Anda di halaman 1dari 5

NAMA : M.

HASAN ANSHORI

NIM : 2122201009

MATA KULIAH : SEJARAH PARADABAN ISLAM

SEJARAH DAULAH UMAYYAH II DI SPANYOL

1. Penduduk Spanyol Sebelum Masuk Islam


Spanyol Sebelum Masuk Islam, berada dibawah pemerintahan romawi, pada tahun
133 masehi bangsa romawi dapat menguasai semenanjung. Tidak lama dari itu datang
lah sejumlah orang-orang yahudi. Setelah suku-suku vandal pada abad ke 5
menyerang bangsa romawi berusaha nama Spanyol menjadi vandalusia yaitu negeri
bangsa vandal. Bangsa Arab kemudian menampilkan dengan bangsa Andalusia.

Pada awal abad ke 6 ( 507 M ) datang lah suku Ghatia menyerang spanyol dan
mengusir bangsa vandal ke Afrika. Setelah Ghatia menguasai Spanyol dan
mendirikan pemerintah yang kuat dia Andalusia. Sampai menjadi bangsa yang
lemah, sehingga menyebabkan banyaknya perbudakan, kepanjangan ekonomi karena
pedagang dan petani harus menanggung pajak yang memberatkan dan pemaksaan
agama Kristen pada penduduk. Mereka melakukan upaya pemberontakan untuk
menentang paksaan-paksaan tersebut, namun upaya itu gagal dan hanya
menyebabkan rumah-rumah mereka hancur.

Itulah keadaan penduduk Andalusia sebelum dilakukan islam. Sementara kondisi


penduduk Afrika Utara hidup dengan keadaan sejahtera sewaktu di bawah kekuasaan
islam yaitu Daulah Umayyah yang memerintah dengan adil.

2. Islam Masuk Spanyol


Islam masuk Spanyol dalam dua gelombang ; pertama, pada masa khalifah Al-Whalid
Ibnu Abdul Malik ( 710-712 ) ada tiga pahlawan islam yng berjasa menaklukkan
Spanyol, yaitu
a. Tharif bin Malik ; sebagai pasukan perintis dan penyelidik ( 710 M )
b. Thariq bin Ziyad ; sebagai pasukan penakluk ( 711 M )
c. Masa bin Nusair ; sebagai penaklut dengan pasukan besar ( 712 M )
Gelombang kedua ; pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz( 717 ). Sasarannya untuk
menyuasai pegunungan pyrenia dan Perancis Selatan. Namun penyerangan ini gagal karena
pasukan yang di percaya yaitu samah dia terbunuh pada tahun ( 720 M ). Dan pada pasukan
kedua yaitu Abdul Rahman bin Abdullah gagal dan mundur dalam pertempuran.

3. Faktor-Faktor Mudahnya Menaklukkan Spanyol


1. Faktor internal
Faktor internal adalah Kondisi umat islam mulai dari penguasa, tokoh-tokoh
perjuangan prajurit islam yang ikut andil dalam penaklukan Spanyol
merupakan orang-orang pilihan. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat,
pejuang dan prajuritnya kompak, bersatu berani dan tabah menghadapi
tantangan karena dimotivasi oleh ajaran islam untuk berjuang di jalan Allah
SWT.

2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi keagamaan, sosial, politik, dan konomi negeri
Spanyol sangat rapuh dan menyedihkan.

4. Komposisi Penduduk Spanyol


Penduduk Andalusia terdiri dari banyak suku, antara lain; Arab, Barbar, Spanyol dan
Yahudi. Bangsa Arab dan Spanyol datang sejak masa penaklukan negeri itu oleh
orang islam. Keturunan Arab ini terdiri dari dua kelompok besar, yaitu keturunan
Arab Utara yang terdiri dari suku Mudhari dan keturunan Arab Selatan yang terdiri
dari suku Yamani. Orang Spanyol terdiri dari tiga kelompok. (1) Kelompok yang
telah memeluk islam (2) Kelompok orang yang tetap pada keyakinan nya tetapi
meniru adat kebiasaan orang Arab, mereka di sebut Spanyol musta'ribah (3)
Kelompok yang tetap berpegang teguh pada agama nenek moyang nya semula dan
warisan nenek moyangnya.

5. Periodesasi Pemerintahan Daulah Umayyah di Spanyol


Periode pertama, pada periode ini terjadi pergantian gurbenur sebanyak 20 kali
selama 45 tahun karena tidak ada gurbernur yang tangguh yang mampu
mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu agak lama.
Periode kedua, ( 756-912 M ), yaitu pada saat ini Daulah Umayyah di cordova di
pimpin oleh tujuh orang amir, yaitu Abdurrahman I (756-788 M), Hisyam I (788-796
M), Hakam I (796-822 M), Abdurrahman II (822- 852 M ), Muhammad I (852-886
M), Munzir (886-888 M), Abdullah (888-912 M).
Periode ketiga, (912-1012 M)yaitu dibawah pemerintahan seorang pemimpin yang
bergelar khalifah.
Periode keempat, (1010-1492 M), yaitu masa kemunduran pemerintahan yang
dipimpin oleh muluk al-thawaif (raja-raja golongan atau Negara-negara kecil yang
berpusat di provinsi-provinsi.

6. Pembentukan Daulah Umayyah di Spanyol


Pada periode kedua, adalah pembentukan Daulah Umayyah di Spanyol, seabagai
pendirinya adalah Adl al-Rahman I (al-Dakhil), dia adalah cucu khalifah umayyah ke-
10, yaitu Hisyam. Dia termasuk salah seorang yang lolos dari pembalasan dan
pembantaian dari khalifah pertama Daulah Abbasiyah , Al-safah.

7. Masa Kemajuan Pemerintahan dan Perkembngan Ilmu Pengetahuan


Pada periode ketiga, Abdurrahman III menggantikan ayahnya naik tahta dalam usia
23 tahun pada tahun pada tahun 912 M. memakai gelar khalifah. Di termasuk diantara
khalifah yang kuat, mempesona dan berbakat, sehingga membuka pertanda bagi
munculnya fajar kedamaian, kemakmuran dan kemegahan. Dia disebut sebagai
penyelamat imperium muslim Spanyol, setelah melewati masa kemerosotan dan
terancam bahaya ditangan ayahnya Abdullah.
Uang Negara dalam jumlah besar dipergunakan untuk membangun membangun jalan-
jalan, bangunan umum, jembatan-jembatan, puri-puri, sekolah-sekolah, rumah sakit,
perguruan tinggi dan lain-lainnya. Keamanan benar-benar dijaga Abdurrahman III.
Perkembangan Universitas- universitas mencapai puncak kemajuan yang pesat.
Pada masa Hakam II banyak Universitas yang dibangun dibawah kekuasaannya. Para
mahasiswa, baik Kristen, yahudi maupun islam banyak berdatangan ke spanyol untuk
memasuki perguruan tinggi tersebut, tidak hanya Eropa dan afrika dan Asia. Di ibu
kota Negara saja terdapat 27 sekolah gratis.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Kemajuan pemerintahn ini juga terjadi “Perkembangan ilmu Pengetahuan” yang
sangat mempesona karena Spanyol adalah negeri subur. Kesuburannya mendatangkan
kemajuan ekonomi. Terbentuknya kebangkitan budaya ilmiyah, sastra dan kesenian di
Alandusia, diantaranya yang terpenting adalah;
a. Filsafat
b. Sains
c. Sejarah dan Geografi
d. Fiqih
e. Musid dan Kesenian
f. Arsitektur

9. Masa Kemunduran Pemeritahan dan Faktor-Faktornya


Pada masa peroide keempat, adalah masa kemunduran islam di Spanyol dengan
Munculnya muluk al- Thawaif (Negara-negara kecil) di daerah-daerah provinsi yang
terbebas dari pemerintahan pusat.
Malapetaka kehancuran Daulah Umayyah di Spanyol mulai melanda Istana ketika
terjadi kemelut perebutan kekuasaan sepeninggalan Abdul Malik yang digantikan
oleh saudaranya Abdurrahman, karena dia tidak memiliki kemampuan seperti ayah
atau saudaranya, ditambah lagi dengan kebejatan moralnya yang menyolok, sehingga
dia tidak disuaki rakyat, maka orang-orang cordava memaksanya turun dan digantikan
oleh Muhammad bin abdul Jabbar bin Abdurrahman III, dari keluargan Daulah
Umayyah.
Tetapi mereka tidak dapat maemperbaiki keadaan Akhirnya, pad tahun 1013 M.
dewan mentri yang memerintan cordova menghapus jabatan khalifah. Ketika itu,
Spayol telah terpecah dalam banyak Negara-negara kecil yang berpusat di kota-kota
provinsi terbebas dari pemerintahan pusat. Dalam tempo 22 tahun terjadi 14 kali
pergantian kahlifah, umumnya melalui kudeta. Di atas kehancukan Daulah Umayyah
Spanyol memasuki babak baru yang dikenal dengan periode muluk al-thawaif.
9.1 Faktor-faktor Kemunduran Pemerintahan
Adapun yang menjadi faktor terjadinya kemunduran Islam di Spanyol, terdapat
beberapa penyebab bagi terjadinya kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol,
diantaranya;
a. Konflik Sesama Muslim
b. Konflik dengan Kristen
c. Kesulitan ekonomi
d. Letak geografis yang terpencil

10. Pengaruh peradaban Islam Spanyol bagi Kebangkitan Eropa


Spanyol Islam merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap dan
menyadap peradaban Islam. Karena orang Eropa menyaksikan sacara nyata bahwa
Spanyol yang berada di bawah kekuasaan islam jauh meninggalkan negara- Negara
eropa lainnya.
Pengaruh peradaban Islam yang terpenting, dari Spanyol Islam adalah;
Pertama, pemikiran ibn Rasyd (1120-1198 M).
Kedua, melalui mahasiswa-mahasiswa Kristen Eropa yang belajar di Universitas-
universita islam di Spanyol.
Ketiga, perang salib, peradaban yang mereka bawah ke Barat lewat peranf Salib
terdiri dari kemajuan peradaban Islam dibidang militer, seni, perindustrian, pertanian,
perdagangan, ekonomi, kesehatan dan sikap kepribadian umat islam yang luhur yang
tidak mendapat perhatian di Barat sebelumya.

Anda mungkin juga menyukai