Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

DAN PERJUANGAN BANGSA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK I

KELAS/SEMESTER: PMM-2/1

1. FARAH MUTIA PUTRI (0305202017)

2. AZZUHRO (0305202031)

3. MAULIDIA DIRANTY PILI (0305202055)

DOSEN PENGAMPU

FAUZA DJALAL, M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, tuhan yang maha esa.
Karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah “Pendidikan
Pancasila “ ini dengan baik. Kami juga sangat berterima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah membuimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Adapun tujuan kami menulis makalah ini yaitu agar kita mengetahui mengenai
“Pancasila Dalam Konteks Sejarah dan Perjuangan Bangsa” didalam proses
pembelajaran maupun didalam kehidupan sehari hari.

Tidak ada manusia yang sempurna, kami menyadari masih terdapat banyak
kesalahan yang tanpa sengaja dibuat, baik berupa kata maupun tata bahasa didalam
makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah kami ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, November 2020

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Pancasila Pada Zaman Kerajaan .......................................................... 3
B. Masa Penjajahan ............................................................................................... 4
1. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan ...................................... 4
C. Kebangkitan Nasional ....................................................................................... 5
D. Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ......................... 5
E. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan ............................................................ 8

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan .................................................................................................... 13
2. Saran .............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh


rakyatIndonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia
sertamembimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, didalam
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah
diterima dan ditetapkan sebagai dasar negaraseperti tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa,
yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampumemisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu,
perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-
nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia,setiap
penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan,
baik di pusat maupun di daerah.Pancasilan telah disahkan secara yuridis konstitusional
pada tanggal 18 Agustus1945 sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Pada masa
Orde baru Pancasilamelalui P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
disamping dasarnegara juga diberi sebutan pandangan hidup, perjanjian luhur bangsa,
tujuan yanghendak di capai, moral pembangunan, kepribadian bangsa indonesia, dan
lain-lain. Namun, dewasa ini masih banyak yang belum bahkan tidak mengetahui
bagaimanSejarah perumusan terbentuknya pancasila. Pancasila terbentuk melalui
prosesyang sangat panjang dan dalam proses itu banyak polemik serta kontroversi
yangakut dan berkepanjangan baik mengenai siapa pengusul pertama sampai dengan
pencetus istilah Pancasila. Di dalam rumusan-rumusan Pancasila terdapat nilai-nilai
yang dapat kita ambil dari pengambilan keputusan para tokoh karenamenyangkut
seluruh bangsa Indonesia agar tidak kembali terpecah belah

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah rumusan Pancasila pada zaman kerajaan


2. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan
3. Bagaimana kebangkitan nasional
4. Bagaimana perumusan Pancasila dan proklamasi

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui perumusan Pancasila pada zaman kerajaan


2. Untuk mengetahui perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan
3. Untuk mengetahui bagaimana hari kebangkitan Nasional
4. Untuk mengetahui bagaimana perumusan pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah pancasila pada zaman kerajaan

sejarahperjuanganbangsa Indonesia dalammencapaicita-citanyaberjalanberabad-


abadtitikberdirinegara Indonesia tidakdapatdipisahkandengankerajaan-kerajaan lama
yang merupakanwarisannenekmoyangbangsa Indonesia. Adapunkerajaantersebutialah:

- Masa Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai pada tahun 400 M, dengan rajanya Mulawarman beserta


masyarakatnya ketika itu lelah memberi sedekah kepada para Barahmana dan para
barahmana telah membangun Yupa ( tiang batu) sebanyak 7 buah, sebagai tnda
terimakasih kepada raja yang dermawan. Hal tersebut menggambarkan bahwa nilai nilai
sosial politik, dan nilai ketuhanan sudah ada sejak zaman sejarah Indosia.
Selanjutnya bentuk kerajaan dengan agama sebagai tali pengikat kewibawaan
raja ini tampak pula dalam kerajaan kerajaan yang muncul kemudian seperti kerajaan
Sriwijaya di Sumatera dan Kerajaan Majapahit yang berpusat diJawa.

- Masa kerajaan Sriwijaya

 Kerajaan Sriwijaya dibawah kekuasaan Syailendra.


 Kerajaanyang berbahasa Melayu kuno dan menggunakan huruf Pallawa serta
mengandalkan kekuatan jalur perhubungan laut.
 Pada zama nini telah didirikannya universitas agama Buddha.
 Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam suatu Negara tercermin dalam
semboyan"marvuatVaniaCriwijayaSiddhayatraSubhiksa"
 nilai-nilai Pancasila sendiri tercermin dengan adanya umat Buddha dan Hindu
yang dapat hidup secara berdampingan, hubungan antar wilayah, sebagai
wilayah pusat pelayanan dan perdagangan sehingga masyarakatnya pada saat itu
hidup didalam kemakmuran.

3
- MasakerajaanMajapahit

Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gadjah Mada Nilai -
nilai Pancasila terdapat dengan banyaknya agama yang dapat hidup Secara
berdampingan, semboya “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Magrua”, hubungan
dengan Negara tetangga juga berlangsung dengan baik atas dasar Mitreka Satata,
Sumpah Palapa yang berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya, kerukunan
dan gotong royong yang menumbuhkan ada musyawarah untuk mufakat.
Kedua zaman itu kita jadikan tonggak sejarah karna pada waktu itu
bangsaIndonesia telah memenuhi syarat-syarat sebagai bangsa yang mempunyai negara.
baik Sriwijaya maupun Majapahit pada zamannya itu telah merupakan negara-negara
yang berdaula, bersatu serta mempunyai wilayah yang meliputi nusantara ini. Pada
zaman itu Indonesia telah mengalami kehidupan yang gemah- ripah loh jinawi, tata-
tentram, kerta-raharja.

B. Masa Penjajahan

Kedatangan bangsa Eropa disatu sisi telah mengenalkan bangsa Indonesia


kepada akulturasi budaya dan nilai-nilai yang berkembang pada saat itu. Kesuburan
Indonesia dengan hasilalam yang melimpah sangat dibutuhkan oleh Bangsa Eropa pada
saat itu. Bangsa Eropa berlomba-lomba memperebutkan kemakmuran bumi Indonesia.
Ap yang dicita-citakan oleh pemimpin-pemimpin wilayah nusantara masa itu menjadi
hilang pada masa penjajahan. Kedaulatan Negara hilang, persatuan dihancurkan,
kemakmuran lenyap, kebodohan dan kemelaratan.

1. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan


Pada awal bBad ke XVI mulai dapat suasana "baru diperairan Indonesia yaitu
munculnya para pelaut berkulit putih dari eropa yang di awali oleh orang-orang
Portugis. Sejak kedatangan bangsa Portugis pada abad ke XV ketenangan perdagangan
di Indonesia mulai tergangu. Ancaman terhadap kemerdekaanIndonesia makin besar
setelah Portugis berhasil menguasi Bandar Malaka pada tahun 1511. Perlawanan rakyat
pun mulai timbul, terutama di Demak, Aceh, dan Ternate, mereka Berjuang dengan
gigih melawan Portugis.

4
C. Kebangkitan nasional

Kebangkitan nasional Indonesi dengan berdirinya Budi Utomo yang dipelopri Dr.
Wahidin Sudirhusodo pada tanggal 20 Mei 1908. Gerakan ini merupakan awal gerakan
kemerdekaan dan kekuatan sendiri. Lalu mulailah bermunculan IndischePartij dan
sebagainnya. Dan munculah PNI(1927) yang dipelopori oleh Soekarno. Mulailah
perjuangan bangsa Indonesia menitik beratkan pada kesatuan nasional dengan tujuan
yang jelas yaitu Indonesia merdeka. Kemudia pada tanggal 28 Oktober 1928 lahirlah
Sumpah Pemuda sebagai penggerak kebangkitan nasional yang menyatakan satu
bahasa, satu bangsa serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya.
- Zaman Penjajahan Jepang

Fasis Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang pemimpin Asia,


Jepang saudara tua bangsa Indonesia”. Pemerintah Jepang bersikap bermurah hati
kepada bangsa Indonesia, yaitu menjanjikan Indonesia akan merdeka. Pada tanggal 29
April 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang beliau memberikan
hadiah kepada bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan tanpa syarat. Untuk mendapatkan
simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka dibentuklah suatu badan yang
menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik
Usaha Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritu Zyumbi Tioosakai
yang diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat, dan beranggotakan 60 orang
yang berasal dari pulau Jawa,Sumatra, Maluku, Sulawesi dan beberapa orang peranakan
Eropa, Cina dan Arab.

D. Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


- Sidang BPUPKI Pertama
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi,
terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu:
a. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin mengusulkan Peri
kebangsaan, Peri kemanusian, Peri Ketuhanan, Peri kerakyatan

5
(permusyawaratan, peerwakilan, kebijaksanaan),Kesejahteraan rakyat
(keadilan sosial)..
b. Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945)
Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan, Teori negara,
prseorangan(individualis), Paham negara kelas(class theory),Paham negara
integralistik.
Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat negara Indonesia
Soepomo mengusulkan hal-hal mengenai: kesatuan, kekeluargaan,
keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, keadilan rakyat.
c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Dalam hal ini Ir. Soekarno menyampaikan dasar negara yang terdiri atas
lima prinsip yang rumusanya yaitu: 1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan) 3. kesejahteraan sosial 4. Ketuhanan
yang Maha Esa. Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai
dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

- Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)


Dalam sidang ini dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dan popular
disebut dengan “panitia sembilan” Ir. Soekarno,Wachid Hasyim, Mr. Muh.
Yamin, Mr. Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebarjo, Kyai Abdul Kahar
Muzakir, Abikoesmo Tjokrosoejoso, Haji Agus Salim.

Panitia sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan


kesepakatan yang dituangkan dalam Mukadimah Hukum Dasar, alinea
keempat dalam rumusan dasar negara sebagai berikut:
- Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

6
Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam
Jakarta.Pada sidang kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi
undang-undang dasar dan penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan
bentuk negara Indonesia yaitu Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI
yang bertugas melanjutkan tugas BPUPKI.
Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesaak agar kemerdekaan
dilaksanakan secepatnya tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya Soekarno-Hatta
bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 atas
nama bangsa Indonesia.
Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum dasar diganti dengan
istilah undang-undang dasar. Keputusan penting dalam rapat ini adalah tentang bentuk
negara republik dan luas wilayah negara baru. tujuan anggota badan penyelidik adalah
menghendaki Indonesia raya yang sesungguhnya yang mempersatukan semua
kepulauan Indonesia. Susunan Undang Undang Dasar yang diusulkan terdiri atas tiga
bagian yaitu :

- Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan dimuka dunia atas


Penjajahan Belanda
- Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar negara Pancasila
- Pasal-pasal Undang Undang Dasar.

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945


Setelah Jepang menyerah pada sekutu, maka kesempatan itu dipergunakan sebaik-
baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa indonesia. Untuk mempersiapkan
Proklamasi tersebut maka pada tengah malam, Soekarno-Hatta pergi ke rumah
Laksamana Maeda di Oranye Nassau Boulevard (sekarang Jl.imam bonjol No.1).
Setelah diperoleh kepastian maka Soekarno-Hatta mengadakan pertemuan pada larut
malam dengan Mr. Achmad Soebardjo, Soekarni, Chaerul Saleh, B.M. Diah, Sayuti
Melik, Dr. buntaran, Mr. Iwakusuma Sumantri dan beberapa anggota PPKI untuk
merumuskan redaksi naskah Proklamasi. Pada pertemuan tersebut akhirnya konsep
Soekarno lah yang diterima dan diketik oleh Sayuti Melik.

7
Kemudian pagi harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan timur 56 jakarta,
tepat pada hari jumat legi, jam 10 pagi waktu Indonesia barat (Jam 11.30 waktu jepang),
Bung Karno dengan didampingi Bung Hatta membacakan naskah Proklamasi.
Sehari setelah Proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI
mengadakan sidangnya yang pertama.
- Sidang Pertama (18 Agustus 1945)

Sidang pertama PPKI dihadiri 27 orang dan menghasilkan keputusan-keputusan sebagai


berikut :
 Mengesahkan Undang-Undang dasar 1945
 Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari badan penyilidik
pada tanggal 17 juli 1945, setelah mengalami berbagai perubahan karena
berkaitan dengan perubahan piagam Jakarta, kemudian berfungsi sebagai
undang-undang dasar 1945
 Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama
 Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan
Musyawarah darurat.
E. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Secara ilmiah masa Proklamasi kemerdekaan dapat mengandung pengertian


sebagai berikut :
Dari sudut hukum ( secara yuridis) proklamasi merupakan saat tidak berlakunya
tertib hukum kolonial. Secara politis ideologis proklamasi mengandung arti bahwa
bangsa indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing melalui kedaulatan untuk
menentukan nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik Indonesia.
Setelah prokamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa indonesia masih
menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan Belanda
di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan Nica ( Netherland Indies
Civil Administration). Selain itu belanda secara licik mempropagandakan kepada dunia
luar bahwa negara Proklamasi RI. Hadiah pasis Jepang.
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional, maka pemerintah RI
mengelurkan tiga buah maklumat :

8
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan
kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya berlaku selama
enam bulan). Kemudian maklumat tersebut memberikan kekuasaan tersebut kepada
MPR dan DPR yang semula dipegan oleh Presiden kepada KNIP.
Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang pembentukan partai
politik yang sebanyak –banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan
pada saat itu bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi partai. Maklumat tersebut
juga sebagai upaya agar dunia barat menilai bahwa negara Proklamasi sebagai negara
Demokratis.
Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya maklumat ini
mengubah sistem kabinet Presidental menjadi kabinet parlementer berdasarkan asas
demokrasi liberal.
- Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

Sebagai hasil dari konprensi meja bundar (KBM) maka ditanda tangani suatu
persetujuan (mantel resolusi) Oleh ratu belanda Yuliana dan wakil pemerintah RI di
Kota Den Hag pada tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku pulalah secara otomatis
anak-anak persetujuan hasil KMB lainnya dengan konstitusi RIS, antara lain :
Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (fderalis) yaitu 16 Negara pasal (1
dan 2)
Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi liberal
dimana mentri-mentri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah
terhadap parlemen (pasal 118 ayat 2)
Mukadiamh RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat maupun isi
pembukaan UUD 1945, proklamasi kemerdekaan sebagai naskah Proklamasi yang
terinci.
Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan, oleh karena
itu persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan kedaulatan melainkan
“pemulihan kedaulatan” atau “pengakuan kedaulatan.

- Terbentuknya Negara Republik Indonesia tahun 1950

9
Berdirinya negara RIS dalam Sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai suatu
taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi Proklamasi yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945 taitu negara persatuan dan kesatuan
sebagaimana termuat dalam alinea IV, bahwa pemerintah negara.......” yang melindungi
segenap bangsa Indoneia dan seluruh tumpah darah negara Indonesia .....” yang
berdasarkan kepada UUD 1945 dan Pancasila. Maka terjadilah gerakan unitaristis
secara spontan dan rakyat untuk membentuk negara kesatuan yaitu menggabungkan diri
dengan Negara Proklamasi RI yang berpusat di Yogyakarta, walaupun pada saat itu
Negara RI yang berpusat di Yogyakarta itu hanya berstatus sebagai negara bagian RIS
saja. Pada suatu ketika negara bagian dalam RIS tinggalah 3 buah negara bagian saja
yaitu :
Negara Bagian RI Proklamasi
Negara Indonesia Timur (NIT)
Negara Sumatera Timur (NST)

Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negaraRI tanggal 19 Mei 1950, maka
seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi Sementara yang
berlaku sejak 17 Agustus 1950.
Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita-cita Proklamasi,
Pancasila dan UUD 1945, namun kenyataannya masih berorientasi kepada Pemerintah
yang berasas Demokrasi Liberal sehingga isi maupun jiwanya merupakan
penyimpangan terhadap Pancasila. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
Sistem multi partai dan kabinet Parlementer berakibat silih bergantinya kabinet yang
rata-rata hanya berumur 6 atau 8 tahun. Hal ini berakibat tidak mempunyai Pemerintah
yang menyusun program serta tidak mampu menyalurkan dinamika Masyarakat ke arah
pembangunan, bahkan menimbulkan pertentangan-pertentangan, gangguan-gangguan
keamanan serta penyelewengan-penyelewengan dalam masyarakat.
Secara Ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950, tidak berhasil mendekati
perumusan otentik Pembukaan UUD 1945, yang dikenal sebagai Declaration of
Independence bangsa Indonesia. Demikian pula perumusan Pancasila dasar negara juga
terjadi penyimpangan. Namun bagaimanapun juga RIS yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dari negara Republik Indonesia Serikat.

10
- Dekrit Presiden 05 Juli 1959

Pada pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi harapan dan
keinginan masyarakat, bahkan mengakibatkan ketidakstabilan pada politik, social
,ekonomi, dan hankam. Hal ini disebabkan oleh konstituante yang seharusnya membuat
UUD negara RI ternyata membahas kembali dasar negara, maka presiden sebagai badan
yang harus bertanggung jawab mengeluarkan dekrit atau pernyataan pada tanggal 5 Juli
1959, yang isinya :
a. Membubarkan Konstituante
b. Menetapkan kembali UUDS ’45 dan tidak berlakunya kembali UUDS’50 .
c. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

Berdasarkan Dekrit Presiden tersebut maka UUD 1945 berlaku kembali di negara
Republik Indonesia hingga sat ini. Dekrit adalah suatu putusan dari orang
tertinggi(kepala negara atau orang lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang
sifatnya sepihak. Dekrit dilakukan bila negara dalam keadaan darurat, keselamatan
bangsa dan negara terancam oleh bahaya. Landasan mukum dekrit adalah ‘Hukum
Darurat’yang dibedakan atas dua macam yaitu :
a. Hukum Tatanegara Darurat Subyektif

Hukum Tatanegara Darurat Subjektif yaitu suatu keadaan hukum yang memberi
wewenang kepada orang tertinggi untuk mengambil tindakan-tindakan hukum.
b. Hukum Tatanegara Darurat Objektif

Hukum Tatanegara Darurat Objektif yaitu suatu keadaan hukum yang memberikan
wewenang kepada organ tertinggi negara untuk mengambil tindakan-tindakan hukum,
tetapi berlandaskan konstitusi yang berlaku.

Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 keadaan tatanegara Indonesia mulai stabil,
keadaan ini dimanfaatkan oleh kalangan komunis dengan menanamkan ideology belum
selesai. Ideology pada saat itu dirancang oleh PKI dengan ideology Manipol Usdek
serta konsep Nasakom. Puncak peristiwa pemberontakan PKI pada tanggal 30
September 1965 untuk merebut kekuasaan yang sah negara RI, pemberontakan ini
disertai dengan pembunuhan para Jendral yang tidak berdosa. Pemberontakan PKI

11
tersebut berupaya untukmenggabti secara paksa ideology dan dasar filsafat negara
Pancasila dengan ideology komunis Marxis. Atas dasar tersebut maka pada tanggal
1Oktober 1965 diperingati bangsa Indonesia sebagai ‘Hari Kesaktian Pancasila’

- Masa Orde baru

‘Orde Baru’, yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menutut
dilaksanakannya Pancasila dan UUD ’45 secara murni dan konsekuen. Munculnya orde
baru diawali dengan aksi-aksi dari seluruh masyarakat antara lain : Kesatuan Aksi
Pemuda Pelajar Indonesia(KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia(KAMI),
Kesatuan Aksi guru Indonesia (KAGI), dan lainnya. Aksi tersebut menuntut dengar tiga
tuntutan atau yang dikenal dengan ‘Tritura’, adapun isi tritura tersebut sebagai berikut :
Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
Pembersihan kabinet Dwikora
Penurunan harga barang

Karena orde lama tidak mampu menguasai pimpinan negara, maka Panglima tertinggi
memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat Letnan Jendral
Soeharto dalam bentuk suatu surat yang dikenal dengan ‘surat perintah 11 Maret
1966’(Super Semar). Tugas pemegang super semar yaitu untuk memulihkan keamanan
dengan jalan menindak pengacau keamanan yang dilakukan oleh PKI. Orde Baru
berangsur-angsur melaksanakan programnya dalam upaya merealisasikan pembangunan
nasional sebagai perwujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD’45 secara murni dan
konsekuen.

12
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidupbangsa
Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,masyarakat, dan
pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas.
satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi
dankedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup
bangsa.Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa
sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.Sila-sila pancasila itu tidak
statis, akan tetapi dinamis, dengangerakan-gerakannya yang positif dan serasi, karena
ketatanegaraan akan selaluberkaitan dengan tata negara. Karena tata begara merupakan
pengatur kehidupan bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas
negara,danpemerintahannya. Karena banyak peristiwa-peristiwa penting yang
terjadiyaitu seperti krisis-krisis yang menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagaireaksi
terhadap gejolak kehidupan bangsa tampak menonjol satu ataubeberapa sila saja. Dari
kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangatberperan untuk keutuhan
negara.Dengan kelima sila tersebut kehidupanmasyarakat akan lebih terarah.

2. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yangmenjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensiyang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Penulis banyakberharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran
yangmembangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalahini
dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al Marsudi, Subandi. 2006. Pancasila dab UUD 45 dalam paradigma Ferormasi,


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Budioyono, Kabul. 2009. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Bandung:


Alfabeta.

Emrom,Ali, dkk. 1994. Penuntun Kuliah Pancasila. Bandung: Alfabeta.

Kaelan, Zubaidi Ahmad.2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.


Yogyakarta: Paradigma.

Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

14

Anda mungkin juga menyukai