MAKALAH
“PENGARUH KEDATANGAN ISLAM KETANAH MELAYU JAMBI”
Wardatul Jannah
Wahyuni
KATA PENGANTAR
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................14
B. Saran...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam memiliki karakteristik global, yang mana bisa diterima dalam
setiap ruang dan waktu. Namun saat ia memasuki berbagai kawasan
wilayah, karakteristik globalnya seolah-olah hilang melebur ke dalam
berbagai kekkuatan lokal yang dimasukinya. Satu kecendrungan
dimana biasa Islam mengadaptasi terhadap kepentingan mereka.
Khususnya dikawasan Nusantara, dimana disana identik dengan
budaya melayu, budaya Melayu yang ada di Nusantara menjadikan
Agama Islam disana berkarakter Islam melayu. Islam dan masyarakat
tradisional Melayu pada dasarnya adalah bentuk Islam pribumi, yang
dianut sebagai prinsip-prinsip akidah dengan ajaran-ajaran ritualnya
yang bersifat wajib. Islamisasi orang-orang Melayu, seperti itu juga
yang dialami oleh orang-orang ditempat lain, tidak pernah berlangsung
secara sekaligus, akan tetapi melalui proses yang berjalan secara
bertahap-tahap.
Dunia kebudayaan Melayu membentang dari malaysia dan
Indonesia sampai ke Fhilipina Selatan (kepulauan Mindano). Ia
merupakan kawasan kebudayaan yang berdasarkan etnolinguistik
sangat luas dan beragama. Meskipun secara etnologis penduduk di
kawasan ini lebih homogen pada ras Melayu, namun dalam
kenyataanya realitas sosial dan budaya yang berkembang di dalamnya
menunjukkan keragaman, sangat homogen. Islam telah memiliki
sejarah yang amat panjang di kawasan melayu. Sekalipun demikian,
proses Islamisasi masih terus berlanjut terutama di daerah-daerah
pedalaman, khususnya bagi suku-suku primitif tertutup di Indonesia
yang masih menganut animisme. Sampai sekarang kita masih bisa
menyaksikan pengenalan Islam terhadap suku Kubu di Jambi, Badui di
Banten, apalagi suku-suku di sekitar Lembah Balim, Irian barat.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Karakteristik Melayu Jambi
2. Bagaiaman Faktor Islam masuk ke Jambi
3. Bagaimana Pengaruh Islam masuk ke Jambi
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
karena sarana transportasi darat (jalan raya) yang ada belum dapat
menjangkau semua daerah pedalaman. Sungai yang membentang dari
hulu sampai hilir Jambi adalah sungai Batanghari. Sungai ini
merupakan jalur penting bagi pelayaran perdagangan dan bukti
mengetahui peradaban yang ada di pedalaman Jambi. Lain daripada
itu, sungai Batanghari merupakan jalur pelayaran dan perdagangan
terpenting bagi masyarakat Jambi. Ia memiliki peranan penting dalam
budaya, ekonomi, dan politik Jambi dengan banyaknya pendatang yang
menggunakannya sebagai jalur untuk bisa keluar-masuk ke pedalaman
Jambi.
Melayu Jambi memiliki suatu karakteristik tersendiri, untuk
mengetahui karakteristiknya penulis akan membahas nama Jambi.
Secara historis, yang dikemukakan oleh Budiharjo nama Jambi berasal
dari nama Jambe. Sebuah nama tumbuhan yang diberi nama lain
pinang. Jadi antara nama Jambe dan pinang setali tiga uang. Dari
pengertian tersebut timbul suatu pertanyaan kapan, siapa, mengapa
ada nama Jambi utuk menyebutkan suatu perkampungan. Secara
teoritis penamaan Jambi ada dugaan kuat untuk menamakan sebuah
ibu kota pemerintahan atau negara. Kalau dikaitkan dengan seorang
tokoh seorang putri yang bernama Putri Selaras Pinang Masak (lara
Pinang Masak) yang bersuamikan Paduka Datuk Berhala yang Islam
masaih terlalu muda, dikarenakan Islam secara catatan historis diterima
masyarakat Sumatra berkisar abad ke XIII atau abad XIV, padahal
cerita Cina menyatakan nama Jambi sudah ada sejak abad ke IX.
Sebelum abad itu tidak ada catatan tentang nama Jambi. Nama Jambi
sangat dekat dengan nama melayu, yang berkaitan erat dengan
peristiwa expedisi pemalayu tahun tahun 1275 oleh Kartanegara dari
Singosari. Pemalayu artinya berangkat dari Malayu. Satu satunya
sumber tertulis tertua yang menyebutkan nama Jambi adalah
sebelumnya pada abad ke VII bernama Malayu. Jambi baru muncul
tahun 853 M.
5
3
A.B Lapian, “Jambi dalam Jaringan Pelayaran dan Perdagangan Masa Awal” dalam
Seminar Sejarah Melayu Kuno Jambi, (Jambi: Pemerintah DT. 1 Jambi, 1992). Hal.89
8
5
Roza Ellya, Islam dan Tamadun Melayu, Pekanbaru-Riau: Daulat Riau, 2013.
12
6
Hasbullah, Islam dan Tamadun Melayu, Riau: Daulat Riau, 2009.
13
14
15
DAFTAR PUSTAKA