PENDAHULUAN
BAB II
1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jilid 2, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 87.
1
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
PEMBAHASAN
2
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
Tarif, lalu pada tahun 92 H Musa ibn Nushair mengirimkan 7.000 pasukan yang
terdiri dari bangsa Barbar di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad, mereka
menyebrangi selat dengan kapal-kapal. Lalu Thariq ibn Ziyad beserta
pasukannya mendarat dan menempati suatu gunung yang sampai saat ini masih
menggunakan namanya, yaitu Jabal Thariq. Dengan di kuasainya daerah ini,
maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki dan menyerbu semenanjung
yang luas wilayah Spanyol.6
Menurut riwayat, Thariq ibn Ziyad membakar kapal-kapal nya guna
melenyapkan harapan anggota pasukannya untuk kembali atau melarikan diri ke
pantai Afrika, dan sesudah itu dia memberikan pidato yang sangat terkenal,
yakni “Saudara-saudaraku sekalian ! kemanakah hendak saudara melarikan
diri? Lautan di belakangmu dan musuh di hadapanmu. Demi Allah, kamu
haruslah tabah dan sabar...”7 Dalam sebuah wilayah yang bernama Bakkah,
yang rajanya keturunan bangsa Gothick, mengetahui penyerbuan umat muslimin
ke negrinya, lalu ia menyiapkan pasukan yang amat besar yang berjumlah
100.000 orang di bawah pimpinannya sendiri. Mengetahui hal tersebut, Thariq
ibn Ziyad mengirimkan surat kepada Musa ibn Nushair untuk meminta bantuan.
Lalu musa ibn Nushair mengirimkan pasukan sebanyak 5000 orang, sehingga
pasukan Thariq seluruhnya berjumlah 12.000 orang.8
Akhirnya, Thariq ibn Ziyad memenangkan medan perang melawan raja
Roderick. Dari sinlah Thariq dan pasukannya terus menaklukkan kota-kota
penting, seperti Cordova, Granada, Sidonia, Meridia, dan Toledo (ibukota
kerajaan Gothick pada saat itu).9 Kemenangan yang di peroleh oleh Thariq,
membuat Musa ibn Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam pertempuran
dalam rangka membantu Thariq. Lalu ia berangkat memimpin satu pasukan
yang sangat besar jumlahnya menuju kota yang bernama Karmona. Lalu dia
berhasil menaklukkannya. Kemudian menaklukan Seville, dan bertemu Thariq
di Toledo, mereka pun bergabung dan bekerja sama dalam menaklukkan negeri-
6
A. Syalabi, op. Cit., hal. 159.
7
Ibid., hal. 159.
8
Ibid., hal. 160.
9
Badri Yatim, op. Cit., hal. 91.
3
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
negeri yang masih tertinggal, hingga akhirnya mereka mencapai kemenangan
yang sempurna. Mereka berhasil menaklukkan kota Saragossa, Barcelona,
Arragon, Castilla, dan Navarre.10
Sampai pada akhirnya, islam berkembang sangat pesat di Spanyol,
karena para pemimpin yang terlibat dalam ekspansi ke wilayah Spanyol adalah
pemimpin-pemimpin yang kuat, kompak, bersatu dan penuh percaya diri.
Mereka pun cakap, berani, dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan. Dan
yang paling utama adalah, sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat
dalam pribadi kaum muslimin itu menyebabkan penduduk Spanyol menyambut
kehadiran Islam disana. Karena sebelumnya mereka di pimpin oleh Raja yang
sangat zalim dan tidak berperikemanusiaan, rakyat ditindas, perekonomian
lumpuh total, kesejahteraan rakyat menurun. Setelah islam datang menyebarkan
agama disana, membawa negara Spanyol tumbuh dengan sejahtera.11
10
Ibid., hal. 90.
11
Ibid., hal. 93.
12
Ibid., hal. 93.
4
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
Pada periode ini Spanyol dipimpin oleh seorang yang bergelar Amir
(Panglima atau Gubernur). Amir pertama adalah Abdurahman I dan diberi gelar
Ad-Dhakil (yang masuk ke Spanyol). Dia adlah keturunan Bani Umayyah yang
berhasil lolos dari kejaran Bani Abbasiyah ketika berhasil menggulingkan Bani
Umayyah di Damaskus. Pada periode ini, umat Islam Spanyol memperoleh
kemajuan-kemajuan, baik dalam bidang politik maupun dalam peradaban.
Abdurahman I mendirikan masjid Cordova, dan sekolah-sekolah di kota-kota
besar Spanyol. Penegakkan hukum Islam dijalankan, pembaharuan dalam
bidang militer, kebebasan beragama, pemikiran filsafat berkembang pada
periode ini. Akan tetapi, pada pertengahan abad ke-9 muncul kaum fanatik
Kristen yang mengganggu stabilitas negara, dan adanya pemberontak dari umat
Islam di Toledo pada tahun 852 M, dan perselisihan anatara bangsa Barbar dan
bangsa Arab masih berlangsung.13
3. Periode ketiga (912-1013 M)
Periode ini berlangsung dari pemerintahan Abd. Al- Rahman III (912-
961 M), Hakam II (961-976 M), dan Hisyam II (976-1009 M). Pada periode ini
umat Islam di Spanyol mencapai puncak kejayaan menyaingi daulah Abbasiyah
di baghdad. Pembangunan Universitas Cordova dan pepustakaannya memiliki
koleksi ratusan ribu buku. Masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan
kemakmuran. Pembangunan kota belangsung cepat. Akan tetapi, pada tahun
1008 M, negara yang tadinya makmur menjadi kacau dan stabilitas negara
terombang ambing, semua ini dikarenakan kepemimpinan Khalifah yang tidak
bisa mengatur negaranya. Dan pada akhirnya, Spanyol terpecah dalam negara-
negara kecil yang banyak sekali.14
13
Ibid., hal. 94.
14
Ibid., hal. 97.
5
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
akibatnya orang-orang Kristen mengambil inisiatif penyerangan. Meskipun
begitu, kehidupan intelektual para sarjana dan sasterawan terus berkembang.15
5. Periode kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini, tentara Kristen berhasil memperoleh kemenangan besar.
Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh pada
tahun 1248 M. Seluruh wilayah Spanyol kecuali Granada lepas dari kekuasaan
Islam.16
6. Periode keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini, Islam hanya berada di daerah Granada di bawah dinasti
Bani Ahmar (1232-1492 M). Kekuasaan Islam yang terakhir ini berakhir ketika
orang-orang istana memperebutkan kekuasaan, yakni Abu Abdullah yang tidak
terima karena ayahnya menunjuk anaknya yang lain, bukannya menunjuk
dirinya sebagai pengganti berikutnya. Abu Abdullah pun meminta bantuan
kepada dua penguasa Kristen (Ferdinand dan Isabella). Akhirnya, kekuasaan
yang sah pun dapat tergulingkan atas bantuan dua penguasa Kristen tersebut,
dan Abu Abdullah pun naik tahta. Akan tetapi, dua penguasa kristen tersebut
ingin merebut kekuasaan terakhir umat islam, dan Abu Abdullah tidak bisa
mempertahankan kekuasaannya dan dia melarikan diri ke Afrika Utara. Dengan
demikian, pada tahun 1492 M berakhirlah kekuasaan umat Islam di Spanyol.
Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat islam di daerah ini.17
1. Aspek Intelektual
a. Perkembangan Filsafat
15
Ibid., hal. 98.
16
Ibid., hal. 99.
17
Ibid., hal. 100.
6
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai berkembang pada
abad ke-9 M selama pemerintahan Bani Umayyah. Sehingga Cordova
dengan perpustakannnya mampu menyaingi Baghdad dan melahirkan
filosof-filosof besar. Seperti Abu Al-Qasim Maslamah, Al-farabi, Ibnu
Sina.18
b. Perkembangan Sains dan Ilmu Eksakta
Perkembangan filsafat mendorong berkembangnya ilmu sains dan
eksakta, yakni ilmu-ilmu kedokteran, matematika, astronomi, kimia dan
lainnya yang berkembang sangat baik. Ibrahim ibn Yahya yang terkenal
dalam ilmu astronomi, Ia dapat menentukan waktu gerhana matahari dan
menentukan berapa lama waktunya.19 Ulama-ulama Arab menciptakan ilmu
tumbuh-tumbuhan untuk kepentingan pengobatan sehingga melahirkan ilmu
apoteker dan farmasi.20
c. Perkembangan Ilmu Fikih
Madzhab yang berkembang di Cordova adalah Maliki, yang
diperkenalkan oleh Ziyad ibn Abd. Al-Rahman. Karena beliau adlah murid
langsung dari Imam Malik ibn Anas di madinah.21
d. Perkembangan Musik dan Kesenian
Perkembangan sastra dan syair berkembang sangat pesat dan
pertumbuhan musik dan seni suara tumbuh di Spanyol. Hasan ibn Nafi
(dikenal juga dengan nam Ziryab). Keahliannya dibidang musik membekas
hingga sekarang dan Ia dianggap sebagai peletak dasar musik Spanyol
modern. Bahkan, menurut penelitian bahwa ulama Arab lah yang
memperkenalkan not lagu do-re-mi-fa-so-la-si, Not itu diambil dari bunyi-
bunyi huruf Arab.22
18
Jaih Mubarok, op. Cit., hal. 114.
19
Badri Yatim, op. Cit., hal. 102.
20
Jaih Mubarok, op. Cit., hal. 114.
21
Ibid., hal. 113.
22
Ibid., hal. 112.
7
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
Bahasa Arab telah menjadi bahasa pemerintahan resmi di Spanyol, hal itu
dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam. Bahkan penduduk asli
Spanyol menomor duakan bahasa asli mereka dan sebagian penduduk yang
beragama Kristen, lebih fasih berbahasa Arab daripada orang Arab sendiri.
Mereka juga banyak yang mahir dalam keterampilan berbicara maupun
menulis. Oleh karena itu, seorang pendeta dari Sevilla menerjemahkan
Taurat ke dalam bahasa Arab, karena hanya bahasa Arab lah yang
dimengerti oleh murid-muridnya.23 Mereka itu adalah: ibn Sayyidih, ibn
Malik pengarang kitab Alfiyah, ibn Khuruf, ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili,
dll.24
23
Ibid., hal. 111.
24
Badri Yatim, op. Cit., hal. 103.
25
Jaih Mubarok, op. Cit., hal. 111.
26
Ibid., hal. 111.
27
Badri Yatim, op. Cit., hal. 104.
28
Ibid., hal. 104.
29
Ibid., hal. 104.
30
Ibid., hal. 105.
31
Ibid., hal. 105.
8
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam
menyerap ilmu pengetahuan tentang peradaban Islam, baik dalam bidang sosial,
ekonomi, politik maupun mempelajari hubungan ketatanegaraan. Pengaruh
peradaban Islam ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pemuda-pemuda non
Islam yang belajar dan menggali ilmu di Universitas-universitas Islam di
Spanyol, seperti: Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan
Salamanca. Ketika mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan
Universitas-universitas, seperti Universitas Paris yang berdiri pertama kali pada
tahun 1231. Kemudian pertengahan abad, muncul 18 Universitas. Mereka
mengajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh ketika belajar di Universitas-
universitas Islam di Spanyol, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti, ilmu sains dan
ilmu pemikiran filsafat.32
Berdasarkan hal tersebut, dengan jelas Islam mempelopori setiap
perkembangan yang terjadi di Eropa. Sekali lagi, Islam telah mempengaruhi
pemikir-pemikir Eropa.33
3. Kesulitan Ekonomi
32
Badri Yatim, op. Cit., hal. 109.
33
A. Syalabi, op. Cit., hal. 165.
34
Badri Yatim, op. Cit., hal. 107.
35
Ibid., hal. 107.
9
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
Karena penguasa Islam pada saat itu, terlalu berkonsentrasi terhadap
perkembangan ilmu dan pembangunan kota. Mereka lalai dalam mengurus
roda perekonomian, akibatnya timbul kesulitan ekonomi dan mempengaruhi
kondisi plitik dan militer.36
4. Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Sistem pemerintahan yang kurang jelas dan adanya perebutan kekuasaan
diantara keturunan-keturunan para penguasa, membuat Islam dengan mudah
di gulingkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani yang memang dari dulu ingin
Islam mengalami kemunduran. Selain itu, sikap para penguasa yang
menjalin kerjasama dan meminta bantuan kepada kerajaan-kerajaan non
Islam, secara tidak langsung memberikan sinyal bahwa kerajaan Islam dan
stabilitas sistem pemerintahan terganggu. Akibatnya, wilayah Spanyol
kembali di tangan Non Islam.37
BAB III
36
Ibid., hal. 108.
37
Ibid., hal. 108.
10
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Islam merupakan pusat peradaban dan pencetus ilmu pengetahuan.
Banyak sekali bukti-bukti keberhasilan Islam dalam menyebarkan dan
memperkuat identitas keislaman. Salah satu buktinya adalah sejarah mencatat
bagaimana Islam berkembang di Spanyol dan menguasai lamanya peradaban.
Sampai saat ini, pengaruh dan jejak-jejak peradaban Islam masih sangat dapat
dikenali di Spanyol. Ilmu-ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang di pelopori
oleh pemikir-pemikir Islam yang berjuang dengan keras dalam memajukan ilmu,
sains, dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
11
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid 2, Jakarta: PT. Alhusna Zikra, 1982.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005.
12
Sejarah Peradaban Islam: Masuknya Islam Di Spanyol_PBI-D/II