Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Tegar Saputra

Kelas : XI MIPA 1

'BUKTI KEMAJUAN ISLAM PADA MASA' KEJAYAAN ISLAM

Pada tahun 650-1250 yang disebut sebagai periode klasik. Merupakan tahun di mana Islam sedang
dalam masa jaya-jayanya. Ketika itu terdapat dua kerajaan besar yang berkuasa, yaitu kerajaan
Umayyah (Daulah Umayyah) dan kerajaan Abbsyah (Daulah Abbasyah).

Pada masa Daulah Umayyah kekuasaan Islam meluas, tidak hanya itu kemajuan di bidang ekonomi,
politik, militer, sosial, dan arsitektur juga turut mendorong kejayaan Islam pada masa ini.

Pada masa Daulah Abbasyah kemajuan Islam ditandai dengan perkembangan yang pesat pada ilmu
pengetahuan, selain itu juga terdapat kemajuan pada bidang ekonomi, politik, sosial, arsitektur dan
juga militer.

Kemajuan Islam pada masa Daulah Umayyah dan Daulah Abbasyah tidak terjadi secara instan, ada
faktor-faktor yang mendorong kemajuan Islam pada dua masa itu.Berikut ini merupakan faktor
internal dan faktor eksternal yang mendorong kemajuan Islam pada masa Daulah Umayyah dan
Daulah Abbasyah:

Faktor internal

1.Keistiqamahan dan konsisensi umat Islam terhadap ajaran Islam

2.Islam sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk terus maju

3.Islam yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam)

4.Keseimbangan yang ada dalam Islam, penyebaran atau dakwah yang tujuannya untuk dunia dan
juga akhirat.

Faktor eksternal

1.Adanya asimilasi antara bangsa arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dulu mengalami
perkembangan dalam ilmu pengetahuan, misalnya Persia dalam ilmu pemerintahan dan yunani
dalam ilmu filsafat.

2.Gerakan terjemahan yang terjadi pada periode klasik ini dilakukan dengan berkesinambungan.

Berikut ini bukti kemajuan islam pada masa kejayaan islam:


A. Masa Daulah Ummayah
1. Pada masa pemerintahan Muawiyah wilayah Islam diperluas hingga Afganistan, Kabul,
dan sekitar Sungai Oxus.
2. Dukungan pemerintah terhadap bidang pendidikan.
3. Didirikannya lembaga-lembaga pendidikan seperti Universitas Cordoba yang
mengembangkan berbagai disiplin keilmuan
4. Membangun balai kesehatan untuk menjamin kesehatan seluruh penduduk yang berada
di bawah kekuasaannya.
5. Membangun sarana ibadah dan kegiatan keilmuan, seperti Masjid Agung Cordoba,
masjid Kuba Batu, dan Istana Az-Zahra.

B. Masa Daulah Abbasiyah


1. Luasnya kekuasaan Daulah Abbasiyah yang meliputi beberapa wilayah hingga menguasai
seluruh wilayah Asia Tengah dan asia Timur.
2. Adanya pemindahan ibu kota Daulah Abbasiyah, yaitu dari al-Hasyimiyah (dekat Kufah)
ke Bagdad. Pemindahan ini untuk menjaga stabilitas negara.
3. Adanya penghargaan kepada para ilmuwan, yaitu dengan diberikan derajat tinggi dan
dibebaskan untuk mengembangkan keilmuan.
4. Didirikan Baitul Hikmah sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan.
5. Lahirnya ilmuwan ilmuwan terkemuka seperti as-Subhi, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Imam
Abu Hanifah, Ya’kub bin Ishaq al Kindi, dll.
6. Memiliki seni ukir yang indah dan berkualitas tinggi yaitu keramik dari Samarra.
7. Madrasah Nizamiah dan Madrasah Hanafiah di Bagdad, Ishafan, Nisabur, Basrah,
Tabaristan, Hara, dan Musol. Madrasah tersebut dibangun pada tahun 1067 M oleh
Nizam al-Mulk yang menjabat perdana menteri pada masa Khalifah Maliksyah.

Berikut di bawah ini merupakan Tokoh-tokoh atau ilmuwan yang berjasa dalam Islam dan peradaban
manusia :

1) Ibnu Rusyd (520-595 H)

Merupakan ilmuwan Fiqih, kalam, sastra arab, kedokteran, matematika, fisika astronomi, dan
filsafat. Nama lengkapnya adalah Abu Al Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol)
pada tahun 520 H dan meninggal pada tahun 595 H.

Karya-karya Ibnu Rusyd : kitab Bidayat Al Mujtahid (kitab yang membahas tentang ilmu fiqih), Kuliya
Fil At Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan sebagai pegangan mahasiswa kedokteran di
Eropa), Fasl Al Magl Fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syariat. Menurut Ibnu Rusyd Islam dan filsafat
tidak bertentangan, bahkan ia juga mengajak orang-orang Islam untuk memperlajari ilmu filsafat.

2) Al-Ghazali (450-505 H)

Merupakan ulama’ besar yang mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam). Nama
lengkapnya adalah Abu Hamid Al-Ghazali, beliau lahir di desa Gazalah, Tus, Iran Utara pada tahun
450 H dan meninggal pada tahun 505 H. Beliau dididik oleh keluarga dan guru yang zuhud (hidup
sederhana).

Sebagai tempat belajarnya Al-Ghazali memilih Madrasah Imam Al-Juwaeni. Setelah itu ketika sakit
beliau berkhalawat (mengasingkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah Swt), dan selama 10
tahun ia menjalani kehidupan tasawuf di Damaskus, Jerussalem, Madinah, Mekkah, Dan Tus.

Berikut merupakan jasa-jasa Al-Ghazali terhadap dunia Islam :

Pemimpin sekaligus guru besar Madrasah Nizamiyah yang ada di Bagdad,

Mendirikan Madarasah di Tus yang digunakn untuk para calon ahli fiqih,

Menulis berbagai macam buku hingga jumlahnya mencapai 288 buku, yang memuat mengenai
tasawuf, teology, fiqih, filsafat dan logika.

Dan bukunya yang paling terkenal adalah Ihya Ulum Ad-Din yang membahas mengenai masalah-
masalah ilmu akidah, akhlak, ibadah, dan tasawwuf sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Al-Hadist.
Dan kemudian buku Tahafu Al Falasifah (tidak konsistennya para filosof) adalah buku Al-Ghazali yang
membahas mengenai ilmu filsafat.

3) Ibnu Sina (980-1037 M)

Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, beliau lahir di desa Afsyana
dekat dengan Bukhara pada tahun 980 M dan meninggal pada tahun 1037 M di Hamazan. Beliau
telah mempelajari bahasa arab, fisika, geometri, ilmu hukum Islam, ilmu teologi Islam, logika, dan
ilmu kedokteran.

Ketika usia 17 tahun, beliau begitu terkenal dan sering diminta untuk mengobati Pangeran Samani,
Nuh Bin Mansyur. 200 lebih buku telah beliau tulis dan karyanya yang terkenal yaitu buku tentang
ensiklopedia kedokteran Al-Qanun Fi At-Tib, dan ensiklopedia tentang ilmu pengetahuan dan filsafat
Al-Syifa’.

Anda mungkin juga menyukai