Anda di halaman 1dari 10

KERAJAAN – KARAJAAN ISLAM DI RIAU

DISUSUN OLEH :

WIDDYA KURNIA ULFA


AULIA SEFTIKA RAMADHANI
PUTRI SALSABILA

SMK N 3 TANAH PUTIH


2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M,
menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami oleh umat
manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam
pertumbuhan dan perkembangannya. Masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia
dipandang dari segi historis dan sosiologis sangat kompleks dan terdapat banyak masalah,
terutama tentang sejarah perkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama
dan pendapat baru. Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 M
dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-
7 M . (A.Mustofa,Abdullah,1999: 23).
Namun yang pasti hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa daerah Indonesia yang
mula-mula dimasuki Islam adalah daerah Aceh. (Taufik Abdullah:1983)
Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui jalur
perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan
pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk dan berkembang di
Indonesia.
Kegiatan pendidikan Islam diAceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan
berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa
perdagangan disebabkan oleh Islam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam
dengan kejayaan, kejayaan militer Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian
dalam penyembuhandan pengajaran tentang moral.(Musrifah,2005: 20).

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Bagaimana proses masuknya islam diriau?
1.2.2 Apa saja situs peninggalan sejarah islam di riau
1.2.3 Siapa sajakah tokoh penyebar sejarah Islam di Riau?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masuknya Islam ke Riau
Sebelum masuknya agama islam kedaerah Riau,tidak ada seorang pun dari penduduk
Riau yang memegang agama tauhid. Agama penduduk asli adalah animisme yang percaya
ruh nenek moyang dan para leluhur , kemudian menyusul pada sebagian penduduk mereka
yang beragama budha dan sekali berkembang menjadi hindu- budha. Dalam kesempatan ini,
agar lebih jelas pembahasan masuknya islam ke Riau dibatasi kepada beberapa daerah,
yaitu: kuntu- Kampar, Rokan, kuantan, Indragiri, dan Tapung.
Menurut sejarah Riau kuntu- Kampar adalah daerah pertama di Riau daratan yang
berhubungan dengan orang – orang islam (pedagang). Hal ini dimungkinkan karena sejak
zaman bahari daerah ini telah berhubungan dengan pedagang- pedagang asing dari negeri
china , India, dan Arab- Persia. Hubungan tersebut didasarkan oleh kepentingan
perdagangan, karena daerah lembah sungai kampr kanan / kiri merupakan daerah penghasil
lada terpenting didunia dalam periode 500- 140 M. oleh karena itu, tidak mengherankan
kalau daerah kuntu- Kampar yang mula-mula dimasuki agama islam.
Berdasarkan perjalanan para penyiar agama islam yang datang sebagai pedagang itu,
maka besar kemungkinan pada abad pertama hijriah atau abad ke-7 M. agama islam itu
mungkin telah sampai ke Riau, sebagai mana juga disimpulkan oleh seminar masuknya
islam kenusantara diaceh tahun 1980. Meskipun islam telah masuk pada abad ke-7 atau 8
masehi di riau,namun penganut agama ini masih terbatas dilingkungan para pedagang dan
penduduk kota di pesisir pantai tersebut. Hal ini disebabkan karena kuatnya pengaruh agama
budha yang merupakan agama Negara dalam kerajaan sriwijaya waktu itu.
Dari kuntu, islam diperkirakan menyebar ke Rokan dalam tahun 738/1349. Saat
mereka dating kedaerah ini,Rokan sudah memiliki kehidupan bermasyarakat yang teratur ,
dipimpin oleh seorang raja yang berkedudukan sebagai primus interperes bernama raja said.
Masuknya pelarian –pelarian muslim dari kuntu berhasil membawa pengikut-pengukut raja
said memluk isla, dan bahkan raja said sendiri akhirnya menjadi penganut islam yang baik.
Disamping itu, terdapat pula pendapat- pendapat lainnnya.ada yang menyatakan islam
dirokan berasal dari lima koto (bangkinang, kuok,solo, rumbio, dan air tiris) yang terletak di
tepi sungai kampar kanan.
Ada pula yang berpendapat bahwa islam yang masuk kerokan dating dari aceh
(kerajaan samudra pasai) pada abad ke 14. Kerajaan pasai inilah yang kemudian
mensponsori berdirinya kerajaan rokan bernama kuntodar al-salam yang dalam
perkembangannya sejajar dengan kerajaan aceh daral salam. Akan tetapi, dalam abad ke-
14 itu juga, kunto Dar Al-salam diserang majapahit .baru pada abad ke 16, terutama melalui
tokh syekh Burhanuddin bukan hanya sebagai mubaligh, tetapi juga bertindak sebagai guru.

2.2 Teori Tentang Tempat Asal Datangnya Islam ke Riau


1. Teori dari India
Ditemukan oleh snouck Hurgronje : “ seolah sebagai bangsa India
memeluk islam, maka orang – orang islam dari india turut mengambil lalulintas
dan emigrasi di Nusantara, dan mereka itulah yang memasukkan islam kewilayah
nusantara.” Kemudian pendappat ini jadi popular dan sebagai orientalis
menyetujuinya antaranya, R.O. Winstedt, B. Harrison dll.
Alasan dalam kukuhkan teori ini:
a. Batu- batu nisan awal yang dijumpai dialam melayu telah diimpor dari
kambay gujerat.
b. Peranan penting yang dimaikan oleh pedagang- pedagang gujerat
dikepulauan melayu dan kesannya terhadap penyebaran islam.
c. Catatan marco polo dan ibn batutah yang pernah merawat alam melayu
sekitar abad ke -13 dan 14 M.
d. Kekukuhan teori islam hanya sebentar sekitar abad ke 13 M.
e. Tradisi kesusastraan melayu lebih miri tradisi India islam.
Kelemahan teori:
Kajian muktakhir perhubungan diantara alam melayu dan tanah Arab sebelum
lahirnya islam lagi. Tidak tepat jika dikatakan batu nisan yang dijumpai
menyerupai india , jadi islam dari India.
2. Teori dari China
Bukti dari bau nisan syekh Abdul Qadir dilanggar,kaedah, batu bertulisan
phan-rang dikamboja, batu nisan Pahang dan batu bertulisan Terengganu 1303
M. pengaruh china ini dibuktikan dalam bentuk masjid dimalak dan jawa seperti
pagoda.
Bukti yang ditemukan cukup menyakinkan tetapi tidak bermakna islam hanya
pada masa itu baru diperkenalkan dialam melayu karena telah ada penempatan
islam diawal tarikh tersebut terutama diutara Sumatra.

3. Teori dari tanah Arab


Terori ini mendapat banyak dukungan pada masa sekarang.
Bukti :
a. Hamka : ada bukti orang Arab berlayar ke Indonesia sebelum kelahiran
nabi Muhammad untuk membeli rempah ratus dan kapur barus yang
hanya terdapat disumatra. Peta lokasi alam melayu telah lama berada
diminda orang arab.
b. Islam telah sampai sejak pertama hijrah(abad ke-7 M) wujud
perkampungan islam diutara Sumatra yang dikenal sebagai ta-shih.
c. Terdapat dialam melayu keturunan arab seperti syed dan syarifah.
d. Pengaruh arab dalam bahasa melayu seperti kitab, surat, kertas, dll.
Begitu juga dengan nama orang melayu yang berunsurkan kearaban.
e. Dari teori diatas dpat disimpulkan bahwasebenarnya islam telah dating
ketanah melayu sejak abd ke 7 M. Akan tetapi barru berkembang pesat
sejak abad ke 11- 25 M. yakni sejak berdirinya kerajaan islam ditanah
melayu yang memiliki peranan penting dalam penyebaran islam
keseluruh pelosok alam melayu.
2.3 Situs – situs peninggalan sejarah Islam
A) Mesjid Raya Nur Alam Senapelan Tonggak Sejarah Islam Pekanbaru
Sebuah bangunan masjid megah yang didominasi warna kuning di daerah
Senapelan. Bangunan tempat ibadah kaum muslimin seluas 60 X 80 meter itu dikenal
dengan nama Masjid Raya Nur Alam. Sejarah nama Masjid Raya Nur Alam yang
juga dijuluki Masjid Alam ini, diambil dari nama kecil Sultan Alamudin yaitu Raja
Alam. Dimana upacara menaiki bangunan ini dilakukan pada salat Jum'at yang
dipimpin oleh menantu Sultan Alamudin yaitu Imam Syaid Oesman Syahabuddin,
menantu Sultan Alamuddin, ulama besar kerajaan Siak.Bangunan Masjid bersejarah
itu terlihat masih berdiri kokoh di sudut kota Pekanbaru.
Menurut sejarah rilisan takmir masjid ini, pada tahun 1762 Sultan Abdul Jalil
Alamuddin Syah memindahan kerajaan Siak Sri Indrapura dari Mempura Besar ke
Bukit Senapelan. Bukit Senapelan selanjutnya dikenal sebagai Kampung Bukit.
Dalam tradisi melayu, sebuah istana kerajaan hendaknya dibangun bersama balai
rapat dan masjid. Prasyarat tradisi itu merupakan perwujudan dari filosofi ôTali
Berpilin Tigaö dimana dasar sebuah tata masyarakat melayu adalah adanya unsur
pemerintah, adat dan agama. Secara bentuk, bangunan Masjid Raya Pekanbaru telah
mengalami berbagai ubahan Awalnya masjid hanya berukuran kecil dan terbuat dari
kayu, menurut Dadang, salah satu pengurus masjid. Arsitektur bangun masjid ini
masih asli. Masjid ini hanya mengalami pelebaran saja, mengingat umat muslim
yang beribadah di masjid ini ini terus bertambah. Masjid yang berdiri di luas tanah
tanah sekitar setengah hektare ini, memiliki nilai arsitektur tradisional yang amat
menarik. Bangunan religius yang merupakan peninggalan kerajaan Siak dan
merupakan masjid batu pertama yang dibangung di Pekanbaru. tdak banyak orang
mengetahui, komplek masjid inilah nama Pekanbaru bermula.
Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah
(1766-1779), komplek kerajaan ini mengalami kemajuan pesat. Sebagai sebuah pusat
pemerintahan, dibangunlah sarana pendukung ekonomi berupa pasar. Islam dalam
catatan banyak sejarawan disebarkan oleh kalangan pedagang. Pasar yang saat itu
disebut sebagai ôPekanö sudah ada sebelumnya di komplek itu. bangunan pasar baru
itu saat itu dinamakan sebagai ôPekan Baharoeö. Pada perkembanganya, kelaziman
nama itu menjadi Pekanbaru dan menjadi nama kota ini hingga kini.Masjid sebagai
pusat kebudayaan islam kental sekali terlihat. Seperti pada zaman awal islam, masjid
juga digunakan sebagai tempat untuk mengambil sumpah bagi orang yang akan
memeluk agama dan keyakinan islam.

B) Masjid Arrahman Tertua ke-2 di Pekanbaru


Ternyata, setelah mendengar cerita seorang kakek yang bernama Ibrahim salah
satu saksi hidup berdirinya Mesjid Arrahman Pekanbaru Riau. Ia bercerita bahwa
Masjid yang berada di persimpangan jalan Soedirman dan Jalan Nangka Pekanbaru
ini "katanya" adalah masjid tertua kedua di Kota Pekanbaru
Dijelaskannya, lokasi bangunan Masjid Ar-Rahman merupakan tanah wakaf dari
Raden Sastro Pawiro Djaya Diningrat. Pembangunan masjid ini dilakukan dengan
swadaya masyarakat yang berada di sekitar Jalan Sumatera dan wilayah Pekanbaru
hingga ke Tangkerang. Namun begitu, Raden Sastro merupakan donatur terbesar dan
yang berperan penting dalam pembangunan masjid ini.
"Raden Sastro memiliki banyak jasa dengan masjid ini, karena dialah yang
memberikan konstribusi besar untuk terwujudnya masjid ini. Tidak hanya itu, yang
menggagas masjid ini adalah Raden bersama masyarakat sekitarnya," ujarnya sampil
mempermainkan kacamata yang berada di tangannya.

C) Istana Kerajaan Siak


1. Sejarah Pembangunan
Istana Siak ini merupakan bukti sejarah kebesaran kerajaan Melayu Islam di
Riau. Istana ini dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil
Syaifuddin pada tahun 1889, dengan nama ASSERAYAH HASYIMIAH lengkap
dengan peralatan kerajaan. Sebelum pembangunan istana dilakukan, Sultan
melakukan lawatan ke negeri Belanda dan Jerman. Kemungkinan, pengalaman
selama di Eropa ikut mempengaruhi corak arsitektur Istana Siak.
Saat ini, di dalam istana masih bisa ditemukan berbagai koleksi yang bernilai
tinggi, seperti:
 kursi singgasana sultan yang bersalut emas
 paying
 senjata kerajaan Melayu
 bendera kerajaan Siak
 replika mahkota Kerajaan Siak
 setanggi pembakar
 canang
 alat musik komet buatan Jerman, yang memiliki piringan bergaris tengah
90 cm, berisikan lagu-lagu Mozart dan Bethoven
 kursi dan meja yang terbuat dari kayu, kristal dan kaca
 lampu kristal warna-warni
 berbagai bentuk lemari dan senjata
 beraneka bentuk koleksi cendera mata dari negeri sahabat.
Selain benda-benda tersebut, terdapat sebuah cermin peninggalan permaisuri
sultan yang disebut cermin Ratu Agung. Ada keyakinan yang berkembang di
masyarakat bahwa, jika sering bercermin di depan Ratu agung, maka akan membuat
kulit awet muda.

2.4 Tokoh Penyebaran Islam di Riau


Ali Haji bin Raja Ahmad
Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad (Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, ca. 1808- Riau,
ca. 1873) adalah ulama, sejarawan, pujangga, dan terutama pencatat pertama dasar-
dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa; buku yang menjadi standar
bahasa Melayu. Bahasa Melayu standar itulah yang dalam Kongres Pemuda Indonesia
28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia. Ia merupakan
keturunan kedua (cucu) dari Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan IV dari Kesultanan
Lingga-Riau dan juga merupakan bangsawan Bugis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan dari beberapa pembahasan yang
berhubungan dengan masuknya agama Islam Di Riau, yaitu :

1. Perkembangan dan penyebaran agama Islam di Riau dimulai dengan perkembangan


secara sedikit-sedikit melalui rasa keingin tahuan masyarakat Riau itu sendiri pada
mulanya.

2. Perkembangan Islam di Riau ,tidak terlepas dari pejuangan tokoh-tokoh penting dalam
sejarah seperi Raja Ali haji dan beberapa pembesar kerajaan – kerajaan Islam di Riau
seperti Kerajaan Siak ,daik, serta kerajaan yang ada di daerah indra giri.
3. Salah satu bukti nyata perkembangan dan penyebaran agama islam di Riau adalah
Situs- situs sejarah yang ada di Riau itu sendiri seperti : Masjid Masjid Raya Nur Alam
Senapelan, Masjid Arrahman Tertua ke2 di Pekanbaru,Istana kerajaan Siak.

3.2 Saran

1) Mempelajari tentang Perkembangan Islam di Riau seharusnya membuat kita sadar


bahwa, cukup banyak situs – situs bukti penyebaran agama Islam di Riau, Oleh karena
Itu kita Wajib untuk bangga karena menjadi Warga penduduk Riau.
2) Dengan adanya Situs-situs sejarah islam di Riau hendaknya memotivasi kita untuk
menjaga Aset daerah kita, sehingga dapat di jadikan ladang baru untuk kita bias
mendatangkan minat wisatawan dating ke Riau, sehingga dapat menambah aset daerah.
3) Menjaga peninggalan-peninggalan sejarah di Daerah kita (Riau) seharusnya selalu kita
lakukan generasi Riau kedepannya dapat mengetahui sejarah Islam di daerahnya.
4) Dan yang terakhir yang paling penting dari kita mempelajari Sejarah perkembangan
serta penyebaran Islam di Riau adalah Agar kita bisa melihat kebesaran-kebesaran Allah.
S.W.T dalam penciptaan mahluk dan dapat meningkatkan taraf keiman dan takwaan kita
kepada –Nya

Anda mungkin juga menyukai