A.Pendahuluan
1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 4
terkuat dan tak tertandingi. Al- Ma’mun pengganti Al- Rasyid, dikenal sebagai khalifah
yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku
asing digalakan, untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia mengkaji penerjemah-
penerjemah dari golongan kristen dan penganut golongan lain yang ahli. Ia juga banyak
mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait
Al- Hikmah, pusat penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan
perpustakaan yang besar dan menjadi perpustakaan umum dan diberi nama ”Darul Ilmi”
yang berisi buku-buku yang tidak terdapat di perpustakaan lainnya. Pada masa Al-
Ma’mun inilah Bagdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan, kekota
inilah para pencari datang berduyun-duyun, dan pada masa ini pula kota Bagdad dapat
memancarkan sinar kebudayaan dan peradaban islam keberbagai penjuru dunia.
didirikan oleh seorang perdana menteri bernama Nidzamul Muluk (456-486 M).
Bangunan madrasah tersebut tersebar luas di kota Bagdad, Balkan, Muro, Tabaristan,
Naisabur dan lain-lain.
•Kuttab, yakni tempat belajar bagi para siswa sekolah dasar dan menengah.
•Majlis Munadharah, tempat pertemuan para pujangga, ilmuan, para ulama,
cendikiawan dan para filosof dalam menyeminarkan dan mengkaji ilmu yang
mereka geluti.
•Darul Hikmah, gedung perpustakaan pusat.2
1.Lembaga-lembaga Pendidikan.
a.Lembaga-lembaga pendidikan sebelum madrasah
Adapun lembaga-lembaga pendidikan islam yang sebelum
kebangkitan madrasah pada masa klasik, adalah: 3
1.Suffah
Pada masa Rasulullah SAW, suffah adalah suatu tempat yang dipakai untuk
aktivitas pendidikan biasanya tempat ini menyediakan pemondokan bagi pendatang baru
dan mereka yang tergolong miskin disini para siswa diajari membaca dan menghafal al-
qur’an secara benar dan hukum islam dibawah bimbingan langsung dari Nabi, dalam
perkembangan berikutnya, sekolah shuffah juga menawarkan pelajaran dasar-dasar
menghitung, kedokteran, astronomi, geneologi dan ilmu filsafat.
2
Mahrus As’ad, Sejarah Kebudayaan Islam, (Bandung: CV Amirco, 1994), h. 25-26
3
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafika Persada, 2004),
h. 32-42
Kuttab atau maktab berasal dari kata dasar yang sama, yaitu kataba yang artinya
menulis. Sedangkan kuttab atau maktab berarti tempat untuk menulis atau tempat dimana
dilangsungkan kegiatan tulis menulis.