Anda di halaman 1dari 16

DINAMIKA HISTORIS, DAN URGENSI WAWASAN NUSANTARA

SEBAGAI KONSEPSI DAN PANDANGAN KOLEKTIF KEBANGSAAN


INDONESIA DALAM KONTEKS PERGAULAN DUNIA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN
DOSEN PENGAMPU :
FEBRA ANJAR KUSUMA, S.Pd., M.Pd

OLEH :

KELOMPOK B

1. Marya Ulfa 01221330056


2. Anggi Mawarni 01221360675
3. Nanda Sabillah 01222330451
4. Levita Putri 01221341169
5. Cindy Aprillia Manalu 012213412056
6. Fanya Oktavia LBN T 01221630054
7. Halimah Mutiara Elok 01221341938

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN


POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN KAMPUS LAMPUNG

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang .kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan Inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Dinamika
Historis dan wawasan Nusantara.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak dan berbagai sumber referensi dalam penulisannya sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
penulisan makalah ini menjadi lebih baik lagi dan akan kami jadikan tolak ukur dalam
pembuatan makalah selanjutnya.

Demikian makalah tentang Dinamika Historis dan urgensi wawasan Nusantara


sebagai konsepsi dan pandangan kolektif kebangsaan Indonesia dalam konteks pergaulan
dunia kami susun dengan sebaik baiknya semoga bisa bermanfaat dan memberikan inspirasi
bagi setiap pembacanya sebagai bahan pembelajaran untuk kedepannya.

Lampung, 10 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Maksud dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep dan urgensi wawasan Nusantara


B. Menggali sumber Historis , Sosiologis , dan Politik tentang wawasan Nusantara
C. Pentingnya Wawasan Nusantara
D. Dinamika dan tantangan wawasan Nusantara
E. Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Wawasan nusantara merupakan wawasan nasional (National outlook) bangsa


Indonesia yang selanjutnya dapat disingkat menjadi Wasantara. Wawasan nasional
merupakan cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungan tempat hidup bangsa yang
bersangkutan. Cara bangsa memandang diri dan lingkungannya sangat mempengaruhi
keberlangsungan dan keberhasilan bangsa itu menuju tujuannya. Bagi bangsa Indonesia,
wawasan nusantara telah menjadi cara pandang sekaligus konsepsi berbangsa dan bernegara.
Ia menjadi landasan visional bangsa Indonesia. Konsepsi wawasan nusantara, sejak
dicetuskan melalui deklarasi Djuanda tahun 1957 sampai dinamika yang terus tubuh dalam
praktek kehidupan bangsa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana dinamika historis dan konsep urgensi Wawasan Nusantara
2. Apa pentingnya Wawasan Nusantara sebagai konsepsi dan pandangan kolektif
bangsa Indonesia dalam konteks pergaulan dunia

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Agar mahasiswa memahami dinamika historis dan konsep urgensi wawasan
Nusantara
2. Agar mahasiswa memahami pentingnya Wawasan Nusantara sebagai konsepsi
dan pandangan kolektif bangsa Indonesia dalam konteks pergaulan Dunia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep dan Urgensi Wawasan Nusantara

Sebelumnya dikatakan bahwa wawasan nusantara merupakan bangsa Indonesia.


Namun, demikian timbul pertanyaan apa arti wawasan nusantara dan apa pentingnya
kehidupan berbangsa dan bernegara. Wawasan Nusantara bisa kita bedakan dalam dua
pengertian, yakni pengertian etimologis dan pengertian terminologi.

Secara etimologi, kata wawasan nusantara berasal dari dua kata wawasan dan
nusantara. Wawasan dari kata wawas (bahasa Jawa) yang artinya Pandangan. Sementara kata
“nusantara” merupakan gabungan kata nusa yang artinya pulau atau kepulauan. Sedangkan
dalam bahasa latin kata lusa berasal dari kata naesos yang dapat berarti semenanjung, bahkan
suatu bangsa.

Kata kedua yaitu “antara” memiliki padanan dalam bahasa latin, in dan tertera Yang
berarti antara atau dalam suatu kelompok. “antara” juga mempunyai makna Yang sama
dengan kata inter dalam bahasa inggris yang berarti antar (antara) dan Relasi. Sedangkan
dalam bahasa sanskerta. Kata “antara” dapat diartikan sebagai Laut

Ada pendapat lain yang menyatakan nusa berarti pulau. Dan antaranya berarti diapit
atau berada ditengah-tengah. Nusantara berati gugusan pulau yang diapit atau berada
ditengah-tengah antara benua dan dua samudra (Pasha, 2008) tersebut dikemukakan.

Pengertian termitologis umumnya adalah pengertian istilah menurut para ahli atau
tokoh dan lembaga yang mengkaji konsep tersebut. Pada uraian sebelumnya ,anda telah
mengkaji konsep wawasan nusantara secara terfonologis.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, keberadaan wawasan


Nusantara pada dasarnya digunakan sebagai jembatan penghubung dan pemersatu bagi
wawasan lokal yang terdapat di setiap daerah atau geografis Nusantara . Jadi , wawasan lokal
pada dasarnya boleh berbeda dengan wawasan nasional. Namun harus ada jembatan yang
harus menghubungkan kedua wawasan tersebut. Selanjutnya wawasan lokal tidak boleh
bertentangan dengan wawasan nasional , dalam arti tidak boleh keluar dari konteks wawasan
nasional. Harus diartikan sebagai variasi dan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia yang
diangkat dari keanekaragaman budaya yang ada. Secara demikian , munculnya wawasan
nasional merupakan Resultante ( hasil ) dari wawasan yang beraneka ragam.

B. Menggali sumber Historis, Sosiologis dan Politik tentang Wawasan Nusantara

Ada sumber Historis (sejarah), sosiologis dan Politik terkait dengan munculnya
konsep wawasan Nusantara . Sumber-sumber ini melatarbelakangi berkembangnya wawasan
Nusantara.

1. Latar Belakang

Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari perdana menteri Ir. H. Djuanda
kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan deklarasi yang selanjutnya
dikenal sebagai deklarasi Djuanda. Isi deklarasi tersebut sebagai berikut: Isi pokok deklarasi
ini adalah bahwa lebar laut teritorial Indonesia 12 mil yang dihitung dari garis yang
mengubungkan pulau terluar Indonesia. Dengan garis tutorial yang baru ini wilayah
Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah.

Sebelum keluarnya deklarasi Djuanda, wilayah Indonesia didasarkan pada teritorial


ZEE Maritime kriogen ordinantie 1939 (TZMKO 1939) atau dikenal dengan nama ordonasi
1939, sebuah peraturan buatan pemerintah Hindia-belanda. Isi ordinasi tersebut pada intinya
penentuan lebar laut 3 mil dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang
surut atau countour pulau/darat.

Guna memperkuat kedaulatan atas wilayah negara tersebut dibentuklah undang


undang sebagai penjabarannya. Setelah keluarnya deklarasi Djuanda 1957 dibentuklah
undang-undang No. 4 prp tahun 1960 tentang perairan Indonesia. Tak hanya melalui
peraturan perundang-undangan nasional . Bangsa Indonesia juga memperjuangkan konsepsi
wawasan Nusantara berdasar deklarasi Djuanda ini ke forum internasional agar dapat
pengakuan bangsa lain atau masyarakat internasional.

2. Latar Belakang Sosiologis Wawasan Nusantara

Berdasarkan sejarah, wawasan nusantara bermula dari wawasan ke wilayahan. Ingat


deklarasi Djuanda 1957 sebagai perubahan atasordonasi 1939 berintikah mewujudkan
wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, tidak lagi terpisah-pisah. Sebagai konsepsi
wilayah, bangsa Indonesia mengusahakan dan memandang wilayah sebagai satu kesatuan.
Namun seiring tuntunan perkembangan, konsepsi wawasan nusantara mencakup
pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi,social budaya, dan pertahanan keamanan,
termasuk persatuan sebagai satu bangsa. Sebagaimana dalam urusan GBHN 1998 dikatakan
wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ini berarti
lainnya konsep wawasan nusantara juga dilatar belakangi oleh kondisi sosiologis masyarakat
Indonesia.

Hal diatas, keadaan sosiologis masyarakat Indonesia dan juga keberlangsungan


penjajahan yang memecah belah bangsa, telah melatarbelakangi tumbuhnya semangat dan
tekad-tekad orang wilayah dinusantara ini untuk bersatu dalam satu rasionalitas, satu
kebangsaan yakni bangsa Indonesia.

3. Latar belakang politis wawasan nusantara

Selanjutnya secara politis , ada kepentingan nasional bagaimana agar wilayah yang
utuh dan bangsa yang bersatu ini dapat dikembangkan, dilestarikan, dan dipertahankan secara
terus menerus. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional,
tujuan nasional, maupun visi nasional. sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945
alinea II mewujudkan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu berdaulat, adil dan makmur
sedangkan tujuan nasional Indonesia sebagaimana tentang dalam pembukaan UUD 1945
alinea IV salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia.

C. Dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan Berbangsa Negara


Indonesia

Dengan adanya konsepsi Wawasan Nusantara wilayah Indonesia menjadi sangat luas
dengan beragam isi flora, fauna, serta penduduk yang mendiami wilayah itu. Namun
demikian, konsepsi wawasan nusantara juga mengajak seluruh warga negara untuk
memandang keluasan wilayah dan keragaman yang ada di dalamnya sebagai satu kesatuan.
Kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan dalam kehidupan
bernegara merupakan satukesatuan.Luas wilayah Indonesia tentu memberikan tantangan bagi
bangsa Indonesia untuk mengelolanya. Hal ini dikarenakan luas wilayah memunculkan
potensi ancaman dan sebaliknya memiliki potensi keunggulan dan kemanfaatan. Wawasan
nusantara telah menjadi landasan visiponal bagi bangsa Indonesia guna memperkokoh
kesatuan wilayah dan persatuan bangsa akan terus menerus dilakukan. Hal ini dikarenakan
visi tersebut dihadapkan pada dinamika kehidupan yang selalu berkembang dan tantangan
yang berbeda sesuai dengan perubahan zaman.

Dinamika yang berkembang itu misalnya, jika pada masa lalu penguasaan wilayah
dilakukan dengan pendudukan militer maka sekarang ini lebih ditekankan pada upaya
perlindungan pelestarian diwilayah tersebut. Tantangan yang berubah, misalnya adanya
perubahan dari kejahatan konvensional menjadi kejahatan didunia Maya.

Wawasan nusantara pada dasarnya menjadi cara pandang suatu bangsa yang di
dalamnya menampakkan bagaimana suatu bangsa itu melakukan dialogis dengan kondisi
geografis dan sosial budayanya. Wawasan nasional, juga diartikan sebagai cara pandang
nasional yang merupakan salah satu gagasan falsafah hidup bangsa yang berisikan dorongan-
dorongan motivasi dan rangsangan dalam merealisasikan dan mencapai aspirasi serta tujuan
nasional. Bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional dan pada perkembangannya yang
terakhir wawasan tersebut merupakan suatu konsepsi ke wilayahkan dan konsepsi politik
ketatanegaraan bagi bangsa Indonesia dan bukanlah semata-mata sebagai suatu konsepsi
pertahanan keamanan belaka. Dengan demikian maka konsepsi wawasan nusantara
mencakup seluruh bidang kehidupan sosial bangsa yang menjadi pedoman bagi pembinaan
kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Sebagai umat yang beragama kita percaya bahwa
Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan empat golongan makhluk yaitu :

a) Benda mati yang hanya mempunyai bentuk dan wujud


b) Flora yang mempunyai bentuk wujud dan kehidupan
c) Fauna yang mempunyai bentuk, wujud, kehidupan daya reaksi dan naluri
d) Manusia yang mempunyai bentuk, wujud, kehidupan daya reaksi dan naluri
dengan akhlak dan daya pikir

Wawasan nusantara dalam perundang-undangan negara republik Indonesia yang


merupakan suatu pandangan, sikap pendirian dan keyakinan bangsa Indonesia yang telah
lama dikenal dan dianutnya, dan bahkan telah mempunyai legalitas dalam kehidupan kita
sebagai bangsa dan negara yang telah merdeka dan berdaulat. Wawasan dalam mencapai
tujuan pembangunan nasional nusantara yang mencakup :

e) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai suatu kesatuan politik


f) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya.
g) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
h) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan nasional, Wawasan nusantara dalam


kehidupan nasional yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan harus tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindakan yang
senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia diatas
kepentingan pribadi dan golongan.

D. Pentingnya Dinamika Dan Tantangan Wawasan Nusantara

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintah yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan
telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember1957. Deklarasi tersebut memiliki
nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep wawasan
nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia, karena telah melahirkan konsep wawasan
nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Wawasan ialah cara pandang bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan
lingkungannya. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah wadah, isi, dan tata laku.
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi
dengan lingkungan sekitar (regional atau internasional). Salah satu pedoman bangsa
Indonesia dalam wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut
Wawasan Nusantara.

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi
wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan cita-cita
nasional. Unsur Dasar Wawasan Nusantara Wadah (Counter) Wadah kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki
sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Isi
(Counter) Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang dimasyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi ini sendiri menyangkut dua hal yang
esensial, yakni : Relasi aspirasi bangsa Persatuan dan Kesatuan Tata Laku(Conduct) Tata
Laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri dari tata laku batiniah dan
lahiriah. Tantangan Implementasi Nusantara. Pemberdayaan masyarakat dalam arti
memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai
tujuan nasionak hanya dalam dilaksanakan oleh Negara Negara maju dengan Buton Up
Planing, sedangkan untuk Negara berkembang dengan Top Down Planing karena adanya
keterbatasan kualitas sumber daya manusiam sehingga diperlukan landasan Operasional
berupa GBHN.

Kondisi nasional (pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan


dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Dunia Tanpa Batas Perkembangan Iptek dan
perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas merupakan tantangan
wawasan nusantara. Mengingat perkembangan tersebut akan mempengaruhi masyarakat
indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak ddialam masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Era Baru Kapitalisme Slogan dan Zureker menyatakan kapitalisme adalah suatu
sistem ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan
kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung
dalam aktifitas-aktifitas ekonomi yang di pilihnya sendiri.Lester Thurow menyatakan,
“Untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme Harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara paham Individu dan paham sosialis”. Kesadaran Warga
Negara Pandangan Indonesia Tentang hak dan kewajiban Masyarakat Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak
dapat dipisahkan. Kesadaran Bela Negara Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang
dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi
keterbelakangan,kemiskinan,kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek,
meningkatkan kualitas SDM, transparan, dan memelihara persatuan, Kedudukan, Fungsi, dan
Tujuan Wawasan Nusantara Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional
bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar
tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional.

E. Esensi dan urgensi konstitusi dalam kehidupan Berbangsa-Bernegara

Sebagaimana telah di kemukakan di muka, esensi atau hakikat dari wawasan


nusantara adalah “kesatuan wilayah dan persatuan bangsa” Indonsesia. Mengapa perlu
kesatuan wilayah? Mengapa perlu persatuan bangsa? Sebelumnya telah dikaji bahwa sejarah
munculnya wawasan nusantara adalah kebutuhan akan kesatuan atau keutuhan wilayah
Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Wilayah itu harus merupakan satu
kesatuan tidak lagi terpisah-pisah oleh adanya lautan bebas. Sebelumnya kita ketahui bahwa
wilayah Indonesia itu terpecah-pecah sebagai akibat dari aturan hukum kolonial Belanda
yakni Ordonomi 1939. Baru setelah adanya Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957,
wilayah Indonesia barulah merupakan satu kesatuan dimana lauttidak lagi merupakan
pemisah tetapi sebagai penghubung.Wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memiliki
keunikan antara lain :

a) Bercirikan negara kepulauan (Archipelago State) dengan jumlah 17.508 pulau


b) Luas wilayah 5.192 juta km2 dengan perincian daratan seluas 2.027 juta km2 dan
laut seluas 3.166 juta km2. Negara kita terdiri 2/3 lautan/perairan.
c) Jarak utara selatan 1.888 km dan jarak timur barat 5.110 km
d) Terletak diantara dua benua dan dua samudra (posisi silang)
e) Terletak pada garis katulistiwa
f) Berada pada iklim tropis dengan dua musim
g) Menjadi pertemuan dua jalur pergunungan yaitu Mediterania dan Sirkum Pasifik
h) Berada pada 60 LU- 110 LS dan 950 BT – 1410 BT
i) Wilayah yang subur dan habittable(dapat dihuni)
j) Kaya akan flora, fauna, dan sumberdaya alam.

Wawasan nusantara yang pada awalnya sebagai konsepsi kewilayahan berkembang


menjadi konsepsi kebangsaan. Artinya wawasan nusantara tidakhanya berpandangan
keutuhan wilayah, tetapi juga persatuan bangsa. BangsaIndonesia dikenal sebagai bangsa
yang heterogen. Heterogenitas bangsa ditandaidengan keragaman suku, agama, ras, dan
kebudayaan. Bangsa yang heterogen dan beragam ini juga harus mampu bersatu. Cobalah
anda kemukakan mengapa bangsa Indonesia yang beragam ini harus kita pandang sebagai
satu kesatuan?

Bangsa Indonesua sebagai kesatuan juga memiliki keunikan yakni:

1. Memiliki keragaman suku, yakni sekitar 1.128 suku bangsa (Data BPS,2010)

2. Memiliki jumlah pendudukan besar, sekitar 242 juta (Bank Dunia, 2011)

3. Memiliki keragaman ras

4. Memiliki kergaman agama

5. Memilliki keragaman kebudayaan, sebagai konsekuensi dari keragaman suku


bangsa.
Konsep Wawasan Nusantara menciptakan pandangan bahwa Indonesiasebagai satu
kesatuan wilayah merupakan satu kesatuan politik, sosial budaya,ekonomi serta pertahanan
dan keamanan atau dengan kata lain perwujudanwawasan nusantara sebagai satu kesatuan
politik sosial budaya, ekonomi dan pertahanan dan keamanan. Pandangan demikian penting
sebagai landasan visional bangsa Indonesia terutama dalam melaksanakan pembangunan.

1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik Memiliki makna :

a) Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannyamerupakan


satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuanmatra seluruh bangsa serta menjadi
modal dan miliki bersama bangsa.

b) Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicaradalam
berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagaiagama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakansatu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti
yang seluas luasnya.

c) Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu,


senasib,sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai tekad dalammencapai
cita-cita bangsa.

d) Bahwa pancasila adalah satu-staunya falsafah serta ideologi bangsa dannegara yang
melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa.

e) Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusatara merupakan satukesatuan


politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

f) Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistemhukum dalam


arti bahwa hanya ada satu hukun nasional yang mengabdikepada kepentingan nasional.

g) Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lainikut


menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial melalui politik luar negeri bebasaktif serta diabdikan pada kepentingan
nasional.

2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi Memiliki


makna:
a) Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalahmodal
dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hariharus tersedia merata di
seluruh wilayah tanah air.

b) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruhdaerah, tanpa


meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan
ekonominya.

c) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satukesatuan


ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asaskekeluargaan dan ditujukan
bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

3.Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial BudayaMemiliki


makna:

a) Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan


kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkatkemajuan masyarakat yang sama,
merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat
kemajuan bangsa.

b) Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corakragam


budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yangmenjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya,dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain
yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati
oleh bangsa.

4. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan


keamanan Memiliki makna:

a) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnyamerupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

B Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang samadalam
rangka pembelaan negara dan bangsa
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

1. Wawasan nusantara bermula dari wawasan kewilayahan dengandicetuskannya


Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957. Inti darideklarasi itu adalah segala perairan di
sekitar, di antara dan yangmenghubungkan pulau-pulau yang termasuk Negara
Indonesiadengantidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yangwajar
daripada wilayah daratan Negara Indonesia. Dengan demikian, bagian dari perairan
pedalaman atau nasional yang berada di bawahkedaulatan mutlak milik Negara Indonesia.

2. Keluarnya Deklarasi Djuanda 1957 membuat wilayah Indonesia sebagaisatu


kesatuan wilayah. Laut bukan lagi pemisah pulau, tetapi laut sebagai penghubung pulau-
pulau Indonesia. Melalui perjuangan di foruminternasional, Indonesia akhirnya diterima
sebagai Negara kepulauan( Archipelago state) berdasarkan hasil keputusan Konvensi
PerserikatanBangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun1982.

3. Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi


keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkankesejahteraan. Namun
demikian juga mengundang potensi negatif yang bisa mengancam keutuhan bangsa dan
wilayah.

4. Wawasan nusantara sebagai konsepsi kewilayahan selanjutnyadikembangkan


sebagai konsepsi politik kenegaraan sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungan tempat tinggalnya sebagaisatu kesatuan wilayah dan persatuan bangsa.

5. Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayahdan


persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satukesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanankeamanan.Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila
III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.

6. Rumusan wawasan nusantara termuat pada naskah GBHN 1973 sampai1998 dan
dalam Pasal 25 A UUD NRI 1945. Menurut pasal 25 A UUD NRI 1945, Indonesia dijelaskan
dari apek kewilayahannya, merupakansebuah negara kepulauan (Archipelago State) yang
berciri nusantara.
7. Berdasarkan Pasal 25 A UUD NRI 1945 ini pula, bangsa Indonesia menunjukkan
komitmennya untuk mengakui pentingnya wilayah sebagaisalah satu unsur negara sekaligus
ruang hidup (lebensraum) bagi bangsaIndonesia yang telah menegara. Ketentuan ini juga
mengukuhkan kedaulatan wilayah NKRI di tengah potensi perubahan batas geografissebuah
negara akibat gerakan separatisme

B.KRITIK DAN SARAN

Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat kami paparkan,besar
harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi,penulis menyadarimakalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yangmembangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hakim, dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Indonesia. Malang:


Madani

Al-Hakim, dkk. 2016.Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Indonesia (Edisi Revisi)


Malang: Madani

Darmadi, H. 2016. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Pontianak : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai