UMAYYAH DI DAMASKUS
Sejarah kebudayaan islam
Disusun oleh :
Kurotul ayuni
Muhammad akso pratama zahir
Latifa faiha iftinan
Rihadsatul aisyi
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah
memberikankekuatan dan keteguhan hati kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Sholawat besertasalam semoga senantiasa tercurah limpahkan
kepada nabi Muhammad saw. yang menjaditauladan para umat manusia yang
merindukan keindahan syurga.
Kami menulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas
akhir yangdiberikan oleh bapak dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
dengan mengusung judul
Peradaban Islam Pada Masa Daulah Umayah II di Andalusia/Spanyol dan
Daulah Fatimiyah di Mesir.
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas, tujuan penulis selanjutnya adalahuntuk
mengetahui latar belakang munculnya peradaban islam di Spanyol, menjelaskan
berdirinya daulah Umayah di Spanyol, masa kejayaan Daulah Umayah di
Spanyol, dan masakeruntuhan Daulah Umayah di Spanyol.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkankurangnya ilmu pengtahuan. Namun, berkat kerjasama yang solid
dan kesungguhan dalammenyelesaikan makalah ini, akhirnya dapat diselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya tidak seberapa
yangmasih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih
jauh darikesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang positif demiterciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta
berdayaguna di masa yang akan datang.
Besar harapan, mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini dapat
bermanfaatdan maslahat bagi semua orang.
Wa’alamualaikum
Wr.Wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ 1
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Sejarah berdirinya bani Umayyah
Bani Umayyah adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafa ar-
Rasyidin yangmemerintah dari 661-M sampai 750-M di Jazirah Arab dan
sekitarnya, serta dari 756-M sampai1031-M di Cordova, Spanyol. Nama dinasti
ini dirujuk kepada Umayyah bin ‘Abd asy-Syams,kakek buyut dari khalifah
pertama Bani Umayyah, yaitu Mu’awiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala
disebut juga dengan Mu’awiyah.
Ia adalah pendiri dan Khalifah pertama Dinastiini. Terbentuknya Dinasti ini dan
Muawiyah memangku jabatan khalifah secara resmi, menurutahli sejarah,
terjadi pada tahun 660 M/40 H pada saat Umayah memproklamirkan diri
menjadikhalifah di Iliyah (Palestina), setelah pihaknya dinyatakan oleh Majelis
Tahkim sebagai pemenang, Pemerintahan Dinasti Umayah (41-132 H).Peristiwa
itu terjadi setelah Hasan bin Ali yang dibaiat oleh pengikut setia Ali menjadi
khalifah,sebagai penganti Ali, mengundurkan diri dari gelanggang politik.
Sebab, ia tidak ingin lagiterjadi pertumpahan darah yang lebih besar, dan
menyerakan kekuasaan sepenuhnya kepadaMuawiyah. Langkah penting Hasan
bin Ali ini dapat dikatakan sebagai usaha rekonsiliasi umatIslam yang terpecah
belah. Karenanya peristiwa itu dalam sejarah Islam dikenal dengan tahun
persatuan (am al-jama’at).
Yaitu episode sejarah yang mempersatukan umat kembali beradadibawah
kekuasaan seorang khalifah. Rujuk dan perdamaian antara Hasan dan
Muawiyahsetelah Muawiyah bersedia memenuhi persyaratan yang diajukan
oleh Hasan. Yaitu Muawiyahharus menjamin keamanan dan keselamatan jiwa
dan harta keturunan Ali dan pendukungnya.Pernyataan ini diterima Muawiyah
dan dibuat secara tertulis. Persetujuan Muawiyah inidiimbangi oleh Hasan
dengan membaiatnya. Rakyat juga menunjukkan ketaatan
denganmembaiatnya.Muawiyah dikenal sebagai seorang politikus dan
administrator yang pandai. Umar bin Khattabsendiri pernah menilainya sebagai
seorang yang cakap dalam urusan politik pemerintahan,cerdas dan jujur. Ia juga
dikenal seorang negarawan yang ahli bersiasat, piawai dalammerancang taktik
dan strategi, disamping kegigihan dan keuletan serta kesediaanya menempuh
segala cara dalam berjuang. Untuk mencapai cita-citanya karena pertimbangan
politik dantuntunan situasi. Dengan kemampuan tersebut dan bakat
kepemimpinan yang dimilikinya,Muawiyah dinilai berhasil merekrut para
pemuka masyarakat, politikus, dan administrator bergabung ke dalam sistemnya
pada zamannya, untuk memperkuat posisinya dipuncak pimpinan. Muawiyah
juga dikenal berwatak keras dan tegas, tetapi juga bisa bersifat tolerandan
lapang dada.
2) Diwan al-
Rasa’il
(Lembaga Korespondensi) yang bertugas mengkordinir semua halyang
berkaitan dengan surat menyurat.
3) Diwan al-Khatam
(Lembaga Pelayanan Stempel) yang berwenang untuk membuat
danmemelihara salinan dari setiap dokumen resmi Negara.
4) Diwan al-Barid
(Lembaga Pelayanan Pos) bertugas untuk menyampaikan berita-beritaantara
raja dan para pejabat, termasuk pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5) Diwan al-Qudat
(Lembaga Peradilan) yang bertugas memproses dan memutus perkara
6) Diwan al-Jund
(Angkatan Bersenjata) yang bertugas membentuk angkatan bersenjatadan
mengkordinirnya.
Selain ketiga orang tersebut, Muawiyah juga sangat dibantu oleh orang-orang
Suriah. Merekamasyarakat yang sangat patuh dan setia kepadanya. Mereka
berhasil dicetak oleh Muawiyahmenjadi kekuatan militer yang berdisiplin tinggi
dan terorganisir.
Pertama, tragedi Karbala memerah. Pada waktu itu, seorang panglima Yazid
yang sangat bengis, yang bernama Ubaidillah ibn Ziyad dan pasukannya
mencegat rombongan Husen beserta pengikutnya di Karbala. Pasukan Ziyad
membunuh Husen dan pengikutnya dengancara yang sangat sadis. Kepala
Husen diserahkan kepada pemimpinnya, Yazid ibn Abu Sufyan.
Kedua , peristiwa Hurrah dan penghalalan Madinah. Peristiwa ini terjadi karena
Abdullah ibnZubair tidak mau membait Yazid. Ibnu Zubair malah
mengumumkan pencopotan Yazid dimadinah dan membait dirinya sendiri
sebagai pemimpin pemerintahan. Yazid punmengirimkan pasukan untuk
menumpas kelompok Ibnu Zubair. Ratusan sahabat Ibnu Zubairdan anak-anak
meninggal dunia. Yazid menghalalkan pertumpahan darah untuk membasmi
pemberontakan.
Yazid meninggal dunia pada tahun 64 H / 683 M dengan masa kepemimpinan
selama duatahun. Ia telah menjadi contoh buruknya moralitas seorang
pemimpin pemerintahan islam.
Khalifah ketiga Dinasti Umayyah ini tidak banyak diceritakan sejarah. Hal ini
dikarenakan pemerintahannya yang sangat pendek. Ia menggantikan ayahnya
sebagai raja. Namun iamengundurkan diri karena sakit. Ia meninggal pada tahun
pengangkatannya sebagai raja ketigaDinasti Umayyah.
Setelah Yazid ibn Muawiyah diangkat oleh ayahnya sebagai khalifah, Abdullah
ibn Zubair,salah satu tokoh yang menolak membait Yazid, lari ke Makkah dan
membaiat dirinya sebagaiRaja. Setelah Yazid meninggal dunia maka Ibnu
Zubair semakin berkuasa, apalagi rajaMuawiyah II yang ditunjuk menggantikan
Yazid sakit-sakitan dan mengundurkan diri.Kekuasaa Ibnu Zubair semakin luas.
Ia berkuasa dari tahun 64 sampai 73 H.
Abdul Malik dianggap sebagai pendiri kedua Dinasti Umayyah. Hal ini
disebabkan ia mampumembangun kembali kebesaran dinasti Umayyah setelah
hampir punah pada jaman rajaMuawiyah II sampai menjelang kematian Ibnu
Zubair. Ia juga diberi gelar
Abdul Muluk , karenaempat putranya menjadi penerusnya sebagai raja dinasti
Umayyah. Mereka adalah al-Walid II,Sulayman, Yazid II, dan Hisyam.
Walid terkenal sebagai seorang arsitektur ulung pertama dalam sejarah Islam.
Dia banyakmendirikan bangunan-bangunan yang megah dalam sekala besar,
diantaranya membangunMasjid Damaskus, membangun Qubbat al-Shakhrah di
Yerusalem dan memperluas Masjid Nabawi.
Umar ibn Abdul Aziz adalah putra saudara Sulayman, yaitu Abdul Aziz. Umar
pantas diberigelar khalifah kelima khulafaur rasyidin karena kesholihan dan
kemulyaannya. Sebelum iadiangkat menjadi khalifah Dinasti Umayyah
kedelapan, ia seorang yang kaya raya dan hidupdalam kemegahan. Ia suka
berpoya-poya dan menghambur-hamburkan uang. Namun setelahdiangkat
menjadi khalifah, ia berubah total menjadi seorang raja yang sangat sederhana,
adildan jujur. Karena kesholihannya, ia dianggap sebagai seorang sufistik pada
jamannya. Ia jugadisebut sebagai pembaharu islam abad kedua hijriyah.
Walaupun masa pemerintahnnya relatif singkat, yaitu sekitar tiga tahuan, namun
banyak perubahan yang ia lakukan. Diantaranya, ia melakukan komunikasi
politik dengan semuakalangan, termasuk kaum Syiah sekalipun. Ini tidak
dilakukan oleh saudara-saudaranya sesamaraja dinasti Umayyah. Ia banyak
menghidupkan tanah-tanah yang tidak produktif, membangunsumur-sumur dan
masjid-masjid. Yang tidak kalah pentingnya, ia juga melakukan reformasisistem
zakat dan sodaqoh, sehingga pada jamannya tidak ada lagi kemiskinan.
Umar mangkat dari jabatannya pada tahun 101 H/719 M dengan meninggalkan
karakter pemerintahan yang adil dan bijaksana terhadap semua golongan dan
agama. Penerusnya nanti justru berbanding terbalik dengan karakter
kepemimpinannya.
Kami kurang sependapat dengan pemikiran dua penulis tersebut. Kami tidak
menemukanalasan atau data yang kuat dari para penulis tersebut dan tidak juga
kami menemukan referensiyang mendukung. Malahan dikatakan oleh penulis
lain bahwa selama hampir dua puluh tahunmemerintah, negara mengalami
kemorosotan dan melemah. Hal ini disebabkan banyaknyarongrongan dari luar
dan perpecahan dari dalam pemerintahan. Rongrongan dari luardiantaranya
pemberontakan oleh Zaid ibn Ali ibn Husen sebagai refresentasi dari
kelompokSyiah Zaidiyah dan seruan pembentukan pemerintahan Abbasiyah.
Dari dalam karena adanyakonflik orang-orang Arab Selatan dan Arab Utara.
11. Walid bin Yazid ibn Abdul al-Malik atau Walid II (125-126 H/ 742-743 M)
Penerus Hisyam, Walid bin Yazid tidak mampu mengembalikan pemerintahan
menjadi lebih baik. Malahan keadaan pemerintahan menjadi lebih buruk.
Alasannya, selain musuh semakinkuat, ia juga meniru gaya hidup ayahnya,
Yazid ibn Abdul Malik. Dia banyak menciptakan permusuhan. Oleh karena itu,
saudara sepupunya, Yazid ibn al-Walid-yang kelak menjadi pengganti Walid-
memerintahkan untuk mencopot Walid dari jabatannya. Setelah hampir
tigatahun memerintah, Walid pun dibunuh oleh pasukan Yazid ibn al-Walid dan
ia mengantikankedudukan Walid.
12. Yazid bin Walid atau Yazid III (126 H/743 M)
13. Ibrahim ibn al-Walid ibn Abd al- Malik (127 H / 744 M)
Dia hanya memerintah selama 70 hari. Oleh karena itu, ada yang tidak
memasukannya sebagaisalah satu khalifah Dinasti Umayyah. Pada masanya,
tanda-tanda kehancuran Dinasti Umayyahsemakin jelas. Perpecahan diantara
keluarga semakin terbuka. Ia dituntut oleh Marwan ibnMuhammad ibn Marwan
untuk mempertanggung jawabkan kematian Walid II yang dibunuholeh Yazid
III, kakak Ibrahim. Ia melarikan diri dari Damaskus. Marwan sampai ke
Damaskusdan dibaiat sebagai khalifah terakhir Dinasti Umayyah Jilid I.
KESIMPULAN
Secara umum, Dinasti Umayyah berhasil melahirkan peradaban Islam yang luar
biasa. EraDinasti Umayyah ini menjadi catatan sejarah islam yang berhasil
membuktikanan kepada dunia bahwa bahwa kerajaan Islam mampu berdiri
tegak dan bersaing dengan dua kerajaan besar nonmuslim, yaitu Persia dan
Bizantium.