Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

TENTANG
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Disusun olehKelompok :
Lara putri ardi pratama (210500)
syukriah (21050054)

Dosen Pengampu:
Ibu Ranti Nazmi,.M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS SAINTEK
UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan pembuatan makalah kami
tepat pada waktunya yang berjudul “Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia”.

Makalah ini berisikan informasi mengenai pelajaran pada mata kuliah


Kewarganegaraan mengena wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia.Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,oleh sebab itu kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang berssifat membangun serta untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam proses penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita semua, Aamiin.

Padang, 13 juni 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...............................................................................................................
B.Rumusan Masalah...........................................................................................................
C.Tujuan.............................................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI


A. Konsep dan urgensi wawasan nusantara.....................................................................
B. Alasan diperlukannya wawasan nusantara..................................................................
C. Menggali sumber historis,sosiologis,dan politik demokrasi wawasan nusantara..........

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan.........................................................................................................................
B.Saran................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan nas
ionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang sela
njutnya disebut Wawasan Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasionalny
a bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan  bangsa In
donesia didasarkan pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan
konsepsi Wawasan Nusantara.jadi Wawasan Nusantara merupakan  penerapan dari te
ori geopolitik bangsa Indonesia.
Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan k
ehidupan bangsa.Sebagai Negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman di dala
mnya, Indonesia memiliki Wawasan Nusantara sebagai dasar pengembangan wawasa
n nasional. Tak hanya faktor geografi, wawasan nusantara juga mengutamakan kepent
ingan masyarakat dalam aspek lain seperti sosial budaya, politik, pertahanan dan kea
manan, dan ekonomi.
B. Rumusan masalah
1. Apa Konsep dan urgensi wawasan nusantara?
2. Mengapa diperlukannya wawasan nusantara?
3. Bagaimana sumber historis,sosiologis,dan politik demokrasi wawasan nusantara?
C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep dan urgensi wawasan nusantara
2. Mengetahui Mengapa diperlukannya wawasan nusantara
3. Mengetahui historis,sosiologis,dan politik demokrasi wawasan nusantara
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dan Urgensi Wawasan Nusantara


Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan,
atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat. Sedangkan ‘wawasan’ berarti cara pandang cara
tinjau, atau cara melihat. Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang
berarti pulau-pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit dua hal. Istilah Nusantara dipakai
untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia
yang terletak di antara samudra Pasifik dan samudra Indonesia serta diantara benua
Asia dan benua Australia.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri
dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita
nasionalnya. Sedangkan Wawasan Nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta
sesuai dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam
mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Dengan demikian Wawasan Nusantara berperan untuk membimbing bangsa
Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam
perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan Nusantara sebagai rambu-rambu
dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan Nusantara sebagai cara
pandangan juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan
dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita-
citanya.
Sebagai Wawasan Nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia
yang terdiridari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasionalnya
bangsa Indonesia dibangunataspandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa
Indonesia didasarkan kepada konstelasilingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilakan konsepsi Wawasan Nusantara. Jadi Wawasan Nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Kedudukan Wawasan Nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah
keadaan atau rumusan umum mengenai keadaan yang dinginkan. Wawasan Nasional
merupakan visi bangsayang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa
Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
B. Alasan diperlukannya wawasan nusantara
C. Menggali sumber historis, sosiologis, dan politik wawasan nusantara
4. Sumber historis
Tidak hanya melalui peraturan perundangan nasional, bangsa Indonesia jug
a memperjuangkan konsepsi wawasan nusantara berdasar Deklarasi Djuanda ini ke
forum internasional agar mendapat pengakuan bangsa lain atau masyarakat internas
ional. Melalui perjuangan panjang, akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April 198
2 menerima dokumen yang bernama “The United Nation Convention on the Law o
f the Sea” UNCLOS. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut diakui asas
Negara Kepulauan Archipelago State. Indonesia diakui dan diterima sebagai kelom
pok negara kepulauan, Indonesia. UNCLOS 1982 tersebut kemudian diratifikasi m
elalui Undang-Undang No. 17 tahun 1985. Berdasar konvensi hukum laut tersebut,
wilayah laut yang dimiliki Indonesia menjadi sangat luas, yakni mencapai 5,9 juta
km 2 , terdiri atas 3,2 juta km 2 perairan teritorial dan 2,7 juta km 2 perairan zona e
konomi eksklusif ZEE. Luas perairan ini belum termasuk landas kontinen continent
shelf. Gambar VIII.7 Rezim Perairan menurut Konvensi Hukum Laut PBB 1992 S
umber: Sumiarno 2005 Berdasar gambar diatas, apa yang dimaksud dengan laut ter
itorial itu? Anda cari lagi peraturan perundangan undang-undang yang berkaitan de
ngan wilayah negara. Apa isi pokok dari undang-undang yang Anda temukan terse
but? Lakukan secara berkelompok secara tertulis.
5. Sumber sosiologis
Berdasar sejarah, wawasan nusantara bermula dari wawasan kewilayahan.
Ingat Deklarasi Djuanda 1957 sebagai perubahan atas Ordonansi 1939 berintikan
mewujudkan wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, tidak lagi terpisah-
pisah. Sebagai konsepsi kewilayahan, bangsa Indonesia mengusahakan dan
memandang wilayah sebagai satu kesatuan.
Namun seiring tuntutan dan perkembangan, konsepsi wawasan nusantara
mencakup pandangan akan kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan, termasuk persatuan sebagai satu bangsa. Sebagaimana
dalam rumusan GBHN 1998 dikatakan Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ini berarti
lahirnya konsep wawasan nusantara juga dilatarbelakangi oleh kondisi sosiologis
masyarakat Indonesia. Tahukah anda bahwa bangsa Indonesia itu beragam dan
terpecah-pecah sebelum merdeka? Bahkan antarbangsa Indonesia sendiri mudah
bertikai dan diadu domba oleh Belanda melalui politik devide et impera.
Berdasar pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan
nusantara yang pada awalnya berpandangan akan “kesatuan atau keutuhan
wilayah” diperluas lagi sebagai pandangan akan “persatuan 223 bangsa”. Bangsa
Indonesia tidak ingin lagi terpecah-pecah dalam banyak bangsa. Untuk
mewujudkan persatuan bangsa itu dibutuhkan penguatan semangat kebangsaan
secara terus menerus. Semangat kebangsaan Indonesia sesungguhnya telah dirintis
melalui peristiwa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, ditegaskan dalam Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928, dan berhasil diwujudkan dengan Proklamasi
Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, jauh sebelum
Deklarasi Djuanda 1957, konsep semangat dan kesatuan kebangsaan sudah tumbuh
dalam diri bangsa. Bahkan semangat kebangsaan inilah yang berhasil membentuk
satu bangsa merdeka. Hal di atas, keadaan sosiologis masyarakat Indonesia dan
juga keberlangsungan penjajahan yang memecah belah bangsa, telah
melatarbelakangi tumbuhnya semangat dan tekad orang-orang di wilayah nusantara
ini untuk bersatu dalam satu nasionalitas, satu kebangsaan yakni bangsa Indonesia.
Semangat bersatu itu pada awalnya adalah bersatu dalam berjuang membebaskan
diri dari penjajahan, dan selanjutnya bersatu dalam wadah kebangsaan Indonesia.
Ketika bangsa Indonesia merdeka tahun 1945 dengan dilandasi semangat
kebangsaan dan rasa persatuan sebagai satu bangsa, ternyata wilayahnya belum
merupakan satu kesatuan. Wilayah negara Indonesia merdeka di tahun 1945 masih
menggunakan peraturan lama yakni Ordonansi 1939, di mana lebar laut teritorial
Indonesia adalah 3 mil tiap pulau. Akibatnya, wilayah Indonesia masih terpecah
dan dipisahkan oleh lautan bebas. Oleh sebab itu, perlu diupayakan bagaimana agar
terjadi satu kesatuan wilayah guna mendukung semangat kebangsaan ini. Salah
satunya dengan konsep wawasan nusantara yang diawali dengan keluarnya
Deklarasi Djuanda 1957. Dengan demikian Wawasan Nusantara tidak hanya
wawasan kewilayahan tetapi juga berkembang sebagai wawasan kebangsaan.
Esensi wawasan nusantara tidak hanya kesatuan atau keutuhan wilayah tetapi juga
persatuan bangsa.

3. sumber politis

secara politis, ada kepentingan nasional bagaimana agar wilayah yang utuh
dan bangsa yang bersatu ini dapat dikembangkan, dilestarikan, dan dipertahankan
secara terus menerus. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-
cita nasional, tujuan nasional, maupun visi nasional. Cita-cita nasional bangsa
Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea II adalah
untuk mewujudkan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur sedangkan tujuan nasional Indonesia sebagaimana tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 alinea IV salah satunya adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Visi 225 nasional Indonesia
menurut ketetapan MPR No VIIMPR2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan
adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu,
demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam
penyelenggaraan negara. Wawasan nusantara yang bermula dari Deklarasi Djuanda
1957 selanjutnya dijadikan konsepsi politik kenegaraan. Rumusan wawasan
nusantara dimasukkan dalam naskah Garis Besar Haluan Negara GBHN sebagai
hasil ketetapan MPR mulai tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Setelah
GBHN tidak berlaku disebabkan MPR tidak lagi diberi kewenangan menetapkan
GBHN, konsepsi wawasan nusantara dimasukkan pada rumusan Pasal 25 A UUD
NRI 1945 hasil Perubahan Keempat tahun 2002. Cobalah Anda telusuri kembali
rumusan-rumusan Wawasan Nusantara tersebut sejak dari GBHN 1973 sampai
rumusan GBHN 1998.
Wawasan nusantara pada dasarnya adalah pandangan geopolitik bangsa
IndonesiaGeopolitik berasal dari bahasa Yunani, dari kata geo dan politik. “Geo”
berarti bumi dan “Politik” politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
negara dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics
adalah suatu rangkaian asas prinsip, keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk
mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Tindakan, cara dan perilaku masyarakat
dipengaruhi oleh kondisi geografi tempat masyarakat hidup. Selanjutnya geopolitik
dipandang sebagai studi atau ilmu. Geopolitik secara tradisional didefinisikan
sebagai studi tentang pengaruh faktor geografis pada tindakan politik”. Geopolitik
dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor–faktor geografi,
strategi dan politik suatu negara.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan utuh
dalam satu kesatuan republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional maka diperlukan
suatu paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan nusantara dan diwujudkan
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan.Kesatuan
wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara desentralisasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
DAFTRA PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai