Anda di halaman 1dari 3

PENDIDIKAN ISLAM PADA ZAMAN BANI ABBASIYAH

A.Pendahuluan

Sejak lahirnya agama islam, lahirlah pendidikan dan pengajaran islam,


pendidikan dan pengajaran islam itu terus tumbuh dan berkembang pada masa
khulafaurasyidin dan masa bani Umayyah.

Pada permulaan masa Abbasiyah pendidikan dan pengajaran berkembang dengan


sangat hebatnya di seluruh negara islam. Sehingga lahir sekolah-sekolah yang tidak
terhitung banyaknya, tersebar di kota sampai ke desa-desa. Anak-anak dan pemuda
berlomba-lomba untuk menuntut ilmu pengetahuan, pergi kepusat-pusat pendidika,
meninggalkan kampung halamannya karena cinta akan ilmu pengetahuan.

Kerajaan islam di Timur yang berpusat di Bagdad dan Cordova telah


menunjukan dalam segala cabang ilmu pengetahuan sehingga kalau kita buka lembaran
sejarah dunia pada masa keemasan, yang bermula dengan berdirinya kerajaan Abbasiyah
di Bagdad, pada tahun 750 M dan berakhir dengan kerajaan Abbasiyah pada tahun 1258
Masehi.

B.Pendidikan Islam dan Segala Aspeknya

Kekuasaan dinasti bani abbas, sebagaimana disebutkan melanjutkan kekuasaan


dinasti bani Umayyah. Dinamakan khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa
dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad Saw, dinasti didirikan
oleh Abdullah Alsaffah Ibnu Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Al- Abbas.1

Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti islam yang sempat membawa kejayaan


umat islam pada masanya. Zaman keemasan islam dicapai pada masa dinasti-dinasti ini
berkuasa. Pada masa ini pula umat islam banyak melakukan kajian kritis terhadap ilmu
pengetahuan. Akibatnya pada masa ini banyak para ilmuan dan cendikiawan
bermunculan sehinnnngga membuat ilmu pengetahuan menjadi maju pesat.

Popularitas daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun Al-Rasyid


(786-809 M) dan puteranya Al-Ma’mum (813-833 M). Kekayaan yang dimanfaatkan
Harun Arrasyid untuk keperluan sosial, rumah sakit, lembaga pendidikan, dokter, dan
farmasi didirikan, pada masanya sudah terdapat paling tidak sekittar 800 orang dokter.
Disamping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Tingkat kemakmuran yang
paling tinggi terwujud pada zaman khalifah ini. Kesejahteraan sosial, kesehatan,
pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman
keemasannya.pada masa inilah Negara islam menempatkan dirinya sebagai Negara

1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 4
terkuat dan tak tertandingi. Al- Ma’mun pengganti Al- Rasyid, dikenal sebagai khalifah
yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku
asing digalakan, untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia mengkaji penerjemah-
penerjemah dari golongan kristen dan penganut golongan lain yang ahli. Ia juga banyak
mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait
Al- Hikmah, pusat penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan
perpustakaan yang besar dan menjadi perpustakaan umum dan diberi nama ”Darul Ilmi”
yang berisi buku-buku yang tidak terdapat di perpustakaan lainnya. Pada masa Al-
Ma’mun inilah Bagdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan, kekota
inilah para pencari datang berduyun-duyun, dan pada masa ini pula kota Bagdad dapat
memancarkan sinar kebudayaan dan peradaban islam keberbagai penjuru dunia.

Diantara bangunan-bangunan atau sarana untuk penndidikan pada masa


Abbasiyah yaitu:
•Madrasah yang terkenal ketika itu adalah madrasah Annidzamiyah, yang

didirikan oleh seorang perdana menteri bernama Nidzamul Muluk (456-486 M).
Bangunan madrasah tersebut tersebar luas di kota Bagdad, Balkan, Muro, Tabaristan,
Naisabur dan lain-lain.

•Kuttab, yakni tempat belajar bagi para siswa sekolah dasar dan menengah.
•Majlis Munadharah, tempat pertemuan para pujangga, ilmuan, para ulama,
cendikiawan dan para filosof dalam menyeminarkan dan mengkaji ilmu yang
mereka geluti.
•Darul Hikmah, gedung perpustakaan pusat.2
1.Lembaga-lembaga Pendidikan.
a.Lembaga-lembaga pendidikan sebelum madrasah
Adapun lembaga-lembaga pendidikan islam yang sebelum
kebangkitan madrasah pada masa klasik, adalah: 3
1.Suffah

Pada masa Rasulullah SAW, suffah adalah suatu tempat yang dipakai untuk
aktivitas pendidikan biasanya tempat ini menyediakan pemondokan bagi pendatang baru
dan mereka yang tergolong miskin disini para siswa diajari membaca dan menghafal al-
qur’an secara benar dan hukum islam dibawah bimbingan langsung dari Nabi, dalam
perkembangan berikutnya, sekolah shuffah juga menawarkan pelajaran dasar-dasar
menghitung, kedokteran, astronomi, geneologi dan ilmu filsafat.

2.Kuttab atau maktab.

2
Mahrus As’ad, Sejarah Kebudayaan Islam, (Bandung: CV Amirco, 1994), h. 25-26
3
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafika Persada, 2004),
h. 32-42
Kuttab atau maktab berasal dari kata dasar yang sama, yaitu kataba yang artinya
menulis. Sedangkan kuttab atau maktab berarti tempat untuk menulis atau tempat dimana
dilangsungkan kegiatan tulis menulis.

Philip K. Hitti mengatakan bahwa kurikulum pendidikan dikuttab ini berorientasi


kepada al-qur’an sebagai suatu tex book, hal ini mencakup pengajaran membaca dan
menulis, kaligrafi, gramatikal bahasa arab. Sejarah Nabi hadits, khususnya yang berkaitan
dengan Nabi SAW. Bahkan dalam perkembangan kuttab dibedakan menjadi dua, yaitu
kuttab yang mengajarkan pengetahuan non agama (secular learning) dan kuttab

Anda mungkin juga menyukai