Anda di halaman 1dari 19

WAWASAN NUSANTARA: DASAR URGENSI DAN

DINAMIKA WAWASAN NUSANTARA


Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Irience Rachel Agatha Manongga, SE., M.M

Kelompok 3:
1. Holly Gracya Dubu (2310030102)
2. Djean S.S Lopo (2310030104)
3. Nolanda W. Sinlae (2310030106)
4. Helena Adelia Willa (2310030110)
5. Putri Zakaria Lakapu (2310030111)
6. Bela S.N Sa’u (2310030115)
7. Aldo N.A Ndoen (2310030153)
8. Jien E.C Wijaya (2310030154)
9. Yunita betty (2310030157)
10. Petrus S.J Seber Moe (2310030198)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan lancar. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “Wawasan Nusantara: Dasar
Urgensi, dan Dinamika Wawasan Nusantara”. Tak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam proses pembuatan
makalah ini.
Kami juga mengucapkan limpah terima kasih kepada ibu dosen pengampu
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran, Ibu Irience Rachel Agatha Manongga,
SE., M.M; yang telah memberikan kami ilmu dan pengetahuan selama proses
perkuliahan ini dan juga telah memberikan kami tugas makalah ini, sehingga kami
sebagai mahasiswa dapat memperdalam pengetahuan dan meningkatkan
keterampilan analisis untuk topik yang diberikan.
Kami beranggapan bahwa, makalah ini merupakan makalah terbaik yang
dapat dipersembahkan untuk membantu membagikan pengetahuan terkait topik
yang dibahas kepada pembaca dan teman-teman mahasiswa. Oleh karena itu, kami
mengharapkan makalah ini dapat berguna nantinya bagi setiap pembaca dan
mahasiswa yang membutuhkan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Maka dari itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan semi perbaikan makalah ini.

Kupang, April 2024

Penyusun,
Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................... 2

BAB 2 KAJIAN TEORITIS DAN PEMBAHASAN ................................... 4

2.1 Kajian Teoritis ............................................................................ 4


2.2 Definisi Wawasan Nusantara ...................................................... 4
2.3 Pentingnya Wawasan Nusantara
dalam Berbangsa dan Bernegara ................................................. 6
2.4 Sumber Historis, Sosiologi dan Politik Wawasan Nusantara ..... 7
2.5 Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan
Wawasan Nusantara .................................................................... 9
2.6 Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara .................................... 11

BAB 3 PENUTUP ........................................................................................ 14


3.1 Kesimpulan ................................................................................. 14
3.2 Saran ........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wawasan Nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dan
penekanannya dalam mengekpresikan diri sebagai bangsa Indonesia ditengah-
tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan
nusantara itu adalah wadah, isi dan tata laku. Sebagai negara kepulauan dengan
masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur
kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan
geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia(SDM).
Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa,satu negara dan satu tanah
air.
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitar(regional atau internasional).
Salah satu pedoman bangsa Indonesia pada wawasan nasional yang berpijak
pada wujud wilayah nusantara disebut Wawasan Nusantara. Karena hanya
dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat
melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang adil, makmur dan sentosa.
Dalam konteks Indonesia, wawasan Nusantara merujuk pada pemahaman
dan penghargaan terhadap keberagaman budaya, bahasa, agama, dan suku di
seluruh Nusantara. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan ratusan
kelompok etnis yang berbeda. Wawasan Nusantara menjadi penting karena
dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dasar urgensi wawasan
Nusantara terletak pada kebutuhan untuk membangun toleransi dan kerjasama
antar etnis dan pulau-pulau di Indonesia. Dengan memahami dan menghargai
keberagaman, kita dapat mewujudkan persatuan yang kuat dalam masyarakat
Indonesia.

1
Namun, wawasan Nusantara juga menghadapi dinamika dan tantangan.
Perkembangan teknologi dan globalisasi dapat mempengaruhi budaya dan
identitas lokal. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan wawasan
Nusantara agar dapat menghadapi perubahan zaman dan menjaga
keberagaman budaya Indonesia; sehingga pada makalah ini akan membahas
mengenai topik tersebut agar pembaca bisa lebih memahaminya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Wawasan Nusantara?
2. Bagiamana pentingnya Wawasan Nusantara dalam berbangsa dan
bernegara?
3. Bagaimana sumber historis, sosiologi dan politik Wawasan Nusantara?
4. Bagaimana membangun argumen tentang dinamika dan tantangan
Wawasan Nusantara?
5. Bagiamana esensi dan urgensi Wawasan Nusantara?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi Wawasan Nusantara
2. Untuk mengetahui pentingnya Wawasan Nusantara dalam berbangsa dan
bernegara
3. Untuk mengetahui sumber historis, sosiologi, dan politik dari Wawasan
Nusantara
4. Untuk mengetahui argumen tentang dinamika dan tantangan Wawasan
Nusantara
5. Untuk mengetahui esensi dan urgensi Wawasan Nusantara

1.4 Manfaat Penulisan


• Agar pembaca dapat menyadari akan Wawasan Nusantara, dimana
pemahaman yang mendalam tentang wawasan secara etimologis dan
terminology, mendalami tentang wilayah tersebut dari berbagai sudut
pandang, bahkan sumber historis, sosiologi, dan politiknya.

2
• Memberikan kontribusi pada pengembangan pengetahuan yang lebih
komprehensif tentang Wawasan Nusantara.
• Penulis dan pembaca juga bisa membangun argumen dinamika serta
tantangan dalam wawasan berbangsa dan bernegara.
• Kita dapat meningkatkan kesadaran akan kekayaan budaya, sejarah, dan
keanekaragaman Indonesia.
• Wawasan Nusantara menekankan pentingnya persatuan dan keragaman
dalam membangun Indonesia yang kuat.
• Dapat memberikan edukasi dan penyebaran informasi yang penting
kepada masyarakat. Hal ini membantu meningkatkan pemahaman dan
kesadaran akan isu-isu yang relevan dengan pembangunan Indonesia.

3
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teoritis


1. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi (2007)
Wawasan nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai wilayah
geografis nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa demi mencapai tujuan
dan cita-cita nasional.
2. M. Panggabean (1979)
Wawasan nusantara adalah doktrin politik bangsa Indonesia untuk
mempertahankan kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mempertimbangkan
pengaruh ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan peluang strategis
lainnya.
3. Sabarti Akhadiah MK (1997)
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai bentuk
aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermanfaat yang menjiwai
kebijakan dalam mencapai tujuan bangsa.
4. Munadjat Danusaputro (1981)
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensi yang saling terhubung, serta pemekarannya
di tengah lingkungan berdasarkan asas nusantara.

2.2 Definisi Wawasan Nusantara


Sebagai konsep, istilah Wawasan Nusantara dapat ditelusuri secara
terminology maupun etimologi. Berikut ini pengertian terminology menurut
para ahli atau toko dan lembaga mengenai istilah Wawasan Nusantara:

4
1) Menurut Prof. Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.
2) Hasnan Habib
Wawasan nusantara adalah kebulatan wilayah nasional, termaksud satu
kesatuan bangsa, satu tujuan dan tekad perjuangan dan satu kesatuan
hukum, satu kesatuan budaya, satu kesatuan ekonomi dan satu kesatuan
hankam.
3) Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 1998
Cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa; serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
4) Lembaga Ketahanan Nasional Tahun 1998
Cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa; serta kesatuan wilayah dalam penyelenggara
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
Pada uraian sebelumnya, kita telah mengetahui konsep wawasan nusantara
secara terminologis. Berdasarkan pengertian terminologis, wawasan nusantara
merupakan pandangan bangsa indonesia terhadap lingkungan tempat berada
termaksud diri bangsa indonesia itu sendiri. Wawasan Nusantara adalah cara
pandang dan sikap kita terhadap wilayah Indonesia berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
Adapun, secara etimologi, kata “wawasan” berasal dari bahasa Sanskerta
yang berarti “pandangan” atau “penglihatan” serta “nusantara” yang berasal
dari bahasa Sanskerta juga yang berarti “antara pulau-pulau” atau “wilayah
kepulauan”. Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai “pandangan atau
penglihatan tentang wilayah kepulauan Indonesia”.

5
Jadi secara etimilogis adalah cara pandang dan sikap yang menyeluruh dalam
lingkup nusantara demi kepentingan bangsa Indonesia. Wawasan etimologis
ini mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk
mencapai tujuan nasional, cara melihat kesatuan kepulauan Indonesia yang
terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudera (Hindia
dan Pasifik). Ini mencakup pandangan kita tentang pulau-pulau kita,
keberagaman budaya, dan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam mencapai
tujuan nasional.

2.3 Pentingnya Wawasan Nusantara dalam Berbangsa dan Bernegara


Wawasan Nusantara dapat dijadikan sebagai pedoman demi mewujudkan
tujuan dan cita-cita nasional. Gagasan Wawasan Nusantara telah menjadi
konsep yang sangat dipertimbangkan untuk menjadi dasar dalam bernegara
dan berbangsa. Menurut jurnal berjudul Pentingnya Wawasan Nusantara
sebagai satu kesatuan di generasi sekarang (2021) yang ditulis oleh Musdalifah
Qadariah, Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya sesuai dengan Pancasila dan UUD NKRI
tahun 1945.
Wawasan nusantara memiliki peran untuk membimbing bangsa Indonesia
dalam penyelenggaraan kehidupan dan berfungsi sebagai rambu-rambu dalam
perjuangan untuk mengisi kemerdekaannya. Wawasan Nusantara penting bagi
bangsa Indonesia karena dapat menjadi pedoman, dorongan, motivasi dan
rambu-rambu dalam menentukan segala keputusan, kebijaksanaan, tindakan
dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat maupun daerah
untuk seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat
dan bernegara.
Nilai dari wawasan kebangsaan terwujud dalam kesatuan dan persatuan
bangsa dengan enam dimensi manusia yang memiliki sifat mendasar serta
fundamental, yaitu sebagai berikut:
• Penghargaan pada harkat serta martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Kuasa.

6
• Tekad bersama untuk memiliki kehidupan dengan kebangsaan yang bebas,
bersatu serta bebas.
• Mencintai tanah air dan bangsa.
• Memiliki karakter setia kawan sosial.
• Masyarakat yang bersikap adil maupun makmur.
• Demokrasi maupun kedaulatan rakyat.
Selain dapat berguna sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara,
Wawasan Nusantara juga penting karena memiliki peran dalam kehidupan
nasional. Menurut R. Aminullah dan buku Pancasila sebagai Wawasan
Nusantara (2020) berikut peran dari wawasan nusantara:
a. Rasa tanggung jawab
Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau memanfaatkan lingkungan. Peran
satu ini memiliki kaitan dan berhubungan erat dan ketergantungan antara
bangsa serta ruang hidupnya. Oleh karena itu, pemanfaatan lingkungan
harus disertai dengan tanggung jawab. Sebab jika tidak, maka dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan yang akhirnya akan merugikan
bangsa itu sendiri.
b. Menegakan kekuasaan
Peran kedua dari Wawasan Nusantara adalah untuk melindungi
kepentingan nasional. Kepentingan tersebut menjadi dasar hubungan
antara bangsa. Jika satu bangsa memiliki kepentingan nasional yang
sejalan dengan bangsa lain, maka kedua bangsa tersebut akan lebih mudah
dalam menjalin hubungan persahabatan.
c. Memelihara persatuan dan kesatuan
Mewujudkan dan memelihara persatuan maupun kesatuan serasi, selaras
dan segenap aspek kehidupan nasional adalah peran ketiga dari wawasan
nasional.

2.4 Sumber Historis, Sosiologi, dan Politik Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara adalah konsep yang menggambarkan pandangan
strategis tentang kepulauan Indonesia. Sumber historisnya dapat ditemukan

7
dalam catatan sejarah kerajaan-kerajaan maritim di Nusantara, seperti
Sriwijaya dan Majapahit, yang memperlihatkan pentingnya laut dalam
hubungan perdagangan dan kekuasaan politik. Sosiologisnya terkait dengan
keberagaman budaya dan masyarakat di wilayah kepulauan ini, sementara
sumber politiknya dapat ditemukan dalam konsep integrasi nasional dan
diplomasi regional yang telah ada sejak zaman dahulu.
Wawasan Nusantara tidak hanya sekadar sebuah konsep geopolitik, tetapi
juga mencerminkan kompleksitas sejarah, sosiologi, dan politik di wilayah
kepulauan Indonesia. Secara historis, konsep ini dapat ditelusuri kembali ke
masa lalu ketika kerajaan-kerajaan maritim seperti Sriwijaya, Majapahit, dan
Demak memainkan peran penting dalam perdagangan, diplomasi, dan
penyebaran agama di wilayah Nusantara.
Dari segi sosiologis, wawasan Nusantara mencerminkan keberagaman
budaya, bahasa, dan agama di antara masyarakat di seluruh kepulauan
Indonesia. Keanekaragaman ini menciptakan sebuah kayaan kultural yang
menjadi ciri khas Nusantara. Selain itu, hubungan sosial antar-suku, antar-
etnis, dan antar-agama juga memainkan peran penting dalam membentuk
identitas dan dinamika sosial masyarakat Nusantara.
Secara politik, wawasan Nusantara mencakup konsep integrasi nasional
yang mengutamakan persatuan dalam keragaman. Pemerintah Indonesia selalu
berusaha untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan di antara beragam
entitas politik dan sosial di seluruh wilayah kepulauan. Diplomasi regional
juga menjadi bagian penting dari konsep ini, di mana Indonesia berperan
sebagai pemimpin dalam berbagai forum internasional dan regional untuk
memajukan kepentingan bersama dan memperkuat stabilitas di kawasan
Nusantara.
Wawasan Nusantara tidak hanya mencerminkan sebuah konsep
intelektual, tetapi juga merupakan manifestasi dari realitas historis, sosial, dan
politik yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Secara historis,
Indonesia telah menjadi pusat peradaban maritim sejak ribuan tahun yang lalu.
Kerajaan-kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit menjadi contoh kuat

8
tentang bagaimana Indonesia telah memainkan peran penting dalam
perdagangan, penyebaran agama, dan pertukaran budaya di kawasan Asia
Tenggara.
Dari perspektif sosiologis, wawasan Nusantara mencerminkan kekayaan
dan keberagaman budaya yang ada di dalamnya. Dengan lebih dari 300
kelompok etnis dan 700 bahasa yang berbeda, Indonesia adalah salah satu
negara dengan tingkat keberagaman terbesar di dunia. Namun, di balik
keberagaman tersebut, terdapat nilai-nilai persatuan, toleransi, dan gotong
royong yang menjadi pondasi bagi keutuhan bangsa.
Secara politik, konsep wawasan Nusantara menempatkan Indonesia
sebagai pemimpin regional yang berperan dalam mempromosikan perdamaian,
stabilitas, dan kerjasama di kawasan Asia Tenggara. Melalui berbagai forum
internasional dan regional seperti ASEAN, Indonesia berusaha untuk
memajukan kepentingan bersama dan menyelesaikan konflik secara damai.
Selain itu, sebagai negara maritim, Indonesia juga memegang peran penting
dalam mengelola sumber daya laut dan melindungi lingkungan maritimnya.
Pemahaman yang mendalam tentang sumber historis, sosiologi, dan
politik wawasan Nusantara memungkinkan Indonesia untuk terus memperkuat
identitas dan kedudukannya sebagai negara kepulauan yang besar dan
berpengaruh. Dengan memanfaatkan potensi alam, budaya, dan manusianya,
Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi
dan kekuatan politik di kawasan Asia Tenggara dan lebih jauh lagi.

2.5 Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Wawasan


Nusantara
Wawasan Nusantara berawal dari deklarasi Perdana Menteri Ir. H.
Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957, yang mengacu pada keutuhan
wilayah dan persatuan bangsa Indonesia. Dengan adanya konsepsi Wawasan
Nusantara, wilayah Indonesia menjadi sangat luas dengan beragamisi flora,
fauna, serta penduduk yang mendiami wilayah itu. Namun demikian, konsepsi
wawasan nusantara juga mengajak seluruh warga negara untuk memandang

9
keluasan wilayah dan keragaman yang ada di dalamnya sebagai satu kesatuan.
Kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan dalam
kehidupan bernegara merupakan satu kesatuan.
Luas wilayah Indonesia tentu memberikan tantangan bagi bangsa
Indonesia untuk mengelolanya. Hal ini dikarenakan luas wilayah
memunculkan potensi ancaman dan sebaliknya memiliki potensi keunggulan
dan kemanfaatan.
Adapun dampak positif dari keberagaman yang ada di Indonesia:
1. Menjadi Kekayaan Negara
2. Membentuk Masyarakat yang Toleran
3. Menjadi Daya Tarik Bagi Turis Asing
4. Meningkatkan Pendapatan Negara

Selain itu, ada juga dampak negatif dari keberagaman yang ada di Indonesia:
1. Masyarakat Cenderung Cuek
2. Pengelolaan yang Tidak Mudah
3. Adanya Kelompok-kelompok Radikal
4. Menjadi Alasan TerjadinyaPerpecahan

Dinamika historis, sosiologis, dan politik telah melatar-belakangi pemikiran


dan tekad orang-orang di wilayah Nusantara untuk bersatu dalam satu
nasionalitas dan persahabatan yakni bangsa Indonesia. Dalam konteks
dinamika, wawasan nusantara memiliki kekayaan budaya yang sangat
beragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa, adat istiadat, seni, dan
tradisi yang unik. Dinamika ini mencakup interaksi antar budaya, pertukaran
ide, dan pengaruh dari luar yang memengaruhi perkembangan budaya di
Nusantara.

Adapun dinamika historis Indonesia mencerminkan perjalanan panjang


dalam mencapai kemerdekaan, pembentukan identitas nasional, dan
pembangunan nasional, dengan tantangan dan perubahan sepanjang

10
sejarahnya. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi geografis memainkan peran
penting dalam menyatukan keragaman budaya dan suku di Indonesia.
Selain itu, Wawasan Nusantara telah menjadi landasan visional bagi
bangsa Indonesia guna memperkokoh kesatuan wilayah dan persatuan bangsa
akan terus menerus dilakukan. Hal ini dikarenakan visi tersebut dihadapkan
pada dinamika kehidupan yang selalu berkembang dan tantangan yang berbeda
sesuai dengan perubahan zaman. Dinamika yang berkembang itu misalnya,
jika pada masa lalu penguasaan wilayah dilakuka ndengan pendudukan militer
maka sekarang ini lebih ditekankan pada upaya perlindungan pelestarian
diwilayah tersebut. Tantangan yang berubah, misalnya adanya perubahan dari
kejahatan konvensional menjadi kejahatan didunia maya.
Namun, dalam menghadapi tantangan wawasan Nusantara, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kesenjangan antara
wilayah perkotaan dan pedesaan. Perbedaan akses terhadap pendidikan,
teknologi, dan infrastruktur menjadi tantangan dalam membangun kesetaraan
dan kesempatan yang merata di seluruh Nusantara.
Ada juga, tantangan lainnya adalah menjaga keberagaman budaya dan
bahasa di tengah arus globalisasi. Adanya dominasi budaya asing dan bahasa
internasional dapat mengancam kelestarian budaya lokal. Oleh karena itu,
penting untuk mempromosikan dan melestarikan kebudayaan Nusantara agar
tidak tergerus oleh arus globalisasi.
Dalam mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif antara
pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pendidikan multikultural,
pengembangan ekonomi lokal, dan pelestarian warisan budaya menjadi
langkah penting dalam memperkuat wawasan Nusantara.

2.6 Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara


• Esensi Wawasan Nusantara
Esensi dari wawasan Nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan
persatuan bangsa. Mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Dalam UUD

11
1945 pasal 25 A ditegaskan, negara kesatuan republik Indonesia adalah
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan batas wilayah dan haknya
ditetapkan dengan Undang- Undang. Genealogi wawasan Nusantara
berakar pada konsep wilayah, namun kemudian berubah menjadi konsep
kebangsaan. Wawasan Nusantara bukannya persoalan keutuhan wilayah,
tapi juga persoalan persatuan bangsa. Hal ini yang disebut memunculkan
pandangan yakni bangsa Indonesia sebagia satu kesatuan politik, sosial,
budaya, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Dengan demikian, wawasan
Nusantara menjadi landasan visi bagi bangsa Indonesia guna memperkokoh
kesatuan dan persatuan. Wawasan Nusantara merupakan perwujudan dari
sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Maka setiap individu bangsa Indonesia terlepas dari suku dan
agama apapun, meski memiliki konsepsi yang sama. Setiap individu warga
negara mesti memahami bahwa wilayah nasional merupakan satu kesatuan
wilayah dan matra yang menjadi modal Bersama.

• Urgensi Wawasan Nusantara


Urgensi dari wawasan Nusantara adalah wawasan Nusantara memiliki
peranan penting untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga
negara Indonesia. Wawasan Nusantara memiliki peranan penting untuk
mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga Negara Indonesia.
Perbedaan persepsi, perbedaan pendapat, dan friksi-friksi antar kelompok
dalam konteks sosologis, politis serta demokrasi diangga phal yang wajar
dan sah-sah saja. Hal di atas justru diharapkan dapat menghasilkan
masyarakat yang dinamis dan kreatif, sinergis, untuk saling
Menyesuaikan menuju integrasi. Suatu pantangan yang harus dihindari
adalah perbuatan, tindakan yang melanggar norma-norma etika, moral, nilai
agama atau tindakan anarkis menuju kearah disintegrasi bangsa. Namun

12
demikian wawasan normatif, wawasan yang disepakati bersama perlu
dimengerti, dipahami, disosialisasikan bahwa Nusantara sebagai kesatuan
kewilayahan, kesatuan politik ekonomi sosial budaya pertahanan dan
keamanan, tidak dapat ditawar lagi, tidak dapat diganggu gugat sebagai
harga mati yang normatif. Wawasan nusantara sangat penting untuk bangsa
Indonesia karena wawasan nusantara merupakan arah bagi penyelenggaraan
nasional untuk mencapai tujuan nasional dalam mewujudkan cita-cita
nasional. Dengan demikian wawasan nusantara berfungsi sebagai panduan
dan pedoman dasar bagi penyelenggaraan bagi kehidupan yang memberikan
motivasi dorongan untuk mencapai tujuan. Wawasan nusantara juga
melandasi perjuangan bangsa Indonesia untuk bersatu dalam mencapai
tujuan nasional secara utuh, menyeluruh dan terpadu. Maka untuk
menjamin agar kesatuan Indonesia selalu terpelihara, bangsa Indonesia
melahirkan Wawasan Nusantara. Pandangan itu adalah satu konsepsi
geopolitik dan geostrategi yang menyatakan bahwa Kepulauan Nusantara
yang meliputi seluruh wilayah daratan, lautan dan ruang angkasa di atasnya
beserta seluruh penduduknya adalah satu kesatuan politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan-keamanan. Agar bangsa Indonesia mencapai tujuan
perjuangannya, yaitu terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila, Wawasan Nusantara harus diaktualisasikan dan
tidak tinggal sebagai semboyan atau potensi belaka.

13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Wawasan Nusantara merupakan konsep yang menggambarkan
pemahaman tentang wilayah Indonesia yang luas, meliputi aspek geografis,
budaya, dan politik. Hal ini penting dalam memahami kompleksitas Indonesia
sebagai negara kepulauan dengan keberagaman yang kaya. Konsep Wawasan
Nusantara didasarkan pada sejarah panjang bangsa Indonesia, melibatkan
interaksi sosial dan politik antara berbagai suku bangsa, agama, dan budaya
yang ada di Nusantara. Sumber-sumber ini memberikan landasan pemahaman
yang mendalam tentang identitas dan karakteristik Indonesia.
Dinamika dan tantangan dalam Wawasan Nusantara mencakup berbagai
aspek seperti integrasi sosial, keberlanjutan lingkungan, serta keamanan
nasional. Dengan menghadapi berbagai tantangan ini, Wawasan Nusantara
perlu terus berkembang dan beradaptasi untuk memastikan keberlangsungan
dan kesejahteraan bangsa.
Wawasan Nusantara menjadi penting dalam konteks bangsa dan negara
karena memberikan pemahaman yang utuh tentang kesatuan dan keberagaman
Indonesia. Hal ini memungkinkan terciptanya rasa persatuan, keadilan, dan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan.
Esensi Wawasan Nusantara adalah mempertahankan keutuhan wilayah,
identitas budaya, dan kedaulatan negara Indonesia. Urgensinya terletak pada
perlunya menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan
Nusantara, sehingga Indonesia dapat berperan aktif dalam kancah global secara
berkelanjutan.

3.2 Saran
Dengan memahami prinsip-prinsip dasar Wawasan Nusantara, seperti kebhinekaan,
gotong royong, persatuan, dan kesatuan, kita dapat mengaplikasikan nilai-nilai ini
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penting juga untuk mempelajari dinamika

14
perkembangan wawasan Nusantara dari masa ke masa, agar kita dapat menghadapi
tantangan zaman dengan lebih baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kompasiana. 2023. Dinamika Historis dan Urgensi Wawasan Nusantara sebagai


Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaaan Indonesia. Diakses pada 1
April
2024.https://www.kompasiana.com/alfinadwi/656446eb12d50f201a685382/d
inamika-historis-dan-urgensi-wawasan-nusantara-sebagai-konsepsi-dan-
pandangan-kolektif-kebangsaaan-indonesia?lgn_method=google.
Paristiyanti Nurwardani; dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Perguruan Tinggi. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Jakarta.
Zulkifli Abdurrahman Usman. 2023. Konsep-konsep Kewarganegaraan. Jakarta.
Detikedu. 2022. 10 Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli. Diakses
pada 1 April 2024. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6345816/10-
pengertian-wawasan-nusantara-menurut-para-ahli/amp.
CNN Indonesia. 2023. Wawasan Nusantara: Pengertian, Kedudukan, Fungsi dan
Manfaat. Diakses pada 1 April 2024.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230824101016-569-
989848/wawasan-nusantara-pengertian-kedudukan-fungsi-dan-manfaat.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sumatera-utara/pendpancasila-
dan-kewargan/wawasan-nusantara/10446347.
https://www.coursehero.com/file/75380658/D-Dinamika-dan-Tantangan-
Wawasan-Nusantaradocx/.
https://pasla.jambiprov.go.id/wawasan-nusantara-pengertian-tujuan-dan-
kedudukan/.

16

Anda mungkin juga menyukai