DOSEN PENGAMPU :
IKA PURNAMASARI S.Pd.,
Disusun Oleh :
Apriandy Adha
Adinda Novianti
2017
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................. i
BAB I Pendahuluan................................................................................................ ii
Latar Belakang............................................................................................ ii
Rumusan Masalah....................................................................................... ii
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 1
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah Eropa dimulai sejak manusia pertama menghuni daratan Eropa zaman
prasejarah hingga saat ini. Untuk prasejarah Eropa, manusia mulai masuk ke Eropa
pada zaman Batu Tua (Paleolitikum). Penerapan pertanian sekitar tahun 7000 SM
mengantar manusia masuk zaman Batu Muda (Neolitikum). Neolitikum di Eropa
berlangsung selama 4000 tahun bersamaan dengan tersebarnya budaya penggunaan
logam ke seluruh benua. Kemajuan teknologi selama zaman prasejarah datang
melalui orang-orang Mediterania, menyebar secara perlahan ke arah barat laut.
Beberapa peradaban Eropa yang paling terkenal dari prasejarah Eropa adalah
peradaban Mynoa dan Mykenai yang berkembang selama zaman perunggu selama
1200 SM. Periode sejarah Eropa yang dikenal sebagai era klasik dimulai dengan
munculnya negara-kota Yunani Kuno.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keadaan geografis serta demografis di eropa?
2. Bagaimana kausalitas atau korelasi antara peradaban Eropa dengan
perdaban dunia?
3. Bagaimana kondisi prasejarah Eropa jika bandikan dengan prasejarah di
Indonesia?
4. Apa Peranan pulau kereta terhadap sejarah awal peradaban Eropa?
ii
ii
BAB II
PEMBAHASAN
Kerajaan Samudera Pasai teretak di Pantai Utara Aceh, pada muara Sungai
Pasangan (Pasai). Pada muara sungai itu terletak dua kota, yaitu Samudera (terletak
sedikit jauh dari laut) dan Pasai (kota pesisir). Kedua kota yang masyarakatnya sudah
masuk Islam tersebut disatukan oleh Marah Silu yang masuk Islam berkat
pertemuannya dengan Syekh Ismail, seorang utusan Syarif Mekah. Marah Silu
kemudian dinobatkan menjadi sultan (raja) dengan gelar Sultan Malik Al Saleh.
Aceh merupakan daerah yang pertama kali menerima ajaran Agama Islam,
bahkan di Aceh kerajaan Isalam pertama berdiri yakni Kerajaan Samudera Pasai, hal
ini tidak terlepaa dari pengaruh letak geografis Kerajaan Samudera Pasai yang
senantiasa tersentuh pelayaran dan perdagangan internasional melalui selat Malaka.
Islam pertama kali dikembangkan di Samudera Pasai melalui cara damai dan teori
perkawinan, antara lain dengan melakukan pendekatan perkawinan dengan wanita-
wanita lokal.
Pada abad ke 13 M sampai dengan awal abad ke 16 M, Kerajaan Samudera
Pasai ini merupakan tempat berkumpul serta bertemnunya para pedagang dari Persia,
Arab dan India. Nah selain melakukan aktivitas pergadangan, mereka juga
menyebarkan ajaran Agama Islam kepada masyarakat setempat baik di pedesaan
maupun di daerah perkotaan, dengan cara berdakwah, masyarakat di Pasai pun
memberikan tanggapan yang positif terhadap kegiatan mereka menyebarkan Agama
Islam, dikarenakan budaya mereka sendiri pun tidak berbeda jauh dengan ajaran
Agama Islam yang dibawakan oleh para pedagang dari Persia, Arab dan India
tersebut.
Selain melalui proses dakwah, penyebaran ajaran Agama Islam yang mereka
bawakan juga melalui jalur perkawinan dengan masyarakat setempat. Dari hasil yang
kami dapatkan saat mendengarkan penjelasan salah seorang penjaga makam Sultan
Malik Al Saleh, beliau mengatakan bahwasannya orang-orang Aceh merupakan
percampuran dari bangsa Arab, China, Eropa serta Hindia yang merupakan istilah
dari nama Aceh sendiri. Nah istilah itu yang menggambarkan proses penyebaran
ajaran Agama Islam yang dibawakan melalui proses perkawinan.
Setelah keruntuhan dinasri Fatimiyah yang beraliran Syi’ah pada tahun 1284,
dinasti Mamuluk yang bermadzhab Syafi’I berinisiatif untuk mengambil alih
kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai. Selain untuk menghilangkan pengaruh Syi’ah,
penaklukkan ini juga bertujuan untuk menguasai pasar rempah-rempah dan lada di
pelabuhan Pasai. Maka Syekh Ismai dan Fakir Muhammad menunaikan tugas
tersebut. Mereka akhirnya dapat merebut Pasai.
Selanjutnya dinobatkannya Marah Silu sebagai raja Pasai pertama oleh Syekh
Ismail dan beliau pun memeluk Islam sebelum dinobatkan menjadi raja, dan diberi
gelar “Malukus Saleh” pada tahun 1285. Nama ini adalag gelar yang dipakai oleh
pembangunan Kerajaan Mamuluk yang pertama di Mesir, yaitu “Al Malikus Shalel
Ayub”.