Anda di halaman 1dari 11

ISLAM, ADAT BUDAYA JAMBI

(ADAT DAN BUDAYA JAMBI)

MAKALAH

Disusun Oleh:

1. Nama : Nindila Dwi Oriena (105200054)

2. Nama : Nimas Retno Safitri (105200043)

3. Nama : Ardiansyah (105200045)

Dosen Pembimbing :

Fransisco Chaniago, S.SOS.,M,PD

MAHASISWA SEMESTER III

PRODI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UIN STS JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah, yang Maha mengetahui dan Maha melihat Hamba-hambanya.
Alhamdulillah karena berkat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Islam, Adat dan budaya jambi ini. Adapun dan maksud dan tujuan kami disini yaitu
menyajikan beberapa hal yang menjadi materi dari makalah ini Membahas mengenai “Islam
Adat dan Budaya Jambi”. Makalah ini digunakan bahasa yang mudah di mengerti Dan untuk
para pembacanya.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah kami ini masih banyak kekurangan, kami
mengharapkan kritik dan saran. Demi menyempurnakan makalah kami agar lebih baik dan
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan penyempurnaan makalah ini.

Jambi, 24 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Masuk Nya Agama Islam Di Jambi..............................................................................................6
B. Potensi Budaya Jambi...................................................................................................................8
C. Adat Melayu Jambi.......................................................................................................................8
BAB 3..................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebudayaan Dongson masuk Indonesia melalui 2 (dua) arah. Pertama dari Vietnam
menyebar ke Kamboja, Thailand, Malaysia, Sumatera, Jawa, dan menuju ke Nusa Tenggara.
Di daerah inilah berkembang kebudayaan Kapak Persegi atau Kapak Genggam stan Kapak
Sumatera. Kedua, dari daratan Asia, menuju Taiwan, Filipina, Sulawesi, Maluku dan  Irian  
berkembang kebudayaan Kapak Lonjong. Sejak ratusan tahun lampau wilayah Jambi telah
dihuni oleh etnis Melayu seperti Suku Kerinci, Suku Batin, Suku Bangsa Duabelas, Suku
Penghulu, dan Suku Kubu atau Suku Anak Dalam. Pada masa  lampau mereka ini telah
melatar-belakangi perkembangan bahasa Melayu, budaya Melayu, maupun pasang naik dan
turun kerajaan Melayu di daerah Jambi. Begitu pula halnya mereka telah melewati perjalanan
sejarah yang teramat panjang diawali masa Pra Sejarah, Melayu Budhis, dan Melayu Islam,
sampai masa  perjuangan melawan penjajah dan periode kemerdekaan. Sebelum abad Masehi
etnis Melayu di Jambi telah mengembangkan suatu corak kebudayaan Malaya Pra Sejarah di
wilayah pegunungan dan dataran tinggi. Masyarakat pendukung kebudayaan ini antara lain
adalah Suku Kerinci. Orang Kerinci diperkirakan telah menempati kaldera danau Kerinci
sekitar tahun 10.000 SM sampai tahun 2000 SM Mereka telah mengembangkan kebudayaan
batu seperti kebudayaan Neolitikum.

Pada, masa kebudayaan Melayu Budhis mulai mundur, maka bersamaan periodenya
kebudayaan Melayu Islam mulai berkembang. Kehadiran Islam di Jambi diperkirakan terjadi
pada akhir abad 7 M sampai sekitar awal abad 11 M. Pada awal abad 11 M, ajaran Islam
mulai menyebar ke seluruh lapisan masyarakat pedalaman Jambi. Dalam penyebaran Islam
ini maka pulau Berhala dipandang sebagai pulau yang teramat penting dalam sejarah Islam di
Jambi. Kehadiran Islam ini telah membawa perubahan mendasar bagi kehidupan
sosial/masyarakat Melayu Jambi. Agama Islam secara pelan-pelan tapi pasti, mulai
menggeser kebudayaan Melayu Budhis sampai berkembangnya suatu corak Kebudayaan
Melayu Islam.Dewasa ini dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu Jambi lebih
dominan unsur Islaminya. Di dalam hal kebiasaan tradisi terlihat adanya akulturasi antara
unsur kebudayaan yang Islami dengan corak Melayu Kuno yang Budhistis.
B. Rumusan Masalah
1. Kapan Masuknya Islam ke Jambi?
2. Apa saja potensi budaya jambi?
3. Apa saja Adat melayu jambi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kapan masuknya islam ke jambi
2. Untuk mengetahui apa saja poyensi budaya jambi
3. Untuk mengetahui apa saja adat melayu jambi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masuk Nya Agama Islam Di Jambi

Kehadiran Islam di dunia Melayu termasuk Melayu Jambi Merupakan babakan baru
bagi kehidupan orang Melayu, karenasebelum datangnya Islam, orang Melayu hidup dalam
dunia yang Penuh mitos dan mistis. Islam hadir dengan membawa konsep-Konsep dan nilai-
nilai baru yang menggeser nilai-nilai yang berbau Mistis ke arah pemikiran yang
rasional.Islam juga mampu Memecahkan persoalan-persoalan yang tak terpecahkan dalam
Keyakinan orang Melayu sebelumnya.Peralihan keyakinan orang Melayu Jambi dari alam
kepercayaan leluhur yang hanya berisi Mitos kepada agama Islam, tidak hanya selesai dengan
menjalankan Syariat Islam.Mereka juga terpanggil untuk mewujudkan ajaran in Dalam
tindakan budaya. Perubahan paling Utama dengan Kedatangan Islam adalah dari sudut
kepercayaan yang Mana masdyarakat Melayu telah diperkenalkan dan diyakinkan Dengan
keyakinan yang berdasarkan niali-nilai ketauhidan, sehinggaterjadi perubahan bukan hanya
dari sisi keyakinan tapi juga terjadi Perubahan sudut pandang masyarakat Melayu.Sebagai
dampak dari pesatnya perkembangan Islam bagi Masyarakat Melayu Jambi adalah
transformasi budaya. Secara Bertahap Islam telah merubah dan mentransformasikan budaya
Masyarakat Jambi yang telah di islamkan.Budaya Hindu-Budha yang Merupakan tradisi
melayu sebelum kedatangan Islam telah mulai Digantikan dengan tradisi dan kebiasaan-
kebiasaan yang diilhami Oleh al-Qur‘an dan al-Hadits. Bahkan tradisi atau budaya yang tidak
Sesuai dengan ajaran Islam secara berangsur-angsur disesuikan Dengan ajaran Islam,
sehingga lambat laun masyarakat Melayu Jambi menjadikan Islam sebagai pedoman
hidupnya teremasuk Aturan ―Adat-Istiadatnya Yang disusun dan disepakati oleh tokoh-
Tokoh adat yangada dalam masyarakat Melayu Jambi.
Masuknya Islam di Jambi, memberi warna tersendiri bagi Masyarakat, serta memberi
pengaruh terhadap terjadinya akulturasi Budaya. Adanya saling mengisi antara keduanya
yang mewujudkan Budaya baru, kemudian menjadi ciri khas budaya masyarakat
Tersebut.Akulturasi Islam dengan budaya Melayu tidaklah berarti Mengorbankan Islam dan
menempatkan Islam kultural sebagai hasil Dari akulturasi tersebut. Tetapi antara Islam
sebagai agama dan Kearifan lokal sebagai budaya, merupakan dua hal yang tidak bisa
Dipisahkan, keduanya saling melengkapi satu sama lain. Meskipun, budaya Melayu Jambi,
telah menempatkan Islam pada posisi dominan, bukan berarti semua tradisi melayu Jambi
1
terkikis habis sama sekali. Akan tetapi tradis tersebut tetap Dipertahankan dan dipelihara,
dimodefikasi dan diselaraskan dengan Ajaran Islam, sebagaimana yang telah dipraktekkan
oleh Masyarakat.Seperti dalam pelaksanaann upacara adat perkawinanMelayu
Jambi.Implikasi terjadinya akulturasi Islam dan budayaMelayu Jambi, maka nilai dan norma
yang menjadi pegangan Masyarakat Melayu Jambi berasaskan dan bercirikan doktrin Islam
Yang kemudian membentuk wujud budaya Melayu Jambi yang Berjiwakan Islam, sehingga
Islam menjadi identitas kemelayuan Sebagaimana ungkapan ―orang Melayu beragama
Islam, berbudaya (beradat) melayu dan berbahasa Melayu‖ Hal ini menunjukkan Bagaimanan
Islam dan budaya Melayu menjadi satu kesatuan wujud, Sehingga syariat Islam menjadi
substansi jiwa yang menggerakkan Semua unsur dalam budaya Melayu termasuk budaya
Melayu jambi.Salah satu daerah yang kaya akan ragam budaya adat adalah Provinsi Jambi.
Bila ditinjau secara kulturalistik, masyarakat Melayu Jambi mempunyai berbagai macam
bentuk kebudayaan daerah yang Unik.Budaya local ini dicerminkan dari kebiasaan yang
berkemabang Di lingkungan warganya.Keanekaragaman budaya yang unik itu Nampak jelas
terlihat misalnya pada saat penyelenggaraan upacara Adat perkawinan.

Sebagian besar masyarakat Melayu Jambi memeluk agama Islam, tentu upacara-upacara adat
yang ada di lingkungan setempat Cenderung bercorak Islam.Hal itu menandakan bahwa
agama Islam Yang dianut masyarakat Melayu Jambi dapat dikatakan telah menjadikanIslam
sebagai satu kesatuan dengan budaya mereka.Kenyatan ini sebenarnya sudah ada dan
berkembang sejak lama.Dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan kebudayaan bercirikan
Islam yang hingga kini jadi bukti budaya Melayu Jambi. Upacara adat perkawinan
merupakan salah satu bukti Bagaimana Islam yang begitu besar pengaruhnya terhadap
budaya Melayu Jambi, meskipun perkawinan yang dilakukan menurut tatacara adat Jambi,
namun tetap memenuhi hukum Islam yang dianut Oleh sebagian besar masyarakat Melayu
Jambi.Meskipundemikian, makna kultural dalam perkawinan adat Melayu Jambimasih
relevan untuk dipertahankan sampai saat ini, Karena walau bagaimanapun adat perkawinan
yang ada pada saatini, merupakan warisan dari masa lalu, maka pemahaman sejarah
Masyarakat Jambi penting untuk diketahui agar dapat memahami Budaya perkawinan Jambi
yang masih terwariskan saat ini.

1
Abdullah, Raden, 1970 Kenang-kenangan Jambi nan Betuah, Jambi: ttp
Abdullah, Sulaiman, 2010. Agama dan Adat Masyarakat Jambi. Jambi : LAM Jambi.
B. Potensi Budaya Jambi
Provinsi Jambi memiliki potensi kebudayaan yang cukup banyak dan beraneka ragam,
seperti peninggalan sejarah dan kepurbakalaan, bahasa dan sastra, dan kesenian lainnya. Di
Provinsi Jambi terdapat 123 situs peninggalan sejarah, dengan rincian: Kota Jambi 5 situs,
kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi 31 situs, Kabupaten Tebo dan Bungo sebanyak 16
situs, di Kabupaten Merangin dan Sarolangun 16 situs, Kabupaten Kerinci 49 situs, dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat 6 situs.

Jambi sebagai salah satu daerah budaya Nusantara, masyarakatnya dalam


berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Melayu, yang dikenal dengan Melayu Jambi.
Pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu menunjukkan pula pertumbuhan dan
perkembangan kebudayaan Melayu Jambi.
 Sastra Melayu Jambi dapat ditelusuri lewat beberapa tahapan perkembangan, yakni;
(1) sastra Melayu Jambi asli, (20 sastra pengaruh Hindu/Budha, (3) sastra pengaruh
peralihan. (4) dan sastra pengaruh Islam. Masing-masing tahapan itu memiliki bentuk dan
genre sendiri-sendiri, yang memperkaya khazanah kebudayaan Melayu di Nusantara.
Di bidang kesenian, berbagai cabang seni dimiliki pula oleh Provinsi Jambi. Seni
musik, seni tari, seni rupa, seni lakon, dan seni karya tradisional lainnya memperlihatkan
pertumbuhan dan perkembangan sedemikian rupa sehingga dapat menjadi inspirasi, bahan,
dan konvensi dalam penciptaan kesenian modern di Jambi khususnya dan Nusantara
umumnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya berbagai cabang kesenian Melayu
Jambi tersebut mengalami akulturasi dengan unsur-unsur kesenian bangsa lain atau suku
bangsa lain di Nusantara. Dengan demikian kesenian Melayu Jambi ada yang orisinal atau
tradisional dan ada pula yang bersifat akulturatif, kombinatif, kolaboratif atau modern.

C. Adat Melayu Jambi


Salah satu ranah kebudayaan Melayu Jambi yang tak lapuk karena hujan dan tak
lekang karena panas adalah adat. Adat, baik adat istiadat, adat yang teradat, adat yang
diadatkan, dan adat yang sebenarnya adat merupakan pedoman perilaku keseharian
masyarakat Melayu Jambi. Untuk menentukan salah atau benar sesuatu perbuatan diteliti
(disimak) dari ungkapan-ungkapan dalam pepatah dan petitih serta seloko adat yang ada
kaitannya dengan perbuatan atau kejadian tersebut. Contoh ungkapan tersebut, antara lain:
(1) Terpijak benang arang, hitam tapak. Tersuruk di gunung kapur, putih tengkuk.
(2) Sia-sia negeri alah Tateko hutang tumbuh.
(3) Pinjam memulangkan Sumbing menitik Hilang menggant2i

Bagi masyarakat Melayu Jambi, adat merupakan elemen perekat dalam sendi
kemasyarakatannya yang memungkinkan masyarakat tumbuh dan berkembang secara serasi
dalam suasana kekeluargaan yang harmonis dan dinamis. Hal ini dimungkinkan karena dalam
sistem adat memuat komponen hukum yang bersifat duniawi dan ukhrawi, seperti tertuang
dalam ungkapan: ”Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah”.

2
Junaedi T. Noor,2013. Seloko; tradisi lisan masyarakat melayu jambi (ditinjau dari sudut
pandang
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masuknya islam ke jambi memberi warna kepada masyarakat jambi,Jambi sebagai
salah satu daerah budaya Nusantara, masyarakatnya dalam berkomunikasi sehari-hari
menggunakan bahasa Melayu, yang dikenal dengan Melayu Jambi. Pertumbuhan dan
perkembangan bahasa Melayu menunjukkan pula pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan Melayu Jambi.

Pendapat mengenai waktu kedatangan "slam di Nusantara jugamasih di perdebatkan.


Sebagian berpendapat bahwa kedatangan "islam sudah berlangsung sejak  abad ke7
M. Sumbernya adalah berita luarnegeri terutama cina. Sebagian yang lain berpendapat bahwa 
"islam masuk ke Nusantara dan membentuk suatu  komunitas muslim  baruter
jadi pada abad ke 13 M sumbernya adalah berita atau laporanperjalanan pelaut asing dan
makam-makam "islam. jambi sebagai pintu  gerbang masuknya para  pedagang muslim
menjadikan jambi semakin berkembang semenjak dipegang oleh rang kayo hitam sejak tahun
1500 M

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Masih
banyak keselahan dan kekurangan dalan penulisan makalah ini, baik yang kami sengaja
maupun yang tidak kami sengaja. Maka dari itu sangat kami harapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan berbagai
kekurangan yang ada ini tidak mengurangi nilai-nilai dan manfaat dari mempelajari mata
kuliah adat dan budaya jambi.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Raden, 1970 Kenang-kenangan Jambi nan Betuah, Jambi: ttp.


Abdullah, Sulaiman, 2010. Agama dan Adat Masyarakat Jambi. Jambi : LAM Jambi.
Junaedi T. Noor,2013. Seloko; tradisi lisan masyarakat melayu jambi (ditinjau dari sudut
pandang sosial dan budaya).

Anda mungkin juga menyukai