DINASTI ABBASIYAH
*sejarah berdirinya
Sebelum Barat memimpin peradaban dunia, Islam telah lebih dahulu memulainya. The golden
Age of Islam (zaman keemasan Islam) yang berlangsung saat dinasti Abbasiyah berkuasa,
terutama masa khalifah Harun ar-Rasyid dan Al-Makmun. Salah satu kebijakannya adalah
gerakan penerjemah karya-karya dari berbagai bahasa dan didirikannya Baitul Hikmah sebagai
pusat ilmu pengetahuan. Perhatian khalifah yang begitu besar terhadap ilmu pengetahuan
tersebut mengantarkan pada sebuah peradaban yang mampu memimpin peradaban dunia selama
berabad-abad. Kaum muslimin sangat disegani dari pergaulan di seluruh dunia. Sehingga banyak
mahasiswa dari Eropa dan belahan dunia lainnya datang untuk menuntut ilmu.
Kemajuan ilmu yang tak terbatas, baik ilmu agama maupun ilmu dunia lainnya ( musi, filsafat,
kedokteran, matematika, arsitektur, astronomi, dsg), yang ditandai dengan munculnya ilmuwan-
ilmuwan besar. Mereka tidak kenal lelah untuk berjuang mencari ilmu.
*Baitul Hikmah
Adalah sebuah lembaga ilmu pengetahuan yang didirikan khalifah Harun ar-Rasyid dan
dikembangkan oleh anaknya yaitu khalifah Al-Makmun.
Fungsinya adalah untuk menyimpan, menerjemahkan, dan sebagai pusat penelitian ilmu
pengetahuan. Pada masa al-Makmun Fungsi Baitul Hikmah diperluas menjadi perguruan tinggi.
Perpustakaan Baitul Hikmah memiliki koleksi ribuan buku-buku ilmiah dari berbagai disiplin
ilmu yang menjadi rujukan para mahasiswa dan ilmuwan di penjuru dunia.
DINASTI AYYUBIYAH
Pendiri Dinasti Ayyubiyah: Shalahuddin al-Ayyubi bin Najmudin bin Ayyub. Berasal
dari bangsa Kurdi dan dilahirkan di kota Tikrit (Irak). Pamannya bernama Assadudin
Syirkuh yang mengajari ilmu militer
Tahun berdirinya: 1171M -1250 M setelah runtuhnya dinasti Fatimiyah yang berpaham
Syiah
Memerintah selama 90 tahun dengan 10 orang sultan
Letak Dinasti Ayyubiyah: Mesir
Berpaham Sunni (Ahlussunnah wal Jamaah)
Mempunyai Pusat ilmu pengetahuan yang bernama al-Azhar
Dinasti ini yang dipimpin Shaluddin al-Ayyubi berhasil memenangkan perang salib dan
merebut kota suci yarussalem tahun 1187 M
*kota Yarussalem
Yarussalem adalah kota tertua di dunia, terletak di datran tinggi pegunungan Yudea anatara
laut Tengah dan Laut Mati, yang saat ini masih diperebutkan antara Negara Israel dan Palestina.
Yarussalem juga sebagai kota suci 3 umat beragama samawi yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.
a. Kristen: terdapat gereja makam Quds, lokasi yang sangat penting dalam kisah Yesus:
kematiannya, penyalibannya, dan kebangkitannya. Yesus disalibkan di Gogota bukit
Kalvari, dan makamnya terletak di dalam bangunan pekuburan yang diyakini juga
sebagai tempat kebangkitannya. Tempat ini sebagai salah satu tujuan ziarah utama bagi
ratusan juta orang Kristen di dunia, mengunjungi makam kosong Yesus dan mencari
penebusan dalam doa di lokasi tersebut
b. Islam: terdapat masjid Kubah Batu (Dome of the rock) yang diyakini sebagai tempat
bertolak Muhammad dalam peristiwa isra’ mi’roj. Masjid al-aqsa (masjid terseci ketiga
setelah masjidil Haram dan masjid Nabawi) nabi Muhammad shalat berjamaah bersama
ruh para nabi dalam perjalanan isra’ mi’raj.
c. Yahudi: terdapat dinding ratapan, sisa dari dinding tempat berdirinya Bait Suci zaman
dahulu. Didalamnya terdapat Ruang Maha Kudus. Yahudi percaya inilah tempay batu
pondasi penciptaan dunia, tempat Abraham mengorbankan anaknya. Di lokasi ini umat
Yahudi seluruh dunia mengunjungi untuk berdoa
*Al-Azhar
Al Azhar adalah sebuah masjid yang berkembang menjadi universitas Islam tertua, terbesar dan
termashur di dunia. Terdapat di kota Kairo, Mesir. Awalnya Al-Azhar dibangun oleh panglima
Jauhar as-Siqily pada masa khalifah al-Muizz Lidinillah (Dinasti Fatimiyah) pada tahun 970 M
yang dibenri nama masjid Jami’ al-Qohirah, kemudain diganti menjadi al-Azhar setelah
mengalami kemajuan pesat, diambil dari nama putri Rasulullah Fatimah az-Zahrah.
1. Tidak lagi digunakan sebagai shalat Jumat dan pendidikan, karena berpaham Syi’ah yang
sangat berlawanan dengan paham yang dianut Dinasti Ayyubiyah yaitu sunni
2. Menunjuk Sadruddin Abdul Malik bin Darabas sebagai Qadi tertinggi yang
mengeluarkan fatwa-fatwa hokum madzhab syafi’i
Pada masa pemerintahan khalifah Malikul Aziz Immaduddin Usman, putra Shalahuddin,
system pendidikan di Azhar mulai berkembang lagi setelah kedatangan ulama bernama
Abdul Latif al-Baghdadi ke Al-Azhar untuk mengajar. System pendidikan yang berjalan,
dibawah kendali penguasa yang beraliran sunni.