Dosen Pengampu:
Dr. Drs. I Wayan Surpa, S.H., M.Si.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul ”Geopolitik atau
Wawasan Nusantara” dengan baik dan tepat waktu. Paper ini disusun guna menyelesaikan
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan kepada kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. I Wayan Surpa, S.H., M.Si.
selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan karena dengan tugas yang
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
memohon maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan dari paper kami.
Besar harapan kami agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik
dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak. Kami berharap dengan membaca paper ini dapat memberi manfaat bagi kita semua
dalam hal menambah wawasan mengenai materi ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terletak di antara dua samudera dan dua
benua. Kedudukan geografis yang strategis ini memberikan Indonesia keunggulan dan
tantangan unik dalam hal geopolitik. Untuk menghadapi kompleksitas dan dinamika
lingkungan geopolitik global, bangsa Indonesia telah mengembangkan konsep Wawasan
Nusantara sebagai pandangan geopolitik yang mencerminkan pemahaman mendalam tentang
kondisi geografis, budaya, dan politik negara.
1
negara-negara tetangga. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus mengembangkan
dan mengimplementasikan Wawasan Nusantara dengan mengadopsi pendekatan yang holistik
dan berkelanjutan.
Dengan latar belakang yang kuat tentang Wawasan Nusantara sebagai pandangan geopolitik
bangsa Indonesia dan implementasinya, makalah ini bertujuan untuk mendalaminya lebih
lanjut dengan menganalisis konsep tersebut, implikasi geopolitiknya, peran Indonesia dalam
konteks global, serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menerapkan Wawasan
Nusantara sebagai landasan kebijakan nasional.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Bagi akademisi, paper ini berguna untuk menambah wawasan dan sebagai tambahan
bahan referensi bagi penyusun sejenis dan dapat digunakan sebagai masukan serta
bahan pertimbangan dalam pengembangan materi mengenai Geopolitik atau Wawasan
Nusantara.
2. Bagi penulis, paper ini berguna untuk menambah wawasan mengenai Geopolitik atau
Wawasan Nusantara serta untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Wawasan Nusantara adalah pandangan strategis yang menggabungkan faktor geografi, politik,
sosial, budaya, dan ekonomi dalam konteks kepulauan Indonesia. Wawasan Nusantara
merupakan konsep yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk menggambarkan
pemahaman tentang kekhasan geografis, keberagaman budaya, serta potensi dan tantangan
yang dihadapi oleh negara kepulauan ini.
Secara harfiah, "Wawasan Nusantara" dapat diterjemahkan sebagai "pandangan atau wawasan
tentang kepulauan". Namun, konsep ini melampaui makna geografis semata. Wawasan
Nusantara melibatkan pemahaman tentang kompleksitas, potensi, dan tantangan yang dihadapi
oleh Indonesia sebagai negara kepulauan.
Pada tingkat dasar, Wawasan Nusantara melibatkan pemahaman bahwa pulau-pulau Indonesia
dan perairannya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pulau-pulau tersebut
bukan hanya menjadi batas-batas fisik negara, tetapi juga menjadi elemen yang saling
terhubung dalam geopolitik regional dan global.
Wawasan Nusantara juga mencakup pemahaman tentang keragaman budaya dan bahasa di
Indonesia. Negara ini memiliki lebih dari 300 suku bangsa dan berbagai agama yang berbeda-
beda. Konsep ini menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan nasional di tengah
keragaman ini, serta menghormati hak-hak dan kepentingan setiap kelompok budaya.
Selain itu, Wawasan Nusantara melibatkan pemahaman tentang pentingnya sumber daya
kelautan Indonesia. Laut dan perairan Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, sumber
daya alam, dan jalur perdagangan strategis. Oleh karena itu, konsep ini menekankan perlunya
menjaga kedaulatan maritim, melindungi sumber daya kelautan, dan memanfaatkannya secara
berkelanjutan.
3
Wawasan Nusantara juga berarti memposisikan Indonesia sebagai jembatan maritim antara
benua Asia dan Australia, serta mengambil peran aktif dalam diplomasi regional dan global.
Melalui kerja sama dan dialog, Indonesia berusaha untuk memperkuat peran dan pengaruhnya
di kawasan Asia Tenggara dan dunia.
Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi dan menjadi bagian integral dari
Wawasan Nusantara. Berikut adalah beberapa faktor tersebut:
Kedudukan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau
memberikan landasan penting bagi Wawasan Nusantara. Pulau-pulau dan perairan Indonesia
membentuk wilayah yang luas dan kompleks, mempengaruhi hubungan geopolitik dan
ekonomi dengan negara-negara tetangga serta jalur perdagangan internasional.
2. Keragaman budaya
Indonesia memiliki keragaman budaya yang kaya dengan lebih dari 300 suku bangsa dan
berbagai bahasa yang berbeda-beda. Faktor ini menjadi salah satu komponen utama dalam
Wawasan Nusantara. Konsep ini menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan
nasional di tengah keragaman budaya, serta mempromosikan toleransi, dialog, dan kerjasama
antar-etnis dan agama.
Indonesia memiliki sumber daya kelautan yang melimpah, seperti hasil perikanan, minyak dan
gas bumi, mineral, dan potensi energi terbarukan. Faktor ini menjadi bagian integral dari
Wawasan Nusantara, dengan penekanan pada pengelolaan dan perlindungan sumber daya
4
kelautan secara berkelanjutan, serta pemanfaatan potensi ekonomi maritim untuk
pembangunan negara.
Sejarah maritim yang kaya dan panjang menjadi faktor penting dalam Wawasan Nusantara.
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki hubungan sejarah dan perdagangan yang kuat
dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan bahkan ke wilayah yang
lebih jauh. Sejarah maritim ini membentuk identitas dan pemahaman tentang pentingnya laut
sebagai jalur perdagangan dan hubungan dengan negara-negara tetangga.
5. Keberlanjutan lingkungan
Faktor keberlanjutan lingkungan juga menjadi bagian penting dalam Wawasan Nusantara.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk hutan hujan tropis, terumbu
karang, dan ekosistem laut yang penting. Konsep Wawasan Nusantara menekankan perlunya
menjaga kelestarian lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan
untuk kepentingan generasi masa depan.
Dalam Wawasan Nusantara, terdapat beberapa konsep utama yang membentuk pemahaman
tentang geopolitik bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa konsep yang dapat dijelaskan
dalam makalah mengenai Wawasan Nusantara:
1. Kedaulatan Maritim
Konsep ini menekankan pentingnya menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah maritim
Indonesia. Kedaulatan Maritim mencakup pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam,
keamanan laut, dan pemeliharaan lingkungan maritim. Indonesia memiliki wilayah perairan
yang luas dan kaya akan sumber daya kelautan, sehingga konsep ini menjadi krusial dalam
menjaga kepentingan nasional.
5
Wawasan Nusantara mengakui keragaman budaya, etnis, dan agama di Indonesia sebagai
kekayaan bangsa yang harus dijaga. Konsep ini menekankan pentingnya persatuan dan
kesatuan nasional, sambil mempromosikan toleransi, dialog antaragama, dan pemeliharaan
harmoni antar kelompok masyarakat.
Konsep ini menggambarkan pentingnya posisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan
yang menghubungkan benua Asia dengan Australia dan Samudra Hindia dengan Pasifik.
Indonesia berada di persimpangan jalur perdagangan maritim yang strategis, sehingga memiliki
peluang besar untuk menjadi pusat perdagangan, investasi, dan kerja sama regional.
Wawasan Nusantara mendorong Indonesia untuk menjalin hubungan yang baik dan saling
menguntungkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Konsep ini
menekankan pentingnya diplomasi, kerja sama, dan dialog dalam menghadapi tantangan
bersama, membangun kepercayaan, serta menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Wawasan Nusantara mengakui keterkaitan Indonesia dengan dunia global dan kawasan
regional. Indonesia berkomitmen untuk berperan aktif dalam diplomasi regional, bekerja sama
dalam kerangka organisasi seperti ASEAN, dan memperjuangkan perdamaian, stabilitas, dan
kepentingan bersama di tingkat internasional.
6
Tantangan dalam Mengimplementasikan Wawasan Nusantara yaitu : Sikap mental yang
berarti kesukuan, kedaerahan, mementingkan golongan/partai. dan Globalisasi yang berarti,
Dunia tanpa batas, Kapitalisme baru, Pasar bebas/pasar dunia.
Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, Wawasan Nusantara harus dijadikan
arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun
dan memelihara tuntutan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Karena itu
implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara Kesatuan
Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Dengan kata lain
Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap,dan bertindak dalam
rangka menghadapi, menyikapi atau menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Konsepsi Wawasan Nusantara dituangkan dalam peraturan perundang undangan, yaitu
dalam ketetapan MPR mengenai GBHN. Secara berturut-turut ketentuan tersebut adalah :
1. Tap MPR No. IV \ MPR \ 1973
2. Tap MPR No. IV \ MPR \ 1978
3. Tap MPR No. II \ MPR \ 1983
4. Tap MPR No. II \ MPR \ 1988
5. Tap MPR No. II \ MPR \ 1993
6. Tap MPR No. II \ MPR \ 1998
7
Masing-masing cakupan arti dari Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan Keamanan
(POLEKSOSBUDHANKAM) tersebut tercantum dalam GBHN.
GBHN terakhir yang memuat rumusan mengenai Wawasan Nusantara adalah GBHN
1998 yaitu dalam Ketetapan MPR No. II \ MPR \ 1998. Pada GBHN 1999 sebagaimana tertuang
dalam Ketetapan MPR No. IV \ MPR \ 1999 tidak lagi ditemukan rumusan mengenai Wawasan
Nusantara.
Pada masa sekarang ini, dengan tidak adanya lagi GBHN, rumusan Wawasan Nusantara
menjadi tidak ada. Meski demikian sebagai konsepsi politik ketatanegaraan Republik
Indonesia, wilayah Indonesia yang berciri nusantara kiranya tetap dipertahankan.
Hal ini tertuang dalam Pasal 25A UUD 1945 Amandemen IV yang berbunyi “Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-Undang”. Undang-
Undang yang mengatur hal ini adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan
Indonesia.
8
b. Kehidupan Ekonomi
● Harus sesuai berorientasi pada sektor pemerintahan, perindustrian, dan pertanian
● Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antara daerah, sehingga dari adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya
dalam keadilan ekonomi.
● Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
c. Kehidupan Sosial
● Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.
● Pengembangan budaya Indonesia untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta
dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasional maupun daerah.
d. Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
● Memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk beperan aktif karena
merupakan kewajiban setiap warga negara seperti meningkatkan kemampuan
disiplin, memelihara lingkungan, dan melaporkan hal-hal yang mengganggu
kepada aparat dan belajar kemiliteran.
● Membangun rasa persatuan dengan membangun rasa solidaritas dan hubungan
erat antara warga negara berbeda daerah dengan kekuatan keamanan agar
ancaman suatu daerah atau pulau menjadi ancaman bagi daerah lain untuk
membantu daerah yang diancam tersebut.
● Membangun TNI profesional dan menyediakan sarana dan prasarana bagi
kegiatan pengamanan wilayah indonesia, khususnya pulau dan wilayah terluar
Indonesia.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah pandangan strategis yang menggabungkan faktor geografi, politik,
sosial, budaya, dan ekonomi dalam konteks kepulauan Indonesia. Wawasan Nusantara
merupakan konsep yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk menggambarkan
pemahaman tentang kekhasan geografis, keberagaman budaya, serta potensi dan tantangan
yang dihadapi oleh negara kepulauan ini.
Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi dan menjadi bagian integral dari
Wawasan Nusantara yaitu, Kedudukan geografis Indonesia, Keragaman budaya, Sumber daya
kelautan yang melimpah, Sejarah maritim Indonesia, Keberlanjutan lingkungan, dan
Keberlanjutan lingkungan.
Dalam Wawasan Nusantara, terdapat beberapa konsep utama yang membentuk pemahaman
tentang geopolitik bangsa Indonesia, yaitu Kedaulatan Maritim, Kesatuan Nasional dalam
Keragaman, Kepulauan Indonesia sebagai Jembatan Maritim, Hubungan dengan Negara-
negara Tetangga, Keseimbangan Antara Wilayah Laut dan Daratan, dan Keterkaitan Global
dan Regional.
Implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara Kesatuan
Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Dengan kata lain
Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap,dan
3.2 Saran
10
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan di
dalamnya, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam penulisan atau penyusunan
makalah dan besar harapan kami menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12