Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH PEMERINTAHAN ISLAM PADA MASA DAULAH


UMAYYAH DI SPANYOL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemerintahan Islam

yang diampu oleh : Bapak Muhammad Taufiq, ph,D.

Disusun Oleh:

M. Rifqi (22382071037)

Haryadi Widodo (22382071036)

M. Tamyiz Humaidi (22382071034)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2024/2025

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah Swt, yang telah memberikan


rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini,
walaupun masih mengalami sedikit hambatan dan kesulitan.

Selawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad saw.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Peradilan Islam yang
berjudul “SEJARAH PEMERINTAHAN ISLAM PADA MASA DAULAH
UMAYYAH DI SPANYOL”

Kami menyadari sepenuhnya bahwa susunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun diharapkan sebagai
perbaikan sekaligus sebagai bekal dalam penulisan berikutnya. Penulis berharap
makalah ini dapat memeberi manfaat kepada penulis khususnya dan kepada
pembaca umumnya.

Pamekasan, 19 APRIL 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I:PENDAHULUAN...............................................................................4

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................4


B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................4

BAB II: PEMBAHASAN.................................................................................6

A. Periodesasi pemerintahan daulah Umayyah di Spanyol.......................6


B. Pembentukan kekhalifahan Umayyah di Spanyol ...............................7
C. Sejarah pemerintahan Islam pada masa daulah Umayyah di

Spanyol ...............................................................................................8

BAB III: PENUTUP.........................................................................................12

A. Kesimpulan ..........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemerintahan Islam di Spanyol selama masa Daulah Umayyah,


yang dikenal sebagai Al-Andalus, dimulai pada tahun 711 Masehi ketika
pasukan Muslim yang dipimpin oleh Tariq ibn Ziyad menaklukkan
Semenanjung Iberia. Ini mengarah pada pembentukan kerajaan Islam yang
mencakup wilayah yang sekarang menjadi Spanyol, Portugal, dan sebagian
Prancis. Pada masa pemerintahan Umayyah, Al-Andalus menjadi pusat
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan perdagangan di Eropa Barat. Kota-
kota seperti Cordoba, Sevilla, dan Granada menjadi pusat intelektual
dengan perpustakaan, universitas, dan istana megah.

Pemerintahan Umayyah di Spanyol terkenal karena toleransi


agama mereka terhadap non-Muslim. Minoritas Kristen dan Yahudi diberi
status yang relatif tinggi dan diperbolehkan untuk mempraktikkan agama
mereka sendiri dengan relatif bebas. Ini menciptakan masyarakat
multikultural yang memungkinkan perkembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan seni yang luar biasa. Namun, pada abad ke-8 dan ke-9,
pemerintahan Umayyah di Spanyol mulai terpecah belah oleh perang
saudara dan pemberontakan lokal. Ini memungkinkan bagi penguasa lokal
Muslim yang berkuasa secara semi-otonom untuk mengemban kekuasaan
mereka sendiri di beberapa wilayah. Pada tahun 1031, kekuasaan
Umayyah berakhir, dan Al-Andalus pecah menjadi beberapa negara kecil
yang dikenal sebagai taifa.

Setelah kejatuhan kekuasaan Umayyah, Al-Andalus terpecah


menjadi banyak kerajaan kecil atau taifa yang saling bersaing. Ini
menyebabkan periode ketidakstabilan politik dan perang antara taifa-taifa

4
tersebut serta serangan dari luar, terutama dari Kerajaan Kastila yang
berkembang pesat di utara. Selama periode ini, Cordoba kehilangan
dominasinya sebagai pusat politik dan intelektual, namun tetap menjadi
pusat budaya yang penting. Salah satu taifa yang paling terkenal adalah
taifa Toledo di bawah penguasa Alfonso VI dari Kastila, yang terkenal
karena mendukung perkembangan seni, sastra, dan ilmu pengetahuan.
Pada abad ke-11, Al-Andalus diserang oleh bangsa Moor dari Afrika
Utara, yang dikenal sebagai Almoravid dan kemudian Almohad. Meskipun
mereka berhasil memulihkan beberapa wilayah, penaklukan oleh
Reconquista, kampanye penaklukan Kristen terhadap Spanyol Muslim,
semakin mengurangi wilayah Islam di Spanyol. Pada tahun 1492, pasukan
Katolik Spanyol yang dipimpin oleh Raja Ferdinand II dari Aragon dan
Ratu Isabella I dari Kastila merebut Granada, kota terakhir yang dikuasai
Muslim di Spanyol. Penaklukan Granada menandai berakhirnya kekuasaan
Islam di Spanyol dan dimulainya masa Inquisisi Spanyol serta ekspansi
Kekaisaran Spanyol ke Dunia Baru.1

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya ialah:
1. Apa saja periodesasi pemerintahan daulah Umayyah di Spanyol?

2. Bagaimanakah pembentukan kekhalifahan Umayyah di Spanyol ?

3. Jelaskan sejarah pemerintahan Islam pada masa daulah Umayyah di

Spanyol?

C. Tujuan

1
Abustani Ilyas, Alimuddin Hasan Palawa, and Wahyu Nurhalim, “SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
ISLAM DI SPANYOL DAN SISILIA,” SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Hukum 1, no. 2 (2022):
134–46.

5
1. Untuk mengetahui apa saja periodesasi pemerintahan daulah
Umayyah di Spanyol
2. Untuk mengetahui bagaimana pembentukan kekhalifahan
Umayyah di Spanyol

3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pemerintahan Islam pada


masa daulah Umayyah di Spanyol

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERIODESASI PEMERINTAHAN DAULAH UMAYYAH DI


SPANYOL

Sejak Islam masuk Spanyol sampai berarkhirnya kerajaan Islam di


sana selama lebih dari tujuh abad, dapat dibagi kepada empat periode.
Periode pertama, (710-755 M), yaitu sejak masuknya Islam ke Spanyol
sampai terbentuknya daulah Umayyah di sana.

Pada periode pertama ini, Islam di Spanyol mengalami goncangan


sehingga terjadi 20 kali pergantian gubernur selama 45 tahun karena tidak
ada gubernur yang tangguh yang mampu mempertahankan kekuasaannya
untuk jangka waktu yang agak lama. Perbedaan pandangan politik itu
menjadi penyebab sering terjadinya perang saudara. Konflik politik ini
berakhir setelah Abd. al-Rahman al-Dakhili datang ke Spanyol pada tahun
755 M. Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol
yang bertempat tinggal di pegunungan pyrenia bagian utara Spanyol yang
tidak pernah tunduk kepada kekuasaan Islam, dan kelak mereka inilah yang
mengusir Islam dari Spanyol. Juga datang dari kalangan umat Islam sendiri,
berupa perselisihan elit politik. Jadi pada periode ini stabilitas politik negeri
Spanyol belum tercapai secara sempurna.

Periode kedua, (756-912 M.), yaitu sejak pembentukan Pemerintahan


Daulah Umayyah di Spanyol di bawah seorang yang bergelar amir
(gubernur), tetapi tidak tunduk kepada pemerintahan Islam pusat khalifah
Abbasiyah di Baghdad. Pada saat ini daulah Umayyah di Cordova dipimpin
oleh tujuh orang amir, yaitu Abdurrahman I (756-788 M), Hisyam I
(788796), Hakam I (796-822), Abdurrahman II (822-852), Muhammad I
(852-886 M), Munzir (886-888 M), Abdullah (888912 M),

7
Periode ketiga, (912-1012 M.) yaitu di bawah pemerintahan seorang
pimpinan yang bergelar khalifah, pada saat ini terdapat empat khalifah,
yaitu Abdurahman III (912-961 M), Hakam II (961-976 M), Hisyam II
(976-1000 M), Muhammad II bin Abi Amir atau Hajib al-Mansur (1000-
1010 M).

Periode keempat, (1010-1492 M.) yaitu di masa kemunduran


pemerintahan Islam yang dipimpin oleh Muluk al-Thawaif (raja-raja
golongan) atau Negara-negara kecil yang berpusat di propinsi-propinsi,
seperti Seville, Cordova, Toledo dan sebagainya. Mereka itu adalah
Sulaiman (1009-1010 M), Hisyam II (1010-1013 M), Sulaiman 1013-1016
M), Abdurrahman IV (1018 M), Abdurrahman V (1023 M), Muhammad III
(1023-1025 M) dan Hisyam III (1027-1031 M).2

B. PEMBENTUKAN KEKHALIFAHAN UMAYYAH DI SPANYOL

Pembentukan kekhalifaan Umayyah di Spanyol dilakukan oleh Abd.


alRahman I (al-Dakhil), yang adalah cucu khalifah Umayyah ke10, yaitu
Hisyam. Abd. Al-Rahman datang ke Spanyol setelah mengembara selama
lima tahun di Palestina, Mesir, dan Afrika, dan diberi perlindungan oleh
seorang bangsa Barbar, keluarga pamannya dari pihak ibu. Dia mengutus
pelayannya, Barbar, supaya berunding dengan orang-orang Syiria di
Spanyol. Mereka siap mendukung dan menerima petualangan pemuda itu.
Karena merasa yakin dengan bantuan dan dukungan mereka, Abd. al-
Rahman pergi ke Spanyol dan memperoleh Perayaan hangat pada tahun 755
M. Pribadinya yang menarik dan nama besar keluarganya yang terkenal
membuat dia memperoleh dukungan rakyat. Abd.al-Rahman menyatakan
dirinya menjadi penguasa Spanyol pada tahun 756 M. sebagai seorang Amir
yang merdeka dari kekuasaan Daulah Abbasiyah di Bagdad.

2
Muhammad Luthfi Anam Khoirudin and Kholid Mawardi, “Periodesasi Dan Perkembangan
Dinasti Umayyah,” Transformasi Manageria: Journal of Islamic Education Management 4, no. 1
(2024): 53–61.

8
Pembentukan kekhalifaan Umayyah di Spanyol dilakukan oleh Abd.
alRahman I (al-Dakhil) yang merupakan cucu khalifah Umayyah ke10,
yaitu Hisyam. Abd. alRahman datang ke Spanyol setelah mengembara
selama lima tahun di Palestina, Mesir, dan Afrika, dan diberi perlindungan
oleh seorang bangsa Barbar, keluarga pamannya dari pihak ibu. Dia
mengutus pelayannya, Barbar, supaya berunding dengan orang-orang Syiria
di Spanyol. Mereka siap mendukung dan menerima petualangan pemuda itu.
Karena merasa yakin dengan bantuan dan dukungan mereka, Abd.al-
Rahman pergi ke Spanyol dan memperoleh Berbagai hangat pada tahun 755
M. sebagai seorang Amir yang merdeka dari kekuasaan Daulah Abbasiyah
di Bagdad. Abd. alRahman menyatakan dirinya menjadi penguasa Spanyol
pada tahun 756 M. sebagai seorang Amir yang merdeka dari kekuasaan
Daulah Abbasiyah di Bagdad. Dengan kekuasaan yang kuat dan dukungan
rakyat, Abd. alRahman membentuk kekhalifaan Umayyah di Spanyol.
Kekhalifaan Umayyah di Spanyol ini merupakan bagian dari kekhalifaan
Umayyah yang merupakan kekhalifaan Islam yang berpusat di Damaskus,
yang mempengaruhi sebagian besar dunia Islam sebelum terjadinya
kekhalifaan Abbasiyah di Bagdad. Kekhalifaan Umayyah di Spanyol ini
adalah kekhalifaan Islam yang berpusat di Cordoba, yang mempengaruhi
sebagian besar Spanyol hingga tahun 1031 M. Dengan kekuasaan yang kuat
dan dukungan rakyat, kekhalifaan Umayyah di Spanyol mempunyai
kekuatan yang kuat dan berpengaruh di Spanyol dan sebagian besar dunia
Islam.3

C. SEJARAH PEMERINTAHAN ISLAM PADA MASA DAULAH


UMAYYAH DI SPANYOL

Umaiyah adalah kekhalifahan Islam pertama. setelah masa


Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661-750 M di jazirah Arab yang
berpusat di Damaskus, Syiria, serta dari 756-1031 di Cordoba-Andalusia,
3
Khaerul Umam Junaid, Sitti Aminah, and Herul Adriansyah, “PEMBENTUKAN DAN KEMAJUAN
ISLAM DI SPANYOL,” El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education 1, no. 2 (2022):
108–19.

9
Spanyol. Masa kekhalifahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu
dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abi Sufyan, dimana
pemerintahan yang bersifat Islamiyyah berubah menjadi kerajaan turun-
temurun. Yaitu setelah Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib menyerahkan
jabatan kekhalifahan kepada Muawwiyah dalam rangka mendamaikan kaum
muslimin yang pada saat itu sedang dilanda fitnah akibat terbunuhnya.
Utsman bin Affan yakni pada peristiwa perang Jamal dan penghianatan dari
orang- orang Khawarij dan Syi'ah.

Nama Dinasti Umayyah diambil dari nama nenek moyang mereka


yaitu Umayyah bin Abdi Syams bin Abdimanaf. la adalah salah seorang
terkemuka dalam dalam persukuan pada zaman Jahiliyah, bergandeng
dengan pamannya Hasyim bin Abdimanaf. Umayyah dan Hasyim berebut
pengaruh politik dalam proses-proses sosial-politik pada zaman Jahiliyah,
namun Umayyah lebih dominan. Hal itu disebabkan karena ia merupakan
pengusaha yang kaya, dan memiliki harta yang melimpah. Harta dan
kekayaan menjadi faktor dominan untuk merebut hati di kalangan Qureisy,
sehingga Hasyim tidak dapat mengimbangi keponakunya tersebut. Dari
dinasti Umayyah ini terdapat 14 Khalifah yang bergantian memimpin dalam
masa pemerintahan, dimulai dari Muawwiyah (661) sampai dengan Marwan
II (750). Berdirinya Bani Umayyah tidak lepas dari masa-masa krisis pada
pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Puncak kejayaan Khulafaur Rasyidin itu
ada pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, gengs, Terus, pada masa
pemerintahan Ali bin Abi Thalib mengalami kemunduran. Terutama saat
Ali bin Abi Thalib wafat dalam serangan balas dendam atas konflik
kebijakan Utsman bin Affan di periode kedua. Nah, setelah itu
kepemimpinan tidak langsung serta merta beralih ke Mu'awiyah hin Abu
Sufyan, guys. Awalnya, setelah Ali bin Abi Thalib wafat, kepemimpinannya
digantikan oleh putranya yang bernama Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Tapi,
pada tahun 661 Maschi, Hasan mundur. Kemunduran Hasan ini
menyebabkan kekhalifahan Islam dipegang oleh Mu'awiyah bin Abu Sufyan
deh. Setelah Bani Umayyah berdiri, ibukota kerajaan Madinah dipindah ke
Damaskus yang terletak di Kota Syam. Pada masa pemerintahan Mu'awiyah

10
bin Abu Sufyan, terjadi perubahan sistem pemerintahan dari demokratis
menjadi kepemimpinan yang turun temurun. Bahkan, seluruh rakyat
Damaskus diwajibkan untuk setia pada anaknya, Yazid. Selain itu, pejabat
pada dinasti ini berasal dari keturunan Arab. Mu'awiyah I memiliki banyak
pengalaman di bidang politik, la pernah memimpin pasukan dalam
penaklukan Suriah, Palestina, Romawi, dan Mesir. Saat menjabat sebagai
Gubernur Syam, Mu'awiyah bin Abu Sufyan juga membawahi Palestina dan
Mesir. Pada awal Mu'awiyah I menjabat, wilayah pemerintahannya
diperluas sampai ke India, Total, ada 13 orang yang pernah menjadi khalifah
pada Dinasti Umayyah di Damaskus.

Pada masa kepemimpinan Mu'awiyah bin Abu Sufyan, pasukan


pengepungKonstatinopel berhasil ditarik. Pemisahan urusan keuangan dari
urusan pemerintahan diatur dengan mengangkat pejabat khusus yang
disebut sahib al-kharaj. Lalu, pada masa pemerintahan Al-Walid bin Abd al-
Malik, daerah kekuasaan Bani Umayyah diperluas. Al-Walid bin Abd al-
Malik berusaha memperluas wilayahnya hingga ke Afrika Utara, yaitu ke
Al-Aqsa dan ke Andalusia (Spanyol). Perebutan Andalusia ini dipimpin
oleh panglima perang Musa bin Nusair dengan mengirim Tariq bin Ziyat.
Lalu, selat Afrika dan Spayol, yaitu Selat Gibraltar, berhasil direbut oleh
Tariq bin Ziyat pada tahun 711 Masehi. Dinasti Bani Umayyah berhasil
didirikan bukan hanya karena kemenangan diplomasi Mu'awiyah bin Abu
Sufyan atas peristiwa Perang Shiffin, bagian dari Perang Saudara Islam I
akibat terbunuhnya Utsman bin Affan tadi. Tapi juga karena pemikiran kuat
Mu'awiyah bin Abu Sufyan untuk membangun masa depan dan dukungan
orang-orang Suriah.4

4
Dedi Sahputra Napitupulu, “Romantika Sejarah Kejayaan Islam Di Spanyol,” MUKADIMAH: Jurnal
Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial 3, no. 1 (2019): 7–18.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sejak Islam masuk Spanyol sampai berarkhirnya kerajaan Islam di
sana selama lebih dari tujuh abad, dapat dibagi kepada empat periode.
Periode pertama, (710-755 M), yaitu sejak masuknya Islam ke Spanyol
sampai terbentuknya daulah Umayyah di sana. Periode kedua, (756-912
M.), yaitu sejak pembentukan Pemerintahan Daulah Umayyah di Spanyol
di bawah seorang yang bergelar amir (gubernur). Periode ketiga, (912-
1012 M.) yaitu di bawah pemerintahan seorang pimpinan yang bergelar
khalifah. Periode keempat, (1010-1492 M.) yaitu di masa kemunduran
pemerintahan Islam yang dipimpin oleh Muluk al-Thawaif (raja-raja
golongan) atau Negara-negara kecil yang berpusat di propinsi-propinsi.

Pembentukan kekhalifaan Umayyah di Spanyol dilakukan oleh


Abd. Al-Rahman I (al-Dakhil), yang adalah cucu khalifah Umayyah ke10,
yaitu Hisyam. Abd. Al-Rahman datang ke Spanyol setelah mengembara
selama lima tahun di Palestina, Mesir, dan Afrika, dan diberi perlindungan
oleh seorang bangsa Barbar, keluarga pamannya dari pihak ibu. Umaiyah
adalah kekhalifahan Islam pertama. setelah masa Khulafaur Rasyidin yang
memerintah dari 661-750 M di jazirah Arab yang berpusat di Damaskus,
Syiria, serta dari 756-1031 di Cordoba-Andalusia, Spanyol. Masa
kekhalifahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu dimulai pada
masa kekuasaan Muawiyah bin Abi Sufyan, dimana pemerintahan yang
bersifat Islamiyyah berubah menjadi kerajaan turun-temurun. Yaitu setelah
Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib menyerahkan jabatan kekhalifahan
kepada Muawwiyah dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang
pada saat itu sedang dilanda fitnah akibat terbunuhnya.5

5
Muhammad Sapii Harahap, “Sejarah Dinasti Bani Umaiyyah Dan Pendidikan Islam,” WARAQAT:
Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 4, no. 2 (2019): 21–21.

12
B. SARAN
Dengan adanya pembahasan tentang sejarah pemerintahan islam
pada masa daulah Umayyah di Spanyol ini kalah ingin memberi saran
supaya bisa diterapkan kedepannya, agar sebelum mengeluarkan
kebijakan-kebijakan yang berkaitan langsung dengan masyarakat baik
secara umum atau khusus, pemerintah harus menjadikan kemaslahatan
sebagai pertimbangan utama dalam menciptakan suatu kebijakan agar
kebijakan yang dikeluarkan dapat berdampak positif baik secara kaca mata
syariat maupun kaca mata manusia. pemakalah juga berharap agar
pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua
serta dapat mengajarkannya dengan baik ketika telah menjadi seorang
pemimpin di masa yang akan datang. Amin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Muhammad Sapii. “Sejarah Dinasti Bani Umaiyyah Dan Pendidikan


Islam.” WARAQAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 4, no. 2 (2019): 21–21.
Ilyas, Abustani, Alimuddin Hasan Palawa, and Wahyu Nurhalim. “SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL DAN SISILIA.”
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Hukum 1, no. 2 (2022): 134–46.
Junaid, Khaerul Umam, Sitti Aminah, and Herul Adriansyah. “PEMBENTUKAN
DAN KEMAJUAN ISLAM DI SPANYOL.” El-Fata: Journal of Sharia
Economics and Islamic Education 1, no. 2 (2022): 108–19.
Khoirudin, Muhammad Luthfi Anam, and Kholid Mawardi. “Periodesasi Dan
Perkembangan Dinasti Umayyah.” Transformasi Manageria: Journal of
Islamic Education Management 4, no. 1 (2024): 53–61.
Napitupulu, Dedi Sahputra. “Romantika Sejarah Kejayaan Islam Di Spanyol.”
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial 3, no.
1 (2019): 7–18.

14

Anda mungkin juga menyukai