Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah
Sejarah Peradaban Islam yang diampu oleh:
Prof. Dr. H. Budi Sulistiono, M. Hum.
Dr. Zaimudin, M. Ag.
Dr. Iin Kandedes, MA.
Disusun oleh:
I. INTRODUKSI
A. Latar Belakang
Spanyol dan Sicilia adalah dua wilayah di Eropa yang pernah
ditaklukkan oleh Islam untuk penyebaran dan pengembangan ajaran Islam di
wilayah tersebut. Mula-mula Islam menampakkan wajahnya di Spanyol,
ketika Islam berkuasa tersebut sejarah mencatat bahwa Spanyol mengalami
banyak perkembangan peradaban pesat ke arah positif—baik dari kebudayaan,
sosial maupun pendidikan Islam. Selain karena luhurnya nilai pemberdayaan
Islam, kondisi geografis Spanyol yang subur dan potensial juga mendorong
pesatnya kemajuan perekonomian di sana.1 Begitupun dalam aspek
kebudayaan dan pendidikan, perkembangan diskusi perihal agama, sastra, dan
filsafat berkembang pesat. Bahkan rekaman sejarah menyatakan bahwa kala
itu dalam waktu relatif singkat Cordova dapat menandingi Baghdad dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan kesusastraan.2
Demikian karena beberapa “kehebatan” Islam di Spanyol secara historis
tersebut, diskusi mengenai peradaban (tsaqafah) Islam di Spanyol senantiasa
hangat. Menurut Philip K. Hitti, kala masa kejayaan Islam tersebut Spanyol
(Espania) merupakan wilayah paling strategis bagi Eropa untuk menggali
peradaban keislaman yang gemilang dalam segala bidang. Orang-orang Eropa
menjadi mata saksi sejarah bahwa peradaban Spanyol dalam kepemimpinan
Islam melonjak jauh meninggalkan negara Eropa lainnya, utamanya pada
bidang pemikiran, pengetahuan, dan kebudayaan.3
Selain membangun peradaban di Spanyol, Islam juga kemudian
menaklukkan sebuah pulau di wilayah Laut Tengah yang disebut dengan nama
Sicilia. Secara geografis, Sicilia terletak di sisi selatan semenanjung negara
Italia, terpisah oleh selat Messina. Menurut sejarawan, penaklukan Spanyol
dan Sicilia pada awalnya sama-sama didorong atas alasan peluasan dan
penyebaran Islam. Akan tetapi, Spanyol menerima kedatangan Arab tanpa
perlawanan yang berarti dan kemudian memeluk Islam. Sementara kaum
Yunani dan Latina di Sicilia memberikan perlawanan yang gigih, mereka
1
Miftakhul Muthoharoh, “Wajah Pendidikan Islam di Spanyol pada Masa Daulah Bani Umayyah”,
Jurnal Tasyri’, 25(2), 2018, 74.
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), 87.
3
Philip K. Hitti, History of The Arabs, Terj. Dedi S. Riyadi (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2008), 530.
1
Ayi Yusri A. Tirmidzi
4
Muhammad Dahlan, “Islam di Spanyol dan Sicillia”, Jurnal Rihlah, 4(1), 2016, 65.
5
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2005), 110.
2
Ayi Yusri A. Tirmidzi
6
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), 162.
7
Miftakhul Munir, “Analisis Runtuhnya Islam di Spanyol”, Jurnal Al-Makrifat, 4(2), 92.
3
Ayi Yusri A. Tirmidzi
8
Philip K. Hitti, Op Cit., 628.
9
Badri Yatim, Op Cit., 89.
4
Ayi Yusri A. Tirmidzi
5
Ayi Yusri A. Tirmidzi
13
M. Dahlan, Op Cit., 69.
14
Badri Yatim, Op Cit., 95.
15
Ibid., 97.
6
Ayi Yusri A. Tirmidzi
16
Ibid., 97-98.
17
Ibid., 98-99.
7
Ayi Yusri A. Tirmidzi
18
Ibid., 99-100.
8
Ayi Yusri A. Tirmidzi
19
Dedi Saputra Napitupulu, “Romantika Sejarah Kejayaan Islam di Spanyol”, Mukadimah, 3(1), 2019,
12-13.
9
Ayi Yusri A. Tirmidzi
e) Pendidikan Tinggi
Eksistensi Universitas Cordova di Spanyol yang menjadi salah satu
lembaga pendidikaan tinggi yang terkenal di dunia menjadi bukti,
bahkan hingga menandingi universitas Al-Azhar Cairo dan
Nizamiyah di Baghdad. Diantara para ulama yang mengajar di
Universitas Cordova adalah Syekh Ibnu Qutaybah, beliau dikenal
sebagai ahli gramatika. Ada juga Abu Ali Al-Qali yang masyhur
sebagai ahli filologi. Disamping Universitas Cordova, ada juga
Universitas Granada yang tidak kalah masyhurnya dengan
Cordova. Universitas ini dibangun oleh Khalifah Nashariyah
ketujuh yaitu Abu Yusuf al-Hajjaj. Kurikulum yang diajarkan di
Universitas Granada ini meliputi kaian teologi, filsafat, ilmu
hokum, kedokteran, kimia, dan astronomi.20
f) Perpustakaan
Keberadaan perputakaan dengan sejumlah besar buku-bukunya
merupakan salah satu diantara sekian hal yang menjadi sarana
penunjang kependidikan yang menjadi pusat perhatian. sebagai
contoh, perpustakaan Al-Hakam dengan jumlah bukunya 400.000
buah, selain itu pameran (bazzaar) buku merupakan aktivitas atau
program yang paling sering dijumpai di Universitas Cordova. Satu
kondisi logis dari masyarakat sadar dalam urusan ilmu
pengetahuan adalah mereka memusatkan perhatian (interest) pada
pengkajian secara ilmiah.
2) Kemajuan Arsitektur
Tidak hanya dalam wilayah ilmu pengetahuan saja, pembangunan
fisik juga mendapat perhatian umat Islam saat itu. Untuk
melancarkan akses ekonomi dan perdagangan, jalan-jalan dan pasar
dibangun, bidang pertanian demikian juga. Sistem irigasi yang belum
dikenal sebelumnya, kemudian dikenalkan oleh Islam kepada
masyarakat Spanyol. Demikian pula bangunan dan gaya arsitektur
20
Abudin Nata, Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik dan Pertengahan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004), 258. Lihat juga, Miftahul Muthoharoh, Op Cit., 75.
10
Ayi Yusri A. Tirmidzi
21
Dedi Sahputra Napitupulu, Op Cit., 15.
11
Ayi Yusri A. Tirmidzi
2) Fanatisme Kesukuan
Semenjak kematian Abdurrahman III, para pemeluk Islam yang
baru sulit menerima sistem aristokrasi arab, mereka ini adalah
pihak pertama yang menentang kekhalifahan Umayyah, sehingga
muncul dua kekuatan besar yakni Berber dan Slavia. Karena itu
juga, beberapa suku saling merebutkan supremasi dan eksistensi
kesukuannya hingga bahkan berusaha mendirikan sebuah negara
terpisah yang merdeka.22
Kalangan orang Spanyol tulen dan Berber memandang bangsa
Arab sebagai pendatang atau orang asing (stranger), maka
keberadaan pemerintahan Arab Islam di Spanyol sulit menegakkan
ikatan kebangsaan yang integratif di tengah-tengah kemajemukan
ras dan suku, akibatnya imperium Islam Spanyol tepecah menjadi
sejumlah kelompok yaang saling bermusuhan sehingga
mempercepat kehancuaran pemerintahan Islam di Spanyol.
3) Konflik Islam dengan Kristen
Ketika perang Salib dilancarkan oleh orang-orang Kristen Eropa
terhadap orang-orang Islam di Asia Barat dan Mesir, sementara
umat Islam Spanyol mendapat serangan dari Negara Kristen
tetangganya dari Utara. Ada dua faktor utama yang mengawali
penyerbuan Kristen terhadap Spanyol Islam. Pertama, timbulnya
perpecahan yang sering muncul dikalangan umat Islam ditandai
oleh lahirnya muluk al-thawa`if. Kedua, bersatunya umat Kristen di
Utara Spanyol, terutama di daerah Prancis. Kehadiran Arab Islam
telah memantik rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen
menjadi lebih kuat. Hal ini menyebabkan kehidupan pemerintahan
Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara
Islam dan Kristen. Pada abad ke-11 M, umat Kristen memperoleh
kemajuan pesat dan signifikan, sementara umat Islam sedang
mengalami kemunduran.23
22
M. Dahlan, Op Cit., 78.
23
Badri Yatim, Op Cit., 107-108.
12
Ayi Yusri A. Tirmidzi
13
Ayi Yusri A. Tirmidzi
26
M. Dahlan, Op Cit., 81-82.
14
Ayi Yusri A. Tirmidzi
27
Ibid., 82.
15
Ayi Yusri A. Tirmidzi
28
Ibid., 85.
29
Ahmad Zainal Abidin, Riwayat Hidup Ibnu Rusyd, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), 151.
16
Ayi Yusri A. Tirmidzi
30
Selengkapnya, lihat Jahdan Hilman, Sejarah dan Kebudayaan Islam (Yogyakarta: Kota Kembang,
1989), 231-232.
17
Ayi Yusri A. Tirmidzi
18
Ayi Yusri A. Tirmidzi
19
Daftar Rujukan
Dahlan, M. (2016). Islam di Spanyol dan Sicillia. Jurnal Rihlah, 4(1), 62-91.
Hitti, P. K. (2008). History of The Arabs. (D. S. Riyadi, Penerj.) Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta.
Munir, M. (2019). Analisis Runtuhnya Islam di Spanyol. Jurnal Al-Makrifat, 4(2), 89-
108.
Muthoharoh, M. (2018). Wajah Pendidikan Islam di Spanyol pada Masa Daulah Bani
Umayyah. Jurnal Tasyri', 25(2), 71-79.
Nata, A. (2004). Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik dan Pertengahan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.