Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

KERAJAAN BANJAR

DISUSUN OLEH :

Afrilda Nurul Maulidyawanti/01

Amanda Aqilah Ms/02

Annisa Salsabila R/03

Hanna Nurhasanah/12

Hasya Nazihatussalma/13

Zahwa Ramadhani/36

X MIPA 2
 
 
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya

maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “KERAJAAN BANJAR”.

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam Mata Pelajaran

Sejarah Indonesia SMAN 4 Kota Bogor.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis

penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan

saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

 Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. semoga Allah memberikan imbalan yang

setimpal pada merekayang telah memberikan bantuan, dan Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amiin Yaa Robbal Alamiin

Bogor, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i
 
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
 
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. LatarBelakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................. 3
D. Sistematika Penulisan ........................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 5
A. Kehidupan Masyarakat (Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya. Bagaimana
Perubahan dari Kerajaan Hindu-Buddha menjadi Kerajaan Islam) ... 5
B. Tokoh penting ............... 8
C. Masa Keemasan ....................... 10
D. Masa Kehancuran ......................... 11
BAB III KESIMPULAN .......................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

 
PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti
pohon, artinya sebuah pohon yang terus berkembang daritingkat yang
sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau lebih maju.

Dalam bahasa Inggris, kata sejarah (history) berarti masa lampau


umat manusia. Dalam bahasa Jerman, kata sejarah (geschicht) berarti
sesuatu yang telah terjadi. Dalam Kamus UmumBahasa Indonesia yang
ditulis oleh W.J.S. Poerwadaraminta menyebutkan bahwa sejarah
mengandung tiga pengertian sebagai berikut:

1. Sejarah berarti silsilah atau asal usul.

2. Sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada


masa lampau.

3. Sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentangkejadian atau


peristiwa yang benar-benar terjadi pada masalampau.

Dalam kata lain sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang


mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi padamasa
lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan

1
manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang
abadi,unik, dan penting.

1. Peristiwa yang abadi; peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dantetap

dikenang sepanjang masa.

2.  Peristiwa yang unik; peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak

pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.

3. Peristiwa yang penting; peristiwa sejarah mempunyai arti dalam

menentukan kehidupan orang banyak

B. Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang Sejarah Bangsa Indonesia,


maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga
penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Kehidupan Masyarakat (Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya. Bagaimana
Perubahan dari Kerajaan Hindu-Buddha menjadi Kerajaan Islam)
2. Tokoh penting
3. Masa Keemasan
4. Masa Kehancuran

2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Pada dasarya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua


bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata Pelajaran
Sejarah Indonesia SMAN 4 Kota Bogor dan menjawab pertanyaan yang ada
pada rumusan masalah. Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah
ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perjuangan tokoh penting
Kerajaan Banjar.

2. Untuk mengetahui Masa Keemasan Kerajaan Banjar

3. Untuk mengetahui Masa Kehancuran Kerajaan Banjar

4. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat banjar

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk


meningkatkanpengetahuan kelompok kami dan pembaca tentang
pentingnyamengetahui sejarah bangsa Indonesia.

3
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan makalah ini dibagi menjadi tiga bagianutama,
yang selanjutnya dijabarkan sebagai berikut : Bagiankesatu adalah
pendahuluan. Pada bagian pendahuluan ini di paparkantentang latar belakang,
masalah batasan, dan rumusan masalah,tujuan penulisan makalah, metode
penulisan dan sistematika penulisanmakalah. Bagian Kedua
yaitu pembahasan. Pada bagian inimerupakan bagaian utama yang hendak
proses penyusunan makalah. Penyusunan berusaha untuk mendeskripsikan
berbagai temuan yang berhasil ditemukan dari hasil pencarian
sumber/bahan.Bagian ketiga yaitu Kesimpulan. Pada Kesempatan inipenyusun
berusaha untuk mengemukakan terhadap semuapermasalahan-permasalahan
yang dikemukakan oleh penyusun dalamperumusan masalah.

4
BAB II
 
PEMBAHASAN

A. Kehidupan Masyarakat (Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya. Bagaimana


Perubahan dari Kerajaan Hindu-Buddha menjadi Kerajaan Islam)

1. Kehidupan Politik Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar pada awalnya memiliki sokongan politik dari Demak


pada awal berdirinya. Dengan sokongan politik tersebut, Banjar dapat
berdiri menjadi sebuah kerajaan. Demak memberikan sokongan politik
dengan persyaratan jika Pangeran Samudera beserta rakyat Banjar mau
masuk islam. Persyaratan itu disetujui. Hal ini mempengaruhi sistem
politiknya yang kebanyakan berlandaskan dari Islam.

Dalam sistem politik Banjar, sultan menduduki tingkat tertinggi.


Dibawahnya terdapat Putra Mahkota dan Dewan Mahkota. Dewan
Mahkota ini terdiri atas Mangkubumi dan Bangsawan. Mangkubumi
membawahi tiap-tiap menteri yang diberi tugas sesuai dengan fungsinya.

2. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Banjar

Ekonomi Banjar bertumpu sepenuhnya pada perdagangan secara


maritim. Hal ini dipengaruhi oleh lokasinya yang strategis sebagai kawasan
sentral perdagangan pada masa itu. Terdapat pelabuhan internasional yang
berfungsi sebagai persinggahan kapal dagang dari negara-negara di Asia
Selatan dan Asia Timur.

5
Banjar sendiri terkenal dengan komoditas ekspor terbesarnya berupa
lada. Hal inilah yang membuat perekonomiannya sangat maju. Selain itu,
kemampuan rakyatnya menghasilkan barang-barang logam, senjata, kapal,
peralatan pertanian, peralatan pembangunan, dan berbagai hal lain juga
membuatnya menjadi sentral perekonomian pada masa itu.

3. Kehidupan Sosial Kerajaan Banjar

Sistem sosial di Banjar terdiri dari tiga bagian. Bagian-bagian ini


disimbolkan dengan segitiga piramid. Bagian pertama dan lapisan piramid
teratas adalah golongan penguasa. Jumlah dari golongan ini sangat minim.
Golongan ini terdiri dari keluarga kerajaan dan bangsawan. Bagian kedua
dan lapisan piramid tengah adalah pemuka Agama. Golongan ini bertugas
mengurus hukum yang berdasarkan keagamaan.

Bagian ketiga dan lapisan piramid terbawah adalah rakyat biasa.


Golongan ini sangat banyak dan menjadi mayoritas dalam sistem sosial
Banjar. Golongan ini diisi oleh rakyat dengan berbagai profesi seperti
pedagang, nelayan, petani, dan pekerjaan yang lain.

6
4. Kehidupan Budaya Kerajaan Banjar

Pada awalnya, Banjar terdiri menjadi tiga suku yaitu Suku Bukit, Suku
Ngaju, dan Suku Maanyan. Percampuran kebudayaan suku tersebut dengan
Banjar Islam membentuk akulturasi. Akulturasi kebudayaan islam dengan
Bukit, Ngaju, dan Maanyan inilah yang menghasilkan kebudayaan baru
dalam Banjar.

Bagaimana Perubahan dari Kerajaan Hindu-Buddha menjadi Kerajaan Islam

Kerajaan Majapahit mula-mula merupakan kerajaan yang besar dan kuat.


Keadaan seperti itu ternyata tidak dapat dipertahankan dalam waktu yang
lama. Setelah ditinggalkan oleh Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada,
kerajaan tersebut mulai mengalami kemunduran. Dengan meninggalnya
kedua pimpinan tersebut, maka raja-raja di daerah taklukan mulai
mengangkat senjata terhadap Majapahit. Pertentangan dari dalam,
yaitu perebutan tahta kerajaan dan munculnya ekspansi Tiongkok dari
Dinasti Ming mempercepat kemunduran Kerajaan Majapahit. Meskipun
demikian, sebab yang paling pokok adalah adanya pengaruh Islam yang telah
masuk di dalam keraton Majapahit serta menguasai perdagangan di
pelabuhan-pelabuhan pantai utara Jawa (baik Jawa Tengah maupun Jawa
Timur). Pengaruh Islam itu telah mempengaruhi salah seorang putera raja
yang ibunya berasal dari keturunan Cina muslim. Putera raja tersebut
adalah Raden Patah atau Jin Bun.

7
Beliau dengan pengikutnya yang memang telah dipersiapkan sebelumnya
di daerah Bintara kemudian menyerang Kerajaan Majapahit. Penyerangan itu
dilakukan antara lain karena tidak senang melihat Majapahit yang
berlandaskan Hindu, walaupun sebenarnya ia sendiri merupakan salah
seorang putera keturunan Majapahit juga

B. Tokoh Penting

Pangeran Antasari

Pangeran Antasari adalah pemimpin tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan


Banjar). Gelarnya yaitu Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin. Pangeran
Antasari juga menjadi panglima perang, pemuka agama tertinggi, dan pemimpin
pemerintahan.

8
Pangeran Hidayatullah

Pada 19 Juni terjadi peristiwa yang begitu besar untuk Kalimantan Selatan.
Kala itu, terjadi pertempuran di sebuah gunung di Kabupaten BanjarPeristiwa
tersebut dikenal dengan Pertempuran melawan pasukan Hindia Belanda di
Gunung Pamaton yang dipimpin Pangeran Hidayatullah.Pada saat itu ia yang
diberi gelar Pangeran Hidayatullah adalah Gusti Andarun bergelar mangkubumi
Pangeran Hidayatullah kemudian bergelar Sultan Hidajat Oellah Halil Illah (bin
Pangeran Ratu Sultan Muda Abdurrahman), atau disebut juga Hidayatullah II
(lahir di Martapura, 1822 – meninggal di Cianjur, Jawa Barat, 24 November 1904
pada umur 82 tahun) adalah salah seorang pemimpin Perang Banjar. Berkat jasa-
jasa kepada bangsa dan negara, pada tahun 1999 pemerintah Republik Indonesia
telah menganugerahkan kepadanya Bintang Mahaputera Utama.

9
C. Masa Keemasan

Masa kejayaan Kerajaan Banjar bermula pada dekade pertama di abad ke-
17. Kerajaan ini menguasai komoditas perdagangan lada yang dapat dibilang
sebagai komoditas yang cukup berharga pada masa itu. Di samping komoditas
dagang, Kesultanan Banjar yang telah menguasai sebagian besar pulau
Kalimantan mendapat keuntungan melalui upeti dari daerah tenggara, timur, dan
barat daya Kalimantan.

Banjar menjadi semakin kuat setelah menguasai daerah lain seperti


Sukadana, Kotawaringin, Kahayan Hilir, Sambas, Kintap, Satui, Asam Asam,
Swarangan, Lawai, hingga Mendawai. Hal ini dilakukan karena mengantisipasi
serbuan dari kerajaan lain.

D. Masa Kehancuran

Keruntuhan Kerajaan Banjar dimulai sejak kedatangan Belanda ke pulau


Kalimantan. Berikut adalah 2 alasannya :

1.Serangan dan Usaha Monopoli dari Belanda dan VOC

Pada awalnya Kerajaan Banjar memiliki hubungan yang baik dengan


pemerintah Hindia-Belanda, tapi pihak Belanda berambisi untuk memonopoli
perdagangan lada. Usaha untuk mendekati pemerintah Banjar gagal membuat
pihak Belanda menggunakan jalan kekerasan. Selain itu, mereka juga mulai
menyerang internal Kesultanan Banjar dengan mengadu domba para raja.

10
2. Perebutan Kekuasaan Penerus Sultan Adam

Setelah meninggalnya Sultan Adam, kekuatan Banjar terbagi menjadi 3,


yaitu Prabu Anom, Tamjidillah, dan Hidayatullah. Karena pada saat itu pihak
Belanda menguasai pemerintahan maka Tamjidilah yang diangkat sebagai raja.
Padahal, masyarakat berpihak pada Hidayatullah untuk menjadi penerus Sultan
Adam.

11
BAB III

KESIMPULAN

Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam di pulau kalimantan yang


wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar daerah kalimantan pada
saat sekarang ini. Pusat Kerajaan Banjar yang pertama adalah daerah
di sekitar Kuin Utara (sekarang di daerah Banjarmasin) , kemudian
dipindah ke martapura setelah keraton di Kuin dihancurkan oleh
Belanda. Kerajaan ini berdiri pada september 1526 dengan Sultan
Suriansyah (Raden Samudera) sebagai Sultan pertama Kerajaan
Banjar. Kerajaan Banjar runtuh pada saat berakhirnya Perang Banjar
pada tahun 1905. Perang Banjar merupakan peperangan yang
diadakan kerajaan Banjar untuk melawan kolonialisasi Belanda. Raja
terakhir adalah Sultan Mohammad Seman (1862 - 1905), yang
meninggal pada saat melakukan pertempuran dengan belanda di puruk
cahu

12

Anda mungkin juga menyukai