Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SEJARAH PEMINATAN

'Nasionalisme Turki’

Kelompok 6 [ XI IPS 2]
Anggota : Aulia Dianta
Lusi Agesta
Mauritius Dwiki
Muhammad Rizky
Shafa Bintang

NASIONALISME TURKI
Kesultanan Turki Utsmani merupakan sebuah negara yang berdiri kokoh dan
berjaya lebih dari 700 tahun antara tahun 1299–1923. Sultan-sultan Turki Ustmani
terkenal dengan kewibawaan dan keperkasaannya di dunia, salah satunya adalah
Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih dan Sultan Suleiman I yang dijuluki Raja
Tiga Benua karena berhasil membentangkan kekuasaan Turki Utsmani di setiap
benua dunia

Turki pernah menjadi negara adidaya. Pada jamannya dimana wilayah


kekuasaannya meliputi jazirah Belkan, Afrika Utara dan jazirah Arab. Nasionalisme
dan revolusi bangsa Turki terjadi setelah Perang Dunia I, dimana Turki berada di
pihak yang kalah dan Turki harus tunduk pada keputusan sekutu antara lain
menyerahkan sebagian wilayah kekuasaannya. Perancis, Inggris dan Italia
mendapatkan wilayah Turki di Afrika dan Jazirah Arab. Sementara Yunani di Balkan
memperoleh kemerdekaannya dari Turki. Nasionalisme Turki semakin tumbuh setelah
negara-negara sekutu berusaha terus melemahkan Turki dengan cara membantu
gerakan nasionalis Yunani merebut wilayah Turki di bagian Barat Balkan tahun
1919.

LATAR BELAKANG
Puncak kejayaannya Turki Utsmani pada abad ke-19 terus mengalami kemunduran
sampai akhirnya mendapat julukan The Sick Man Of Europe. Hal ini disebabkan oleh
berikut ini :
 Tidak ada lagi sultan-sultan yang kuat dan besar.
 Intrik-intrik dalam istana semakin merajalela.
 Tentara Janisari yang terkenal telah merosot martabatnya menjadi pengacau
kerajaan daripada pembela kerajaan.
 Pemerintahan yang lemah dan kacau mengakibatkan adanya Krisis Gezag
sehingga negara-negara bagian berani mengadakan pemberontakan untuk
melepaskan diri dari Turki.
 Revolusi Prancis mengilhami negara-negara bagian untuk merdeka (seperti,
Yunani, Bulgaria, Serbia, Rumania, dan Mesir).
Kelemahan Turki kemudian dimanfaatkan oleh negara-negara imperialisme
barat untuk menguasai wilayah kekuasaan atau daerah jajahan Turki dan
menghancurkan Turki sekaligus. Adanya perbenturan kepentingan antara negara-
negara barat mengenai status Turki dan daerah jajahan inilah yang menimbulkan
‘masalah timur’ [The Eastren Question]

PENYEBAB TERJADINYA NASIONALISME TURKI


 SEBAB UMUM
- Bangsa Barat semakin gencar untuk merebut wilayah kekuasaan kesultanan
Turki
- Munculnya kaum terpelajar yang mendapatkan pengaruh paham-paham
modern
- Adanya pengaruh ide-ide pembaharuan dari revolusi Prancis dengan
semboyan Liberte, Egalite, Fraternite
 SEBAB KHUSUS
- Kekuasaan Turki Ustmani yang semakin merosot
- Kemunduran Turki yang menimbulkan kekecewaan pada masyarakat
- Kekalahan Turki dalam perang krimea dan perang dunia I

KEADAAN TURKI SEBELUM TERJADINYA NASIONALISME


Selama 600 tahun Turki Ustmani berupaya untuk menegakkan Khalifah
Islamiyah di Asia. Namun, sejak kondisi Turki Ustmani yang mulai melemah di
berbagai sektor termasuk politik dan pemerintahannya. Para Sultan yang berkuasa
di masa tersebut menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan kerajaan,
termasuk melakukan reformasi.
Sultan ke 31 Turki Ustmani yaitu Abdul Majidd I. Dalam histografi Turki,
periode ini dikenal sebagai periode Tamzimat (Reformasi). Bermulanya
Tanzimat bertepatan dengan kondisi Tuski Ustmani yang berada di titik terendah
karena perselisihan dengan Mesir. Pada tanggal 3 November 1839, sebuah
maklumat kerajaan ditulis oleh reformis yang menjabat sebagai mentri luar negri.
Maklumat yang dikenal dengan Gulhane hatt-I-serifi (Maklumat Mullia Taman Bunga
Mawar). Reformasi tersebut lahir dari keyakinan bahwa satu-satunya cara untuk
menyelematkan kerajaan adalah dengan menerapkan reformasi bergaya Eropa.
Setelah, Sultan Abdul Majid I meninggal, beliau digantikan oleh Sultan hamid
II. Sultan Hamid II adalah sultan terakhir dari Turki Ustmani. Tepat 31 Agustus 1876
M, Abdul Hamid II dilantik menjadi Sultan Turki Ustmani ke 34. Saat itu, umurnya 34
tahun. Pelantikan Sultan Abdul Hamid dirayakan dengan meriah.
Abdul Hamid sangat mendukung modernisasi. Ketika berkuasa, Abdul Hamid
membeli dua kapal salam, yang mana pada saat itu merupakan senjata baru yang
istimewa. Ia juga memasukkan penggunaan telegraf, bahkan dari uang pribadinya.
Kemudian menerapkan ukuran dengan skala meter, mendirikan sekolah modern yang
bermaterikan ilmu-ilmu pasti. Pada masanya juga penggunaan mobil dan sepeda
pertama kali diterapkan.
Abdul Hamid diangkat dalam keadaan negara yang teramat genting.
Berbagai persoalan besar yang menumpuk diwariskan padanya. Kas negara kosong
dan Turki Utsmani terlilit utang teramat besar. Membuat negara asing begitu leluasa
mendikte Turki Utsmani. Belum lagi amarah dan kekecewaan rakyat pada apparat
negara yang semena-mena memerintah. Korupsi merajalela, gerakan sparatis marak
terjadi. Ia langsung dihadapkan dengan segudang problema yang mustahil
diselesaikan sendiri.
Berbagai perubahan dilakukan atas prakarsa yang tidak lain adalah Midhat
Pasha. Mulai dari amandemen UU yang diberi nama Qanun Asasi kemudian
dibentuknya sistem parlemen dalam Khilafah. Dimasa itu, anggota legislatif dari
bangsa Arab berperan aktif dalam perdebatan diparlemen, bahu-membahu
memajukan khilafah Islamiyah. Menepis tudingan retaknya Turki-Arab yang
dihembuskan pihak Kolonial.
TURKI USTMANI DALAM PERANG DUNIA I
Bulan Juli 1914, banyak negara Eropa yang melibatkan diri dalam perang
dunia I. ottoman saat itu memiliki perjanjian militer rahasia dengan jerman, namun
ottoman masih enggan melibatkan diri dalam perang karena merasa dalam kondisi
tidak siap untuk mengikuti perang skala besar.
3 bulan kemudian, negara-negara yang merupakan musuh Jerman akhirnya
turut menyatakan perang kepada ottoman. Hal ini terjadi dikarenakan ottoman
bersedia menampung kapal perang Jeran di perairannya.
Awalnya ottoman masih sanggup untuk menahan dan melawan negara sekutu
(Inggris,Prancis,Rusia) namun lama kelamaan ottoman mulai kepayahan dan merasa
tidak sanggup lagi kalua harus melanjutkan perang. Ottoman terpaksa mengibarkan
bendara putih pada tahun 1918.
Kemudian pada tahun 1920, dilakukan perundingan damai di sevres,swiss.
Berdasarkan hasil perundingan tersebut, ottoman harus kehilangan sebagian besar
wilayahnya kepada negara yang memenangkan perang tersebut (sekutu). Perjanjian
sevres juga memberikan izin kepada negara-negara sekutu untuk menempatkan
pasukannya di konstantinopel (sekarang merupakan istanbul).
Muncullah golongan nasionalis Turki yang menganggap perjanjian sevres
merupakan perjanjian yang menginjak-injak harga diri Bangsa Turki. Mereka juga
mengkritik sultan ottoman karena bersedia membiarkan negara-negara sekutu
menempatkan pasukannya di wilayah ottoman.
TERJADINYA PERANG KEMERDEKAAN TURKI
Bulan Maret 1920, sebagai bentuk penolakan atas Traktat Sevres & terlalu
patuhnya rezim Ottoman kepada negara-negara Sekutu, kelompok nasionalis Turki
mendirikan pemerintahan tandingan di Ankara, Anatolia tengah, dengan Mustafa
Kemal Pasha sebagai pemimpinnya. Dengan memanfaatkan sisa-sisa stok
persenjataan militer Ottoman & pengalaman para milisi nasionalis semasa masih
menjadi tentara Ottoman, pasukan nasionalis memulai Perang Kemerdekaan Turki.
Secara garis besar, perang ini bisa dibagi ke dalam 3 front : front barat (Turki versus
Yunani), front selatan (versus Perancis), & front timur (versus Armenia).

Bulan Januari 1920, pasukan nasionalis Turki menyerbu kota Marash, Anatolia
selatan, yang sedang dikuasai oleh pasukan Perancis. Sebulan kemudian, pasukan
nasionalis Turki akhirnya berhasil merebut Marash di mana pertempuran tersebut
juga diwarnai dengan aksi-aksi pembunuhan terhadap penduduk etnis Armenia
setempat atas tuduhan bekerja sama dengan pasukan Perancis. Bulan Oktober
1920, giliran kota Kars di Turki timur laut yang berhasil direbut pasukan Turki dari
tangan Armenia. Khawatir kalau pasukan Turki akan mencaplok seluruh wilayah
Armenia dalam waktu dekat, Armenia terpaksa menyerahkan wilayah Anatolia timur
laut ke tangan kelompok nasionalis Turki pada akhir tahun 1920.
Sukses menjinakkan wilayah Anatolia timur & selatan, kelompok nasionalis
Turki kini mengalihkan fokusnya ke Anatolia barat yang sedang dikuasai Yunani.
Bulan Januari & Maret 1921, pasukan nasionalis Turki berhasil mengalahkan pasukan
Yunani di Inonu 2 kali. Berkat kemenangan tersebut, ambisi pasukan Yunani untuk
menerobos ke wilayah Anatolia tengah berhasil dihambat. Namun pada bulan Juli
1921, melalui sebuah serangan besar-besaran, pasukan Yunani berhasil memukul
mundur pasukan Turki ke sisi timur Sungai Sakarya. Pada periode ini, Turki juga
berhasil mendapatkan bantuan emas & persenjataan dari kelompok komunis Rusia,
sebagai imbalan karena kelompok nasionalis Turki bersedia mengakui kekuasaan
Rusia atas Kaukasus (daerah yang di era Ottoman kerap menjadi sumber sengketa
dengan Rusia).
Bulan September 1921, sebagai akibat dari terbatasnya logistik yang dimiliki
oleh Yunani, Yunani memutuskan untuk berhenti melanjutkan kampanye militernya &
fokus mempertahankan wilayah Anatolia yang masih mereka kuasai. Sesudah itu,
Anatolia barat sempat memasuki periode damai untuk sementara. Periode damai
tersebut lalu dimanfaatkan oleh kelompok nasionalis Turki untuk memperkuat diri.
Tepat setahun kemudian alias pada bulan Agustus 1922, perang kembali meletus
setelah pasukan Turki melakukan serangan ke wilayah Anatolia barat. Sebulan
kemudian, sebagian besar wilayah Anatolia barat sudah jatuh ke tangan nasionalis
Turki & mereka kini bersiap untuk menyerbu Konstantinopel.
Invasi pasukan nasionalis Turki ke Konstantinopel tidak pernah terjadi karena
mereka menerima tawaran gencatan senjata & perundingan damai dari perwakilan
negara-negara Sekutu. Setahun kemudian atau tepatnya pada bulan Juli 1923,
dicapailah perjanjian damai permanen yang dikenal sebagai "Traktat Lausanne"
(Lausanne adalah nama dari sebuah kota di Swiss). Berdasarkan traktat tersebut,
negara-negara Sekutu mengakui wilayah Anatolia & Thracia timur (termasuk
Konstantinopel) sebagai wilayah berdaulat negara Turki bentukan kelompok
nasionalis setempat.

KEADAAN TURKI SETELAH TERJADINYA NASIONALISME


Tanggal 1 November 1922 alias beberapa bulan sebelum dicapainya Traktat
Lausanne, parlemen nasionalis Turki di Ankara mengumumkan pembubaran
Kesultanan Ottoman sambil menyatakan kalau mereka adalah pemerintahan
berdaulat Ottoman / Turki. Keluarnya pengumuman tersebut sekaligus menjadi akhir
dari riwayat Kesultanan merangkap Kekhalifahan Ottoman yang sudah berdiri
selama beberapa abad. Sebagai respon atas keluarnya keputusan tersebut, pada
tanggal 17 November Sultan Mehmed VI menumpang kapal perang Inggris untuk
tinggal di luar Turki hingga akhir hayatnya.
Tanggal 29 Oktober 1923, parlemen nasionalis Turki mendeklarasikan
berdirinya "Republik Turki" (Turkiye Cumhuriyeti) sebagai negara penerus resmi
Kesultanan Ottoman. Pendirian republik juga diikuti dengan reformasi di banyak
bidang. Turki ditetapkan sebagai negara dengan konstitusi & sistem hukum sekuler.
Bahasa & aksara Turki ditetapkan sebagai bahasa resmi negara menggantikan
aksara Arab. Mustafa Kemal ditetapkan sebagai bapak bangsa dengan gelar
"Ataturk". Penduduk Turki dianjurkan mengenakan pakaian yang mirip dengan
model pakaian masyarakat Barat. Bahkan hingga tahun 1950, adzan di masjid-
masjid juga sempat diwajibkan memakai bahasa Turki.
Tidak semua penduduk Turki bersedia menerima kebijakan sekulerisasi yang
dilakukan oleh Kemal. Bulan Maret 1925, timbul pemberontakan yang dipimpin oleh
Syeikh Said, namun pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dengan cepat.
Setahun kemudian, aparat Turki melakukan penangkapan & eksekusi massal
menyusul beredarnya kabar mengenai rencana pembunuhan terhadap Kemal. Selain
masalah sekulerisasi, Kemal juga dikritik karena dia menjadikan Turki layaknya
negara kediktatoran. Sebagai contoh, hingga tahun 1945 Turki merupakan negara
dengan sistem politik 1 partai, dengan Cumhuriyet Halk Partisi (CHP; Partai Rakyat
Republikan) sebagai partai yang memonopoli pemerintahan.
Karena di masa perang dulu kelompok komunis Bolshevik sempat memberikan
bantuan kepada kelompok nasionalis Turki, Republik Turki & Uni Soviet awalnya
memiliki hubungan yang dekat. Namun hubungan baik tersebut meregang seiring
berjalannya waktu karena Uni Soviet ingin menjadikan Selat Bosporus & Dardanella
yang menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Mediterania berada di bawah
pengaruhnya. Ketika politik luar negeri Soviet semakin lama semakin agresif, Turki
pun mendekatkan diri kepada negara-negara Barat supaya bisa mendapatkan
sekutu untuk membantu mempertahankan kedaulatannya. Itulah sebabnya Turki
bergabung dengan organisasi militer NATO pada tahun 1952
Dalam situasi demikian itulah, akhirnya mendorong timbulnya semangat nasionalisme
terutama di kalangan tokoh-tokoh muda untuk mengadakan pembaharuan di segala bidang.
Tokohnya, antara lain Kemal Pasha, Midhat Pasha, Rasjid Pasha, dan Ali Pasha. Pada tahun
1906, dibawah pimpinan Kemal Pasha berdirilah perkumpulan Tanah Air dan Kemerdekaan dan
pada tahun l908 tumbuh menjadi Gerakan Turki Muda.dengsn tujuan :
1. Menyelamatkan Turki dari keruntuhan total;
2. Menanamkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat;
3. Mengadakan perbaikan sosial, ekonomi dan budaya;
4. Mengadakan pembaharuan organisasi pemerintahan.

Turki Utsmani dalam Perang Dunia I


Selama Perang Dunia I, pemerintah Turki didominasi oleh Gerakan Turki Muda. Dalam Perang
Dunia I, Turki memihak kepada Jerman (Sentral) dan ikut serta membendung serangan Rusia,
Inggris, dan Prancis ke Laut Tengah. Sekutu menyerang Dardanella, tetapi dapat digagalkan
oleh Mustafa Kemal Pasha dalam pertempuran di Gallipoli. Itulah sebabnya, Mustafa Kemal
Pasha disebut Pahlawan Gallipoli. Sejak itulah Sekutu tidak berani menerobos Dardanella.

Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan di pihak blok Sentral, sehingga terjadilah Perjanjian
Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu dan Turki. Akan tetapi, pemimpin Turki Muda tidak
mau menyerah begitu saja. Tampillah The Strong Man Turki, yakni Mustafa Kemal Pasha yang
menentang Sekutu dan tidak mau mengakui Perjanjian Sevres yang dibuat dengan Sultan. Ia
memimpin gerakan revolusi dan berhasil menurunkan Sultan Muhammad V dari takhtanya (1
November 1923). Selanjutnya, ia memperbarui Perjanjian Sevres dengan Perjanjian Lausanne
yang isinya tidak begitu merugikan Turki.

Tepat pada tanggal 29 Oktober 1923 secara resmi diumumkan proklamasi kemerdekaan Turki.
Sejak itu Kerajaan Turki Usmani yang ortodok dihapuskan dan digantikan dengan Republik
Turki yang modern. Ankara dijadikan sebagai ibu kotanya. Sebagai presiden pertama ialah
Mustafa Kemal Pasha atau disebut juga Kemal Pasha Attaturk (Bapak Bangsa Turki). Ismet
Pasha atau Ismet Inonu sebagai perdana menterinya.

Setelah berhasil menggulingkan Sultan Turki terakhir, yaitu Sultan Abdul Hamid II pada tahun
1924, Mustafa Kemal melakukan berbagai macam perombokan total di Turki yang mengarah
kepada westernisasi(pembaratan Turki), diantaranya:
1. Merubah sistem pemerintahan dari Kekhilafahan menjadi Republik Sekuler
2. Mendirikan Republik Turki
3. Mengganti nama Kota Islambol (kota Islam) menjadi Istanbul
4. Memindahkan ibukota Turki dari Istanbul (wilayah Eropa) ke Arkara (di Asia).
5. Menghapus peradilan/Mahkaman Syariat dan mengganti dengan peradilan yang
mencontoh peradilan di barat.
6. Membentuk UUD baru yang mengacu kepada UUD negara-negara Barat
7. Pelarangan penggunaaan bahasa Arab, termasuk di dalam Adzan, adzan kemudian
diharuskan menggunakan bahasa Turki
8. Pelarangan jilbab dan kerudung serta Tarbus
9. Penggantian abjad Arab dengan abjad Turki
10. Merubah fungsi dari Masjid Hagia Sophia menjadi Museum

https://www.re-tawon.com/2015/04/sejarah-runtuhnya-ottoman-berdirinya.html?m=1

https://www.cregasia.com/artikel/74/nama-nama-raja-kesultanan-ottoman-turki-utsmaniyah/

https://www.hariansejarah.id/2017/02/nasionalisme-bangsa-turki.html

http://docplayer.info/72994121-Kemunculan-gerakan-turki-muda-dan-pengaruhnya-dalam-
menopang-pemerintahan-sekuler-turki-pendahuluan.html
http://www.donisetyawan.com/gerakan-turki-muda/
https://www.referensimakalah.com/2012/01/gerakan-turki-muda_5348.html
http://mufidfareza.blogspot.com/2014/05/gerakan-turki-muda.html
https://www.boombastis.com/perang-krimea-turki-rusia/70396
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah

Anda mungkin juga menyukai