Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH KEBUDAYAAN
ISLAM

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan
islam
Dosen Pengampu : Emil Yadri,M.Pd

Disusun Oleh;

Dinda Abelia (2023102023)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI ISLAM TARBIYAH DARUL HUDA MUARA DUA
2024
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq
dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan
makalah tentang “Sejarah Kebudayaan Islam” ini dapat terselesaikan.

Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah
kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga dan
sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan
ini.

Makalah ini berisi ulasan-ulasan yang membahas tentang Pembahasan mengenai kebudayaan
Islam dan nilai - nilai islam dalam budaya indonesia.

Dalam kesempatan kali ini,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Emil Yadri,M.Pd. selaku Dosen Ilmu Pendidikan yang telah membimbing penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Media massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam penulisan Makalah
ini
3. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.

Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi
wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu,
penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Salam Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………... 2
A. Kebudayaan Islam ............................................................................ 3
B. Nilai – Nilai Islam Dalam Budaya Indonesia......................................... 4

BAB III PENUTUP.......………………………………………………… 7


A. Kesimpulan…………………………………………………….... 8
B. Saran.........……………………………………………………… . 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 14
LAMPIRAN...........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Muhammad telah meninggalkan warisan rohani yang agung, yang telah menaungi dunia
dan memberi arah kepada kebudayaan dunia selama dalam beberapa yang lalu. ia akan terus
demikian sampai Tuhan menyempurnakan cahayaNya ke seluruh dunia.Warisan yang telah
memberi pengaruh besar pada masa lampau itu. Dan akan demikian, bahkan lebih lagi pada
masa yang akan datang,ialah karena ia telah membawa agama yang benar dan meletakkan
dasar kebudayaan satu-satunya yang akan menjamin kebahagiaan dunia ini. Agama dan
kebudayaan yang telah dibawa muhammad kepada umat manusia melalu wahyu Tuhan
itu,sudah begitu berpadu sehinggatidakdapatlagiterpisahkan.

Kalau pun kebudayaan islam ini didasarkan kepada metode-metode ilmu


pengetahuaan dan kemampuan rasio,hal ini sama seperti yang menjadi pegangan kebudayaan
barat masa kita sekarang namun hubungan antara ketentuan-ketentuan agama dengan dasar
kebudayaan itu erat sekali.Kebudayaan islam berbeda sekali dengan kebudayaan barat yang
sekarang menguasai dunia.perbedaan kebudayaan ini,antara yang satu dengan yang lain
sebenarnya prinsip sekali,yang sampai menyebabkan dasar keduanya itu satu
samalainsalingbertolakbelakang.

Sistem ekonomi dasar kebudayaan barat. Sebagai akibatnya,di Barat timbul pula
aliran-aliran yang hendak membuat segala yang ada dimuka bumi ini tunduk kepada
kehidupan dunia ekonomi. Begitu juga tidak sedikit orang yang ingin menempatkan sejarah
umat manusia dari segi agamanya, seni, filsafat, cara berfikir dan pengetahuaannya dengan
ukuran ekonomi.Pikiran ini tidak terbatas hanya pada sejarah dan penulisannya,bahkan
beberarapa filsafat Barat telah pula membuat pola-pola atas dasar kemanfaatan materi ini
semata-mata.Sungguh pun aliran-aliran demikian ini dalam pemikirannya sudah begitu tinggi
dengan daya ciptanya yang besar sekali,namun perkembangan pikiran di Barat itu telah
membatasinya pada batas-batas keuntunganmateri

Sebaliknya mengenai masalah rohani dalam pandangan kebudayaan Barat ini adalah
masalah pribadi semata,orang tidak perlu memberikan perhatian bersama untuk itu.Oleh
karenanya membiarkan masalah kepercayaan ini secara bebas di Barat merupakan suatu hal
yang diagungkan..
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kebudayaan?

2. Apa kebudayaan islam itu?

3. Bagaimana perkembangan islam saat ini?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian kebudayaan

2. Dapat mengetahui sejarah terbentuknya kebudayaan islam

3. Dapat membedakan kebudayaan lokal dan kebudayaan islam

4. Dapat mengambil keputusan mengenai kebudayaan yang dapat kita laksanakan dalam
kehidupan Sehari – sehari
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEBUDAYAAN ISLAM
Secara garis besar,defenisi kebudayaan islam dikelompokkan kedalam enam kelompok

sesuai dengan tinjauan dan sudut pandang masing-masing membuat defenisi. Kelompok
pertama menggunakan pendekatan deskriptif dengan menekankan pada sejumlah isi yang
terkandung didalamnya seperti definisi yang dipakai oleh tailor bahwa kebudayaan itu
adalah keseluruhan yang amat kompleks meliputi ilmu pengetahuaan, kepercayaan, seni,
hukum, moral, adat istiadat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diterima manusia
sebagai anggota masyarakat.

Kelompok kedua menggunakan pendekatan historis dengan menekankan pada warisan


sosial dan tradisi kebudayaan seperti definisi yang dipakai oleh Park dan Burgess yang
menyatakan bahwa kebudayaan suatu masyarakat adalah sejumlah totalitas dan organisasi
dan warisan sosial yang diterima sebagai sesuatu yang bermakna yang dipengaruhi oleh
watak dan sejarah hidup suatu bangsa. Dari berbagai tujuan dan sudut pandangan tentang
definisi kebudayaan, menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan sesuatu persoalan
yang sangat luas.

Alquran memandang kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan meletakkan


kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia.Kebudayaan merupakan suatu totalitas
kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu
perbuatan. Jadi secara umum kebudayaan islam adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa, dan
karya manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid.islam sangat menghargai akal
manusia untuk berkiprah dan berkembang.

Kebudayaan ialah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga fikiran dengan tenaga
lahir manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir manusia. Apa
yang difikirkannya itu dilahirkan dalam bentuk sikap, maka hasil daripada gabungan inilah
yang dikatakan kebudayaan. Jadi kalau begitu, seluruh kemajuan baik yang lahir ataupun
yang batin walau dibidang apapun dianggap kebudayaan.Sebab hasil daripada daya
pemikiran dan daya usaha tenaga lahir manusia akan tercetuslah soal-soal politik,
pendidikan, ekonomi,seni, pembangunan dan kemajuan-kemajuan lainnya.
Agama islam adalah wahyu dari Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah SAW
yang mengandung peraturan-peraturan untuk jadi panduan hidup manusia agar selamat dunia
dan akhirat.Agama islam bukanlah kebudayaan,sebab ia bukan hasil daripada tenaga fikiran
dan tenaga lahir manusia.Tetapi islam mendorong berkebudayaan dalam berfikir,
berekonomi, berpolitik, bergaul, bermasyarakat, berpendidikan, menyusun rumah tangga dan
lain lain.jadi, sekali lagi dikatakan, agama islam itu bukan kebudayaan, tapi mendorong
manusia berkebudayaan.

Seperti sudah kita lihat, keluhuran hidup Muhammad adalah hidup manusia yang sudah
begitu tinggi sejauh yang pernah dicapai oleh umat manusia.Hidup yang penuh dengan
teladan yang luhur dan indah bagi setiap insan yang sudah mendapat bimbingan hati nurani,
yang hendak berusaha mencapai kodrat manusia yang lebih sempurna dengan jalan iman dan
perbuatan yang baik.

Demikian juga sesudah masa kerasulannya, hidupnya penuh pengorbanan, untuk allah,
untuk kebenaran, dan untuk itu pula allah telah mengutusnya. Suatu pengorbanan yang
sudah berkali kali menghadapkan nyawanya kepada maut. Tetapi, bujukan masyarakatnya
sendiri pun yang dalam gengsi dan keturunan ia sederajat dengan mereka yang baik dengan
harta, kedudukan atau dengan godaan-godaan lain,mereka tidak dapat merintanginya.

Kehidupan insani yang begitu luhur dan cemerlan itu belum ada dalam kehidupan
manusia lain yang pernah mencapainya, keluhuran yang sudah meliputi segala segi
kehidupan apalagi yang kita lihat suatu kehidupan manusia yang sudah bersatu dengan
kehidupan alam semesta sejak dunia ini berkembang sampai akhir zaman, berhubungan
dengan pencipta alam dengan segala karunia dan pengamppunannya. Kalau tidak karena
adanya kesunggguhan dan kejujuran Muhammad menyampaikan risalah Tuhan, niscaya
kehidupan yang kita lihat ini lambat laun akan menghilangkan apa yang telah diajarkannya
itu.

Pada masa awal perkembangan islam, sistem pendidikan dan pemikiran yang sistematis
belu terselenggara karena ajaran islam tidak diturunkan sekaligus. Namun demikian isyarat
al quran sudah cukup jelas meletakkan pondasi yang kokoh terhadap pengembangan ilmu
dan pemikiran.

Dalam menggunakan teori yang dikembangkan oleh Harun nasution, dilihat dari segi
perkembangannya, sejarah intelektual islam dapat dikelompokkan kedalam kedalam tiga
masa yaitu masa klasik antara tahun 650-1250M. Masa pertengahan, tahun 1250-
1800M.Dan masa modern yaitu sejak tahun 1800 sampai sekarang.
B. NILAI-NILAI ISLAM DALAM BUDAYA INDONESIA.
Di zaman modern, semangat dan pemahaman sebahagian generasi muda ummat islam
khususnya mahasiswa PTU dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran islam. Mereka
berpandangan bahwa islam yang benar adalah segala sesuatu yang ditampilkan oleh nabi
Muhammad SAW, secara utuh termasuk nilai-nilai budaya arabnya. Kita tahu islam itu dari
beliau, dan yang mengingkari kerasulannya adalah kafir. Nabi Muhammad SAW, adalah
seorang rasul allah dan harus di ingat bahwa beliau adalah orang arab.Dalam kajian budaya
sudah tentu apa yang ditampilkan dalam perilaku kehidupannya terdapat nilai-nilai budaya
lokal. Sedangkan nilai-nilai islam itu bersifat universal.

Dalam perkembangan dakwah islam di indonesia, para penyiar agama mendakwakan


ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah jawa.
Karena kehebatan para Wali Allah dalam mengemas ajaran islam dengan bahasa budaya
setempat, sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah masuk dan menjadi
tradisi dalam kehidupan sehari-hari mereka.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata agama dan kebudayaan merupakan dua kata yang seringkali bertumpang tindih,
sehingga mengaburkan pemahaman kita terhadap keduanya. Banyak pandangan yang
menyatakan agama merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi tak sedikit pula yang
menyatakan kebudayaan merupakan hasil dari agama. Hal ini seringkali membingungkan
ketika kita harus meletakkan agama (islam) dalam konteks kehidupan kita sehari-hari.

B. Saran
Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakkan islam dalam kehidupan
keseharian kita. Kita pun dapat membangun kebudayaan islam dengan landasan konsep yang
berasal dari islam pula.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayatullah, Syarif. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Proyek Pembinaan


Perguruan Tinggi Agama, 1980.

Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.

Drajat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1996.

Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam (IPI) Untuk IAIN, STAIN, DAN PTAIS. Bandung: Cv.
Pustaka Setia, 2005.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1990.

Langgulung, Hasan. Manusia Dan Pendidikan: Sutu Analisa Psikologi Filsafat Dan
Pendidikan. Jakarta: Pt. Pustaka Al-Husna Baru, 2004.

Anda mungkin juga menyukai