bahwa Allah SWT Maha Esa. Belakangan ilmu bidang ini
disebut dengan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam, dan Ilmu Ushuluddin.6
Berdasar dari sejarah di Timur dan di Barat, Nabi Muhammad lahir di kota
Mekah pada tahun 570 M7. Beliau terlahir dari Bani Hasyim, yakni salah satu dari
suku Quraisy yang dikatakan orang-orang dari keturunan yang di agungkan dalam
kota Mekah. Pada tahun 610 M, lalu sejarawan memberikan simbol kenabian dan
kerasulan Muhammad, ketika beliau menerima wahyu pertama.
Maka dari itu bisa dibilang studi Islam sudah dalam bimbingan Nabi
Muhammad SAW yang berlangsung selama 23 tahun. yakni, selama 13 tahun
dilakukan di Mekah, yang mengalami tantangan berat dari penduduknya. Lalu
ketika tinggal 10 tahun di Madinah, studi Islam berkembang dan mendapat
respons positif.8
6
Syamsul Yakin “Dosen Magister KPI FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”
7
Wikipedia “sekitar tahun 570M, berdekatan dengan Tahun Gajah yang merupakan tahun kegagalan
penyerangan Mekkah oleh pasukan bergajah di bawah pimpinan Abrahah”
8
Buku “Studi Islam” oleh H. Zuhri, cetakan ke-2 tahun 2016
Pembahasan
Pembelajaran studi Islam pertama kali dilakukan oleh rasul dan di dakwahkan
di muka bumi yang pada waktu bersamaan dengan sang pembawa risalah itu
sendiri.
- Era Kenabian
Studi Islam pada zaman ini berupa kajian Islam yang sengaja diajarkan dengan
pemahaman tertentu. Pemikiran yang muncul dengan sederhana dengan ranah
dalam tatanan komunikasi serta Bahasa yang manusiawi. Contohnya yang
dikatakan oleh Fazlur Rahman tentang sejarah kenabian:
“keberhasilan Muhammad yang selalu di nilai di sepanjang masa tentu bukan
atas dasar atau patokan berapa kali beliau menikah, bukan pula atas dasar
keberhasilan pribadinya dengan karir yang cemerlang. Ia sendiri tidak pernah
menonjolkan diri sehingga mengembalikan setiap keberhasilan yang ia capai
kepada tuhan. Keberhasilan yang selalu dinilai adalah dari apa yang ia berikan
pada umat manusia baik dalam bentuk seperengkat cita”.
Sesungguhnya sejarah kenabian masuk dalam wilayah kajian studi Islam dan
alat pendekatan yang tepat, dimana nabi dan para sahabat memahaminya terlebih
dahulu ilmu Islam tersebut dan mengajarkan kepada umatnya dengan penuh
kesabaran dan cinta.
- Era Khulafa Al-Rasyidin9
Pasca kenabian studi Islam mulai menambahkan corak dan karakteristiknya
yang khas. Dengan kepastian sejarah karena memang waktu itu pemahaman
tentang Islam adalah suatu keharusan, dimana Nabi Muhammad SAW telah tiada.
Studi Islam benar-benar mengalami perkembangan. Dimana tidak hanya
mendebatkan dan bersandar pada ketentuan Al-Qur’an maupun sabda Nabi,
dengan mulai mempertimbangkan kekuatan penalaran dalam bentuk interpretasi
dan penyesuaian yang lain. Hal demikian dapat terlaksana dengan pemahaman
yang telah diyakini, yakni pemahaman studi Islam pada era Kenabian dari dua
warisan yang telah di kembangkan melalui Al-Qur’an dan Hadits. Pertumbuhan
studi Islam pada awalnya dilaksanakan di masjid-masjid.
9
Sebutan Kepada empat (4) sahabat Nabi yang menjadi pemimpin setelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW”
Mahmud Yunus menjelaskan bahwa pusat-Pusat studi Islam klasik adalah di
Mekkah dan Madinah (Hijaz), Basrah, dan Kufah (Irak), Damaskus dan Palestina
(Syam), dan Fistat (Mesir). Madrasah Mekkah dipelopori oleh Mu'adz bin Jabal;
Madrasah Madinah dipelopori oleh Abu Bakar, Umar, Utsman; Madrasah Basrah
dipelopori oleh Abu Muasa Asy'ari dan Anas bin Malik madrasah Kufah
dipelopori oleh Ali bin Abi Thalib dan 'Abdullah bin Mas'ud; Madrasah
Damaskus (Syiria) dipelopori oleh Ubadah dan Abu Darda; sedangkan Madrasah
Fistat (Mesir) dipetopori oleh Abdullah bin Amr bin 'Ash.
Pada zaman kejayaan Islam, studi Islam dipusatkan di Ibu kota Negara yaitu
Bagdad. Di Istana Dinasti Bani Abbas pada zaman al-Makmun (813-833), putra
Harun al-Rasyid didirikan Bait al-Hikmah, yang dipelopori oleh khalifah sebagai
pusat Pengembangan Ilmu pengetahuan dengan wajah ganda; sebagai
perpustakaan serta sebagai lembaga pendidikan (sekolah) dan penerjemahan
karya-karya Yunani kuno ke dalam Bahasa Arab untuk melakukan akselerasi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Di samping itu, di Eropa terdapat pusat kebudayaan yang merupakan
tandingan Baghdad, yaitu Universitas Cordova yang didirikan oleh Abd al-
Rahman lll (929-961 M). dari Dinasti Umayyah di Spanyol. Di Timur Islam,
Bagdad juga diclirikan Madrasah Nizhamiah yang didirikan oleh perdana menteri
Nizham al-Muluk dan di Kairo Mesir didirikan Universitas al-Azhar yang
didirikan oleh Dinasti Fatimiah dari kalangan syi'ah. Dengan demikian, pusat-
pusat kebudayaan yang juga merupakan pusat studi Islam pada Zaman kejayaan
Islam adalah Bagdad, Mesir, dan Spanyol.
Studi Islam sekarang ini berkembang hampir di seluruh Negara di dunia,
baik di dunia Islam maupun bukan Negara Islam. Di dunia Islam terdapat pusat-
pusat studi Islam, seperti Universitas al-Azhar di Mesir dan Universitas Ummul
Qura di Arab Saudi. Di Teheran didirikan Universitas Teheran. Di universitas ini
studi Islam dilakukan dalam satu Fakultas yang disebut Kulliyat llahiyyaf
(Fakultas Agama). Di Universitas Damaskus (Syiria) studi Islam ditempatkan
dalam Kulliyat al-Syari'ah (Fakultas Syari'ah) yang di dalamnya terdapat program
studi Ushulluddin, tashawuf, dan sejenisnya.
Di Universitas al- Azhar, dapat dibedakan menjadi dua periode; Pertama,
periode sebelum tahun 1961; dan kedua periode setelah tahun 1961. Pada periode
pertama, fakultas-fakultas yang ada sama dengan fakultas-fakultas yang ada di
IAIN, sedangkan setelah tahun 1961, di Universitas ini diselenggarakan Fakultas
Umum disamping Fakultas Agama.10
Mereka yang non-muslim ini lebih dikenal denga sebutan Orientalist, kata
orientalist berasal dari dua kata, yaitu Orient yang berati Timur, dan List yang
berarti ahli. Maka secara bahasa Orientalist adalah ahli ketimuran. Maksud timur
disini adalah Islam. Maka ringkasnya, Orientalist adalah ahli keIslaman. Para
orientalist ini disebut sebagai orang yang mengetahui Islam secara kognitif atau
aqliyah (Understanding), tidak pernah sampai pada tingkat afektif atau qolbiyah
(merasakan), apalagi pada tingkat phsikomotorik atau fi’liyah atau ‘amaliyah. 29
Sebelum muslim memasuki universitas-universitas di Barat dan belum ada
muslim yang menulis dalam bahasa Barat, buku-buku dan artikel-artikel tentang
pemikiran-pemikiran di bidang Islam yang berkembang di dunia Barat di
dominasi dan merupakan hasil pemikiran para orientalist. Bagi siapa yang ingin
mengethui tentang Islam, maka sumber bacaannya adalah karya orientalist.
Karena pada umumnya para orientalist tersebut menuliskan buku-buku dengan
menggunakan bahasa yang berlaku atau digunakan di negara-negara masing-
masing. Sehingga mudah di pahami oleh para pemula.
Kegiatan para orientalist ini telah berlangsung sejak dulu. Ketika
peradaban Islam memasuki zaman pertengahan (1250-1800 M) atau Islam
menapaki masa kejayaannya, minat orang-orang Barat kepada bahasa-bahasa
Timur khususnya kepada bahasa Arab sangat tinggi. Mereka kemudian
memepelajarinya lengkap dengan kesastraanya.
Disamping bahasa Arab, bahasa Timur yang juga dipelajari adalah bahasa
Turki, Ibrani, dan Persi. Setelah menguasainya, langkah selanjutnya yang mereka
11
“Arabiyah” sebutan bagi orang orang (kaum) yang berdarah arab. / disimbolkan sebagai Bangsa
Arab
lakukan adalah menterjemahkan buku-buku yang berbahasa 29 Khoiruddin
Nasution. Op. cit, h. 97 30 Ibid. h 100-101 20 Arab dari berbagai bidang ilmu
seperti ilmu alam, kedokteran, mathematik, dan berbagai bidang keilmuan lainnya
ke dalam bahasa mereka masing-masing.
Seiring dengan adanya sarjana muslim yang sekolah di Barat dan menulis
dalam bahasa Barat tentang Islam, maka ahli keIslaman pun muncul dari sejumlah
muslim. Munculnya ulumaulama sarjana muslim ini sebagai hasil dari interaksi
mereka dengan tenaga-tenaga pengajar tentang studi Islam di dunia Barat. Dengan
lahirnya sarjana-sarjana muslim dalam bidang studi Islam dan dapat menggunakan
bahasa Barat (Eropa dan Amerika) secara tepat dan benar, diharapkan dapat
meluruskan pandangan-pandangan sarjana Barat yang kadang-kadang
berpandangan miring terhadap Islam dan muslim. Dengan lahirnya sarjana-sarjana
muslim minimal dapat memberikan alternatif pemikiran, bukan lagi hanya murni
pandangan-pandangan sarjana non-muslim. Adapun sebagian diantara sarjana
muslim yang menjadi ahli dalam kajian Islam adalah, Muhammad Iqbal, Fazlur
Raihan, Muhammad Arkoun, Farid Esack, Nasr Hamid Abu Zayd, Fatima
Mernisi, Muhammmad Hashim Kamali, dan lain-lain.
Adapun dari sisi kelembagaan atau institusi, studi Islam di Negara non
muslim tidak selalu dengan nama Islamic Studies, tetapi dengan berbagai nama,
semisal Middle East Studies, Near Eastern Studies, Religious Studies,
Comparative Religion, dan lain-lain. Perguruan Tinggi yang menyebut nama
Islamic Studies dan menjadi major di Amerika Serikat (USA) hanya beberapa
Perguruan Tinggi, diantaranya adalah12
12
Buku “Menelusuri Jejak Historis Kajian Islam Ala Sarjana Orientalis” oleh JAMALI SAHRODI
(2008). CV. Pangger
Disamping itu ada juga beberapa lembaga (pusat studi/center), baik yang
berafiliasi dengan universitas maupun tidak, yang menawarkan dan menyediakan
studi Islam diantaranya ada di United State of Amerika (Amerika Serikat), yakni:
a. Kanada
b. Amerika Serikat
Pada masa kejayaan Islam, mata pelajaran bagi kurikulum sekolah tingkat
rendah adalah Al-Qur`an, agama, membaca, menulis, dan syair. Di istana-istana
biasanya ditegaskan pentingnya pengajaran khittabah, ilmu sejarah, cerita perang,
cara-cara pergaulan, ilmu-ilmu pokok seperti Al-Qur`an, syair dan fiqh.
Di lembaga-lembaga pendidikan formal, seperti masjid, kurikulumnya
adalah ilmu agama dengan Al-Qur`an sebagai intinya. Selain itu hadits dan tafsir.
Hadits merupakan materi penting di masjid-masjid, karena kedudukannya sebagai
sumber agama Islam yang kedua, setelah Al-Qur`an. Sedangkan tafsir adalah ilmu
yang membahas kandungan Al-Qur`an dengan penafsirannya.
Studi Islam bagi Azyumardi Arza dengan istilah little tradition yang
berkaitan dengan kajian Islam.guna menjelaskan Islam yang melingkupi
masyarakat dengan sosial budaya tertentu. Terlepas dari mengapa Allah SWT
memilih Arab sebagai tempat turun ajaran-Nya, di karenakan keberagaman
budaya dan kultur yang ada pada setiap daerah akan memberikan ekspresi
simbolis yang berbeda pula. Dengan contoh pembahasan atau penyebutan
“Tuhan” yakni “Allah” dalam Bahasa jawa adalah “Gusti” sedangkan dalam
Bahasa madura adalah “Se kobhesah” berbeda pula pada daerah Lombok yang
menyebut “Ninik Kaji”.
Oleh sebab itu perkembangan studi Islam di Indonesia adalah multi
kultural yang tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan, sebagai bukti bahwa
ekspresi Islam tidak berwajah tunggal yang dimaksud adalah tetap pada kitab dan
hadits yang diyakini sama atau serupa tetapi cara penafsiran dan tradisi akan
dijumpai dalam keberagaman yang berbeda.
Pada awalnya studi Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para Sunan
yang memberikan pengajaran dan arahan layaknya apa yang telah dilakukan
Rasulullah SAW,14 hanya saja disesuaikan dengan keberagaman budaya itu sendiri
contohnya adalah cara yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga ditanah Jawa dengan
mengadakannya tahlilan (menyebut asma-asma ALLAH) dalam perkumpulan
malam setiap ada warga yang meninggal dengan harapan doa yang hidup sampai
kepada yang telah wafat.karena memang awalnya para warga telah berkumpul
namun dengan berpesta miras dan judi.lalu masuklah pengajaran-pengajaran Islam
didalam kebiasaan masyarakat jawa.
13
Retorika adalah cabang dari dialetika yang membahas mengenai kemampuan dalam membuat
argumen dalam bahasa sebagai alat di bidang ilmu etika
14
Wahyudi, A, Khalid, A. Kisah Wali Songo Para Penyebar Agama Islam Di Tanah
Jawa. Surabaya : Karya Ilmu.
Berkembangnya zaman pembelajaran Islam sendiri bertambah dengan cara
yang bervariasi yakni melalui langar,pesantren, Pendidikan pada masa kerajaan
Islam, termasuk juga dikelas atau sekolah. Langgar-langgar dengan adanya TPQ,15
pengajian dimushala atau masjid.pesantren dengan para santriwan ataupun
santriwati yang memang dikhususkan dalam pembelajaran agama.
pada masa kerajaan Islam contohnya kerajaan kudus16 jawa timur yang
berkembang dan berjalan menggunakan tatacara Islami kebudayaan.yang terakhir
adalah sekolah selayaknya Pendidikan yang telah kita dapat sedari dasar hingga
perkuliahan.pembelajaran dalam kelas,sekolah entah yang mendasar ataupun inti
Islam itu sendiri.
15
“TPQ” : Tempat Pendidikan Qur’an
16
Salah Satu kerajaan terbesar di Nusantra yang terletak di Jawa Timur tepatnya di kota kudus
Kesimpulan
Perkembangan Studi Islam bisa dibilang begitu pesat, meski tidak semua
yang mempelajari Studi ini adalah muslim. Namun perkembangan studi ini berada
pada belah dunia mana pun, karena dianggap sebagai peraturan yang paling benar
adalah Studi Islam itu sendiri. Dan pada dasarnya Studi Islam tidak pernah
berubah patokannya tetap pada Al-Quran dan Hadist namun dengan ke moderatan
agama itu sendiri.
Daftar Pustaka
4. Ahmad Nur Ainul Yakin 222103050039 aku pergi ke negara Barat, aku
melihat Islam namun tidak melihat orang muslim. Dan aku pergi ke negara
Arab, aku melihat orang muslim namun tidak melihat Islam.bagaimana
kita mengimplementasikan ajaran Islam dinegara kita atau dinegara timur
Jawaban: cara mengimplementasikannya adalah seperti dengan berkata
jujur karena Allah SWT selalu melihat perbuatan kita, melaksanakan
kewajiban beribadah seperti sholat, zakat, dan saling tolong menolong
dalam kebaikan dengan keluarga, teman, dan saudara .
18. Farah ahista rahma 224103050012 Kenapa kok bisa orang barat tertarik
mempelajari studi islam
Jawaban: karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di
kalangan barat justru membuat mereka mulai penasaran mencari
kebenaran sejati melalui agama islam.
Pada usia 1.000 tahun saat Konstantin Agung menjadikannya ibu kota
Kekaisaran Romawi pada 330 M, kota itu dinamai Konstantinopel. Namun pada
1453, bangsa Turki di bawah kepemimpinan Sultan Mehmet II menguasai
Konstantinopel dan menjadikannya ibu kota Kekaisaran Utsmani dengan namanya
Istanbul. Konstantinopel dipandang sebagai salah satu kota paling penting di
dunia. Bahkan di masa Nabi Muhammad SAW, beliau pernah menyatakan kepada
para sahabatnya bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kaum Muslim.
27. Ade sinta rahmawati (224103050020)
Apa bukti dari pernyataan bahwa sejarah kenabian termaksud dalam kajian study
Islam
Jawaban : mewujudkan Islam rahmatan li al-'alamin (sebagai agama rahmat bagi
semesta raya). “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS al-Anbiya' [21]: 107).
33. Istiqomah( 224103050016) Seperti apa contoh faktor ekstern dan faktor
intern perkembangan studi islam di indonesia
Jawaban:
Eksternal
Tradisi keilmuwan telah. berkembang lebih dulu di. wilayah Persia,
sehingga. umat Islam tinggal.
Umat Islam melakukan. adaptasi terhadap budaya. asing terutama ilmu
Terjadinya gerakan. translitasi (penterjemahan) oleh umat Islam pada.
Proses penterjemahan. tersebut melahirkan. kecenderungan baru dalam.
Proses tranformasi.
Internal
34.M.Faqihul Abror (224103050009) kenapa umat islam tertinggal jauh di
bandingkan dunia barat
Jawaban: Menurut Prof Komaruddin, salah satu sebab yang membuat
dunia Islam tertinggal dalam membangun peradaban, termasuk sains, ekonomi
dan politik, adalah terjadinya krisis politik berkepanjangan yang menghancurkan
semua prestasi peradaban yang dibangun berabad-abad.