PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
c. TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Sistem sosial
Sistem sosial yang diterapkan oleh penguasa bani abbasiyyah antara
penguasa satu dengan penguasa yang lain berbeda sesuai dengan
pemimpin Bani Abbasiyyah pada waktu itu, tetapi secara garis besar
dapat kami gambarkan bahwa kebanyakan para penguasa Abbasiyyah
membentuk masyarakaat berdasarkan asas persamaan, dengan
menggunakan sistem administrasi dari tradisi setempat, pembagian kelas
di masyarakat tidak berdasarkan ras atau kesukuan, melainkan dengan
jabatan, jadi semakin tinggi jabatannya semakin tinggi pula kelasnya.
Mungkin sistem sosial yang paling sesuai di antara para
penguasa bani Abbasiyyah menurut kami terjadi pada masa
Harun ar-Rasyid yang berkelanjutan pada masa pemerintahan
putranya al-Ma’mun.
Kekayaan yang banyak dimanfaatkan oleh Harun ar-Rasyid
untuk keperluan sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan
dokter, dan farmasi didirikan, pada masanya sudah terdapat
paling tidak sekitar 800 orang dokter, di samping itu
pemandian- pemandian umum juga dibangun.
Di zaman pemerintahan khalifah Harun ar-Rasyid itu juga,
Baitul Mal ditugaskan menanggung narapidana dengan
memberikan setiap orang makanan yang cukup serta pakaian
musim panas dan musim dingin1, ini tentunya berbeda dengan
sistem khalifah sebelumnya, karena Harun ar-Rasyid
menjadikannya tugas dan tanggung jawab baitul mal,
1
Prof. Dr. A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 3, (Jakarta : Pustaka Alhusna, 1993), hal.
110
sedangkan khalifah sebelumnya mangatsnamkan suatu
pemberian.
2. Orientasi politik
Secara garis besar Orientasi politik yang diterapkaan oleh para
penguasa Bani Abbasiyyah terbagi menjadi dua macam, yaitu
:2
a. Menekankan pada perluasan daerah kekuasaan, biasanya di
terapkan oleh khalifah yang gagah (berkehidupan mewah)
dalam penaklukan negeri-negeri lain.
b. Menitikberatkan pada perkembangan Ilmu Pengetahuan,
banyak diterapkan oleh penguasa bani Abbasiyyah yang alim
3
https://www.slideshare.net/HouniezSein1/ulviperkembangan-seni-bangunan-pada-masa-bani-
abbasiyahdoc
4
http://kafeilmu.com/tema/perkembangan-sejarah-peradaban-islam-pada-masa-daulah-
abbasiyah.html
Permulaan masa kepemimpinan Bani Abbassiyah,
perbendaharaan negara penuh dan berlimpah-limpah, Uang masuk
lebih banyak dari pada pengeluaran. Yang menjadi Khalifah adalah
Mansyur. Dia betul-betul telah meletakkan dasar-dasar yang kuat
bagi ekonomi dan kewangan negara. Dia mencontohi Khalifah
Umar bin Khattab dalam menguatkan Islam. Dan keberhasilan
kehidupan ekonomi maka berhasil pula dalam:
a. Pertanian
Khalifah membela dan menghormati kaum tani, bahkan
meringankan pajak hasil bumi mereka, dan ada beberapa yang
dihapuskan sama sekali.
b. Perindustrian
Khalifah menganjurkan untuk beramai-ramai membangun
berbagai industri, sehingga terkenallah beberapa kota dan
industri-industrinya.
c. Perdagangan
Segala usaha ditempuh untuk memajukan perdagangan
seperti:
- Membangun sumur dan tempat-tempat istirahat di jalan-
jalan yang dilewati kafilah dagang.
- Membangun armada-armada dagang.
- Membangun armada untuk melindungi parta-partai negara
dari serangan bajak laut5.
5
http://belajarilmusejarah1993.blogspot.com/2011/10/perkembangan-islam-khususnya-
ekonomi.html#!/tcmbck
2. tingkat pendalaman, dimana para pelajar pergi keluar daerah kepada
seseorang atau beberapa ahli dalam bidangnya masing-masing.
Pada umumnya ilmu yang di tuntut adalah ilmu agama.
Pelajarannya berlansung di masjid-masjid atau di rumah-rumah
yang bersangkutan. Bagi anak penguasa pendidikan bisa berlansung
di istana atau di rumah penguasa tersebut.
Pada masa bani Abbasiyah ini pula berdirinya sebuah
perpustakaan dan akademi. Perpustakaan pada masa itu lebih
merupakan sebuah universitas, karena di samping terdapat kitab-kitab
juga untuk membaca, menulis dan berdiskusi. Juga semakin
berkembangnya bahasa arab sebagai bahasa administrasi maupun
pengetahuan.6
6
Jurnal paradigma, vol.2, no.1, November 2015
Dalam bidang Fiqh, muncul kitab Majmu’ al-Fiqh karya Zaid Ibn
Ali (w 740) yang berisi tentang Fiqh Syi’ah Zaidiyah. Kemudian lahir
Fuqaha seperti Imam Hanafi (w 767 ), seorang hakim agung dan
pendiri Madzhab Hanafi, Malik Ibn Anas (w 795 M), Muhammad Ibn
Idris as-Syafe’i (820 M), Imam Ahmad Ibn Hambal ( w 855 M).
Dalam bidang filsafat dan Ilmu kalam, lahir para filosof Islam
terkemuka seperti Ya’qub Ibn Ishaq al-Kindi, Abu Nasr Muhammad
al-Farabi, Ibn Barjah, Ibn Tufail, dan Imam Ghazali. Dan ilmu Kalam,
Mu’tazilah pernah menjadi Madzhab utama pada masa Harun ar-
Radyid dan al-Ma’mun. di antara ahli ilmu Kalam adalah Washil Ibn
Atha’, Abu Huzail al-Allaf, Adh Dhaam, Abu Hasan Asy’ary, dan
Iman Ghazali.7
c) Kedokteran
1) Jabir bin Hayyan (wafat 778 M). Dikenal sebagai bapak Kimia.
2) Hurain bin Ishaq (810-878 M). Ahli mata yang terkenal disamping
sebagai penterjemah bahasa asing.
3) Thabib bin Qurra (836-901 M)
7
Badri Yatim M.A, sejarah peradaban islam, (Jakarta : Rajawali Pers),2008,hlm.49-50
4) Ar Razi atau Razes (809-873 M). Karangan yang terkenal mengenai
cacar dan campak yang diterjemahkan dalam bahasa latin. Serta penulis
buku tentang kedokteran anak.
5) Abu Zakariya Yahya (wafat tahun 242 H) Merupakan seorang ahli
Farmasi.
6) Ibnu Sina (980-1037 M). Beliau juga dikenal sebagai bapak kedokteran,
karyanya yang terkenal adalah Al Qanun fi ath-Thib tentang teori dan
praktik ilmu kedokteran.
d) Matematika
1) Umar Al Farukhan: Insinyur Arsitek Pembangunan kota Baghdad.
2) Al Khawarizmi. Pengarang kitab Al Jabar wal Muqabalah, penemu
angka (0).
3) Abu al-Wafa Muhammad bin Muhammad (940-998 M)8
e) Astronomi
1) Al Farazi. Pencipta Astro lobe
2) Al Gattani/Al Betagnius
3) Al Farghoni atau Al Fragenius
4) Abu Manshur al-Falaki. Karyanya yang terkenal adalah Isbat al-Ulum
dan Hayat al-Falak
5) Jabir al-Batani. Pencipta teropong bintang yang pertama. Karyanya
yang terkenal adalah Ma’rifat Mathil Buruj Baina Arbai al-Falak
6) Raihan al-Bairuni. Karyanya adalah At-Tafhim li Awal as-Sina at-
Tanjim.
8
ibid
Ilmu bumi pertama adalah hisyam al-kalbi, yang terkenal pada abad
ke-9 M, khususnya dalam studynya mengenai biang kawasan arab.
g) Sastra
1) Abu Nawas. Ia termasuk penyair terkenal dengan cerita humornya.
2) An-Nasyai. Penulis buku Alfu Lailah wa Lailah.9
9
ibid