Disusun oleh:
Kelompok 7
Akmal Yuliandi
10060312030
10060313014
Sartika Dewi
10060313028
10060313039
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur khadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam selalu kami kami
limpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya
dan para sahabatnya, atas jasa beliau kita dapat merasakan akan kemajuan islam di
masa sekarang ini dengan berbagai sejarah dan peradaban yang dapat menjadi
pelajaran bagi kita umat islam. Sehingga dapat memberikan inspirasi kepada
umat islam saat ini agar dapat memajukan islam saat ini. Ucapan terimakasih
kami berikan kepada ibu Ida Afidah, Dra.,M.Ag., selaku dosen pembimbing mata
kuliah Sejarah Peradaban Islam, yang telah membimbing, mengajari dan memberi
motivasi kepada kami sehingga kami mendapatkan ilmu yang akan bermanfaat
dan dapat menyelesaikan makalah ini .
Kami menyusun makalah peradaban dinasti mugal di India ini dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dan agar pembaca
dapat mengetahui dan memahami mengenai islam di India. Kami berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan pembaca, namun apabila ada kesalahan
dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar kami dapat menjadi lebih baik
lagi dan makalah ini menjadi sempurna dan semakin bermanfaat untuk
pembacanya.
Bandung,
Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
.............................................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah
.............................................................................................................................
2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Latar
Belakang
Berdirinya
Kerajaan
Mughal
.............................................................................................................................
3
2.2 Pemimpin Kerajaan Mughal
A. Zahirudin
Babur
(1526-1530
M)
.......................................................................................................................
6
B. Humayun
(1530-1556
M)
.......................................................................................................................
7
C. Akbar
(1556-1605
M)
.......................................................................................................................
8
D. Jehangir
(1605-1628
M)
.......................................................................................................................
9
E. Syeh
Jehan
(1628-1658
M)
.......................................................................................................................
10
F. Aurangseb
(1658-1707
M)
.......................................................................................................................
11
2.3 Kemajuan Peradaban Islam masa Kerajaan Mughal
A. Politik
dan
Pemerintahan
........................................................................................................................
12
B. Ekonomi
dan
Perdagangan
........................................................................................................................
14
C. Sosial
Kemasyarakatan
........................................................................................................................
15
D. Pendidikan
........................................................................................................................
16
E. Kesenian
dan
Budaya
........................................................................................................................
16
F. Pemikiran
dan
Filsafat
........................................................................................................................
17
G. Keagamaan
........................................................................................................................
17
2.4 Kemunduran
dan
Kehancuran
Kerajaan
Mughal
.............................................................................................................................
19
BAB III : PENUTUP................................................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
untuk
menghancurkan
Lodi.
Sehingga
Babur
berhasil
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Mughal
Penyebaran agama Islam ke India sebenarnya telah dirintis sejak zaman
khulafa al-Rasyidin yang pertama yakni Abu Bakar Shiddiq. Beliau pernah
mengirim surat kepada panglima perang yang bernama Khalid bin Walid,
setelah perang Yamamah berakhir pada tahun 12 H (633 M). Pada masa
khalifah Umar bin Khatab dan juga masa Usman bin Affan, juga
dilakukan usaha untuk menaklukkan India. Namun rencana ini dibatalkan
karena ganasnya kehidupan negeri India yang sangat minim air, buahbuahannya jelek, dan banyak pencuri.
Kemudian ketika masa khalifah Ali bin Abi Thalib diutuslah
pasukan dibawah pimpinan al-Harits bin Murah al-Abdi untuk menyerbu
India, dan berhasil menaklukkannya. Namun setelah itu ia terbunuh pada
tahun 42 H di suatu daerah di al-Daidan yang terletak antara Sind dan
Khurasan.
Selanjutnya, pada masa pemerintahan bani Umayyah usaha perluasan
wilayah kearah India tetap dilanjutkan. Al-Mulhab bin Abi Syufrah
berusaha menaklukkan Al-Maltan namun gagal. Kemudian dilanjutkan
oleh Abdullah al-Abdi dan juga menemui kegagalan.
Dan keberhasilan untuk memasuki kawasan India diraih oleh
Muhammad bin Qasim pada masa pemerintahan Al-Walid. Dia berhasil
menerobos daerah-daerah Sind dan kawasan Punjab bagian bawah.
Sejak saat itu satu persatu daerah di dekat Sind jatuh ke tangan Islam,
dan Multan dijadikan sebagai ibukota Islam pertama di India.
Keberhasilan Muhammad bin Qasim tidak terlepas dari usaha
para pejuang Islam mulai dari masa khalifah Abu Bakar, Umar, Usman
dan Ali bin Abi Thalib yang berjuang untuk menaklukkan India, meski
ini berbuah kegagalan. Akan tetapi, setidaknya usaha tersebut telah
menjadi motivasi agar berhati-hati dalam melakukan perjuangan untuk
menaklukkan India, karena kawasan ini telah diketahui sangat liar,
minim air, dan banyak pencuri yang nantinya akan menyulitkan para
pejuang Islam untuk menaklukan daerah tersebut.
Keberhasilan Muhammad bin Qasim dalam menerobos masuk
daerah Sind dikarenakan dukungan dari orang-orang budha di kawasan
tersebut yang ingin merebut kembali hak-hak mereka untuk beribadat
di candi-candi milik mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Firdaus dan
Lahore
(ibukota
Punjab)
pada
tahun
1030
dan
ingin
menjadi
penguasa,
maka
tawaran
Alam
Khan
merupakan
putra
sulung
Babur.
Dimasa
ia
meninggal
dunia
karena
jatuh
dari
tangga
C. Akbar (1556-1605 M)
Pada saat menggantikan ayahnya (Humayun), Akbar berusia 14
tahun. Karena usianya yang masih muda maka urusan kerajaan diserahkan
kepada Bairam Khan, seorang Syii. pada masa Akbar inilah kerajaan
Mughal mencapai masa keemasannya.
Di
awal
masa
pemerintahannya
Akbar
menghadapi
yang
sangat
luas
tersebut
diperintah
dalam
suatu
pemerintahan militeristik.
Pada masa kepemimpinan Akbar, ia menerapkan politik
sulakhul (toleransi universal). Dengan politik ini semua rakyat India
dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan
agama. Lebih tegasnya sebagaimana yang diungkapkan Firdaus dan
Desmaniar rakyatnya (rakyat Akbar) dari berbagai agama tidak
dipandang orang lain, dan dirinya ia jadikan sebagai orang Hindustan
sejati
Tuhan.
Dengan
demikian,
tidak
begitu
penting
India
seperti
Kandahar, Balkh,
Badakhsan
dan
sebelumnya.
Memberikan penghargaan yang luar biasa kepada para ilmuwan
dan ahli seni dan bangunan.
Pada periode Syeh Jehan terutama pada akhir kekuasaannya ada
nilai-nilai
syariah
yang
ketat
pada
ini
ditentang
oleh
Muhammad
Fahrukhsiyar,
pusat
tidak
terurus
secara
baik.
akibatnya
EIC
untuk
mengembangkan
perdagangan
di
India
Usaha
ini
keilmuan
non
agama
seperti
logika,
filsafat,
Terbentuknya
sistem
pemberian
pinjaman
bagi
usaha
pertanian.
2.
Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk
mengumpulkan hasil pertanian dan melindungi petani. Setiap
perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat lokal, yang
dinamakan muqaddam atau patel, yang mana kedudukan yang
dimilikinya dapat diwariskan, bertanggungjawab kepada atasannya
untuk menyetorkan penghasilan dan menghindarkan tindak kejahatan.
Kaum petani dilindungi hak pemilikan atas tanah dan hak
mewariskannya, tetapi mereka juga terikat terhadapnya..
Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa
3.
ulama
dengan
menghibahkan
sejumlah
madrasah
dan
perpustakaan.
E. Kesenian dan Budaya
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan
budaya juga berkembang. Karya seni yang menonjol adalah karya
3.
Mughal
memberi
tempat
bagi
Syi'ah
untuk
mengembangkan pengaruhnya.
4. Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan
berdasarkan persekutuan terhadap mazhab hukum, thariqat Sufi,
persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan wali individual.
Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi'iah.
5. Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum
Islam atau upaya kodifikasi hukum Islam yang dinamakan fattawa
alamgiri. Kodifikasi ditujukan untuk meluruskan dan menjaga
syari'at Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Din-iIlahi.
Kerajaan Mughal tidak mencapai kejayaannya secara mudah.
Bagaimanapun, umat Islam di masa ini termasuk golongan minoritas di
tengah mayoritas Hindu. Namun Kerajaan Mughal tetap berhasil
memperoleh kecemerlangan disebabkan factor-faktor sebagai berikut :
1. Kerajaan Mughal memiliki pemerintahan dan raja yang kuat. Politik
toleransi dinilai dapat menetralisir perbedaan agama dan suku
bangsa, baik antara Islam-Hindu, Ataupun India-non India (PersiaTurki).
2. Hingga Pemerintahan Aurangzeb, rakyat cukup puas dan sejahtera
dengan pola kepemimpinan raja dan program kesejahteraannya.
3. Prajurit Mughal dikenal sebagai prajurit yang tangguh dan memiliki
patriotisme yang tinggi. Hal ini diwarisi dari Timur Lenk yang
merupakan para petualang yang suka perang dari Persia di Asia
Tengah dan cukup dominan dalam ketentaraan.
4. Sultan yang memerintah sangat mencintai ilmu dan pengetahuan.
Para "Bangsawan Mughal mengemban tanggung jawab membangun
masjid, jembatan, dan atas berkembangnya kegiataan ilmiah dan
sastra".
2.4 Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Mughal
Bahadur
Syah
untuk
diajak
kerjasama
guna
melakukan
wafat
banyak
timbulnya
pemberontak-
pemerintahan
daerah
melepaskan
diri
dari
pemerintahan pusat.
B. Faktor Ekstern
1. Dengan serangan dari bangsa Persia yang dipimpin oleh Nadhi
Syah yang sempat menduduki Delhi dan akhirnya Mughal
terpaksa membayar upeti kepada pihak Persia. Dan tentu ini
menyebabkan kerajaan semakin mundur.
2. Hadirnya penjajah Inggris membawa langsung kehancuran
kerajaan Mughal. Inggris selalu meminta upeti kepada rakyat
dengan memaksa, dan ditambah lagi dengan persenjataan Inggris
yang maju dari kerajaan Mughal. Karena pada waktu itu Eropa
jauh lebih maju dari umat Islam yang sedang mengalami
kemunduran.
BAB III
KESIMPULAN
a. Kerajaan Mughal berdiri pada periode pertengahan. Setelah masa pertengahan
usai, muncul tiga kerajaan besar yang dapat membangun kembali kemajuan
umat Islam. Di antara kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Mughal. Ketiga
kerajaan ini sudah dapat dikategorikan sebagai negara adikuasa pada zaman
itu.
Karena
kebesaran
kerajaan
tersebut
sudah
mampu
menguasai
Dara siqah, Shujah, dan Murad Bakhs saling berebut kekuasaan hingga
menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan.
DAFTAR PUSTAKA
Badri Yatim. 2008.Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Rajawali Pers,
Jakarta.
Fuadi Imam. 2012. Sejarah Peradaban Islam. Teras, Yogyakarta.
Drs. Samsul Munir Amin. 2013. Sejarah Peradapan Islam. AMZAH, Jakarta.
Firdaus dan Desmaniar. 2000. Negara Adikuasa Islam, Fase Kedua Abad XIV-XX
Masehi, IAIN IB Press, Padang.
Harun Nasution. 1985. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I. UI Press,
Jakarta.
K. Ali, Amir. 1996. Sejarah Islam. Srigunting, Jakarta.
M. Lapidus, Ira. 1999. Sejarah Sosial Umat Islam. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
S. Ahmed, Akbar. 1992. Citra Muslim, Tinjauan Sejarah dan Sosiologi. Erlangga,
Jakarta.
Supriyadi Dedi, M.Ag. 2008. Sejarah Perdaban Islam. CV. Pustaka Setia,
Bandung.
Tohir, Ajid. 2004. Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.