EKM 475 B4
Dosen Pengampu:
Dr. Gede Suparna, SE., MS.
Disusun oleh:
Pande Putu Intan Amelia (2207521166 / 17)
Made Ayu Raihandra Acyuta Navani Widantya (2207521172 / 19)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan paper ini. Atas rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
paper yang berjudul “Perencanaan Produksi Barang/Jasa Bisnis Usaha Kreatif” dengan tepat
waktu. Paper ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Dr. Gede Suparna, SE., MS. selaku
dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Bisnis Usaha Kreatif Universitas Udayana. Selain
itu, penulis juga berharap agar paper ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
“Perencanaan Produksi Barang/Jasa Bisnis Usaha Kreatif”.
Tim penulis menyadari paper ini masih jauh dari kata sempurna dan mungkin
beberapa pandangan penulis sedikitnya belum teruji kebenarannya. Namun, harapan tim
penulis semoga karya yang sederhana ini ada setitik manfaatnya, terutama untuk penulis
pribadi dan para pembaca yang telah membaca paper ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan tim penulis terima demi kesempurnaan paper ini.
Tim Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. II
DAFTAR ISI............................................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................................................1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Menentukan Karakteristik Produk dan Bahan ............................................................................ 3
2.1.1 Karakteristik Produk ....................................................................................................................... 3
2.1.2 Karakteristik Bahan ......................................................................................................................... 5
2.2 Prakiraan Jumlah Produksi dan Persediaan (Produk/Bahan) ................................................. 5
2.3.1 Mutu Produk ...................................................................................................................................... 6
2.3.2 Kemasan Produk .............................................................................................................................. 7
2.4 Pemilihan Peralatan, Mesin dan Kapasitas Produksi ............................................................... 9
2.4.1 Kapasitas Produksi ........................................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana memilih mutu dan kemasan yang tepat agar produk dapat bersaing di pasar
dan memenuhi harapan konsumen?
4. Bagaimana melakukan pemilihan peralatan, mesin, dan kapasitas produksi yang
sesuai dengan skala produksi dan sumber daya yang tersedia?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya paper ini, diantaranya:
1. Menyediakan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik produk dan bahan.
2. Memberikan metode untuk melakukan prakiraan jumlah produksi dan persediaan
dengan tepat.
3. Membahas faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih mutu dan
kemasan produk.
4. Menyajikan panduan dalam pemilihan peralatan, mesin, dan kapasitas produksi yang
optimal untuk mencapai tujuan produksi secara efisien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Augmented product (produk tambahan) yaitu sesuatu produk dasar yang diperluas
dengan menambahkan nilai tambahan, layanan, atau atribut. Contohnya adalah
pembelian laptop yang disertakan dengan garansi jangka panjang, dan perangkat
lunak antivirus yang disertakan.
5. Potential product (produk potensial) yaitu semua argumentasi dan perubahan
bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang. Contohnya adalah Smart
Home Device, yang dimana produk ini mengembangkan kemampuan untuk
mengontrol semua perangkat rumah dari satu aplikasi, integrasi dengan teknologi
AI untuk belajar pola penggunaan, dan kemampuan untuk mengatur pengaturan
otomatis berdasarkan preferensi pengguna.
Adapun menurut Kotler, produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,
yaitu:
1. Ketahanan (Durability) dan Keberwujudan (Tangibility)
a. Barang-barang tidak tahan lama, seperti makanan
b. Barang tahan lama, seperti sepatu, smartphone dll.
c. Jasa. Jasa adalah produk yang tak berwujud, Contohnya: JNE.
2. Klasifikasi Barang Konsumen. Klasifikasi ini berdasarkan kebiasaan belanja
konsumen, yaitu:
a. Barang sehari-hari adalah barang-barang yang sering dibeli konsumen dengan
segera dengan usaha yang minimum.
b. Barang Belanja, Barang Belanja adalah barang yang karakteristiknya
dibandingkan berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya.
c. Barang khusus mempunyai karakteristik atau identifikasi merek khusus.
Contoh: Mobil-mobil mewah.
d. Barang yang tak dicari adalah barang yang tidak dikenal atau tidak terpikirkan
untuk dibeli. Contoh: Pemakaman dan Batu nisan
3. Klasifikasi barang industri, barang industri diklasifikasikan berdasarkan biaya
relatif mereka dan bagaimana mereka memasuki proses produksi.
a. Bahan dan Suku Cadang: barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk
produsen. Contoh: kain.
b. Barang Modal: bahan tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau
pengolahan produk jadi
c. Layanan Bisnis dan Pasokan adalah barang dan jasa jangka pendek yang
memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produkk jadi.
4
2.1.2 Karakteristik Bahan
Karakteristik bahan dalam perencanaan bisnis usaha kreatif meliputi:
1. Jenis Bahan: Jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk harus
disesuaikan dengan tujuan dan strategi bisnis.
2. Volume Bahan: Volume bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk harus
disesuaikan dengan tingkat permintaan pasar.
3. Harga Bahan: Harga bahan harus disesuaikan dengan harga pasar dan biaya
produksi.
4. Sumber Pasokan Bahan: Sumber pasokan bahan harus disesuaikan dengan
kebutuhan produksi dan tingkat permintaan pasar.
5. Proses Pengadaan Bahan: Proses pengadaan bahan harus disesuaikan dengan
kebutuhan produksi dan tingkat permintaan pasar.
6. Peningkatan Bahan: Proyeksi peningkatan bahan dalam setiap periode/siklus
produksi harus disesuaikan dengan tingkat permintaan pasar.
5
2. Berdasarkan indeks aktivitas usaha
3. Berdasarkan rata-rata data penjualan yang lalu
4. Berdasarkan analisis statistik data penjualan yang lalu
5. Berdasarkan kombinasi
6
mempengaruhi mutu pengalaman penggunaan. Hal ini menunjukkan bahwa
desain ergonomis dan mudah digunakan sangat penting dalam meningkatkan
mutu produk.
7
Target market merupakan sasaran penjualan, sebelum membuat kemasan,
diharuskan menentukan siapa target pasar produk tersebut, apakah anak-anak,
remaja, ibu rumah tangga, atau umum. Dengan mengetahui siapa yang menjadi
target pasar, maka penjualan akan bisa berjalan secara maksimal. Dengan
mengetahui siapa yang menjadi target pasar, maka dapat diketahui desain
kemasan yang sesuai untuk masing-masing kalangan. Selain itu penggunaan
bahasa dalam kemasan juga ikut memiliki pengaruh yang besar, penggunaan
bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan akan mempermudah
konsumen untuk menggunakan produk tersebut. Seperti target dari Pro-Charge
Jellies yang menyasar pekerja kantoran, athlete, pecinta makanan sehat,
masyarakat dengan aktifitas padat, hingga pelaku diet, sehingga cocok untuk
mereka yang mencari alternatif makanan sehat untuk menggantikan makanan
cepat saji yang tidak sehat.
2. Kemasan dengan nilai estetika
Kemasan merupakan sampul depan sebuah produk yang akan pertama kali
dilihat oleh konsumen. Oleh karena itu kemasan haruslah dibuat semenarik
mungkin atau eye catching dengan penggunaan warna-warna yang tepat serta
desain yang berpacu pada estetika. Kemasan juga harus dibuat praktis yang
mendukung kenyamanan penjual dan pembeli, nilai ergonomis pada kemasan
akan memudahkan dan tentunya meningkatkan penjualan produk. Seperti pada
kemasan produk kecantikan "L'Oreal". Kemasan produk kecantikan ini
seringkali dirancang dengan warna yang menarik, desain yang modern, dan foto
model yang menarik, yang membuatnya menonjol di rak toko dan menarik
perhatian konsumen. Desain yang eye-catching dan nilai estetika yang tinggi
membuat kemasan ini tidak hanya menarik tetapi juga mencerminkan nilai-nilai
produk, seperti kecantikan dan perawatan kulit, yang menjadikannya lebih
menarik bagi konsumen yang peduli tentang kecantikan dan kesehatan kulit
3. Kemasan berkarakter/ciri khas
Untuk menjadikan sebuah produk berkesan dimata konsumen, haruslah
memiliki nilai autentik dan unik, pemilihan kemasan yang unik akan menjadi
ikon yang mudah diingat serta dinilai lebih oleh konsumen. Bisa kita lihat pada
air le mineral yang dimana mereka memiliki ciri khas tersendiri dengan slogan
yang mereka buat yaitu “ ada manis-manisnya” atau air kemasan yang memiliki
rasa yang manis. Slogan tersebut membuat konsumen teringat jika ingin
8
membeli air kemasan dengan rasa yang manis, maka konsumen akan langsung
membeli le mineral.
4. Kemasan sebagai media promosi
Pada era sekarang kemasan tidak hanya berfungsi sebagai pembungkus produk
saja, melainkan juga sebagai media promosi usaha/produk. Selipkan promosi
sebagai bentuk brand awareness pada kemasan produk, sesuaikan momentum
dan keadaan dalam rancangan kemasan, adaptasi terhadap warna, desain, serta
promo-promo menarik yang bersifat seasonal yang dapat memancing minat
yang lebih tinggi terhadap penjualan. Produsen dapat membuat special
packaging dalam acara tertentu seperti hari raya atau event tertentu. Contohnya
ada pada makanan cepat saji yaitu KFC, pada setiap pembelian Kombo
Superstar 1,2 atau 3 konsumen bisa mendapatkan CD dari artis-artis terkenal.
5. Kemasan ekonomis dan tepat ukuran
Penyesuaian ukuran kemasan dengan produk sangat penting. Hindari kemasan
yang terlalu besar untuk produk kecil, begitu juga sebaliknya. Produsen dapat
memperhatikan nilai efektif dan ekonomis dalam pemilihan kemasan. Kemasan
hendaklah mudah dibawa kemana-mana, hal ini dapat mempermudah
pendistribusian produk dan menjaga kualitas produk. Seperti pada skincare
yang sudah dikemas dengan ukuran travel size, sehingga memudahkan
konsumen untuk membawanya dan tidak menghabiskan banyak ruang
penyimpanan.
9
e. Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan
f. Keamanan
g. Penyerahan
h. Keadaan pengembangan
i. Pengaruh terhadap organisasi yang ada.
Faktor-faktor tersebut merupakan indikator yang dijadikan pertimbangan oleh
manajer operasi, sehingga tidak terjadi pembelian mesin yang kelebihan atau kekurangan
beban atau terlalu mahal dibanding dengan produksi yang dihasilkan. Selain faktor
pemilihan mesin, dapat mempertimbangkan penentuan jumlah mesin karena terkait
dengan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki, khususnya operasi mesin,
pertimbangan lain didasarkan pada teknis dan ekonomis. Terdapat 2 jenis-jenis mesin:
1. Mesin yang bersifat umum/serba guna, merupakan mesin yang dibuat untuk
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang/produk atau
bagian dari produk. Contoh: mesin gergaji
2. Mesin-mesin yang bersifat khusus, merupakan mesin yang direncanakan dan dibuat
untuk mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama. Contoh: mesin
pembuat gula pasir
2.4.1 Kapasitas Produksi
Chase dan Jacobs (2005: 430) mendefinisikan kapasitas sebagai kemampuan untuk
menampung, menerima, menyimpan atau mengakomodasi. Menurut yamit 2003
Kapasitas produksi dikaitkan dengan kapasitas sumber daya yang dimiliki, seperti
kapasitas tenaga kerja, kapasitas mesin, kapasitas baku, dan kapasitas modal.
Terdapat beberapa langkah penetapan kapasitas produksi:
1) Penetapan Kapasitas Produksi yang Diperlukan
2) Formulasi alternatif-alternatif untuk Memenuhi Kapasitas yang Dibutuhkan
mendatang.
3) Analasisis dan Evaluasi Alternatif
4) Pilihan yang optimal dan implementasi rencana pengembangan kapasitas yang
telah dirumuskan.
10
BAB III
PENUTUP
11
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay & Render, Barry. 2009. “Manajemen Operasi Edisi 9, Buku 1”. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat
Dr. H.A. Rusdiana, M. (2014). MANAJEMEN OPERASI. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
Rini Halila Nasution, S. M. (2016). PEMILIHAN MESIN, JUMLAH/KAPASITAS, DAN
PERANCANGAN STASIUN KERJA. Retrieved from files.wordpress.com:
https://rinihalila.files.wordpress.com/2016/06/kuliah-8_tlp.pdf
Dr. A. Kadim, S. A. (2017). Penerapan Manajemen Produksi & Operasi di Industri Manufaktur.
Bogor: Penerbit Mitra Wacana Media.
Warni, S. (2015, Desember 30). PERAN KEMASAN PRODUK DALAM STRATEGI
PENJUALAN. Retrieved from zahiraccounting.com:
https://zahiraccounting.com/id/blog/peran-kemasan-produk-dalam-strategi-penjualan/
tika, a. (2020, Oktober 14). FAKTOR PENENTU MUTU. Retrieved from scribd.com:
https://www.scribd.com/document/480014617/FAKTOR-FAKTOR-PENENTU-
MUTU-PRODUK
12